• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

M. Ikhsan Ginanjar 331510030

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang pancasila sebagai paradigma pembangunan politik

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dibentuknya suatu negara tentunya mempunyai tujuan yang jelas. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut negara pasti memiliki landasan untuk berpijaknya suatu tata pemerintahan. Hal ini sering disebut sebagai dasar negara. Dasar negara tersebut mengatur pola tata kehidupan bernegara dan bermasyarakat warganya secara komprehensif. Didalam era globalisasi seperti saat ini pemahaman akan nilai-nilai dasar negara kita Pancasila sangat diperlukan guna mencapai tata kehidupan yang baik dan benar.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pancasila sebagai paradigma pembangunan?

2. Mengapa pancasila dipakai sebagai paradigma pembangunan?

3. Bagaimana pengaruh pancasila terhadap pola kehidupan bermasyarakat dan

bernegaradalam proses pembangunan?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pancasila.

2. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang nilai nilai pancasila dan

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah :

1. Dengan memahami nilai nilai Pancasila maka proses kehidupan dalam segala

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Isi Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Pancasila yang merupakan ideologi dan dasar Negara Indonesia berasal dari dua kata dalam bahasa sansakerta, yaitu perintah kesusilaan yang jumlahnya lima (Tarsono, 2011). Menurut Kamus Bahasa Indonesia Pancasila adalah falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila. Sedangkan kata paradigma berasal dari bahasa Inggris “paradigm” yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Paradigma adalah daftar semua bentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjungsi dan deklinasi kata; model dalam teori ilmu pengetahuan; kerangka dalam berpikir pancasila yang merupakan kerangka dasar dalam berpikir untuk mengembangkan negara dan bangsa menuju negara dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat (Kaelan,2010).

(5)

Dalam pelaksanaanya, pembangunan nasional mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berketuhanan, berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju serta kokoh dalam segi moral dan etikanya yang sesuai dengan nilai nilai didalam Pancasila. Paradigma pembangunan dijabarkan dalam berbagai budang, diantaranya bidang ekonomi, politik, sosial budaya, pengetahuan tekonologi, agama, pertahanan keamanan, penegakan hukum (Kaelan,2010).

2.2 Bidang Ekonomi

Sebagai subjek dan objek pembangunan ekonomi, maka sistem dan pembangunan ekonomi harus berpijak pada nilai moral yang terkandung di dalam Pancasila. Khususnya, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan dan kemanusiaan. Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam humanistis apabila diterapkan akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan, menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan (Kaelan,2010).

Sistem ekonomi yang berdasarkan pada Pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain dan juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi ini bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Pembangunan ekonomi di Indonesia harus terhindar dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara (Ibid, hal231).

(6)

2.3 Bidang Politik

Dalam proses pembangunan masyarakat Indonesia harus ditempatkan sebagai subjek (pelaku) politik bukan hanya sekadar objek politik. Apabila manusia ditempatkan sebagai subjek pembangunan, berarti segi pola pikir (mindset) yang diubah atau diutamakan. Sedangkan apabila manusia dijadikan sebagai objek terkesan hanya sebagai sasaran, padahal tidak demikian tujuan pembangunan seharusnya. Bertolak dari kodrat manusia, maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia (Ibid,hal.231).

Sistem politik Indonesia harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan sistem politik otoriter. Artinya apapun proses dan tujuan politik, harus bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya (Ibid,hal.231).

Berdasarkan hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan berdasarkan asas kerakyatan (sila IV Pancasila) (Kaelan,2010). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik yang didasarkan pada asas-asas moral dari sila-sila pada pancasila-sila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan(Ibid,hal.233).

Perilaku politik, subjek dan objek pembangunan tentunya tidak terlepas dari nilai nilai Pancasila. Demikian juga bagi penyelenggara negara sebagai wakil dari masyarakatnya tentu harus lebih bermoral sehingga dalam melaksanakan kewajibannya dapat menghasilkan perilaku politik yang santun, bermoral dan bermartabat. Dan dapat menghasilkan kebijakan politik yang berkeadilan sosial baik mencakup bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan budaya. Di era globalisasi informasi seperti sekarang ini nilai-nilai sosial politik yang berdasarkan Pancasila, harus benar benar dijadikan landasan moral bagi masyarakat informasi (Subandi, 2003). Nilai-nilai tersebut adalah:

(7)

nilai toleransi dan kejujuran, dalam kehidupan masyarakat sifat mengedepankan kepentingan umum harus lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Dan sikap saling menghargai antar sesama dan menjunjung nilai kejujuran. (sila ke dua)

2. Nilai komitmen atas keutuhan NKRI, harus ditanamkan kepada seluruh bangsa Indonesia. Walaupun mempunyai latar belakang bahasa, budaya, adat istiadat yang berbeda. (sila ketiga).

3. Nilai transparasi hukum dan kelembagaan, disetiap sisi kehidupan tata pemerintahan harus dijalankan secara baik dan benar. (sila keempat).

4. Nilai-nilai keadilan, hasil pembangunan harus mempunyai azas keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia (sila kelima).

2.4 Bidang Sosial Budaya

Pancasila yang pada hakikatnya bersifat humanistik sebagaimana tertuang dalam sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab). Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab sebagai mahluk berbudaya. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab (Kaelan,2010). Manusia harus dapat mengembangkan dirinya. Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam di seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa (Kaelan,2010).

(8)

(1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun suku bangsa ataupun golongan sosial dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan, maupun golongannya (Subandi,2003).

(3) Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang berdaulat (Subandi,2003).

(4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan

masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah (Kaelan,2010).

(5) Sila Kelima, nilai-nilai keadilan sosial menjadi landasan yang membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

2.5 Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(9)

2.6 Bidang Agama

Nilai nilai agama tidak dapat kita pisahkan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengandung nilai nilai yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia untuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara Indonesia. Pembangunan di bidang agama harus didasarkan pada nilai nilai yang terkandung di dalam Pancasila (Kaelan,2010). Yang perlu diperhatikan dalam pembangunan di bidang agama adalah:

1. Pengembangan kehidupan beragama adalah demi terciptanya kehidupan sosial

yang saling menghargai dan menghormati.

2. Memberikan kebebasan dalam rangka memeluk dan mengamalkan ajaran

agama.

2.7 Bidang Pertahanan dan Keamanan

Persatuan bangsa Indonesia merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Salah satu upaya agar dapat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa indonesia adalah dengan adanya sistem pertahanan dan keamanan negara. Karena itu, pembangunan dalam bidang pertahanan dan keamanan harus berlandaskan pada nilai-nilai pancasila (Kaelan,2010). Perwujudan nilai-nilai pancasila dapat dilakukan dengan cara:

1. Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan kepada tujuan demi

tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi

tercapainya kepentingan seluruh warga negara indonesia.

3. Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asasi manusia,

persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan.

4. Pertahanan dan keamanan negara harus dipruntukan demi terwujudnya keadilan

(10)

2.8 Bidang Pembangunan dan Penegakkan Hukum

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab penegakan hukum tidak hanya bertumpu pada penyelenggara negara saja, tetapi melibatkan seluruh rakyat Indonesia (Kaelan,2010). Untuk itu partisipasi dan fungsi kontrol penegakan hukum harus selalu didukung sepenuhnya oleh segenap elemen masyarakat. Karena ironis jika kita hanya berusaha mempertahankan kesatuan saja, sementara penegakan hukum tidak ditegakan. Prinsip keadilan hukum dengan mengedepankan persamaan hak dan kewajiban dimata hukum bagi seluruh masyarakat akan memudahkan proses penegakan hukum, sehingga hukum positif benar benar ditegakkan. Keadilan hukum yang bersifat dan berazaskan keadilan, tentunya tidak terjadi sistem tebang pilih terlebih lagi diskriminasi terhadap kasus kasus dan proses penegakkan hukum (Tarsono,2011).

Dengan harapan segala tindakan penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hukum dapat diminimalisir. Misalnya seorang penegak hukum sudah sepatutnya menegakkan hukum dengan benar dan tidak sepatutnya hukum diperjualbelikan dengan dalih apapun. Kejanggalan dan ketidakadilan dalam hasil keputusan hakim saat ini masih dirasa banyak , hal ini bukan karena lemahnya hukum namun karena lemahnya para pelaksana penegak hukum, mulai dari proses penyelidikan sampai vonis sebagai keputusan akhir. Untuk itu pemahanan nilai-nilai pancasila seharusnya sudah ditanamakan sejak dini terlebih lagi bagi calon penegak hukum bukan lagi dengan uang untuk dapat menempati posisi tertentu. Namunkeberanian atas dasar kemanusiaan haruslah ditegakkan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikutsertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Tarsono,2011).

(11)

(individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara (Suprapto,2007).

(12)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Pancasila yang merupakan ideologi dan dasar Negara Indonesia berasal dari dua kata dalam bahasa sansakerta, yaitu perintah kesusilaan yang jumlahnya lima (Tarsono, 2011). Menurut Kamus Bahasa Indonesia Pancasila adalah falsafah negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila. Sedangkan kata paradigma berasal dari bahasa Inggris “paradigm” yang berarti model, pola, atau contoh. Paradigma juga berarti suatu gugusan sistem pemikiran, cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara pemecahan masalah yang dianut suatu masyarakat tertentu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia Paradigma adalah daftar semua bentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjungsi dan deklinasi kata; model dalam teori ilmu pengetahuan; kerangka dalam berpikir.

Pancasila merupakan suatu paradigma dalam berpikir dan bertindak masyarakat Indonesia, sehingga Pancasila dijadikan sebagai landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam program pembangunan (Kaelan, 2010). Pancasila sebagai paradigma pembangunan Indonesia adalah pancasila yang merupakan kerangka dasar dalam berpikir untuk mengembangkan negara dan bangsa menuju negara dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum dan suatu kerangka pikir orientasi dasar dari suatu perubahan yang merupakan suatu sumber hukum,metode,serta penerapan dalam ilmu pengetahuan,sehingga sangat menentukan sifat,ciri,dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Paradigma berarti cara pandang, nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar, atau cara memecahkan masalah yang dianutr oleh suatu masayarakat pada masa tertentu.

(13)

Indonesia pasca reformasi ternyata masih banyak ditemukan penyimpangan. Apakah karena fungsi kontrol DPR yang kurang efektif atau memang pelaksananya yang masih belum memahami kalau yang dikelola adalah uang rakyat. Demikian juga lingkungan masyarakat masih sering terjadi gesekan dan konflik walaupun penyebabnya tidak terlalu berarti, namun karena sikap dan perilakunya masih didominasi emosi, maka terjadilah konflik. Semestinya hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan atau melalui proses hukum. Dari berbagai permasalahan yang sering terjadi, baik di lingkungan masyarakat maupun didalam lingkungan dalam proses pembangunan, semestinya hal seperti ini tidak terjadi.

(14)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pancasila paradigma pembangunan, memiliki arti bahwa Pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang menjadi kerangka keyakinan dan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil-hasil pembangunan nasional. Yang meliputi bidang :

1. Ekonomi 2. Politik

3. Sosial budaya

4. Ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Agama

6. Pertahanan keamanan

7. Pembangunan penegakan hukum

4.2 Saran

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Almarsudi Subandi, 2003.Pancasila dan UUD 1945 dalam paradigm reformasi.PT Rajagrafindo Persada: Bogor

Kaelan, 2010.Pendidikan Pancasila.Paradigma: Yogyakarta.

Saepulloh Aep, Tarsono, 2011.Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Islam.BatikPres: Bandung.

Suprapto, 2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Bumi Aksara: Jakarta.

Yudianto, 2001.Kamus Umum Bahasa Indonesia.M2S: Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Allah SWT juga telah memerintahkan kepada hambaNya agar menabung untuk masa depan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.Adapun Akad yang diterapkan pada produk

hasil peramalan pada saat beban puncak dapat dilihat bahwa, untuk data training nilai ramalannya mengikuti pola data aktual, sedangkan pada data testing nilai

[r]

Hasil analisa dari nilai better dan worst Diagram Kano diketahui atribut-atribut yang berpengaruh terhadap kenaikan kepuasan pelanggan yaitu: Ketepatan Dokter

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jaringan jamur yang bersifat totipotensi, mengetahui tata cara kultur jaringan jamur, mengetahui tata cara perbanyakan biakan

Pada pengujian ini dilakukan pengujian terhadap antarmuka untuk memastikan semua fungsi bekerja dengan baik dan tepat serta pengintegrasian eksternal data dapat

Menilai ketepat gunaan suatu teknologi, tentu memberikan makna atau pengertian yang berhubungan dengan masalah pembangunan (pedesaan) atau masyarakat berpenghasilan rendah.

Beberapa penelitian klasifikasi teks yang pernah dilakukan (Nur dan Santika, 2011 dimana mereka mengambil tweet untuk dataset dan SVM untuk metode klasifikasi untuk