• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKAP TOLERANSI BERAGAMA ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SIKAP TOLERANSI BERAGAMA ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana sikap toleransi beragama pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Adakah perbedaan sikap toleransi beragama antara mahasiswa dan mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare?

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Dalam pelaksanaannya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan juga menjadi masukan bagi mahasiswa IAIN Parepare dalam bidang toleransi beragama.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Sikap
  • Toleransi Beragama
  • Sikap Toleransi Beragama dalam Islam
  • Perbedaan Sikap Toleransi Perempuan dan Laki-laki

Toleransi berasal dari bahasa latin “Tolerare” yang berarti menahan diri, sabar, membiarkan orang lain berbeda pendapat, berpikiran terbuka dan peduli terhadap orang yang berbeda keyakinan dan agama lain. 12. Dalam konteks sosial dan keagamaan, toleransi diartikan sebagai sikap dan tindakan yang melarang diskriminasi terhadap kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas masyarakat, seperti “toleransi beragama” dimana penganut yang paling dominan dalam suatu masyarakat memperbolehkan adanya dari beberapa agama, ada lebih sedikit agama lain. Namun toleransi beragama hendaknya dipahami sebagai bentuk pengakuan terhadap keberadaan agama yang berbeda dalam segala bentuknya, baik dalam sistem, tata cara beribadah, maupun memberikan kebebasan kepada setiap orang dalam mengamalkan keyakinannya masing-masing.

Hai orang-orang yang beriman, dengarkanlah Allah dan dengarkanlah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu. Membawa permasalahan kembali ke Al-Quran dan Sunnah lebih baik bagi Anda daripada. Oleh karena itu, toleransi dalam kehidupan antar umat beragama bukanlah toleransi terhadap urusan agama, melainkan merupakan wujud sikap keberagamaan umat suatu agama dalam pergaulan sosial antara orang-orang yang berbeda pendapat, dalam persoalan-persoalan sosial, atau dalam persoalan-persoalan umum.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa toleransi beragama bukanlah toleransi dalam urusan keagamaan yang mencampuradukkan antara agama yang satu dengan agama yang lain, melainkan toleransi yang berupa kerjasama untuk mencapai keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Eisenstein menyatakan bahwa wujud toleransi adalah kesediaan seseorang untuk menerima pendapat, nilai, dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya.30 Penerimaan dapat diartikan melihat dan menerima orang lain dengan segala yang ada pada diri orang tersebut, dan bukan berdasarkan kemauan dan kehendaknya sendiri. Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa penerimaan dapat diartikan sebagai seseorang yang bersedia menerima orang lain apa adanya.

Menghargai orang lain merupakan kualitas penting yang harus ditanamkan dalam diri setiap Muslim. Penetapan jizya dilakukan sedemikian rupa sehingga kedudukan penduduk yang menerima Islam dan yang tidak menerima Islam adalah sama serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama.34 Dari hadis di atas dapat kita tiru bagaimana caranya. Rasulullah SAW menghormati orang lain yang berbeda pemahaman agamanya sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi keimanan seseorang. Dan jika ada orang yang hanya ingin dihargai tanpa sungguh-sungguh ingin menghargai orang lain, maka ibarat orang yang menginginkan emas dari tanah atau air dari api.

Besar kemungkinan orang akan menyayangi kita, kita bahkan bisa saja merebut hatinya, dan sebaliknya, jika kita tidak menghargai orang lain, kecil kemungkinannya orang lain akan menghargai kita. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa setiap umat beragama wajib menghormati keberadaan suatu agama atau paham lain dengan suatu tujuan. Berikut uraian singkat mengenai ketiga aspek atau indikator toleransi beragama yang dituangkan dalam bentuk tabel.

Tabel 2.2 Aspek atau indikator sikap toleransi beragama dalam penelitian ini.
Tabel 2.2 Aspek atau indikator sikap toleransi beragama dalam penelitian ini.

Kerangka Pikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung sikap toleransi beragama pada mahasiswa program studi PAI IAIN Parepare. Peneliti menggunakan angket untuk mengetahui gambaran dan perbedaan sikap toleransi beragama pada mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare. Dari data di atas terlihat bahwa pada uji validitas instrumen sikap toleransi beragama yang kami uji pada 25 mahasiswa program studi PAI, hanya 1 dari 25 pernyataan yang tidak valid.

Sikap Toleransi Beragama Mahasiswa dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Metode soft Delphi ini akan memberikan gambaran data tinggi rendahnya tingkat toleransi beragama mahasiswa dan sarjana pada program Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa ketiga indikator toleransi beragama mahasiswa program studi PAI berada pada tingkat tinggi.

Ketiga indikator tersebut hanya menggunakan 2 taraf yaitu sedang dan tinggi yang berarti tidak ada responden yang memiliki sikap toleransi beragama rendah. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sikap toleransi beragama peserta didik PAI berdasarkan indikator toleransi beragama berada pada tingkat tinggi dengan frekuensi 85 dan persentase total 85,0. Sumber Data : Output Statistik SPSS IMB 22 hasil tingkat toleransi beragama siswa PAI putri dan putra.

Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-test pada tabel diatas terlihat bahwa Sig. 2-til) sebesar 0,300 yang berarti 0,300 > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan sikap toleransi beragama antara siswa dan siswi PAI IAIN Parepare. Survei ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2022 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat toleransi beragama pada program studi PAI IAIN Parepare dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap toleransi beragama antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di IAIN PAI Parepare. program pelajar. Pembahasan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat toleransi beragama mahasiswa prodi PAI dan perbedaan sikap toleransi beragama antara mahasiswa dan mahasiswa prodi PAI yang terekam dalam skripsi ini.

Dari ketiga indikator tersebut peneliti mengungkapkan bahwa tingkat toleransi beragama mahasiswa PAI dan prodi PAI mayoritas berada pada tingkat tinggi dengan frekuensi 85 dan jumlah persentase 85,0, sedangkan frekuensi 15 dan persentase 85,0. 15,0 berada pada level sedang. Ketiga indikator tersebut hanya menggunakan 2 taraf yaitu taraf sedang dan tinggi yang berarti tidak ada responden yang mempunyai sikap toleransi beragama yang rendah. Penelitian ini menemukan bahwa sikap toleransi beragama mahasiswa prodi PAI putra dan putri mayoritas berada pada tingkat tinggi dengan frekuensi 85 dan persentase 85,0, sedangkan pada kategori sedang hanya dengan frekuensi 15 dan persentase 85,0. dari 15,0.

Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-test terlihat bahwa Sig. 2 ubin) sebesar 0,300 menunjukkan 0,300 > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan sikap toleransi beragama antara mahasiswa dan mahasiswa program studi PAI IAIN Parepare. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang sikap toleransi beragama prodi PAI dan khususnya instrumen analisis deskriptif berdasarkan metode Fuzzy Delphi. Mahasiswa Prodi PAI juga dapat mengetahui berbagai hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan mengenai toleransi beragama.

JUDUL PENELITIAN: ANALISIS SIKAP TOLERANSI BERAGAMA SISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGARA (IAIN) PAREPARE.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Definisi Operasional Variabel

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Relevan  No.  Nama Penulis dan
Tabel 2.2 Aspek atau indikator sikap toleransi beragama dalam penelitian ini.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare
+7

Referensi

Dokumen terkait

Typically, patients with EON complain of subacute, bilateral, painless, and symmetrical central visual loss, which is also in line with our case.3 Humphrey visual field testing in this