39 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Sekolah Taekwondo Subang (STS) yang berlokasi di SMK Parahyangan Kab. Subang terhadap Taekwondoin yang menjadi member di STS.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2021 bertempat di Dojang STS. Mengenai pelaksanaan tes tersebut, pada tanggal 6 September 2021 dilaksanakan prestest, setelah itu dilakukan penyusunan dan pelaksanaan program latihan (treatment) dimulai pada minggu pertama bulan Januari dengan frekuensi latihan 4 kali latihan per minggu dimulai dari tanggal 3 Januari 2022 sampai tanggal 22 Januari 2022. Untuk posttest dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2022.
Setelah data terkumpul, kegiatan selanjutnya adalah mengelola data mentah yang telah terkumpul menggunakan rumus statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan penulis lakukan, adalah penelitian eksperimen.
Hal ini karena Penulis berpendapat bahwa metode tersebut sangat cocok untuk penelitian yang akan Penulis laksanakan. Mengenai eksperimen, Maksum (2012:65) memaparkan bahwa: Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara
variable. Salah satu ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang dikenakan kepada subjek atau objek penelitian.” Kemudian Ali (2011:262) memaparkan bahwa; “studi eksperimen adalah riset yang dilaksanakan melalui eksperimentasi atau percobaan.”
Sedangkan ciri dan jenis sebuah penelitian eksperimen, lebih jelas dipaparkan oleh Maksum dalam Jakariyadi (2015:67), bahwa :
Penelitian eksperimen dicirikan dengan 4 hal, yaitu adanya perlakuan, mekanisme control, randomisasi dan ukuran keberhasilan. Apabila suatu penelitian eksperimen memenuhi ke-empat hal di atas, maka dapat dikatakan eksperimen murni (true experiment). Sebaliknya jika suatu penelitian eksperimen tidak dapat memenuhi ke-empat hal tersebut terutama dalam hal randomisasi dan kelompok control maka di sebut eksperimen semu (quasi experiment) atau bisa juga berbentuk praeksperimen (weak experiment).
Berdasarkan pemaparan di atas, maka metode penelitian eksperimen yang cocok untuk Penulis gunakan dalam penelitian ini adalah praeksperimen (weak experiment). Hal ini dikarenakan pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak dilakukan secara random.
Mengenai desain penelitian, Maksum dalam Jakariyadi (2015:63) memaparkan bahwa: “Desain penelitian merupaka sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.” Desain penelitian yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah One-Group Pretest-posstest Design.
Mengenai desain ini, Maksum (2012:97) memaparkan bahwa: ”Dalam desain ini tidak ada kelompok control, dan subjek tidak ditempatkan secara acak. Kelebihan desain ini adalah dilakukannya pretest dan posttest sehingga dapat diketahui dengan pasti perbedaan hasil akibat perlakuan yang diberikan.”
Adapun gambaran dari desain One-Group Pretest-posstest Design ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
One-Group Pretest-posstest Design. Sumber: Maksum (2012:97)
Ket:
T1 : Nilai Pretest (Sebelum di beri perlakuan) X : Treatment (perlakuan)
T2 : Nilai Posttest (setelah di beri perlakuan)
Menurut Jati (2016:42) Treatment latihan kecepatan tendangan dollyo chagi menggunakan pendekatan latihan tahanan karet. Treatment dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dalam seminggu. Penjelasannya seperti berikut ini:
Latihan Ke
Tanggal/ Waktu/
Sesi Materi Latihan Latihan Ke
Tanggal/ Waktu/
Sesi Materi Latihan 1 03 Januari 2022
Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Improvisasi 3. Pendinginan
4 08 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Simulasi 3. Pendinginan 2 05 Januari 2022
Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Simulasi 3. Pendinginan
5 10 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Improvisasi 3. Pendinginan 3 06 Januari 2022
Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Improvisasi 3. Pendinginan
6 12 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Simulasi 3. Pendinginan
Latihan Ke
Tanggal/ Waktu/
Sesi Materi Latihan Latihan Ke
Tanggal/ Waktu/
Sesi Materi Latihan
T
1X T
27 13 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Improvisasi 3. Pendinginan
10 19 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Simulasi 3. Pendinginan 8 15 Januari 2022
Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Simulasi 3. Pendinginan
11 20 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Improvisasi 3. Pendinginan 9 17 Januari 2022
Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Improvisasi 3. Pendinginan
12 22 Januari 2022 Sore 16.00 – 17.30
1. Pemanasan 2. Latihan inti
Reaksi
Speed
Simulasi 3. Pendinginan
Tabel 3.1 Program latihan
Mengenai unit latihan pada setiap pertemuan sebagai penjelasan yang lebih detail dari materi latihan pada setiap sesi latihan, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel program latihan yang terdapat lampiran.
Dari paparan diatas, maka dapat Penulis simpulkan bahwa jumlah dari keseluruhan pertemuan dalam penelitian ini adalah 14 pertemuan. 14 pertemuan tersebut terdiri dari 1 pertemuan untuk pretest, 12 pertemuan treatment, dan 1 pertemuan untuk posttest.
Menurut macamnya, variabel dibagi menjadi 2 macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Mengenai macam variabel, Sugiyono (2014:39) memaparkan:
...macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
Variabel Independent: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas.
Variabel Dependent sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekusn.
Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Adapun variabel yang akan penulis teliti dalam penelitian ini sesuai dengan judul “Pengaruh Latihan Karet Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi
Atlet Sekolah Taekwondo Subang” terdapat 2 variabel, yaitu 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel tersebut dapat penulis tuliskan sebagai berikut:
1. Variabel bebas atau X yaitu latihan karet
2. Variabel terikat atau Y yaitu kecepatan tendangan Dollyo Chagi Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penulis adopsi dari Sugiyono (2014:156). Adapun paradigma penelitian tersebut dapat penulis gambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2.
Desain penelitian. Sumber Sugiyono (2014:156).
C. Populasi dan Sampel
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini subyek yang digunakan adalah seluruh Taekwondoin STS. Mengenai populasi, Sugiyono (2014:80) memaparkan bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah Taekwondoin STS yang berjumlah 10 orang dengan usia 14-16 tahun.
LATIHAN KARET (X)
KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO
CHAGI (Y)
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil untuk digunakan sebagai subjek penelitian, pengambilan sampel ini harus benar-benar representatif (mewakili) keseluruhan populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan purposif sampling dan sampling jenuh. Mengenai purposif sampling, Maksum (2012:60) memaparkan bahwa “Purposive sampling atau sampel bertujuan, adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau karakteristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi.
Kemudian Sugiyono (2014:85) memaparkan bahwa “sampel purposif adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu tersebut adalah sampel disesuaikan dengan maksud dari penelitian. Beberapa alasan penulis menggunakan purposif sampel adalah:
1. Karena pelaksanaan penelitian akan lebih efektif karena yang subjek yang di teliti memiliki karakteristik yang sesuai sesuai dengan cabang olahraga yang menjadi inti dari penelitian ini,
2. Ketika kita akan melakukan penelitian tentang cabang olahraga Taekwondo, maka sampel yang digunakan adalah Taekwondoin bukan dari cabang olahraga lain.
3. Usia 14 – 16 tahun merupakan usia yang tepat untuk mengembangkan dan meningkatkan kecepatan gerak.
Dengan alasan tersebut, maka sampel yang penulis gunakan adalah Taekwondoin STS yang berjumlah 10 orang.
Mengenai sampel jenuh, Arikunto (1997:112) yang memaparkan bahwa,
“untuk sekedar ancer-ancer maka apabila sujek kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Sesuai dengan pendapat tersebut dan jumlah populasi yang kurang dari 100 maka Penulis mengambil semua populasi yang berjumlah 10 Taekwondoin untuk dijadikan sampel, selanjutnya sampel yang jumlahnya sama dengan populasi disebut sampel total (total sampling). Menurut Sugiyono (2011:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dari pemaparan diatas, maka Penulis simpulkan bahwa kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laki-laki dan perempuan atlet STS usia 14-16 tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan Taekwondoin STS Unit Subang dengan usia 14-16 tahun sebanyak 10 orang.
D. Instrumen Penelitian
Untuk menjaga hasil validitas dari hasil pengukuran yang diperoleh, maka alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan materi tes yang diukur. Mengenai validitas, Nurhasan dalam Gandi (2013), bahwa: “tes merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturanyang sudah ditentukan”.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data, mengenai instrumen penelitian dijelaskan oleh Arikunto dalam Gandi (2013) bahwa, “ Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode” . Berkaitan dengan penelitian ini instrument yang digunakan adalah tes kecepatan tendangan dollyo chagi kearah sasaran sebanyak 5 kali dan dihitung berapa waktu nya.
Pengukuran dilakukan dua kali yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), tes awal dilakukan sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir setelah diberikan perlakuan. Hasil penelitian Jati (2016) menunjukkan bahwa instrument ini memiliki validitas yang tinggi sebesar “0.750” dan reliabilitas nya “0,707” .
Adapun tata cara tes kecepatan tendangan dollyo chagi adalah sebagai berikut:
a. Tujuan : Mengukur kecepatan tendangan dollyo chagi menggunakan sandsack.
b. Alat/fasilitas : Subyek berdiri dibelakang garis batas sejauh jangkauan masing-masing siswa dari sasaran (sandsack). Pada aba-aba “siap”, siswa bersiap untuk memulai, pada aba-aba “peluit” siswa melakukan tendangan sebanyak 5 kali dan dihitung waktunya.
c. Skor : Waktu yang diperoleh untuk melakukan tendangan dollyo chagi sebanyak 5 kali.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan teknik tes dan pengukuran. Dalam kegiatan pengumpulan data ini dibagi menjai 2 tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan
Sebelum data diperoleh, terlebih dahulu mempersiapkan faktor-faktor yang menunjang untuk memperoleh data, sebelum memperoleh sampel penulis mengadakan observasi dan meminta informasi dari pelatih
mengenai jumlah Taekwondoin yang akan diteliti dan fasilitas yang ada.
Setelah mendapat informasi dan melakukan observasi kemudian penulis konsultasi ke dosen pembimbing dan meminta surat pengantar untuk ijin penelitian yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Taekwondo Subang sebagai langkah awal mengadakan penelitian.
2. Tempat penelitian
Tempat tes dan pengukuran adalah di Dojang Sekolah Taekwondo Subang.
3. Objek penelitian
Sebagai objek penelitian adalah Taekwondoin yang menjadi member di STS.
4. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini adalah selama 1 bulan, dengan jumlah latihan 4 kali pertemuan per minggu.
5. Persiapan alat dan perlengkapan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Stop watch, 2) Peluit, 3) Karet, 4) Sandsack, 4) Formulir data dan alat tulis.
6. Tahap pengambilan data
Dalam penelitian ini, peneliti memerlukan tenaga pembantu yang berasal dari tim pelatih STS di Subang. Sebelum dilaksanakan pengambilan data terlebih dahulu diadakan pengarahan kepada para Taekwondoin mengenai tata laksana pengambilan data. Tahap pelaksanaan pengambilan data adalah sebagai berikut :
a. Tujuan : Mengukur kecepatan tendangan dollyo chagi menggunakan sandsack.
b. Alat/fasilitas : Subyek berdiri dibelakang garis batas sejauh jangkauan masing-masing siswa dari sasaran (sandsack). Pada aba- aba “siap”, siswa bersiap untuk memulai, pada aba-aba “peluit”
siswa melakukan tendangan sebanyak 5 kali dan dihitung waktunya.
c. Skor : Waktu yang diperoleh untuk melakukan tendangan dollyo chagi sebanyak 5 kali.
Setelah data diperoleh maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data.
7. Pengambilan kesimpulan
Setelah data diolah dan dianalisis, maka hasil tersebut dijadikan sebagai bahan bagi Penulis untuk memperoleh temuan-temuan dan mengmbil kesimpulan.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam suatu penelitian banyak faktor yang mempengaruhi hasil penelitian.
Demikian pula halnya dengan penelitian ini faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini harus dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari peminjaman fasilitas dan peralatan yang dimiliki
oleh STS serta dalam keadaan baru atau sempurna, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya untuk digunakan dalam penelitian.
2. Faktor pengukur
Faktor pengukuran sangat mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan dan untuk mengurangi masalah-masalah yang timbul dari hasil pengambilan data maka disarankan untuk petugas pengambilan data agar teliti dalam membaca dan mencatat hasil-hasil dari melakukan tes. Dan dalam pelaksanaan penelitian ini petugas yang ditunjuk adalah rekan pelatih STS sehingga dianggap mampu dan mengerti dalam tata cara pengambilan data hasil tes.
3. Faktor tempat
Faktor tempat kadang kala dapat mempengaruhi hasil penelitian karena dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya testee dalam melakukan tes.
Untuk itu dipilih tempat yang memenuhi persyaratan.
4. Faktor kesungguhan hati
Faktor kesungguhan hati sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian dari testee yang diteliti. Maka untuk mengatasi hambatan ini peneliti membuat motivasi para testee untuk melakukan tes dengan sungguh-sungguh.
G. Analisis Data
Langkah-langkah dalam pengambilan data untuk diolah dan dianalisis, itu adalah sebagai berikut :
1. Tes awal tendangan Dollyo chagi
2. Tes akhir tendangan Dollyo chagi Selanjutnya penulis melakukan penghitungan secara statistik dari data yang terkumpul melalui hasil tes akhir.
Setelah itu semua diperiksa dengan diteliti dan cermat, maka kegiatan selanjutnya adalah menyusun, mengolah, dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan aplikasi SPSS.
a. Uji Prasyarat
A. Uji Normalitas
Mengenai uji normalitas, Maksum (2012:160), bahwa “uji normalitas bertujuan untuk memastikan data yang diperoleh berdistribusi simetris atau normal sebagai pengujian prasyarat pengujian data untuk uji beda”. Kemudian, Jakariyadi (2015: 92) memaparkan bahwa, “Uji normalitas ini dilakukan untuk memenuhi syarat penarikan kesimpulan yang bersifat baku dan handal, untuk dapat digeneralisasikan”.
Yang merupakan tujuan penting dari Uji normalitas adalah: a) apakah data yang di ambil dari sampel berdistribusi normal, dan b) apakah pengujian dilakukan dengan statistik parametrik atau non parametrik (apabila distribusi normal maka menggunakan parametrik
dan apabila tidak berdistribusi normal maka menggunakan non parametrik).
Uji normalitas ini dilakukan terhadap data pretest dan posttest dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov Test menggunakan SPSS Versi 25.
a) Perumusan hipotesis.
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal b) Dasar pengambilan keputusan
Jika Asymp sig ≤ 0,05 maka H0 di tolak
Jika Asymp sig ≥ 0,05 maka H0 di terima B. Uji Homogenitas
Mengenai hompgenitas, Maksum (2012:162) memaparkan bahwa, “Uji homogenitas bertujuan untuk memastikan bahwa varian dari setiap kelompok sama atau sejenis, sehingga perbandingan dapat dilakukan secara adil”.
Uji homogenitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 25. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
a) Perumusan hipotesis.
H0 : Tidak terdapat perbedaan varian skor n-gain peningkatan kecepatan tendangan Dollyo Chagi
H1 : Terdapat terdapat perbedaan varian skor n-gain peningkatan kecepatan tendangan Dollyo Chagi
b) Dasar pengambilan keputusan
Jika sig ≤ 0,05 maka H0 di tolak
Jika sig ≥ 0,05 maka H0 di terima 3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah paired sample t-test dengan menggunakan SPSS Versi 25. Paired sample t-test adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu.
Adapun langkah-langkah penghitungan paired sample t-test tersebut adalah sebagai berikut:
a) Perumusan hipotesis.
H0 :
µ
posttest =µ
pretestH1 :
µ
posttest >µ
pretestDengan:
µ
pretest = Rata-rata pretest kecepatan tendangan Dollyo Chagiµ
posttest = Rata-rata posttest kecepatan tendangan Dollyo Chagi b) Dasar pengambilan keputusanJika pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai p), maka kriterianya adalah:
Jika nilai p ≤ 0,05 maka H0 di tolak
Jika nilai p ≥ 0,05 maka H0 di terima