• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM GANTI RUGI ASURANSI PERTANIAN PERSEPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM GANTI RUGI ASURANSI PERTANIAN PERSEPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Islam dalam berbisnis, khususnya yang berkaitan dengan sistem ganti rugi asuransi pertanian bagi kelompok tani. Penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan khususnya bagi penulis, dan secara umum dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi kelompok tani mengenai sistem ganti rugi asuransi pertanian.

Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Alexis Bramantia, mahasiswa Program Studi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, pada tahun 2011 dengan jurnal berjudul “Tinjauan Yuridis Asuransi Pertanian untuk Usaha Tani Padi Kasus Gagal Panen”. 11 Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah risiko gagal panen pada usahatani padi dapat diasuransikan dan untuk mengetahui apakah pemerintah perlu mewajibkan asuransi produk pertanian bagi petani padi untuk mengatasi risiko gagal panen. Asuransi pertanian akan melindungi petani dari kerugian finansial akibat gagal panen melalui fitur pertanggungan kerugian. 11 Disertasi, Alexis Bramantia, Tinjauan Yuridis Asuransi Pertanian untuk Usaha Tani Padi Dalam Kasus Gagal Panen, http://www.google.com/search?client=ms-opera_mb_no&channel.

Asuransi pertanian sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan petani.” 12 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak asuransi pertanian terhadap pendapatan petani. Berdasarkan ketiga penelitian yang telah diuraikan di atas, terdapat kesamaan yaitu sama-sama menggambarkan asuransi pertanian, namun perbedaan dengan pernyataan sebelumnya dilihat dari penelitian Arif Susanto lebih menekankan pada konsep asuransi pertanian yang diatur dalam KUHP. Dalam penelitian Alexis Bramantia, ia menekankan kajian hukum terhadap risiko gagal panen pada budidaya padi.

Peneliti ingin mengkaji implementasi asuransi pertanian khususnya dari perspektif etika bisnis Islam. Oleh karena itu, jelas bahwa masalah yang akan dibahas sangat berbeda dengan penelitian asuransi pertanian yang sudah ada. 12 Skripsi, Dian Andrayani, Asuransi Pertanian Sebagai Sarana Peningkatan Kesejahteraan Petani, http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle H13dan .pdf.

LANDASAN TEORI

  • Landasan Hukum Asuransi
  • Tujuan dan Manfaat Asuransi Pertanian
  • Sistem Ganti Rugi Asuransi Pertanian
  • Etika Bisnis Islam
    • Pengertian Etika Bisnis Islam
    • Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam

Dalam peraturan menteri nomor 40/Permentan/SR Bab 1, pasal 1 Asuransi pertanian adalah perjanjian antara petani dan perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri pada perlindungan risiko pertanian. Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan fasilitasi asuransi pertanian dengan tujuan memberikan kenyamanan dan perlindungan menanggung risiko usahatani. Penyelenggaraan asuransi pertanian merupakan amanat dari Undang-undang nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani pasal 37 ayat (1) yang berbunyi “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha tani yang dilakukan petani. dilindungi dalam bentuk asuransi pertanian”.

22 Praptono Djunedi, "Analisis Asuransi Pertanian di Indonesia", dalam Administrator Kalimantan, (Jakarta: Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), 12./24. Maret 2016, h. Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya wajib memberikan kemudahan bagi setiap petani untuk menjadi peserta asuransi pertanian. Bantuan pembayaran premi yang dimaksud di sini adalah pembayaran premi untuk membantu petani berpartisipasi dalam asuransi pertanian dengan menjaga kemampuan keuangan negara.

Hal ini karena asuransi pertanian menjamin perlindungan terhadap gagal panen, sehingga petani yang ikut asuransi mendapatkan laporan kredit yang lebih baik jika asuransi tersebut diikutsertakan di dalamnya. Asuransi pertanian berkontribusi pada stabilitas ekonomi yang lebih baik karena dampak kerusakan tanaman dalam ruang dan waktu. 25 Bobi Hartanto, “Asuransi pertanian diupayakan sebagai upaya mengurangi resiko usaha di bidang pertanian”, http://ujanglahai.blogspot.co.id/2012/12/asuransi-pertanian.html diunduh pada tanggal 28 November 2016.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data dalam penelitian berarti objek dari mana data itu diperoleh.44 Data adalah kumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai sumber data, baik sumber data primer maupun sumber data sekunder. Menurut Suratman, sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dan segera dari sumber data untuk kepentingan penelitian, maupun dalam asuransi pertanian.

Dalam hal ini, jumlah pengurus kelompok tani Panca Usaha 4 adalah 3 orang dan anggota 61 orang, namun hanya 10 orang yang menjadi peserta asuransi pertanian. Sumber data sekunder adalah bahan atau data yang melengkapi atau mendukung sumber data primer.47 Sumber data. Serta hasil penelitian berupa laporan, majalah, surat kabar, surat kabar, internet, dll terkait penelitian asuransi pertanian dari sudut pandang etika bisnis Islam.

Teknik Pengumpulan Data

Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tahu dan menggali informasi sehingga diperoleh tentang Sistem Kompensasi Asuransi Pertanian Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Pada Kelompok Tani Panca Usaha 4 Mulyo Sari Metro Barat). Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen berupa buku, majalah, peraturan, risalah rapat, catatan harian, dll.51 Sumber informasi dokumenter pada dasarnya adalah segala bentuk sumber informasi yang berkaitan dengan dokumen, baik resmi maupun tidak resmi.

Teknik Analisis Data

Cara berpikir ini digunakan untuk penalaran dalam Sistem Kompensasi Asuransi Pertanian Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi pada Kelompok Tani Panca Usaha 4, Mulyo Sari Metro Barat). Penerapan Sistem Kompensasi Asuransi Pertanian Bagi Kelompok Tani Panca Usaha 4 di Mulyo Sari Metro Barat Petani Panca Usaha 4 di Mulyo Sari Metro Barat. Dalam pelaksanaan asuransi pertanian, pihak asuransi pertanian memberikan penjelasan mengenai sistem ganti rugi yang akan diberikan kepada petani yang tanaman padinya rusak.

Asuransi pertanian akan memberikan ganti rugi kepada petani yang tanaman padinya rusak mencapai 75% per petak sawah dengan penggantian sebesar Rp. Pada akhir tahun 2016, kelompok tani Panca Usaha 4 mulai mengikuti program asuransi pertanian yang digagas oleh Dinas Pertanian Kabupaten. Kelompok Tani Panca Usaha 4 belajar tentang Program Asuransi Tani melalui penyuluhan dan sosialisasi oleh Dinas Kabupaten/Kota dan Pihak Asuransi Tani.

Selama kontrak asuransi, pihak asuransi pertanian tidak pernah menginspeksi secara langsung lahan swah yang diasuransikan oleh kelompok tani Panca Usaha 4. Sistem kompensasi asuransi pertanian bagi kelompok tani belum sesuai dengan prinsip keseimbangan dalam pelaksanaannya. Selain itu, kesepakatan antara asuransi pertanian dan kelompok tani juga tidak tercantum dalam perjanjian kontrak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Sistem Ganti Rugi Asuransi Pertanian Pada

Menurutnya, dengan mengikutsertakan kelompok tani Panca Usaha 4 dalam asuransi pertanian, mereka bisa sedikit merasa aman dengan lahan sawah tempat mereka menanam padi. Selain itu, hasil wawancara dengan Bapak. Rohmat diberitahu pada tanggal 20 Mei 2017 bahwa kelompok tani Panca Usaha 4 bergabung dengan asuransi pertanian sejak akhir tahun 2016. Selain itu, hasil wawancara dengan Bapak. Nartom pada 20 Mei 2017, ia mengatakan telah mengikuti program asuransi pertanian sejak akhir tahun 2016 lalu.

Yang membuat saya tertarik untuk ikut asuransi pertanian adalah uang ganti rugi jika terjadi kerusakan pada sawah yang ditanami padi. Dia tertarik dengan asuransi pertanian, karena jika dia mengambil asuransi pertanian, jika ada kerusakan sawah, dia akan mendapat ganti rugi dari asuransi pertanian. Sistem ganti rugi asuransi pertanian yang ia ketahui adalah jika tanaman padi gagal panen karena hama dan banjir dan kerusakan melebihi setengah per sawah, maka ganti rugi akan diterima dari asuransi pertanian.

Seperti Pak Agus, Pak Tariman juga merasa agak aman, karena jika tanaman rusak total, dia akan mendapat ganti rugi dari asuransi pertanian. Sistem ganti rugi yang akan diberikan oleh asuransi pertanian adalah apabila sawah rusak sampai dengan 75% per sawah akibat serangan hama dan bencana alam, maka asuransi pertanian akan mengganti kerugian tersebut dengan sejumlah uang. Analisis Sistem Kompensasi Asuransi Pertanian Pada Kelompok Tani Panca Usaha 4 Desa Mulyo Sari Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam.

Analisis Sistem Ganti Rugi Asuransi Pertanian Pada

Walaupun kesepakatan di awal pihak asuransi pertanian menjanjikan apabila ada tanaman padi yang rusak dan mengalami kerusakan. Sistem yang diterapkan di atas tidak sesuai dengan teori sistem ganti rugi asuransi pertanian yang pembayaran ganti ruginya akan dibayarkan secara tunai atau tunai. uang tunai. Seperti yang sudah dijelaskan, sistem santunan dalam asuransi pertanian adalah cara membayar santunan jika terjadi kehilangan atas sesuatu yang dipertanggungkan.

Pada umumnya pembayaran ganti rugi dilakukan secara tunai atau tunai sesuai dengan jumlah yang disepakati antara tertanggung dan penanggung.78 Sistem pembayaran ganti rugi asuransi pertanian ditentukan oleh pihak penanggung. Berdasarkan penjelasan permasalahan di atas, asuransi pertanian atau asuransi Jasindo belum menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis Islam dengan benar. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan asuransi pertanian dalam menjalankan usahanya bertentangan dengan prinsip etika bisnis Islam, yang meliputi prinsip tauhid, prinsip keadilan (keseimbangan) dan prinsip tanggung jawab, serta tidak memenuhi janji dengan segera membayar ganti rugi kepada petani.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa sistem ganti rugi asuransi pertanian yang diterapkan pada kelompok tani Panca Usaha 4 tidak sesuai dengan teori sistem ganti rugi asuransi pertanian yang pada umumnya pembayaran ganti rugi akan dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk uang tunai. uang tunai menurut jumlah antara tertanggung dengan jumlah yang disepakati dengan penanggung. Kemudian, berdasarkan etika bisnis Islam, sistem ganti rugi asuransi pertanian bagi kelompok tani tidak sejalan dengan prinsip etika bisnis Islam, karena dalam berbisnis, asuransi pertanian hanya memikirkan keuntungan, sementara banyak petani yang merasa dirugikan. luas petak sawah yang sama dengan penggantian 75% per sawah senilai Rp. Belum lagi kecerobohan perusahaan asuransi pertanian yang belum membayar ganti rugi kepada petani yang lahannya rusak 75%.

PENUTUP

Saran

Sehingga petani yang memiliki lahan luas dengan sawah tidak terlalu banyak mengalami kerugian jika tanaman padinya rusak. Artinya, tidak mudah tergiur asuransi pertanian dengan pembayaran premi yang relatif murah dengan reimbursement yang cukup mahal. Alexis Bramantia, "Tinjauan Yuridis Asuransi Pertanian untuk Usahatani Padi Dalam Kasus Gagal Panen", http://www.google.com/search?client=ms-opera_mb_no&channel=bh&hl=id&spell=1&ie=UTF8&q=Pdf+Asurasi +pertanian+ alexis+ bramantya, diunduh pada 28 Oktober 2016.

Pdf Arif Susanto, "Konsep Asuransi Hasil Pertanian Dalam KUHD Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam", dalam http://google.com/xhtml?q=. Asuransi Jasindo, Tentang Jasindo, dalam http://www.jasindo.co.id/about-jasindo/detail/riwayat, diunduh pada 13 Januari 2017. Dian Andrayani, “Asuransi Pertanian Sebagai Sarana Peningkatan Kesejahteraan Petani”, http :// repositori. ipb.ac.id /bitstream/ . handle H13dan.pdf?sequence=1&isAllowed=y, diunduh pada 16 November 2016.. http://zamedaku.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-pertanian-dalam-arti-width.html diunduh pada 2 Desember , 2016 .

Insyafiyah dan Indra Wardhani, "Studi Persiapan Implementasi Asuransi Pertanian Nasional", http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/ . files/Kajian%20Preparation%20Implementation%20Insurance%20 Agriculture diunduh pada 2 Desember 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Referring to the result in this research, if higher education institution has a strategic plan to implement social media into social learning environment, they can use some of this