SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET BERBASIS WEB PT. INOVASI DINAMIKA SOLUSI
Muhammad Syachrul
Universitas BSI Bandung
Jl.Sekolah Internasional No.1-6, Ters.Jl.Jakarta No.1-6, Antapani, Bandung 40282 [email protected]
Abstrak
Proses pengelolaan aset di PT. Inovasi Dinamika Solusi saat ini didapati masih menggunakan pencatatan konvensional menggunakan aplikasi pengolah angka (Microsoft Excel) serta hanya dapat diakses oleh satu komputer. Cara seperti ini membuat proses pencarian informasi aset tidak dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan akurat. Informasi aset seperti nilai persediaan, nilai ekonomi, dan penanggung jawab terakhir didapati tidak dapat dipertanggungjawabkan karena pencatatan tidak dilakukan secara realtime. Maka dari itu, perlu adanya sistem informasi manajemen aset berbasis web dengan pencatatan yang terkomputerisasai dan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Perancangan sistem ini ditunjang dengan teknik pengumpulan data dengan tahapan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan agar sistem yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Model pengembangan sistem yang digunakan yaitu model Waterfall serta dirancang menggunakan bahasa pemodelan UML. Sistem informasi manajemen aset berbasis web ini dapat menjadi alat bantu operasional perusahaan dalam memperoleh informasi aset secara cepat, tepat, akurat serta informasi nilai persediaan, nilai ekonomi, serta penanggung jawab terakhir dapat dipertanggungjawabkan.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Manajemen Aset, Waterfall, UML
Abstract
The process of asset management in PT. Inovasi Dinamika Solusi currently found are still using conventional recording using a number processing application (Microsoft Excel) and can only be accessed by one computer. This method makes the process of finding asset information not be done quickly, precisely, and accurately. Asset information such as inventory value, economic value, and the final responsibility is found to be irresponsible because the recording is not done in real time. Therefore, it is necessary to have a web-based asset management information system with computerized records that can solve problems that occur. The design of this system is supported by data collection techniques with the stages of observation, interviews, and literature study so that the resulting system can meet the needs of the company. The system development model used is the Waterfall model and is designed using the UML modeling language. This web-based asset management information system can be a company's operational aids in obtaining asset information quickly, accurately, accurately, and information on inventory value, economic value, and ultimate responsibility can be accounted for.
Keywords: Information System, Asset Management, Waterfall, UML
1. Pendahuluan
PT. Inovasi Dinamika Solusi yang beralamat di Jalan Bojong Koneng Makmur No. 15 Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul Bandung, merupakan sebuah konsultan teknologi informasi yang baru berdiri tahun 2017. Perusahaan ini memiliki aset teknologi informasi yang cukup banyak seperti komputer, laptop, monitor, mouse, keyboad, router, switch, hub, access point, dan sebagainya. Dengan banyaknya aset yang dimiliki, perusahaan memberikan
kebijakan yang mana masing-masing aset diserahterimakan kepada karyawannya untuk menjadi penanggung jawab dan pemakai aset tersebut.
Pengelolaan data aset PT. Inovasi Dinamika Solusi saat ini dilakukan dengan cara pencatatan konvensional menggunakan aplikasi pengolah angka (Microsoft Excel) serta hanya dapat diakses satu komputer.
Cara seperti ini membuat proses pencarian informasi aset cukup memakan waktu.
Informasi yang dibutuhkan seperti, nilai
persediaan, nilai ekonomi, serta informasi penanggung jawab aset sulit untuk dicari, karena pada proses perubahan datanya tidak dicatat secara realtime. Tidak hanya memakan waktu, informasi yang didapatkan menjadi tidak sesuai dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan uraian di atas, PT.
Inovasi Dinamika Solusi sangat membutuhkan pengembangan sistem pengelolaan data aset yang dimiliki.
Pengembangan sistem pengelolaan yang dimaksud adalah dengan cara merancang sebuah sistem informasi manajemen aset berbasis web agar dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan pencarian informasi aset dengan informasi yang diakses secara cepat, sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan. Disamping 3 itu, sistem informasi manajemen aset berbasis web ini menyediakan fitur penilaian nilai ekonomi aset dengan perhitungan nilai penyusutan menggunakan metode garis lurus yang besaran nilai susut setiap tahun masa manfaatnya sama besar. Dengan adanya sebuah sistem informasi manajemen aset berbasis web ini, diharapkan dapat menjadi alat bantu operasional PT. Inovasi Dinamika Solusi
2. Landasan Teori 2.1. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporsanlaporan yang diperlukan (Sutabri, 2012:46).
2.2. Konsep Dasar Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi 14 masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya (Lampiran II PP No 71 tahun 2010).
Penyusutan adalah alokasi secara periodik dan sistematis dari harga perolehan
aset selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan aset bersangkutan. Nilai ekonomi aset (harga perolehan, yang merupakan biaya historis, dikurang dengan akumulasi penyusutan) adalah harga perolehan aset yang tersisa (Hery, 2014:138).
2.3. Konsep Dasar Pengembangan Sistem Pengembangan perangkat lunak digunakan sebagai disiplin ilmu sebagai dasar pemodelan pengembangan perangkat lunak. Penulis menggunakan model air terjun (waterfall) sebagai model pengembangan perangkat lunak.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:28) “Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:29)
1. Analisa Kebutuhan Sistem
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur 17 perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
3. Code Generation
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai
dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Testing
Testing fokus pada perangkat lunak secar adari segi logic dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
5. Support
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.
Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
2.4. Unified Modeling Language (UML) Menurut Chonoles dalam Widodo &
Heriawati (2011:6) “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti Bahasa pemodelan standar, sebagai Bahasa berarti UML memiliki sintaks dan semantic”.
Blok pembangun utama UML adalah diagram. Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan Bahasa model untuk mengambarkan, membangun dam mendokumentasikan sistem yang mereka rancang.
1. Use Case Diagram
Use case diagram memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna (Widodo &
Heriawati, 2011:10).
Sumber: Mules & Hamilton (2006:33)
2. Activity Diagram
Activity diagram memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi (Widodo &
Heriawati, 2011:143).
Sumber: Mules & Hamilton (2006:60)
3. Class Diagram
Class Diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi.
Diagram Kelas adalah inti dari proses pemodelan objek (Widodo & Heriawati, 2011:37).
Sumber: Mules & Hamilton (2006:87)
4. Sequence Diagram
Sequence diagram atau diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Suatu interaksi adalah rentetan pesan yang dikirim antar objek untuk melakukan tugas tertentu (Widodo & Heriawati, 2011:11).
Sumber: Mules & Hamilton (2006:122)
5. Component Diagram
Component Diagram memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.
Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi (Widodo &
Heriawati, 2011:11).
Sumber: Mules & Hamilton (2006:191)
6. Deployment Diagram
Deployment diagram memodelkan arsitektur sistem dengan mengidentifikasikan perangkat kerasnya.
Perangkat keras itu bias berupa komputer, piranti network, atau bahkan operator yang melakukan proses manual (Widodo & Heriawati, 2011:12).
Sumber: Mules & Hamilton (2006:235)
2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah tools yang digunakan untuk melakukan memodelkan struktur data dengan menggambarkan entitas dan hubungan antara entitas (relationship) secara abstrak (konseptual) (Mulyani, 2016:100).
Sumber: Mulyani (2016:120)
2.6. Logical Record Structure (LRS) Menurut Ladjamudin (2013:159)
“Logical Record Structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang melalui proses kardinalitas dan menghasilkan atribut- atribut yang saling berelasi”.
Sumber: Ladjamudin (2013:159)
2.7. Black Box Testing
Menurut Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.
2.8. Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2017) yang berjudul “Perancangan Web Pengelolaan Aset Sub Bidang Teknologi Informasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat”. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk merancang dan membangun web pengelolaan aset untuk pengolahan data aset yang dapat membantu Sub Bidang Teknologi Informasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat mengetahui kebutuhan pemohon dalam proses permintaan barang. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Universitas BSI Bandung.
Penelitian yang dilakukan Melda Widia (2016) yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Berbasis Web pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung”.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud
untuk merancang dan membangun sistem informasi pengelolaan aset berbasis web untuk pengolahan data barang yang dapat membantu pengurus barang dalam mengelola data mutasi. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu (S1) Fakultas Teknik Jurusan Sistem Informasi Universitas BSI Bandung.
Penelitian yang dilakukan oleh Agus Nursikuwagus dan Taufik Juliana (2016) yang berjudul “Perangkat Lunak Sistem Manajemen Aset Dalam Penanganan Aset IT”. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk 27 mengaplikasikan sistem manajemen aset dalam bidang IT khususnya hardware. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah membangun Sistem Manajemen Aset IT Hardware pada suatu Institusi yang mempunyai kemampuan untuk mengelola data aset hardware komputer, serta menyediakan fasilitas pengajuan aset.
Penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Citralarasati Mardjani, dkk (2015) yang berjudul “Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan Dan Peraturan Perpajakan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT.
Hutama Karya Manado”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan metode penyusutan yang digunakan dalam laporan keuangan perusahaan, baik menurut SAK maupun ketentuan perpajakan dan pengaruh terhadap perbedaan perhitungannya.
Penelitian ini yang dilakukan pada PT.
Hutama Karya yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Galih Setyo Pambudi, dkk (2016) yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset di Teknik Industri UNDIP”. Penelitian ini dilakukan di salah satu jurusan di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem informasi yang dapat menjalankan proses bisnis manajemen aset menjadi rapi dan terstruktur sehingga pengelola aset jurusan dapat dengan mudah untuk melakukan pengelolaan dan penelusuran aset.
Penelitian yang dilakukan oleh Syaiful Riza Hidayatullah dkk (2016) yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Teknologi Informasi Pada PT. Pelindo III Cabang Perak Surabaya”.
Penelitian ini dilakukan 28 untuk membuat
sistem informasi manajemen asset TI yang diharapkan dapat memberikan informasi berupa informasi jumlah PC/notebook yang dapat diinstal, informasi nilai aset TI, informasi riwayat pemeliharaan aset TI, informasi biaya perawatan aset TI, informasi aset hardware, informasi aset software, informasi penghapusan aset TI.
Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dkk (2018) yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Manajemen Aset IT Untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa dan merancang sistem informasi manajemen aset IT untuk pencatatan history maintenance. Karena sistem yang ada saat ini untuk history maintenance masih berupa pencatatan manual dengan menggunakan Ms. Excel sehingga dalam pencarian data masih tersebar di masing-masing petugas IT dan kurangnya keakuratan data. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menciptakan sistem yang memudahkan dalam pencatatan history maintenance sehingga data yang ada dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pembelian aset IT dan menghindari pembelian aset yang tidak perlu.
Penelitian yang dilakukan oleh Hengki Tamando Sitohang (2018) yang berjudul “Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan”. Penelitian dilakukan pada Pengadilan Tinggi Medan, pengagendaan surat masuk dan surat keluar pada kantor Pengadilan Tinggi Medan masih menggunakan sistem pengarsipan yang konvesional. Penelitian bertujuan untuk membuat sistem yang dapat membantu kinerja yang berkaitan dengan suratmenyurat pada Pengadilan Tinggi Medan.
Penelitian yang dilakukan oleh Diah Aryani dkk (2018) yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor Pada STMIK Raharja Tangerang”.
Penelitian dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja, proses laporan pengelolaan aset kendaraan bermotor yang di lakukan secara manual yang mengakibatkan proses pencarian data dan pelaporan data aset memerlukan waktu dan juga sering kali data tersebut ada yang hilang yang berpengaruh pada proses pemeliharan aset kendaraan.
Bertujuan untuk merancang sistem informasi manajemen aset kendaraan yang mampu mengatasi kesulitan dalam mencari data yang diinginkan dan keterlambatan
pemeliharaan aset kendaraan dan dalam pembuatan laporan.
Penelitian yang dilakukan oleh Heru Supriyono dkk (2017) yang berjudul
“Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk Pengelolaan Aset Bagi SMP Muhammadiyah 1 Kartasura”. Penelitian dilakukan pada SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. Permasalahan pengelolaan aset masih dilakukan secara manual berbasis catatan yang belum terpadu. Tujuan dari pengembangan ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan aset yang mempunyai fitur utama pencatatan aset dan pelaporan aset serta menguji unjuk kerjanya.
Berdasarkan masalah-masalah yang terkait pada penelitian-penelitian sebelumnya dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Inovasi Dinamika Solusi juga hampir serupa maka penulis merancang sekaligus membuat sistem informasi manajemen aset berbasis web yang disesuaikan dengan kebutuhan PT. Inovasi Dinamika Solusi. Sistem informasi yang akan dibuat juga memiliki kelebihan dari aplikasi- aplikasi yang sudah dibuat oleh peneliti- peneliti sebelumnya, 30 kelebihannya yaitu pencatatan yang terkomputerisasi serta dapat diakses lebih dari satu komputer, tersedianya informasi aset seperti, nilai persediaan, nilai ekonomi, serta informasi penanggung jawab terakhir aset, serta informasi yang dihasilkan sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini antara lain:
1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem pengeloaan data aset yang sedang berjalan meliputi prosedur pembelian, pengecekan persediaan, perhitungan nilai ekonomi, serta pengecekan penanggung jawab aset terakhir.
2. Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan kepada pemilik PT. Inovasi Dinamika Solusi, Bapak Aris Munandar dan Bapak Agung Dwi Hananto untuk memperoleh data yang akurat.
Pertanyaan tersebut meliputi profil dan sejarah perusahaan, sistem pengelolaan data aset yang berjalan, serta informasi lainnya yang dibutuhkan untuk penelitian
3. Studi Pustaka
Untuk melengkapi data yang diperlukan penulis juga melakukan kegiatan studi kepustakaan dengan cara membaca sumber data berupa buku-buku melalui literatur-literatur atau referensi-referensi yang dikutip dari jurnal dan buku yang ada di perpustakaan serta mencari tambahan pengetahuan dari artikelartikel yang ada di internet yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen aset berbasis web ini.
3.1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dihadapi PT.
Inovasi Dinamika Solusi dalam pengelolaan data aset yang dimilikinya yaitu:
1. Pengelolaan data aset masih menggunakan pencatatan konvensional menggunakan aplikasi pengolah angka (Microsoft Excel) dan hanya dapat diakses satu komputer.
2. Informasi yang dibutuhkan seperti, nilai persediaan, nilai ekonomi, serta informasi penanggung jawab terakhir aset sulit untuk dicari dan cukup memakan waktu.
3. Informasi aset yang dihasilkan tidak
sesuai dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
3.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang dihadapi PT. Inovasi Dinamika Solusi dalam pengelolaan data aset, penulis membuat perumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana membangun sistem informasi pengelolaan data aset dengan pencatatan yang terkomputerisasi dan dapat diakses lebih dari satu komputer?
2. Bagaimana membangun sistem informasi pengelolaan data aset yang dapat melakukan pencarian informasi aset seperti, nilai persediaan, nilai ekonomi, serta informasi penanggung jawab terakhir aset tanpa memakan waktu yang lama?
3. Bagaimana membangun sistem informasi pengelolaan aset yang menghasilkan informasi sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan?
3.3. Maksud dan Tujuan
1. Untuk membangun sistem informasi pengelolaan data aset dengan pencatatan yang terkomputerisasi serta dapat diakses lebih dari satu komputer.
2. Untuk membangun sistem informasi pengelolaan data aset yang dapat
melakukan pencarian informasi aset seperti, nilai persediaan, nilai ekonomi, serta informasi penanggung jawab terakhir aset tanpa memakan waktu yang lama.
3. Untuk membangun sistem informasi pengelolaan aset yang menghasilkan informasi sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Hasil dan Pembahasan
Pada tahap ini dijelaskan analisa kebutuhan software yang akan dirancang oleh penulis dengan menggambarkan alur sistem menggunakan use case diagram dan activity diagram berdasarkan analisa yang telah dilakukan di PT. Inovasi Dinamika Solusi.
4.1. Tahapan Analisa
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan di PT. Inovasi Dinamika Solusi.
Berikut ini spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem informasi manajemen aset yang merupakan sistem usulan yang akan dirancang:
1. Kebutuhan Administrator:
a. Administrator dapat login b. Administrator dapat login.
c. Administrator dapat mengelola data user.
d. Administrator dapat mengelola data kelompok aset.
e. Administrator dapat mengelola data pengajuan.
f. Administrator dapat mengelola data pembelian.
g. Administrator dapat mengelola data penerimaan.
h. Administrator dapat mengelola data penyerahan.
i. Administrator dapat melihat laporan nilai persediaan.
j. Administrator dapat melihat laporan nilai ekonomi.
k. Administrator dapat melihat laporan penanggung jawab.
2. Kebutuhan Direksi:
a. Direksi dapat login.
b. Direksi dapat mengelola data pengajuan.
c. Direksi dapat mengelola data pembelian.
d. Direksi dapat mengelola data penerimaan.
e. Direksi dapat mengelola data penyerahan.
f. Direksi dapat melihat laporan nilai persediaan.
g. Direksi dapat melihat laporan nilai ekonomi.
h. Direksi dapat melihat laporan penanggung jawab.
3. Kebutuhan Karyawan:
a. Karyawan dapat login.
b. Karyawan dapat mengelola data pengajuan.
c. Karyawan dapat melihat laporan nilai persediaan.
d. Karyawan dapat melihat laporan nilai ekonomi.
e. Karyawan dapat melihat laporan penanggung jawab.
4.2. Desain
Pada tahapan ini dijelaskan tentang desain software architecture, dan user interface sistem informasi manajemen aset berbasis web PT. Inovasi Dinamika Solusi yang sedang dibuat ini.
4.2.1. Use Case Diagram
Use case diagram memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Use case diagram digunakan untuk menggambarkan interaksi antar actor dan use case pada sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Gambar 1. Use Case Diagram
4.2.2. Activity Diagram
Activity diagram memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Berikut activity diagram login, mengelola data pengajuan, dan melihat laporan nilai ekonomi.
Gambar 2. Activity Diagram Login
Gambar 3. Activity Diagram Mengelola Data Pengajuan
Gambar 4. Activity Diagram Melihat Laporan Nilai Ekonomi
4.2.3. Class Diagram
Class Diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka- antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi. Diagram Kelas adalah inti dari proses pemodelan objek (Widodo &
Heriawati, 2011:37).
Gambar 5. Class Diagram
4.2.4. Sequence Diagram
Sequence diagram atau diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Suatu interaksi adalah rentetan pesan yang dikirim antar objek untuk melakukan tugas tertentu (Widodo &
Heriawati, 2011:11). Berikut sequence diagram login, melihat laporan nilai ekonomi, dan mengelola data pengajuan.
Gambar 6. Sequence Diagram Login
Gambar 7. Sequence Diagram Melihat Laporan Nilai Ekonomi
Gambar 8. Sequence Diagram Mengelola Data Pengajuan
4.2.5. Component Diagram
Component Diagram
memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
Gambar 9. Component Diagram
4.2.6. Deployment Diagram
Deployment diagram
memperlihatkaan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (runtime), memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Deployment diagram memodelkan arsitektur sistem dengan mengidentifikasikan perangkat kerasnya.
Perangkat keras itu bias berupa komputer, piranti network, atau bahkan operator yang melakukan proses manual (Widodo &
Heriawati, 2011:12).
Gambar 10. Deployment Diagram
4.2.7. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah tools yang digunakan untuk melakukan memodelkan struktur data dengan menggambarkan entitas dan hubungan antara entitas (relationship) secara abstrak (konseptual) (Mulyani, 2016:100).
Gambar 11. Entity Relationship Diagram (ERD)
4.2.8. Logical Record Structure (LRS) Menurut Ladjamudin (2013:159)
“Logical Record Structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang melalui proses kardinalitas dan menghasilkan atribut- atribut yang saling berelasi”.
Gambar 12. Logical Record Structure (LRS)
4.2.9. User Interface
User interface yaitu tampilan antarmuka yang diimplementasikan pada sistem informasi manajemen aset berbasis web PT. Inovasi Dinamika Solusi. Berikut ini adalah tampilan antarmuka login, mengelola data pengajuan, dan melihat laporan nilai ekonomi.
Gambar 13. User Inteface Login
Gambar 14. User Inteface Mengelola Data Pengajuan
Gambar 15. User Inteface Melihat Laporan Nilai Ekonomi
4.3. Code Generation
Code generation digunakan untuk membangun sebuah program yang dirancang oleh penulis. Berikut code generation yang digunakan:
Gambar 16. Code Generation Login
Gambar 17. Code Generation Mengelola Data Pengajuan
Gambar 18. Code Generation Laporan
4.4. Testing
Berikut ini adalah hasil pengujian sistem informasi manajemen aset berbasis web PT. Inovasi Dinamika Solusi menggunakan blackbox testing:
Tabel 1. Blackbox Testing Login
Tabel 2. Blackbox Testing Mengelola Data Pengajuan
4.5. Support
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dibutuhkan support yang baik dalam menjalankan sistem informasi manajemen aset ini dengan spesifikasi hardware dan software sebagai berikut:
4.5.1. Publikasi Web
Setelah perancangan sistem informasi manajemen aset selesai dibuat, proses selanjutnya aplikasi ini diimplementasikan hanya untuk internal PT.
Inovasi Dinamika Solusi sehingga tidak dipublikasikan ke internet.
4.5.2. Spesifikasi Hardware dan Software Tabel 3. Spesifikasi Hardware dan Software
5. Kesimpulan
Penerapan sistem informasi manajemen aset berbasis web PT. Inovasi Dinamika Solusi dapat menjadi alat bantu dalam operasional perusahaan serta menjadi solusi permasalahan yang terjadi dengan kelebihan sebagai berikut:
1. Sistem informasi pengelolaan data aset dengan pencatatan yang terkomputerisasi
dan dapat diakses lebih dari satu komputer.
2. Sistem informasi pengelolaan data aset yang dapat melakukan pencarian informasi aset seperti, nilai persediaan, nilai ekonomi, serta informasi penanggung jawab terakhir aset tanpa memakan waktu yang lama.
3. Sistem informasi pengelolaan aset yang menghasilkan informasi sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. (2017). Perancangan Web Pengelolaan Aset Sub Bidang Teknologi Informasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.
Aryani, D., Nurdin, M. A., & Baskara, P.
(2017). Sistem Informasi Pengelolaan Aset Kendaraan Bermotor pada STMIK Raharja Tangerang. Vol 3 No 1, 75-84.
Hery, S. M. (2014). AKUNTANSI ASET, LIABILITAS, DAN EKUITAS.
Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hidayatullah, S. R., Hartati, S. J., &
Sudarmaningtyas, P. (2016).
Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Teknologi Informasi pada PT. Pelindo III Cabang Perak Surabaya. JSIKA Vol.
5, No. 2., 1-7.
Junaidi, Cholisoh, N., & Hasanah, N. (2018, Agustus). Rancang Bangun Sistem Manajemen Aset IT untuk Pencatatan History Maintenance Sebagai Pendukung Keputusan.
Vol.4 No.2, 220-231.
Ladjamudin, A.-B. B. (2013). Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
LAMPIRAN II STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL. (2010).
Mardjani, A. C., Kalangi, L., & Lambey, R.
(2015, Maret). Perhitungan Penyusutan Aset Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Perpajakan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan pada PT. Hutama Karya Manado. Jurnal EMBA Vol.3 No.1, 1024-1033.
Mules, R., & Hamilton, K. (2006). Learning UML 2.0. United States of America:
O'Reilly.
Nursikuwagus, A., & Juliana, T. (2016, April).
Perangkat Lunak Sistem Manajemen
Aset dalam Penanganan Aset IT.
Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1, 111- 116.
Pambudi, G. S., Sriyanto, & Arvianto, A.
(2016, September). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web untuk Optimalisasi Penelusuran Aset di Teknik Industri UNDIP. Jurnal Teknik Industri, Vol. XI, No. 3, 187- 196.
Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Rosa, A. S., & Shalahuddin, M. (2014).
Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.
Bandung: Informatika.
Sitohang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web pada Pengadilan Tinggi Medan.
Journal Of Informatic Pelita Nusantara Volume 3 No 1, 6-9.
Supriyono, H., Noviandri, A. M., & Purnomo, Y. E. (2017). Penerapan Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk Pengelolaan Aset Bagi SMP Muhammadiyah 1 Kartasura. 59-70.
Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Widia, M. (2016). Sistem Informasi Pengelolaan Aset Berbasis Web pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.
Widodo, P. P., & Heriawati. (2011).
Menggunakan UML. Bandung:
Informatika.