Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
676
SISTEM INOVATIF PENCARIAN WISATA YOGYAKARTA DENGAN PELAYANAN LOKASI BERBASIS MOBILE
Risna Tri Prasetiyo1), Anna Dina Khalifia2)
1,2 Sains Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta email: [email protected], [email protected]
Abstract
This research introduces an innovative Android-based tourism search application that utilizes location- based services (LBS) through the Google Maps API. Yogyakarta, as a popular tourist destination, often faces challenges in accessing attractions outside the city center. The primary objective of this application is to provide comprehensive information about tourist attractions, assisting travelers in discovering attractions based on their preferences and categorizing them by type and the number of visitors. The research adopts a structured development approach using the Waterfall model and various Android- based programming algorithms. Despite a significant increase in the number of foreign tourists visiting Indonesia, there has been a decline in the number of domestic tourists exploring Yogyakarta, primarily due to difficulties in accessing information scattered across various platforms. The main goal of this research is to develop a mobile application that helps tourists find tourist attractions in Yogyakarta, especially those located outside the city center. The application offers a user-friendly interface, enabling users to access in-depth information about tourism categories, directions, and other essential details.
Although some issues need to be addressed after the trials, this mobile tourism search application has substantial potential to support the tourism industry by providing comprehensive information to users, simplifying travel planning, and promoting lesser-known attractions.
Keywords: API, LBS, Mobile, java, tourist.
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk industri pariwisata. Di Indonesia, terutama di Yogyakarta, pertumbuhan wisatawan asing mengalami peningkatan yang signifikan.
Namun, masih ada tantangan dalam memberikan informasi yang lengkap dan mudah diakses kepada para wisatawan, terutama mengenai objek wisata di luar pusat kota. Selain itu, wisatawan domestik ke Yogyakarta mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini, meskipun terdapat berbagai platform dan sumber informasi yang tersebar, seperti media sosial dan aplikasi peta seperti Google Maps, sering kali informasi yang disajikan tidak lengkap, atau pengguna harus membuka banyak aplikasi yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Hal ini
tidak hanya memakan waktu, tetapi juga menguras daya baterai perangkat mereka.
Wisata saat ini sudah tersedia di berbagai website, baik individu, organisasi atau pemerintah. Namun untuk mencari lokasi wisata ini masih tersebar di berbagai website, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui informasi wisata tersebut dengan cepat dan tepat melalui smartphone dibandingkan dengan PC/Laptop. Sementara website pariwisata mengandung konten gambar yang sangat banyak, hal ini tentunya akan terasa berat bila dibuka dengan menggunakan browser mobile[1].
Untuk mengatasi masalah ini, peneliti bertujuan untuk mengembangkan aplikasi pencarian wisata berbasis Android yang memanfaatkan layanan berbasis lokasi (LBS) melalui API Google Maps. Aplikasi ini ditujukan untuk memberikan informasi
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
677
komprehensif tentang objek wisata, membantu wisatawan dalam menemukan objek wisata yang sesuai dengan preferensi mereka, serta mengkategorikan objek wisata berdasarkan kategori dan jumlah pengunjung. Aplikasi ini diharapkan akan membantu meningkatkan kemudahan akses informasi wisata, membantu perencanaan perjalanan, serta mempromosikan objek wisata yang kurang dikenal di Yogyakarta.
Pada penelitian sebelumnya yang menjadi referensi pada penelitian ini seperti sistem pemasaran yang memanfaatkan E- tourism untuk tempat wisata menggunakan satu platform yang berbasis android di mana agar memudahkan para wisatawan baik dari mancanegara maupun lokal mencari tempat wisata yang murah dan terjangkau, dengan adanya platform tersebut wistawan dapat mengakses dengan satu palfrom yang disediakan nantinya [2].
Seperti pada penelitian Pemanfaatan Digital Enabler Dalam Transformasi Pemasaran Desa Wisata Berbasis Kerakyatan di Bali.
Terkait dengan transformasi pemasaran konvensional menjadi digital maka masyarakat desa membutuhkan sebuah sarana yang memungkinkan hal tersebut. Sarana ini berbentuk aplikasi yang menjembatani penyampaian informasi pemasaran secara digital. Adanya aplikasi yang memberdayakan teknologi digital enabler dalam rangka pemasaran desa wisata bertujuan akhir meningkatkan kunjungan wisatawan[3].
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi pencarian wisata berbasis Android dengan pelayanan berbasis location base service (LBS) yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan objek wisata di Yogyakarta, terutama di luar pusat kota. Beberapa tujuan khusus dari penelitian ini meliputi: Mengembangkan aplikasi mobile dengan antarmuka yang mudah dipahami pengguna, Memberikan informasi komprehensif tentang kategori wisata, petunjuk arah, dan detail lainnya, Meningkatkan aksesibilitas informasi wisata untuk wisatawan domestik dan asing, Mendorong wisatawan untuk
mengunjungi objek wisata yang kurang dikenal di Yogyakarta, serta meningkatkan pengalaman perjalanan wisatawan dan mempermudah perencanaan perjalanan.
Penelitian ini memiliki kontribusi utama dalam mengembangkan sebuah aplikasi pencarian wisata berbasis Android dengan layanan berbasis location base service (LBS) yang dapat mengatasi permasalahan akses informasi pariwisata di Yogyakarta. Aplikasi ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode yang sudah ada dalam literatur, seperti pemanfaatan API Google Maps yang tepercaya dalam memberikan petunjuk arah dan informasi lokasi kepada pengguna, mengkategorikan objek wisata, untuk mempermudah pengguna dalam mencari tempat berdasarkan minat atau preferensi mereka, penyediaan informasi yang lengkap mengenai setiap objek wisata, mempromosikan objek wisata yang mungkin kurang dikenal di Yogyakarta.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan solusi inovatif terhadap permasalahan akses informasi pariwisata di Yogyakarta, yang berpotensi memberikan manfaat besar bagi para wisatawan dan industri pariwisata di daerah tersebut.
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa metode yang diusulkan memiliki beberapa keuntungan, yang menjadi dasar untuk pengembangan aplikasi pencarian wisata berbasis Android dengan pelayanan berbasis lokasi (LBS) dalam penelitian ini.
Berikut adalah beberapa keuntungan dari metode yang diusulkan dalam penelitian sebelumnya:
Penggabungan Platform: Metode yang diusulkan dalam penelitian sebelumnya memungkinkan penggabungan berbagai informasi pariwisata dari berbagai sumber dan platform yang tersebar. Aplikasi yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat memberikan informasi wisata yang lebih komprehensif kepada pengguna dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber.
Aplikasi ini memudahkan wisatawan dalam mengakses informasi wisata dengan cepat
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
678
dan tepat melalui smartphone. Pengguna tidak perlu membuka banyak aplikasi yang berbeda untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, yang pada akhirnya menghemat waktu dan daya baterai perangkat mereka.
Teknik yang disarankan memungkinkan pengguna mencari objek wisata berdasarkan kategori, membuatnya lebih mudah bagi wisatawan untuk menemukan tempat wisata yang sesuai dengan minat mereka. Metode ini juga dapat membantu pengguna mengeksplorasi berbagai jenis objek wisata yang tersedia di Yogyakarta.
Aplikasi ini menyediakan informasi lengkap tentang setiap objek wisata, seperti deskripsi, jam operasional, dan akses jalan. Ini membantu pengguna membuat keputusan yang lebih baik tentang tempat mana yang ingin mereka kunjungi.
Aplikasi ini dapat membantu mempromosikan tempat-tempat di Yogyakarta yang kurang dikenal. Dengan memberikan eksposur lebih besar kepada tempat-tempat wisata ini, aplikasi dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan mendukung ekonomi lokal.
Dengan demikian, metode yang diusulkan dalam penelitian sebelumnya memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan aplikasi pencarian wisata berbasis Android dengan pelayanan berbasis lokasi (LBS) yang bertujuan meningkatkan aksesibilitas informasi wisata, memudahkan perencanaan perjalanan, dan mendukung promosi objek wisata di Yogyakarta.
2. METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini berisi pengembangan sistem. Metode penelitian ini biasanya didefinisikan sebagai langkah-langkah yang terstruktur yang bertujuan untuk membangun suatu sistem informasi yang memiliki basis komputer. Namun, itu bisa diartikan dengan pengembangan sistem yang telah ada pembuatan sebuah sistem baru dengan tujuan sebagai pengganti dari sistem yang lama[4].
Tahapan pelaksaan pada penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang terkait dengan judul penelitian, dilanjutkan dengan mengumpulkan data-data yang mendukung pada penelitian. Setelahnya dilanjut dengan menganalisis sistem yang dibuat untuk mempermudah dalam pengimplemantasian pada pengkodean. Dan dilanjutkan dengan pengujian sistem yang dibuat.
Pembatasan masalah di bawah ini dibuat agar diskusi tentang masalah tersebut lebih terarah serta tidak ada penyimpangan dengan tujuan awal:
1. Sistem ini hanya tersedia versi mobile.
2. Pada sistem menyediakan informasi terkait tempat wisata seperti nama tempat, lokasi, jam operasional, deskripsi yang mencangkup tempat wisata dan informasi akses jalan terkait.
3. Tempat wisata yang tersedia pada sistem hanya tempat wisata yang berada di DIY Yogyakarta.
4. Penguna dapat menggunakan beberapa fitur sistem seperti pencarian, penunjuk arah, dan maps.
Gambar 1 Kerangka kerja 1. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut:
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
679
a. Obsetvasi
Pada metode ini terdiri dari pengumpulan serta pengamatan informasi yang dimungkinkan berdasarkan pariwisata DIY yogyakarta untuk memahami informasi tambahan.
b. Wawancara
Metode untuk mengumpulkan informasi melalui pengajuan beberapa pertanyaan yang diperuntukkan kepada pihak yang terlibat dalam bisnis ini.
c. Studi literatur
Dalam kasus ini, penulis mengumpulkan data. yang mencakup beberapa teori terkait dengan kesulitan dalam proses pengembangan serta kemudian peneympurnaan data secara teoretis di mana bertujuan sebagai pelengkap melalui suatu jurnal dan buku daring yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang dibahas.
2. Metode Pengembangan Sistem
Selain itu untuk melakukan pengembangan system waterfall model metode merupakan model yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa keuntungan daripada peneliti menggunakan metode waterfall pada implementasi sistem yang dibuat pada penelitian ini, penggunaan metode waterfall sangat disukai dalam pembuatan aplikasi. Karena proses pada metode waterfall terbilang terstruktur, berawal dari sebuah analisis sampai support pembuatannya jelas terstruktur, adapun beberapa keuntungan dari metode waterfall ini yaitu setiap proses memiliki jenis spesifikasinya sendiri oleh karena itu sistem bisa berkembang mengikuti sesuai keinginan atau tujuan, dan setiap proses tidak timpang tindih. Namun, ada beberapa masalah yang menghalangi penggunaan model ini sepert proses yang dilakukan cenderung membutuhkan waktu yang lama dan panjang, biayanya cenderung tinggi, dan pengembangan sistem yang menggunakan model waterfall membutuhkan banyak definisi operasional variabel penelitian, dan teknik analisis[5].
Gambar 2. Ilustrasi Model Waterfall Model air terjun ini menyediakan suatu pendekatan alur hidup dari perangkat lunak dengan cara sekuensional ataupun berurutan, yakni dimulai dari:
1. Analisis
Dalam tahap analisis, penulis melakukan analisis terkait kebutuhan melalui riset pada pariwisata DIY Yogyakarta, dengan analisi tersebut diperoleh suatu kebutuhan yang diperlukan pada pembuatan sistem aplikasi mobile ini.
2. Desain
Pada tahap desain, penulis melakukan pembuatan desain antarmuka aplikasi mobile, dan juga perancangan struktur data dari arsitektur perangkat lunak yang merepresentasikan antarmuka serta prosedur dari pengkodean.
3. Pembuatan kode program
Sebuah desain kemudian ditranslasikan menjadi program perangkat lunak.
Dengan menggunakan bahasa pemrograman java, PHP, dan tools MySQL sebagai database lokal.
4. Pengujian
Dalam pengujian ini terfokus pada perangkat lunak dari segi logic serta fungsional, yang kemudian perlu dipastikan seluruh bagian teruji. Hal tersebut diperlukan untuk meminimalisir sebuah kesalahan, pengujian dilakukan menggunakan sistem blackbox testing.
Pengujian black box merupakan sebuah teknik pengujian pada perangkat lunak yang orientasinya terhadap fungsional perangkat lunak. Black box merupakan pengujian yang mengabaikan struktur
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
680
kontrol, sehingga perhatiannya beralih diberikan kepada informasi yang dominan. Pengujian black box bertujuan sebagai pembuatan serangkaian kondisi input dengan melatih segala syarat fungsional [6].
5. Pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan dalam perangkat lunak terjadi perubahan atau kesalahan sistem setelah dikirim ke user.
Suatu perubahan tersebut bisa terjadi apabila kesalahan yang tidak terdeteksi selama proses pengujian atau suatu produk diperlukan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan yang baru. Dalam tahap pemeliharaan bisa terjadi pengulangan interaksi dari mulai tahap penyelidikan tertentu kedalam suatu perubahan program baru.
Untuk menunjang penelitian ini penulis juga menggunakan metode Location Base Service (LBS). Layanan berbasis lokasi ini dapat diakses melalui suatu perangkat mobile dengan menggunakan jaringan selular. Layanan berbasis lokasi ini juga memiliki kemampuan memanfaatkan lokasi yang diperoleh dari perangkat mobile. Open Geospatial Consortium juga memberikan pengertian yang sama terkait LBS yakni suatu layanan IP nirkabel dengan menggunakan informasi geografi yang bertujuan sebagai pemberi layanan terhadap pengguna perangkat mobile[7].
Gambar 3. Ilustrasi Model LBS
Seperti ilustrasi model pada gambar 3.
Pengembangan dilakukan dengan empat komponen yaitu:
1. Mobile Device
Pada penelitian ini smartphone navigasi adalah salah satu perangkat yang dibahas dalam penelitian ini, mobile device digunakan untuk menjalankan sistem pada penelitian ini.
2. Communication network
Pada penelitian ini, suatu jaringan telekomunikasi akan bergerak untuk mengirimkan suatu data pengguna dari perangkat kepada penyedia layanan.
3. Posisitioning
Penelitian ini menggunakan komponen positioning untuk menentukan posisi pengguna dan objek. yang diperoleh melalui sistem pelacak lokasi (GPS) atau melalui jaringan telekomunikasi.
Dengan mengambil latitude dan longitude terhadap user dan objek wisata.
4. Service and content provider
Pada penelitian ini Komponen Service and content provider menggunakan google Map sebagai penyedia layanan.
Dengan menggunakan Application Programming Interface (API).
3. Analisa Sistem
Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem sehingga rancang bangun sistem dapat disesuaikan dengan fitur utama yang dibutuhkannya.
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
681
Gambar 4. Analisa Sistem
Pada Analisis sistem pada gambar 4. Merupakan alur sistem dari user memulai pengoprasian sistem dan bagaimana sistem berjalan, seperti bagaimana sistem berjalan ketika user malakukan aksi pada suatu fitur di dalam sistem maka sistem maka bagaimana respons dari sistem terhadap aksi yang dilakukan user, dan bagaimana proses sistem berjalan hingga user selesai malakukan pengoprasian sistem tersebut.
4. Use Case Diagram
Use case diagram dapat berguna sebagai pendeskripsian dari apa yang seharusnya perlu
dilakukan oleh sistem. Dalam diagram ini juga menyediakan bagaimana cara pendeskripsian pandangan eksternal yakni terhadap suatu sistem serta berbagai interaksi tentang dunia luar.
Gambar 5. Use Case Diagram
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi Aplikasi
Hasil penelitian ini ditunjukkan dalam bentuk tampilan aplikasi pencarian wisata di perangkat Android.
Gambar 6 Gambar tampilan Utama
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
682
Pada Gambar 6, Menu Utama menampilkan menu utama, dengan berbagai submenu yang dapat ditekan, seperti kategori, wisata populer, dan bagian sedang tranding.
Gambar 7 Tampilan menu kategori Pada Gambar 7, tampilan dari menu selengkapnya pada sub menu kategori. Yang menampilkan semua kategori dalam satu halaman.
Gambar 8 Tampilan daftar wisata
Pada Gambar 8, Menu List wisata pantai menyediakan menu pencarian yang bisa dilakukan aksi untuk mencari wisata sesuai dengan kata kunci, dan menampilkan list wisata sesuai dengan kategori yang dipilih yaitu kategori pantai.
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
683
Gambar 9 tampilan menu pencarian
Pada Gambar 9, menampilkan wisata yang sesuai dengankata kunci yang pengguna tulis pada menu pencarian.
Gambar 10 Tampilan daftar wisata museum
Pada Gambar 10 menampilkan halaman list wisata sesuai dengan kategori museum, dan terdapat menu pencarian untuk membatu pengguna dalam mencari wisata sesuai dengan kata kunci.
Gambar 11 Tampilan daftar wisata alam Pada Gambar 11, menampilkan halaman list wisata sesuai dengan kategori wisata alam, dan terdapat menu pencarian untuk membatu pengguna dalam mencari wisata sesuai dengan kata kunci.
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
684
Gambar 12 tampilan detail wisata Pada Gambar 12, terdapat halaman informasi lengkap seperti nama wisata, reting wisata, lokasi atau alamat wisata, deskripsi wisata terkait dengan wisata yang pengguna pilih.
Gambar 13 Tampilan Maps pada detail
Pada Gambar 13, jika pengguna melakukan aksi gulir ke bawah pada menu detail wisata maka akan menampilkan informasi maps.
Tabel 1. Pengujian Black Box
Tindakan Kondisi Respon Hasil Menjalank
an Aplikasi
Menekan menu kategori pantai
Menampil kan list wisata kategori pantai
Berhasil
Menekan menu kategoti alam
Menampil kan list wisata kategori alam
Berhasil
Menekan menu kategori musium
Menampil kan list wisata kategori musium
Berhasil
Menekan menu kategori budaya
Menampil kan list wisata kategori budaya
Berhasil
Menekan menu kategori kebun binatang
Menampil kan list wisata kategori kebun binatang
Berhasil
Menekan menu selengka pnya
Menampil kan semua kategori dalam satu halaman
Berhasil
Mengges er pada halaman kategori
Menampil kan kategori tambahan pada halaman menu kategori
Berhasil
Mengges er pada halaman
Menampil kan banner tranding yang lain
Berhasil
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
685
tranding pada halaman trending Mengges
er pada halaman wisata populer
Menampil kan wisata populer yang lain
Berhasil
Menekan menu maps
Menampil kan maps dengan lebih besar dan menentuka n titik lokasi
Berhasil
Menekan lokasi pada maps
Mendapatk an rute menuju lokasi pada maps
Belum Berhasil
Menekan button kembali
Mengarahk an pada halaman sebelumny a
Berhasil
Mengscr oll pada list wisata
Mengulirk an daftar wisata pada halaman
Berhasil
Menekan gambar atau foto wisata
Menampil kan foto, informasi, dan maps terkait wisata yang di tekan
Berhasil
Melakuk an pencaria n dengan kata kunci
Menampil kan daftar tempat wisata berdasarka n kata kunci yang dimasukka n
Berhasil
4. KESIMPULAN
Aplikasi mobile pencarian wisata dapat memiliki banyak manfaat dalam bidang pariwisata. Aplikasi ini dapat membantu pengguna menemukan informasi terkait tempat wisata yogyakarta. Seperti menemukan biaya yang dibutuhkan, letak wisata, fasilitas yang ada pada wisata tersebut dan juga dapat menentukan dan merencenakan biaya yang dibutuhkan saat akan mengunjungi wisata. Pengguna juga bisa menemukan rute menuju lokasi sehingga lebih menghemat waktu daripada menggunakan berbagai aplikasi dalam satu waktu.
Aplikasi ini juga sebagai media promosi untuk wisata yang belum banyak diketahui oleh wisatawan sehingga dapat meningkatkan ekonomi domistik dan meningkatkan angka jumlah kunjungan pada objek wisata di Yogyakarta. Dari hasil yang ditunjukkan hampir semua fitur bisa digunakan dan sudah dilakukan testing terhadap fitur pada sistem aplikasi pencarian wisata ini. Hanya ada beberapa fitur yang belum berhasil dan peneliti akan melanjutkan fitur yang belum berhasil pada penelitian selanjutnya.
5. REFERENSI
[1]–[19]
[1] A. Sucipto, R. Hadapiningradja
Kusumodestoni, A. K. Zyen, M. Husen, F.
Sains, and D. Teknologi, “Penerapan Aplikasi Mobile Information Karimun Island Menggunakan Ionic Framework.”
[2] L. Bhahri, “E-Tourism Dalam Pengenalan Sektor Pariwisata Berbasis Android Di Kota Makassar,” 94AD.
[3] D. R. Sudrajat and R. Cahyana,
“Pengembangan Aplikasi Togove Untuk Membantu Masyarakat Mendapatkan Informasi Wisata Pemerintahan.”
[Online]. Available:
http://jurnal.sttgarut.ac.id/
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
686
[4] N. A. Rahmawati and A. C. Bachtiar,
“Analisis dan perancangan sistem informasi perpustakaan sekolah
berdasarkan kebutuhan sistem,” Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, vol.
14, no. 1, p. 76, Jun. 2018, doi:
10.22146/bip.28943.
[5] N. Hidayati, “Penggunaan Metode Waterfall Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan,” 2019.
[6] M. Faittullah Akbar, A. Fauzi, J. Banten No, K. Karawang Bar, K. Karawang, and J. Barat, “Implementasi Metode
Waterfall Pada Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru,” 2022. [Online].
Available:
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/simpatik [7] R. Deo Eka Putra et al., “Analisis Desain
Aplikasi Informasi Tata Letak Universitas Palangka Raya Berbasis Android, Menerapkan GIS dan LBS.”
[8] S. Rizal, P. Luana Diyah Syaibana, and J.
Geografi, “Analisis Keterjangkauan dan Pola Persebaran SMA/MA Negeri di Kabupaten Banyuwangi Menggunakan Analisis Buffering dan Nearest Neighbor pada Aplikasi Q-GIS Analysis of
Affordability and Distribution Patterns of SMA/MA Negeri in Banyuwangi
Regency using Buffering and Nearest Neighbor Analysis in Q-GIS
Application.”
[9] H. Huang, G. Gartner, J. M. Krisp, M.
Raubal, and N. Van de Weghe, “Location based services: ongoing evolution and research agenda,” Journal of Location Based Services, vol. 12, no. 2, pp. 63–93, Apr. 2018, doi:
10.1080/17489725.2018.1508763.
[10] V. J. C and J. S. Raj, “Location-based Orientation Context Dependent Recommender System for Users,”
Journal of Trends in Computer Science
and Smart Technology, vol. 3, no. 1, pp.
14–23, Apr. 2021, doi:
10.36548/jtcsst.2021.1.002.
[11] M. Telekomunikasi and D. Informasi,
“AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS OF THE TREADWAY COMMISSION (COSO),” Jurnal Sistem Informasi dan Telematika, vol. 10, no. 1, 2019.
[12] A. Juansyah, “Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
PEMBANGUNAN APLIKASI CHILD TRACKER BERBASIS ASSISTED- GLOBAL POSITIONING SYSTEM (A- GPS) DENGAN PLATFORM
ANDROID,” 2015.
[13] B. Dwi Hatmoko, “SISTEM
INFORMASI OBYEK WISATA (TOUR GUIDE) SECARA REAL TIME
MENGGUNAKAN GPS DI BOGOR VIA MOBILE BERBASIS ANDROID,”
2014. [Online]. Available:
http://maps.google.com.
[14] Y. Fernando, M. A. Mustaqov, and D. A.
Megawaty, “PENERAPAN ALGORITMA A-STAR PADA APLIKASI PENCARIAN LOKASI FOTOGRAFI DI BANDAR LAMPUNG BERBASIS ANDROID,” Jurnal
Teknoinfo, vol. 14, no. 1, p. 27, Jan.
2020, doi: 10.33365/jti.v14i1.509.
[15] S. Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Primakara, “Bagus Putu Wahyu Nirmala 1) Sephy Lavianto 2) Program Studi Sistem Informasi 1) Program Studi Sistem Informasi Akuntansi 2).”
[16] D. Andrian, “PENERAPAN METODE WATERFALL DALAM
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAWASAN
Copyright: ©2023 by authors. https://jurnal.murnisadar.ac.id/index.php/Tekinkom/
687
PROYEK BERBASIS WEB,” Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak (JATIKA), vol. 2, no. 1, pp. 85–93, 2021, [Online]. Available:
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/infor matika
[17] F. Amelia, I. Iskandar, S. Kurnia Gusti, and E. Haerani, “KREA-TIF: JURNAL TEKNIK INFORMATIKA Clustering Keluarga Miskin Desa Bina Baru dengan Metode K-Medoids,” vol. 11, no. 1, pp.
1–13, 2023, doi: 10.32832/krea- tif.v11i1.14104.
[18] B. A. Pranata et al., “PERANCANGAN APPLICATION PROGRAMMING INTERFACE (API) BERBASIS WEB MENGGUNAKAN GAYA
ARSITEKTUR REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER (REST) UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI ADMINISTRASI PASIEN KLINIK PERAWATAN KULIT,” 2018.
[19] F. Riana, S. Hidayat, A. Ikhsan, R.
Makbul, F. Satrya, and F. Kusumah,
“Krea-TIF: Jurnal Teknik Informatika Aplikasi Augmented Reality Pengenalan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Berbasis Android,” vol. 10, no. 2, pp.
68–78, 2022, doi: 10.32832/krea- tif.v10i2.8510.