SARANA dan PRASARANA LALU LINTAS serta
KLASIFIKASI JALAN
MAHLIZA NASUTION ST.MT.
SARANA LALU LINTAS
Definisi :
Bagian dari sistem transportasi yang berfungsi
sebagai penggerak atau sesuatu yang dipakai
oleh manusia untuk memindahkan manusia dan
barang dari satu tempat ke tempat lain
Sarana Lalu Lintas :
- Terdiri dari beberapa jenis dan ukuran yang bervariasi dari mobil penumpang yang paling kecil sampai truk gandengan
- Karakteristik operasional dan kinerjanya
bervariasi sebanding dengan ukuran dan berat.
Faktor ini sangat diperlukan dalam
perancangan dan analisis fasilitas jalan
- Faktor-faktor yang perlu diperhatikan : kendaraan rencana, kinerja percepatan
kendaraan, kemampuan mengerem kendaraan,
jarak mengerem dan reaksi, jarak pandangan
henti, jarak pandangan menyiap.
Satuan Mobil Penumpang (smp)
sepeda : 0,5
mobil penumpang/sepeda motor : 1 truk ringan (< 5 ton) : 2 truk sedang > 5 ton : 2,5
bus : 3
truk berat > 10 ton : 3
kendaraan tak bermotor : 7
Faktor smp di atas berlaku untuk jalan landai (datar)
Untuk daerah perbukitan dan pegunungan : - kendaraan bermotor bisa dinaikkan
- kendaraan tak bermotor tidak perlu dihitung
Kendaraan Rencana
Kendaraan-kendaraan yang mempergunakan jalan dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok, berdasarkan bentuk, ukuran, dan daya dari kendaraan tersebut
Umumnya dikelompokkan menjadi :
mobil penumpang, bus/truk, semi trailer, trailer
Untuk perencanaan, setiap kelompok diwakili oleh satu kendaraan standar, yang disebut kendaraan rencana.
Ukuran kendaraan rencana untuk masing-masing kelompok adalah ukuran terbesar yang mewakili kelompoknya.
Kendaraan rencana adalah :
kendaraan yang merupakan wakil dari kelompoknya, dipergunakan untuk merencanakan bagian-bagian dari jalan
Untuk perencanaan geometrik jalan : - Ukuran lebar kendaraan rencana
lebar lajur yang dibutuhkan - Sifat membelok kendaraan
perencanaan tikungan, lebar median dimana mobil boleh memutar (U turn)
- Daya kendaraan
tingkat kelandaian yang dipilih - Tinggi tempat duduk pengemudi
jarak pandangan pengemudi
Pemilihan kendaraan rencana untuk perencanaan geometrik jalan ditentukan oleh :
- fungsi jalan
- jenis kendaraan dominan yang memakai jalan
- pertimbangan biaya
PRASARANA LALU LINTAS
Definisi :
Bagian dari sistem transportasi yang
berfungsi sebagai tempat sarana
bergerak atau melaksanakan
aktivitasnya.
Prasarana dibagi menjadi 2, yaitu : - Natural ways
prasarana berupa alam Contoh : air, udara
- Built ways
prasarana yang harus dibangun terlebih dahulu Contoh : jalan raya, jalan rel
Jalan Raya
suatu prasarana perhubungan darat dlm bentuk apapun,
meliputi segala bagian jalan
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yg
diperuntukkan bagi lalu lintas
Klasifikasi Jalan
Klasifikasi Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)
Satuan : smp Fungsi Kelas
Utama
Sekunder
Penghubung
I IIA
IIB IIC III
> 20.000
6.000 – 20.000 1.500 – 8.000
< 2.000
-
Untuk penetapan kelas jalan : Kelas IIC, III :
kend tak bermotor diperhitungkan Kelas I, IIA, IIB :
kend tak bermotor tidak diperhitungkan Kelas I, IIA :
kend lambat tidak diperhitungkan Kelas IIB, IIC, III
kend lambat diperhitungkan
Jalan Kelas I
- Mencakup semua jalan utama untuk melayani arus lalu lintas cepat dan berat
- Tidak terdapat kendaraan lambat dan tak bermotor
- Memiliki banyak jalur
- Konstruksi perkerasan jenis terbaik
Jalan Kelas IIA
- Jalan raya sekunder dua jalur atau lebih
- Terdapat kendaraan lambat tanpa kendaraan tak bermotor
- Lalu lintas lambat harus disediakan tersendiri - Konstruksi perkerasan jenis aspal beton
(hotmix)
Jalan Kelas IIB
- Jalan sekunder 2 jalur
- Terdapat kendaraan lambat tanpa kendaraan tak bermotor
- Konstruksi perkerasan jenis penetrasi
berganda
Jalan Kelas IIC
- Jalan sekunder dua jalur
- Terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor
- Konstruksi perkerasan jenis penetrasi tunggal
Jalan Kelas III - Jalan kolektor
- Berjalur tunggal atau dua
- Konstruksi perkerasan jenis pelaburan
dengan aspal
Jalan Utama
- Jalan raya yang melayani lalu lintas yang tinggi antara pusat-pusat produksi
- Direncanakan dapat melayani lalu lintas
yang cepat dan berat
Jalan Sekunder
- Jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup tinggi antara kota-kota
penting dan kota-kota yang lebih kecil
- Melayani daerah-daerah di sekitarnya
Jalan Kolektor
- Digunakan untuk keperluan aktivitas daerah
- Jalan penghubung antara jalan-jalan dari
golongan yang sama atau berlainan
Beberapa Pembagian Jalan
Menurut Jenis Perkerasan
- Perkerasan sistem lentur (flexible pavement) - Perkerasan sistem kaku (rigid pavement)
Menurut Klasifikasi Pergerakan - Jalan Arteri
- Jalan Kolektor - Jalan Lokal
Menurut Fasilitas Jalan - Jalan dengan median - Jalan tanpa median
Menurut Kewenangan Pengelolaan Jalan - Jalan negara
- Jalan propinsi - Jalan kabupaten
SISTEM JARINGAN JALAN PRIMER
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan
Sistem jaringan jalan primer bersifat menerus, yang memberikan pelayanan lalu lintas tidak terputus
walaupun masuk ke dalam kawasan perkotaan.
SISTEM JARINGAN JALAN SEKUNDER
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan
Kawasan perkotaan :
kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintah, pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi
Jalan Umum
Menurut fungsinya, jalan umum dikelompokkan menjadi :
• Jalan arteri
• Jalan kolektor
• Jalan lokal
• Jalan lingkungan
JALAN ARTERI
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,
kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna
Angkutan utama :
angkutan bernilai ekonomis tinggi dan volume besar
Jalan arteri meliputi :
Jalan arteri primer : jalan arteri dalam skala wilayah tingkat nasional
Jalan arteri sekunder : jalan arteri dalam skala perkotaan
JALAN KOLEKTOR
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi
Angkutan pengumpul :
angkutan antara yang bersifat mengumpulkan
angkutan setempat untuk diteruskan ke angkutan utama dan sebaliknya yang bersifat membagi dari angkutan utama untuk diteruskan ke angkutan
setempat
Jalan kolektor meliputi:
Jalan kolektor primer : jalan kolektor dalam skala wilayah
jalan kolektor sekunder : jalan kolektor dalam skala perkotaan
JALAN LOKAL
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi
Angkutan setempat :
angkutan yang melayani kebutuhan masyarakat setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rendah, dan frekuensi ulang-alik yang tinggi
Jalan lokal meliputi jalan lokal primer dan jalan lokal sekunder
Jalan lokal primer : jalan lokal dalam skala wilayah tingkat lokal
Jalan lokal sekunder : jalan lokal dalam skala perkotaan
JALAN LINGKUNGAN
jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah
Jalan lingkungan meliputi :
• Jalan lingkungan primer
• Jalan lingkungan sekunder
Jalan Lingkungan Primer
jalan lingkungan dalam skala wilayah tingkat lingkungan seperti di kawasan pedesaan di wilayah kabupaten
Jalan Lingkungan Sekunder
jalan lingkungan dalam skala perkotaan seperti di
lingkungan perumahan, perdagangan, dan pariwisata di kawasan perkotaan
Menurut statusnya, jalan umum dikelompokkan menjadi :
• Jalan nasional
• Jalan propinsi
• Jalan kabupaten
• Jalan kota
• Jalan desa
JALAN NASIONAL
jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi, dan jalan strategis nasional,
serta jalan tol JALAN PROPINSI
jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten / kota, atau antar ibukota kabupaten / kota, dan jalan strategis propinsi
JALAN KABUPATEN
jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer,
yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan,
ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum
dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam
wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten JALAN KOTA
jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan
dalam kota, serta menghubungkan antar pusat pemukiman yang berada di dalam kota
JALAN DESA
jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar pemukiman di dalam desa, serta jalan
lingkungan
Jalan Strategis
JALAN STRATEGIS NASIONAL
jalan yang melayani kepentingan nasional atas
dasar kriteria strategis, yaitu mempunyai peranan untuk membina kesatuan dan keutuhan nasional, melayani daerah-daerah rawan, bagian dari jalan lintas regional atau lintas internasional, melayani kepentingan perbatasan antar negara, serta
dalam rangka pertahanan dan keamanan
JALAN STRATEGIS PROPINSI
jalan yang diprioritaskan untuk melayani kepentingan propinsi berdasarkan
pertimbangan untuk membangkitkan
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan
keamanan propinsi
JALAN STRATEGIS KABUPATEN
jalan yang diprioritaskan untuk melayani kepentingan kabupaten berdasarkan
pertimbangan untuk membangkitkan
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan
keamanan kabupaten
Pembagian Kelas Jalan
Tujuan :
untuk pengaturan penggunaan jalan dan kelancaran lalu lintas
Pengaturan kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan, dibagi menjadi :
• Jalan bebas hambatan
• Jalan raya
• Jalan sedang
• Jalan kecil
JALAN BEBAS HAMBATAN (freeway)
jalan umum untuk lalu lintas menerus yang memberikan pelayanan menerus/tidak
terputus dengan pengendalian jalan masuk secara penuh, dan tanpa adanya
persimpangan sebidang, serta dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling
sedikit 2 lajur setiap arah dan dilengkapi
dengan median
JALAN RAYA (highway)
jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan pengendalian jalan masuk secara terbatas dan dilengkapi dengan median, paling sedikit 2 lajur setiap arah
JALAN SEDANG (road)
jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang
dengan pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 lajur untuk 2 arah dengan lebar paling sedikit 7 m
JALAN KECIL (street)
jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat, paling sedikit 2 lajur untuk 2 arah dengan lebar paling sedikit 5,5 m