• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIZALUL PERMANA ADI TUGAS 1 DAN 2GEOMETRIK JALAN

N/A
N/A
Achmad Yusron

Academic year: 2023

Membagikan "RIZALUL PERMANA ADI TUGAS 1 DAN 2GEOMETRIK JALAN"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

TUGAS INDIVIDU 1 DAN 2

JARINGAN JALAN DAN TAMPANG MELINTANG JALAN RAYA SINGOSARI

RIZALUL PERMANA ADI 21011025

D-IV REKAYASA SISTEM TRANSPORTASI JALAN KELAS A

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan yang berjudul “ Laporan Tugas Individu 1 Dan 2 Jaringan Jalan Dan Tampang Melintang Jalan Raya Singosari “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada mata kuliah Perencanaan Geometrik Jalan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Jaringan Jalan Dan Tampang Melintang bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Santosa, M.T., Ir., selaku dosen mata kuliah Perancangan Geometrik Jalan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini.

Saya Menyadari bahwa, Laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan Laporan ini.

Kota Tegal, 26 Maret 2022

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

1.4 Manfaat...2

1.5 Ruang Lingkup...3

BAB II...4

2.1 Jaringan Jalan...4

2.2 Klasifikasi Jalan...4

2.3 Tampang Melintang Jalan...6

2.4 Hasil Penelitian...7

2.4.1 Jaringan Jalan...7

2.4.2 Tampang Melintang Jalan...9

BAB III...11

3.1 Kesimpulan...11

3.2 Saran...11

DAFTAR PUSTAKA...12

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang- Undang N0. 38/2004 Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang ada di atas dipermukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Sedangkan Jalan Raya adalah Jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang-barang dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya dengan cepat dan mudah. (Silvia Sukirman, 1994).

Jaringan jalan adalah satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri atar sistem jaringan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Jaringan jalan memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai prasarana untuk memidahkan/transportasi orang dan barang, dan merupakan urat nadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya dan stabilitas nasional, serta upaya pemerataan penyebaran pembangunan. Oleh karena itu, sangat diperlukan jaringan jalan pada setiap daerah untuk memudahkan kegiatan yang dilakukan oleh manusia.

Tampang melintang jalan adalah potongan melintang tegak lurus sumbu jalan, yang memperlihatkan bagian – bagian jalan. Bentuk bagian-bagian jalan dapat diketahui dengan adanya gambar tampang melintang jalan ini.

Penampang melintang jalan dengan klasifikasi jalan dan kebutuhan lalu

(6)

lintas yang bersangkutan, demikian pula lebar badan jalan, drainase dan kebebasan pada jalan raya disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

Untuk mendapatkan data yang ada, dapat dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis ini dirancang untuk proses mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menganalisis objek. Sistem Informasi Geografis ini dapat mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan peta digital) dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam pembuatan laporan ini, data yang diperoleh didapatkan dari peta digital.

Berdasarkan dengan pemaparan diatas maka penulis berusaha untuk Menyusun sebuah laporan mengenai jaringan jalan yang ada di daerah rumah penulis. Penulis melaporkan dengan Judul Laporan “ Jaringan Jalan dan Tampang Melintang Jalan Raya Singosari”.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ditampilkan rumusan masalah pembuatan laporan ini adalah:

1. Bagaimana keadaan jarigan jalan yang ada di Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur

2. Bagaimana tampang melintang jalan yang ada di Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari adanya laporan ini adalah :

1. Memberikan edukasi dan pembelajaran mengenai jaringan jalan yang ada di Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

2. Memberikan informasi mengenai tampang melingtang dari Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

(7)

1.4 Manfaat

Menurut penulis manfaat yang diberikan dari laporan ini Bagi pembaca adalah hasil dari laporan ini nantinya akan bermanfaat untuk informasi mengenai jaringan jalan yang ada di Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain untuk pembaca laporan ini juga bermanfaat bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan tentang jaringan jalan dan tampang melintang serta sebagai pemenuhan tugas penulis mengenai Mata Kuliah Perencanaan Geometrik Jalan.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam laporan ini terbagi menjadi 2 yaitu Ruang Lingkup Substansi dan Ruang Lingkup Wilayah:

a. Ruang Lingkup Substansi

Ruang Lingkup substansi yang penulis berikan terdiri dari klasifikasi jalan yang ada di dari Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

b. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang Lingkup Wilayah yang penulis berikan yaitu dari Jl. Raya Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dalam peta sekitar rumah penulis dengan radius peta 100 meter.

(8)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jaringan Jalan

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan disebutkan bahwa Sistem Jaringan Jalan merupakan Satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari Sistem Jaringan Jalan Primer dan Sistem Jaringan Jalan Sekunder yang terjalin dalam hubungan hierarki. Sistem Jaringan Jalan disusun dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam Kawasan perkotaan, dan Kawasan perdesaan.Klasifikasi Jalan.

Sistem jaringan jalan primer merupakan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Sistem jaringan jalan primer adalah sistem jaringan jalan bersifat menerus yang memberikan pelayanan lalu lintas tidak terputus walaupun masuk ke dalam kawasan perkotaan. Pusat- pusat kegiatan adalah kawasan perkotaan yang mempunyai jangkauan pelayanan nasional, wilayah, dan lokal.

Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa di dalam kawasan perkotaan. Yang dimaksud dengan kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, serta kegiatan ekonomi.

2.2 Klasifikasi Jalan

 Menurut UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Jalan diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :

(9)

1. Jalan Umum: jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum dan berlaku UU lalu lintas dan angkutan jalan raya.

2. Jalan Khusus, tidak diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jika terbuka untuk umum berlaku UU lalu lintas dan angkutan jalan raya.

 Menurut Peranan pelayanan Jasa Distribusi terbagi menjadi 2 antara lain :

1. Sistem jaringan jalan primer: jalan yang melayani distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat pusat kegiatan.

2. Sistem jaringan jalan sekunder: jalan yang melayani distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam Kawasan perkotaan (local/setempat)

 Menurut UU no. 38 Tahun 2003 tentang Jalan, fungsi jalan terbagi menjadi 4 yaitu :

1. Jalan Arteri: jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

2. Jalan Kolektor: jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.

(10)

3. Jalan Lokal: jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

4. Jalan Lingkungan : jalan yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rendah

2.3 Tampang Melintang Jalan

Penampang melintang jalan adalah suatub potongan jalan yang tegak lurus pada sumbu jalan yang meunjukkan bentuk serta susunan bagian- bagian jalan yang bersangkutan dalam arah melintah. Adapun bagian dari potong Melintang Jalan adalah:

1. Jalur Lalu Lintas

Jalur lalu lintas atau biasa disebut jalur merupakan keseluruhan perkerasan jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan, biasanya ditandai dari bagian yang diaspal atau dibeton pada jalan dengan perkerasan kaku/rigid pavement. Untuk jumlah jalur, didapat dari perbandingan volume lalu lintas standar (VLS) dan volume lalu lintas rencana (VLR) pada jalan raya yang diproyeksikan.

2. Bahu Jalan

Bahu jalan adalah bagian manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat dan pendukung samping bagi lapis pondasi tanah dan pondasi permukaan. Bahu jalan digunakan untuk mencegah meningkatnya gangguan dari sisi jalan dan kapasitas jalan raya. Lebar bahu jalan harus ditentukan dengan mempertimbangkan manfaat maupun biaya pembangunannya.

(11)

3. Talud

Talud merupakan lereng parit yang dapat bertindak sebagai bagian dari bahu. Talud berfungsi untuk menahan badan jalan. Talud ini terdiri dari tanah, rumput atau pasangan penahan tanah.

4. Drainase

Drainase adalah sebuah saluran air yang dibangun sebagai upaya untuk menyalurkan massa air berlebih. Pembuatan drainase adalah bentuk kebijakan pengembang daerah sebagai metode untuk menghindari terjadinya genangan air.

5. Lebar Manfaat

Lebar Manfaat adalah bagian dari jalan raya yang berguna untuk lalu lintas

6. Median

Median adalah suatu jalur yang terletak di tengah jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah. Jalan 2 arah dengan 4 lajur atau lebih harus dilengkapi median.

7. Trotoar

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.

8. Daerah Pembebasan

Daerah pembebasan adalah daerah yag disediakan untuk keperluan jalan dan perlengkapannya.

9. Badan Jalan

Badan jalan adalah bagian penting bagi pemakai jalan dan meliputi

(12)

jalur lalu lintas, median dan bahu jalan.

`2.4 Hasil Penelitian

2.4.1 Jaringan Jalan

Data dari Hasil Penelitian :

(13)

Klasifikasi Jalan

(Jl. Singosari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur) Adapun Jalan Raya Singosari dapat diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

1. Berdasarkan Manfaat : Jalan Raya Singosari dapat diklasifikasikan dalam bagian dari Jalan Umum.

2. Berdasarkan Peranan Pelayanan Jasa Distribusi : Jalan Raya Singosari dapat diklasifikasikan kedalam Sistem jaringan jalan primer.

3. Berdasarkan Fungsi : Jalan Raya Singosari dapat diklasifikasikan kedalam Jalan Kolektor.

4. Berdasarkan Administrasi Pemerintah : Jalan Raya Singosari dapat diklasifikasikan kedalam jenis jalan Nasional

2.4.2 Tampang Melintang Jalan

(14)

Dalam penampang melintang jalan tersebut terdapat ruas jalan empat jalur yang masing-masing kanan kirinya terdapat Trotoar dan Bahu Jalan. Trotoar sendiri adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Pada bagian tengah Jalan Raya ini terdapat median sebagai pembatas jalur kanan dan kiri. Selain itu di samping kanan terdapat Drainase dan sebelah kiri terdapat saluran air.

Tampak Satelit

(15)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan didapatkan hasil, Jalan di sekitar kediaman penulis merupakan Jalan Umum yang biasanya melayani distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan

(16)

menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat pusat kegiatan. Menurut Fungsinya sendiri jalan ini juga digunakan untuk melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. Menurut status dan wewenang pembinaan Jalan dalam UU No. 38 tahun 2004 Jalan raya Singosari ini termasuk kedalam Jalan Kabupaten.

3.2 Saran

Penulis memiliki saran agar jalanan ini mendapat perawatan yang baik dari pemerintah karena terpantau selama penelitian jalanan ini terdapat banyak lubang dan retakan yang dimana hal tersebut berbahaya bagi pengguna jalan yang melintas.

DAFTAR PUSTAKA https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/264/sistem-jaringan-jalan

Ningsih, D. H. U. (2010). Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan Lalulintas di

(17)

Wilayah Semarang dengan Berbantuan Sistem Informasi Geografi. Dinamik, 15(2).

Sukojo, B. M., & Kustarto, H. (2010). Perbaikan geometrik trase jaringan jalan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Makara Journal of Science.

Fithra, H. (2017). Konektivitas Jaringan Jalan Dalam Pengembangan Wilayah Di Zona Utara Aceh.

BUDI DARMAWAN, P. A. J. A. R. (2019). PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA PAMEGATAN–SINGAJAYA KABUPATEN GARUT (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Halomoan, H. H. (2005). Tinjauan Alinemen Horizontal Jalan pada Daerah Perbukitan Tele- Dolok Sanggul (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).

Syafiiq, M. R., & Ms, I. (2013). ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KELANDAIAN JALAN DAN PANJANG LANDAI KRITIS TERHADAP KESELAMATAN LALU LINTAS (STUDI KASUS: RUAS JALAN SETIABUDI SEMARANG DARI KM 8+ 100 SAMPAI KM 9+

350) (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Referensi

Dokumen terkait

Jendulan melintang ( Road humps )adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membuat pengemudi kendaraan bermotor mengurangi kecepatan kendaraannya,

Untuk itu pengembangan jaringan jalan diperlukan untuk menjamin sistem jaringan jalan dan lintas angkutan umum dapat berfungsi secara optimal dengan memanfaatkan

Menurut SNI 03-1733-2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, menjelaskan bahwa jalan Lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

Superelevasi adalah kemiringan melintang jalan pada lengkung horizontal atau tikungan jalan yang berfungsi untuk mengakomodir perlawanan gaya sentrifugal kendaraan saat menikung agar

Komposisi Culvert Karena berfungsi menyalurkan air pada permukaan jalan dan dipasang melintang pada penampang jalan atau memotong jalan, maka konstruksi culvert harus direncanakan

Penampang melintang yang digunakan harus sesuai dengan klasifikasi jalan dan kebutuhan lalu lintas yang bersangkutan, demikian pula lebar badan jalan, drainase dan kebebasan pada jalan