• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS 1&2 PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

N/A
N/A
21011023 RANTI ARDANA

Academic year: 2025

Membagikan " TUGAS 1&2 PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

LAPORAN SURVEI JARINGAN JALAN DAN PENAMPANG MELINTANG JALAN

DI KM 11 DESA PANGKALAN PISANG

DISUSUN RANTI ARDANA NOTAR: 21011023 PRODI: D-IV RSTJ

KELAS: A

DOSEN PENGAMPUH: EDI SANTOSA,M.T.,Ir.

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

D-IV REKAYASA SISTEM TRANSPORTASI JALAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Survei Jaringan Jalan dan Penampang Melintang Jalan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Perencanan Geometrik Jalan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana keadaan jalan di KM 11, dan mengetahui penampang melintang jalan nya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Santosa M.T.,Ir, selaku Dosen Perencanaan Geometrik Jalan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I Pendahuluan... 1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan... 2

D. Manfaat... 2

BAB II Pembahasan... 3

A. Jaringan Jalan... 3

B. Penampang Melintang Jalan...5

C. Hasil Survei...6

BAB III Penutup...9

A. Kesimpulan... 9

B. Saran...9

Daftar Pustaka... iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di atas permukaan air serta di bawah permukaan tanah dan atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006). Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat. (Clarkson H. Oglesby.

1999).

Untuk perencanaan jalan yang baik, perencanaan geometrik atau perencanaan bentuk fisik jalan harus memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas, menghasilkan infrastruktur yang aman, efisiensi pelayanan arus lalu lintas dan memaksimalkan ratio tingkat penggunaan/biaya pelaksanaan serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna jalan.

Penampang melintang jalan adalah suatu potongan jalan yang tegak lurus pada sumbu jalan yang menunjukkan bentuk serta susunan bagian-bagian jalan yang bersangkutan dalam arah melintang. Penampang melintang yang digunakan harus sesuai dengan klasifikasi jalan dan kebutuhan lalu lintas yang bersangkutan, demikian pula lebar badan jalan, drainase dan kebebasan pada jalan raya harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

Untuk mendapatkan data yang ada, dapat dilakukan dengan Sistem Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografis ini dirancang untuk proses mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menganalisis objek. Sistem Informasi Geografis ini dapat mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan peta digital) dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam pembuatan laporan ini, data yang diperoleh didapatkan dari peta digital.

Oleh Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun sebuah laporan jaringan jalan dan penampang melintang yang ada didaerah rumah

(5)

penulis. Penulis melaporkan dengan judul “Survei Jaringan Jalan dan Penampang Melintang Jalan di KM 11, Desa Pangkalan Pisang”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan ini adalah:

1. Bagaimana jaringan jalan di daerah rumah penulis di KM 11, Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak?

2. Bagaimana gambar penampang melintang jalan di daerah rumah penulis di KM 11, Desa Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai jaringan jalan yang ada di KM 11 Desa Pangkalan Pisang, Kabupaten Siak.

2. Memberikan informasi mengenai penampang melintang jalan yang ada di daerah rumah penulis di KM 11 , Desa Pangkalan Pisang Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.

D. Manfaat

Manfaat laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Geometrik Jalan. Tidak hanya sebagai pemenuhan tugas kuliah, laporan ini juga bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca mengenai jaringan jalan dan penampang melintang jalan khususnya di daerah KM 11.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Jaringan Jalan

1. Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi Jalan a. Jalan Arteri

Jalan arteri adalah jalan umum yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rerata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

b. Jalan Kolektor

Jalan kolektor adalah jalan umum yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rerata sedang dan jumlah masuk dibatasi.

c. Jalan Lokal

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rerata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

d. Jalan Lingkungan

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rerata rendah.

2. Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan

Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas dan dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam satuan ton. Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan klasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut:

(7)

Tabel 2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan

Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat (MST) Ton

Arteri

I >10

II 10

IIIA 8

Kolektor IIB 8

IIIB 8

Sumber: TPGJAK No.038/T/BM/1997

3. Klasifikasi Jalan Menurut Peranan Jalan

a. Sistem Jaringan Jalan Primer

Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan palayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan menghubungkan semua simpul jasa yang berwujud pusat pusat kegiatan (UU No. 38 Tahun 2004).

 Jalan arteri primer => adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas jalan yang menhubungkan kota jenjang kedua yang berada di bawah pengaruhnya.

 Jalan kolektor primer => adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua yang lainnya atau ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga yang berada di bawah pengaruhnya.

 Jalan lokal primer => adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil, serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota yang berada di bawah pengaruhnya sampai persil.

b. Sistem Jaringan Jalan Sekunder

Merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di wilayah perkotaan (UU No. 38 Tahun 2004).

(8)

 Jalan arteri sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasa sekunder kedua

 Jalan kolektor sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan - kawasan sekunder kedua yang satu dengan yang lainnya atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder ketiga.

 Jalan lokal sekunder adalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan - kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.

B. Penampang Melintang Jalan

Penampang melintang jalan adalah suatu potongan jalan yang tegak lurus pada sumbu jalan yang meunjukkan bentuk serta susunan bagian-bagian jalan yang bersangkutan dalam arah melintah. Adapun bagian dari potong Melintang Jalan adalah:

1. Jalur Lalu Lintas

Jalur lalu lintas atau biasa disebut jalur merupakan keseluruhan perkerasan jalan yang diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan, biasanya ditandai dari bagian yang diaspal atau dibeton pada jalan dengan perkerasan kaku/rigid pavement. Untuk jumlah jalur, didapat dari perbandingan volume lalu lintas standar (VLS) dan volume lalu lintas rencana (VLR) pada jalan raya yang diproyeksikan.

2. Bahu Jalan

Bahu jalan adalah bagian manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat dan pendukung samping bagi lapis pondasi tanah dan pondasi permukaan. Bahu jalan digunakan untuk mencegah meningkatnya gangguan dari sisi jalan dan kapasitas jalan raya. Lebar bahu jalan harus ditentukan dengan mempertimbangkan manfaat maupun biaya pembangunannya.

3. Talud

(9)

Talud merupakan lereng parit yang dapat bertindak sebagai bagian dari bahu. Talud berfungsi untuk menahan badan jalan. Talud ini terdiri dari tanah, rumput atau pasangan penahan tanah.

4. Drainase

Drainase adalah sebuah saluran air yang dibangun sebagai upaya untuk menyalurkan massa air berlebih. Pembuatan drainase adalah bentuk kebijakan pengembang daerah sebagai metode untuk menghindari terjadinya genangan air.

5. Median

Median adalah suatu jalur yang terletak di tengah jalan untuk membagi jalan dalam masing-masing arah. Jalan 2 arah dengan 4 lajur atau lebih harus dilengkapi median.

6. Trotoar

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.

7. Lebar Manfaat

Lebar Manfaat adalah bagian dari jalan raya yang berguna untuk lalu lintas.

8. Badan Jalan

Badan jalan adalah bagian penting bagi pemakai jalan dan meliputi jalur lalu lintas, median dan bahu jalan.

9. Daerah Pembebasan

Daerah pembebasan adalah daerah yag disediakan untuk keperluan jalan dan perlengkapannya.

C. Hasil Survei

1. Jaringan Jalan

(10)

Klasifikasi Jalan:

a. Jalan Perawang-Siak

 Berdasarkan Fungsi : termasuk jalan Kolektor (karena masih terputus oleh kegiatann wilayah desa dan lebar jalan yang tidak terlalu besar.

 Berdasarkan peranan: termasuk jalan primer

 Berdasarkan kelas jalan: termasuk jalan kelas III

b. Jalan masjid

 Berdasarkan fungsi : termasuk jalan lingkungan

 Berdasarkan manfaat: termasuk jalan umum

 Berdasarkan kelas jalan: termasuk jalan kelas (jalan desa) 2. Penampang Melintang Jalan

Tampak jalan yang akan dipotong sehingga nantinya akan diperoleh gambar penampang melintang jalannya:

(11)

Tampak Penampang Melintang Jalan nya:

Dalam penampang melintang jalan tersebut terdapat ruas jalan dua jalur yang masing-masing kanan kirinya terdapat drainase dan talud. Talud ini berupa penahan tanah dan rumpu-rumput. Untuk ruas jalan ini menggunakan perkerasan lunak. Sedangkan pada bagian sisi timur terdapat drainase sepanjang jalannya.

Talud Talud

Drainase

(12)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil yang penulis dapatkan, jalan yang ada disekitar rumah penulis merupakan jalan umum yang merupakan milik dari pemerintah desa, dan ada jalan local milik pemerintah daerah Kabupaten siak. Dimana jalan umum ini bisa digunakan oleh penduduk umum. Dan digunakan untuk melintas menuju 2 kabupaten atau kota. Untuk tampak melintang salah satu jalan di KM 11 terdapat talud, ruas jalan, dan drainase.

B. Saran

Saran dari penulis agar jalan ini tetap dirawat dan dijaga kebersihannya. Namun jalan ini juga butuh diperbaiki terutama di bagian drainase. Drainase di lingkungan ini sangat kecil, walaupun bukan daerah dataran tinggi dan belum pernah banjir, namun drainase sangat penting untuk kelancaran lalu lintas maupun lingkungan yang bersih.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/10986/3/2TS14485.pdf http://eprints.polsri.ac.id/6397/5/File%20III.pdf

https://www.google.com/maps/place/Masjid+Al+Hidayah/

@0.6564211,101.7987767,305m/data=!3m1!1e3!4m5!3m4!

1s0x31d433f89006f515:0x6d8b9f3d9b328f6b!8m2!3d0.6563301!4d101.7990978!

5m1!1e1

https://sahdieng.blogspot.com/2016/10/penampang-melintang-jalan-raya.html https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/49/klasifikasi-jalan-berdasarkan-status- dan-kelas-jalan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Suryadarma H dan Susanto B., 1999) kapasitas adalah kemampuan suatu jalan yang menerima beban lalu lintas atau jumlah kendaraan maksimal yang dapat melewati suatu

Pola tata ruang lanskap jalan kota Bogor secara melintang pada zaman kolonial Belanda cukup sederhana, yakni terdiri dari satu badan jalan, saluran drainase

Kemiringan melintang jalan pada lengkung horizontal yang bertujuan untuk memperoleh komponen berat kendaraan guna mengimbangi gaya sentrifugal atau biasanya disebut

Dalam usaha membangun sistem manajemen lalu lintas yang handal dan berkesimbungan, pekerjaan membangun fasilitas jalan yang lebar sesuai klasifikasi jalan dan demand lalu

Luas tanah yang digali dapat diperoleh dari perkalian antara beda tinggi dengan lebar daerah manfaat jalan, ditambah dengan luasan galian untuk membuat

Dari beberapa definisi kecelakaan lalu lintas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa pada lalu lintas jalan yang tidak diduga dan tidak diinginkan

Latar belakang Perancangan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang menitikberatkan pada alinyemen horizontal dan alinyemen, sehingga dapat memenuhi fungsi dasar

Superelevasi adalah kemiringan melintang jalan pada lengkung horizontal atau tikungan jalan yang berfungsi untuk mengakomodir perlawanan gaya sentrifugal kendaraan saat menikung agar