• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kaki Gajah Menggunakan Metode Certainty Factor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kaki Gajah Menggunakan Metode Certainty Factor"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Responsif: Riset Sains & Responsif Vol.xx #Bulan #Tahun, No Halaman. x~xx

E-ISSN: 2685-6964  x

Diterima Agustus 5, 2016; Revisi Agustus 5, 2016; Disetujui Agustus 5, 2016

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kaki Gajah Menggunakan Metode Certainty Factor

di Klinik Dokter Kita

Dominikus Dhimas Wicaldo1, Rizki Tri Prasetyo2

1Program Studi Sistem Informasi, Universitas BSI e-mail: [email protected]

2Program Studi Sistem Informasi, Universitas BSI e-mail: [email protected]

Abstrak

Filariasis (Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang mengenai saluran dan kelenjar limfe yang disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat kronis dan dapat menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin pada perempuan maupun laki-laki. Klinik Dokter Kita merupakan salah satu instansi kesehatan yang manangani penyakit Kaki Gajah. Diagnosa penyakit Kaki Gajah dapat diterapkan menggunakan suatu sistem pakar. Salah satu penelitian sistem pakar yang dibuat dalam melakukan diagnosa yaitu metodeCertainty Factoruntuk menghitung nilai kemungkinan.

Penelitian ini menghasilkan output kemungkinan penyakit yang diderita oleh pengguna berdasarkan gejala-gejala yang diinputkan. Sistem ini menampilkan besarnya kepercayaan gajala tersebut terhadap kemungkinan penyakit kanker yang diderita oleh pasien. Besarnya nilai kepercayaan tersebut merupakan hasil dari perhitungan menggunakan metodeCertainty Factor.

Dari permasalahan yang telah diteliti di atas, maka akan dibahas mengenai permasalahan penyakit Kaki Gajah diKlinik Dokter Kita di Kota Bandung. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu membangun sistem pakar diagnosa penyakit Kaki Gajah menggunakan metode Certainty Factor pada Klinik Dokter Kita. Hasil penenlitian menunjukkan bahwa Pranata kesehatan terbantu dengan adanya aplikasi dalam mendeteksi penyakit Kaki Gajah yang berada di lingkungan sekitarnya. Sistem pakar diagnosa penyakit Kaki Gajah dengan metode Certainty Factorberhasil dibangun menggunakan pemrograman Android.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Penyakit Kaki Gajah, Metode Certainty Factor, Klinik Dokter Kita Abstract

Filariasis is an infectious disease affecting the lymph nodes and glands caused by filarial worms and transmitted by mosquitoes. This disease is chronic and can cause permanent disability, in the form of enlarged legs, arms, and genitals in women and men. Dokter Kita clinic is one of the health institutions that handles Filariasis. The diagnosis of Filariasis disease can be applied using an expert system. One of the expert systems research made in conducting the diagnosis is the Certainty Factor method to calculate the probability value. This study produces an output of the likelihood of the disease suffered by the user based on the symptoms entered.

This system displays the amount of confidence in the symptoms of the possibility of cancer suffered by patients. The amount of the trust value is the result of calculations using the Certainty Factor method. From the problems that have been studied above, it will be discussed regarding the problem of Filariasis disease in the Dokter Kita Clinic in Bandung City. Therefore, the aim of this research is to develop an expert system for diagnosing Filariasis using the Certainty Factor method in the Dokter Kita Clinic. The results of the study showed that health facilities were helped by the application in detecting Filariasis in the surrounding environment.

Expert system diagnosis of Filariasis disease with Certainty Factor method was successfully built using Android programming.

Keywords: Expert System, Filariasis Disease, Certainty Factor Method, Dokter Kita Clinic

(2)

E-ISSN: 2685-6964  x 1. Pendahuluan

Filariasis (Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang mengenai saluran dan kelenjar limfe yang disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh nyamuk.

Penyakit ini bersifat kronis dan bila tidak diobati dapat menimbulkan cacat menetap, berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin pada perempuan maupun laki-laki.

Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban masyarakat (Elytha, 2014).

Adapun program eliminasi penyakit Kaki Gajah di Indonesia ditetapkan dengan dua pilar yaitu memutuskan rantai penularan dengan Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) di daerah endemis.

Kemudian mencegah dan membatasi kecacatan karena penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya penularan ulang di daerah yang sudah melakukan POMP, perlu dilakukan kegiatansurveyyaitu pengamatan secara terus menerus untuk mengamati perkembangan kasus baru serta faktor risiko terjadinya penularan. Oleh karena itu, diperlukan informasi survey yang sesuai fakta di lapangan (Ipa et al., 2014).

Klinik Dokter Kita merupakan salah satu instansi kesehatan yang manangani penyakit Kaki Gajah. Klinik tersebut memiliki tenaga medis yang didukung oleh dokter yang berpengalaman dibidang kesehatan.

Hal demikian tentunya sangat diperlukan untuk tercapainya suatu tujuan mulia dan mencegah daripada praktek pelayanan kesehatan yang dapat merugikan masyarakat, sehingga kegiatan pelayanan kesehatan seluruhnya harus sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyempurnaan manajemen klinik menjadi sangat penting untuk dapat mengimbangi perkembangan kebijakan pemerintah dalam hal pelayanan kesehatan.

Dari hasil pengamatan yang telah pada Klinik Dokter Kita di Kota Bandung dan warga yang tinggal disekitarnya ditemukan permasalahan yang telah diteliti. Di daerah sekitar instansi tersebut terdapat permasalahan mengenai diagnosa penyakit filariasis oleh masyarakatnya. Umumnya, penyakit Kaki Gajah akan bersifat mikrofilaremia subklinis. Jika telah parah dan kronis dapat menimbulkan kondisi kaki yang tiba-tiba sudah besar, kemungkinan

terdapat beberapa penderita yang terinfeksi parasit ini. Kebanyakan para penderita ini merupakan masyarakat perdesaan.

Sehingga pranata kesehatan sama sekali kesulitan mendeteksi penyakit ini yang berada di lingkungan tersebut. Meski demikian, akan kesulitan jika ingin mendeteksi secara dini secara langsung, sehingga dibutuhkan suatu alat bantu untuk mendiagnosa peyakit Kaki Gajah ini.

Diagnosa penyakit Kaki Gajah dapat diterapkan menggunakan suatu sistem pakar. Salah satu penelitian sistem pakar yang dibuat dalam melakukan diagnosa yaitu metode Certainty Factor untuk menghitung nilai kemungkinan. Penelitian ini menghasilkan output kemungkinan penyakit yang diderita oleh pengguna berdasarkan gejala-gejala yang diinputkan. Sistem ini menampilkan besarnya kepercayaan gajala tersebut terhadap kemungkinan penyakit kanker yang diderita oleh pasien. Besarnya nilai kepercayaan tersebut merupakan hasil dari perhitungan menggunakan metode Certainty Factor(Hardiana, 2015).

Dari permasalahan yang telah diteliti telah dibahas mengenai penyakit Kaki Gajah pada Klinik Dokter Kita di Kota Bandung.

Terdapat penelitian berbasis mobile mengenai aplikasi Android yang memudahkan pelanggan dalam menerima suatu pelayanan (Wiguna & Alawiyah, 2019).

Sehingga pada skripsi ini akan dibangun aplikasi diagnosa penyakit Kaki Gajah berbasis Android menggunakan metode Certainty Factorpada Klinik Dokter Kita.

2. Metode Penelitian

2.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk perancangan sistem pakar diagnosa penyakit Kaki Gajah yaitu:

1.Observasi, dilakukan langsung pada Klinik Dokter Kita di Kota Bandung dan mengamati sistem yang sedang berjalan untuk mendapatkan data penelitian.

2.Wawancara, dilakukan dengan masyarakat atau penderita dan pranata kesehatan pada Klinik Dokter Kita di Kota Bandung guna mengetahui kebutuhan diagnosa penyakit Kaki Gajah.

3.Studi Pustaka, mempelajari beberapa jurnal maupun buku-buku yang berkaitan dengan pembangunan sistem pakar menggunakan Certainty Factor berbasis Android.

(3)

 ISSN: 2685-6964

Jurnal Responsif Vol. x, #Bulan #Tahun x – xx x

2.2. Metode Pengembangan Aplikasi Model pengembangan sistem penunjang keputusan pada skripsi ini menggunakan model waterfall yang terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan Sistem, menganalisa semua kebutuhan yang dibutuhkan termasuk dokumen perencanaan maupun proses diagnosa yang sedang berjalan guna menentukan solusi pengembangan sistem. dan interface yang diperlukan guna menentukan solusi piranti lunak sebagai proses komputerisasi sistem.

2. Design, mendefinisikan kebutuhan sistem yang terkait dengan pengembangan aplikasi terkait rancangan database menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram), sedangkan software architecture menggunakan UML (Unified Modeling Language).

3.Code Generation, menentukan bahasa pemrograman yang akan digunakan yaitu pemrograman mobile menggunakan Android yaitu XML dan Java.

4.Testing, proses pengujian yang akan dilakukan dengan menggunakan blackbox testing. Menguji masukan dari program, apakah menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan.

5.Support, beberapa upaya pengembangan terhadap sistem yang sedang dibuat dalam menghadapi dan mengantisipasi perkembangan maupun perubahan sistem yang bersangkutan dengan hardware dan software yang akan digunakan oleh pengguna akhir.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Analisa KebutuhanSoftware A. Tahapan Analisis

Pada tahapan ini perlu dirincikan spesifikasi kebutuhan dari sistem pakar menggunakan metodeCertainty Factor.

A1. Pranata Kesehatan dapat melakukan login dengan memasukkan username dan password.

A2. Pranata Kesehatan dapat melakukan check-up dari hasil perhitungan diagnosa.

A3. Pranata Kesehatan dapat mengakses halaman informasi.

A4. Pranata Kesehatan dapat mengelola gejala diagnosa.

A5. Pranata Kesehatan dapat mengelola penyakit Filariasis.

A6. Pranata Kesehatan dapat mengelola inferensi.

B. Use Case Diagram

Digambarkan proses bisnis utama pada aplikasi yang akan dibangun yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1.Use Case DiagramSistem Pakar

B. Activity Diagram

Penggambaran activity diagram menggunakan partisi berdasarkan actor yang melakukan interaksi dengan aplikasi.

1.Activity DiagramMelakukanLogin

Pada aplikasi diagnosa penyakit Filariasis hanya Pranata Kesehatan yang dapat melakukan login yang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2.Activity DiagramMelakukan Login

(4)

2.Activity DiagramMengelola Penyakit Pengelolaan penyakit Filariasis yang dapat ditambah, diubah, maupun dihapus oleh Pranata Kesehatan yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3.Activity DiagramMengelola Penyakit

3.Activity DiagramMengelola Gejala

Beberapa gejala yang telah ditentukan oleh pakar dapat ditambah, diubah, maupun dihapus oleh Pranata Kesehatan yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4.Activity DiagramMengelola Gejala

4.Activity DiagramMengelola Inferensi Menu inferensi yang berisi kombinasi basis pengetahuan yang telah ditentukan oleh pakar dengan activity diagram yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5.Activity DiagramMengelola Inferensi

5.Activity DiagramMelakukanCheck-Up Pada menu check-up berisi hasil dari perhitungan metode Certainty Factor yang mengurutkan fase penyakit Filariasis berdasarkan nilai terbesar. Alur dari proses melakukan check-up yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6.Activity DiagramMelakukan Check-Up

6.Activity DiagramMengakses Klinik

Menu klinik berisi keterangan dari aplikasi diagnosa penyakit Filariasis beserta deskripsi mengenai instanti. Activity diagram pada kegiatan mengakses menu klinik yang dapat dilihat pada Gambar 7.

(5)

 ISSN: 2685-6964

Jurnal Responsif Vol. x, #Bulan #Tahun x – xx x

Gambar 7.Activity DiagramMengakses Klinik

3.2. Desain

Pada tahapan ini menjelaskan tentang desain database, software architecture, serta interface dari sistem yang dibuat.

3.2.1.Database

Pada perancangan database menggambarkan tabel-tabel beserta relasinya menggunakan Entity Relationship Diagram(ERD).

Gambar 8. ERD Aplikasi Diagnosa Penyakit Filariasis

3.2.2.Software Architecture A. Class Diagram

Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur aplikasi diagnosa penyakit Filariasis digambar menggunakan class diagrampada Gambar 9.

Gambar 9.Class DiagramAplikasi Diagnosa Penyakit Filariasis 3.3. Implementasi

User interface merupakan gambar antarmuka pengguna dari perancangan sistem yang dibuat. Perancangan antarmuka berfungsi untuk memudahkan interaksi antara pengguna dengan sistem.

1. HalamanLogin

Untuk dapat melakukan pengelolaan data diperlukan otentikasi loginpengguna agar tidak terjadi penyalahgunaan penilaian oleh pihak yang tidak mempunyai hak akses. Tampilan dari halaman login pengguna oleh Pranata Kesehatan dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Tampilan HalamanLogin

(6)

2. Halaman Penyakit

Pada halaman ini ditampilkan data penyakit Filariasis dengan tampilan antarmuka pengguna pada Gambar 11.

Gambar 11. Tampilan Halaman Penyakit 3. Halaman Gejala

Pada halaman gejala terdapat beberapa data gejala yang sudah ditentukan oleh pakar dengan tampilan dari halaman gejala ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 12. Tampilan Halaman Gejala

4. Halaman Inferensi

Tampilan dari halaman inferensi dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Tampilan Halaman Inferensi 5. HalamanCheck-Up

Hasil akhir dari proses perhitungan metode Certainty Factor menghasilkan kepastian dari penyakit Filariasis dengan tampilan pada Gambar 14.

Gambar 14. Tampilan HalamanCheck-Up

(7)

 ISSN: 2685-6964

Jurnal Responsif Vol. x, #Bulan #Tahun x – xx x

6. Halaman Klinik

Pada halaman informasi berisi deskripsi dari aplikasi diagnosa penyakit Filariasis beserta keterangan menganai klinik tempat riset yaitu Klinik Dokter Kita dengan tampilan pada Gambar 15.

Gambar 15. Tampilan Halaman Klinik 4. Kesimpulan

Pembahasan aplikasi diagnosa penyakit Filariasis yang telah dilakukan untuk menjawab permasalahan yang telah dikaji dari skripsi yang dibahas maka dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Informasi mengenai gejala dan penyakit Filariasis berhasil tersampaikan kepada masyarakat sehingga dapat mendeteksi penyakit Kaki Gajah (Filariasis) secara dini.

2. Pranata kesehatan terbantu dengan adanya aplikasi dalam mendeteksi penyakit Kaki Gajah yang berada di lingkungan sekitarnya.

3. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Kaki Gajah menggunakan metode Certainty Factor berhasil dibangun menggunakan pemrograman Android.

Referensi

Abdulloh, R. (2017). Membuat Toko Online dengan Teknik OOP, MVC, dan AJAX.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Azis, A., Utami, D. A. B. (2018). Bermain Android Studio Itu Mudah: Studi

Kasus Pembuatan eM-Tilang:

Yogyakarta: Deepublish.

Elytha, F. (2014). Transmission assessment survey sebagai salah satu langkah penentuan eliminasi filariasis. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas,8(2), 85-92.

Ernawati, E. (2018). SISTEM PAKAR

DIAGNOSA STADIUM PADA

PENYAKIT KAKI GAJAH

MENGGUNAKAN METODE

FORWARD CHAINING (STUDI

KASUS: UPT. PUSKESMAS

TEMBILAHAN

HULU).SISTEMASI,3(3), 1-12.

Ernawati, E., & Erlansari, A. (2017). SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TIROID MENGGUNAKAN METODE

NAIVE BAYES BERBASIS

ANDROID. Rekursif: Jurnal Informatika,5(3).

Enterprise, J. (2015). Mudah Membuat Aplikasi Absensi Dengan Java.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Hardiana, H. (2015). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Osteoporosis Menggunakan Metode Certainly Factor (CF). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi,5(2), 18-24.

Hasibuan, N. A., Sunandar, H., Alas, S., &

Suginam, S. (2017). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kaki Gajah Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurasik (Jurnal Riset Sistem

Informasi dan Teknik

Informatika),2(1), 29-39.

Hayadi, B. H. (2018). Sistem Pakar.

Yogyakarta: Deepublish.

Ipa, M., Astuti, E. P., Ruliansyah, A., Wahono, T., & Hakim, L. (2014).

Gambaran surveilans filariasis di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.Jurnal Ekologi Kesehatan,13(2 Jun), 153-164.

Maturidi, A. D. (2014). Metode Penelitian Teknik Informatika. Yogyakarta:

Penerbit Deepublish.

(8)

Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem (2nd ed.).

Bandung: Abdi Sistematika.

Pati, T. M. (2015). Undang–Undang Kesehatan Jilid II. Yogyakarta:

Deepublish.

Rosnelly, R., & Utama, U. P. (2012). Sistem Pakar: Konsep dan Teori. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Satyaputra, A. (2014). Beginning Android Programming with ADT Bundle.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Setiawan, R., Suhery, C., & Bahri, S.

IMPLEMENTASI METODE

DEMPSTER SHAFER PADA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA

INFEKSI PENYAKIT TROPIS BERBASIS WEB. Jurnal Coding Sistem Komputer Universitas Tanjungpura,6(3).

Supardi, I. Y. (2015). Belajar coding android bagi pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Suryana, D. (2018). Android Studio: Belajar Android Studio. Bandung: Dayat Suryana Independent.

Utami, F. H., & Asnawati (2015). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta:

Penerbit Deepublish.

Wahana, K. (2012). Langkah Praktis Membangun Aplikasi Sederhana Platform Android. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wiguna, W., & Alawiyah, T. (2019). Sistem Reservasi Paket Wisata Pelayaran Menggunakan Mobile Commerce di Kota Bandung. Jurnal VOI (Voice Of Informatics),8(2).

Yudhanto, Y., & Wijayanto, A.

(2018). Mudah Membuat dan Berbisnis Aplikasi Android dengan Android Studio. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses uji coba yang telah dilakukan, metode forward chaining dan certainty factor dapat digunakan dalam pembuatan sistem pakar diagnosa diabetes karena penyakit

informasi pada umumnya dan sistem pakar pada khususnya sebagai alat untuk memecahkan masalah, maka penulis mencoba mengkaji “Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit

Sistem pakar dengan metode Certainty Factor dapat dipergunakan untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kacang kedelai dengan masukan berupa gejala yang dapat menghasilkan

Dalam penelitian in juga i dikembangkan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit anak bawah lima tahun menggunakan metode Certainty Factor, Sistem pakar ini

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Sapi Perah Dengan Ciri Gambar Penyakit Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Responsife ini

Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Printer Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor Pararel Admin User Data Kerusakan Data Gejala Data Aturan.. Laporan Data Keruskan

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI GEJALA GANGGUAN NEUROLOGI MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING DENGAN ALGORITMA SIMILARITAS 3W- JACCARD.. Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama membuat aplikasi sistem pakar diagnosa sindrome pramenstruasi dengan metode Certainty Factor