• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

M. YUSRIZAL ADI SYAPUTRA, S.H.,M.H.

(2)

Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata yakni sistem dan pemerintahan

Menurut Carl J.Fredrich, sistem adalah suatu keseluruhan terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya, sehingga hubungan itu menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi keseluruhannya itu.

(3)

Pemerintah dan pemerintahan mengandung dua pengertian, dalam arti sempit maupun dalam arti luas.

Menurut Prof. Jimly Asshiddiqqie,S.H.

Pemerintah dan pemerintahan dalam arti luas yakni berkaitan dengan segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan, memelihara keamanan, dan meningkatkan derajat kehidupan rakyat serta dalam menjamin kepentingan negara itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintahan dalam arti luas mencakup fungsi legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

(4)

Pemerintah dalam arti sempit hanya menyangkut fungsi eksekutif saja, pemerintahan dalam arti sempit sistem penyelenggaraan pemerintahan eksekutif saja.

Sistem pemerintahan dalam arti luas menurut pembagian kekuasaannya dibagi dua, yakni;

a. Secara vertikal, yakni pembagian kekuasaan dilakukan menurut tingkatannya antara beberpa tingkat pemerintahan yang melahirkan garis hubungan antara pusat dan daerah ataupun antara negara federal dengan negara bagian.

(5)

b. Secara horizontal, yakni

pembagian kekuasaan menurut

fungsinya, menunjukkan

pembedaan antara fungsi-fungsi

pemerintahan yang bersifat

legislatif, eksekutif, yudikatif (trias

politica) yaitu dengan cara

pemisahan kekuasaan (separation

of powers) atau pembagian

kekuasaan (division of powers).

(6)

Bentuk negara menyatakan susunan atau organisasi negara secara keseluruhan, struktur negara yang meliputi unsur-unsur negara.

Bentuk pemerintahan menyatakan struktur dan fungsi pemerintahan semata, tidak berbicara tentang struktur daerahnya maupun bangsanya. Dengan kata lain bentuk pemerintahan melukiskan cara bekerjanya organ-organ tertinggi sebuah negara.

PENGERTIAN

(7)

Bentuk negara ditujukan kepada pengertian republik sedangkan istilah susunan ditujukan kepada pengertian kesatuan atau federasi. Sehingga timbulllah pengertian bahwa bentuk negara nya republik, susunan negaranya sebagai negara kesatuan atau federasi.

(8)

Sistem pemerintahan adalah cara

bekerajanya organ-organ Negara untuk

melaksanakan fungsi ( legislative, eksekutif, yudikatif)

(9)

Menurut George Jellinek, Leon Deguit bentuk negara terdiri dari;

a. Negara Kerajaan, dengan sistem antara lain;

Sistem absolutisme;

Sistem terbatas;

Sistem konstitusional.

b. Negara Republik, dengan sistem;

Sistem referendum;

Sistem parlementar;

Sistem presidensial.

Klasifikasi Bentuk Negara

(10)

c. Aristokrasi (oligarkhi) d. Demokrasi meliputi;

Demokrasi langsung;

Demokrasi Tidak Langsung

e. Autokrasi (autrokasi terpimpin).

(11)

Menurut Moh. Kusnardi dan Hermaily Ibrahim, susunan negara terdiri dari:

a. Negara Kesatuan (unitarisme) negara yang bersusun tunggal;

b. Negara Serikat (Federasi), bundestaat, negara yang tersusun jamak;

c. Perserikatan negara-negara, atau

gabungan negara-negara

(staatsenverbendinge).

(12)

Bentuk kenegaraan antara lain;

Serikat negara;

Negara uni, yaitu ;

a. Uni personil;

b. Uni rill

Negara dibawah pengawasan, yaitu;

a. Protektorat (vazel):

Protektorat kolonial;

Protektorat internasional;

b. koloni;

c. Mandat;

d. Perwakilan

PBB

Domonion

(13)

PEMBAGIAN SISTEM PEMERINTAHAN

a.

Sistem pemerintahan Parlementer;

b.

Sistem pemerintahan Presidensial

c.

Sistem pemerintahan Quasi;

d.

Sistem pemerintahan

Referendum.

(14)

Sistem Pemerintahan Parlementer

Hubungan antara parlemen dengan pemerintahan erat

Eksekutif dipimpin oleh perdana menteri

Perdana menteri bertanggungjawab kepada parlemen

Perdana menteri dapat dijatuhkan oleh parlemen apabila tidak mendapatkan dukungan, sebaliknya kepala Negara dapat membubarkan parlemen atas permintaan perdana menteri yang kemudian diganti dengan parlemen baru yang dibentuk melalui suatu pemilu

(15)

Setiap anggota kabinet adalah anggota parlemen yang terpilih

Kepala pemerintahan tidak dipilih langsung oleh rakyat melainkan dipilih oleh parlemen dari salah seorang anggota parlemen

Adanya pemisahan yang jelas antara kepala negara dengan kepala pemerintahan

(16)

Sistem Pemerintahan Presidensial

Ada pemisahan antara badan eksekutif, legislative maupun yudikatif

Presiden bertindak sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan

Presiden tidak dipilih oleh parlemen, maka presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen

Presiden tidak dapat membubarkan parlemen, begitu juga sebaliknya

(17)

KUASI PARLEMEN

KUASI PRESIDENSIAL

PERANCIS, POLANDIA

SISTEM KUASI

( CAMPURAN)

(18)

Sistem pemerintahan langsung dengan pengawasan rakyat terhadap badan legislative,

Rakyat memiliki fungsi kontrol yang penuh terhadap pelaksanaan pemeritahan

Pelaksanaan bisanya dilakukan/diterapkan kepada Negara-Negara yg kecil

Parlemen tunduk langsung kepada rakyat, dilakukan dengan cara:

Referendum

Kegiatan politik yang dilakukan oleh rakyat untuk memberikan keputusan setuju atau tidak setuju terhadap kebijaksanaan yang dibuat pemerintah.

(19)

Ada tiga macam referendum:

Referendum Obligator (referendum wajib)

Referendum dalam hal parlemen akan memberlakukan undang-undang yagn menyangkut hak rakyat

Referendum Fakultatif

Referendum yagn dilakukan oleh beberapa kelompok masyarakat tertentu terhadap suatu undang-undang yagn dibut parlemen.

Referendum Konsultatif

Referendum untuk soal-soal tertentu dimana rakyat tidak tahu teknisnya.

Usul inisiatif rakyat

→ hak rakyat untuk mengajukan suatu rancangan undang-undang kepada parlemen dan pemerintah.

(20)

Bentuk Negara Indonesia

Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa;

…… maka disusunlah kemerdekaan

kebangsaan indonesia dalam suatu undang- undang dasar negara indonesia yang

terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasarkan kepada…..

SISTEM PEMERINTAHANINDONESIA

(21)

Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa;

“ negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik”

Sistem Pemerintahan Indonesia

a. Pra amandemen UUD 1945.

Berdasarkan UUD 1945, maka sistem pemerintahan Indonesia adalah Presidensil, akan tetapi sistem ini tidak sebuah konsekuensi yang diajarkan oleh ajaran trias politika. Artinya Indonesia tidak menjalankan sistem Presidensial Murni.

(22)

Pasal 4 dan 17 UUD 1945 = landasan hukum Indonesia menganut sistem presidensial, dimana presiden menjadi kepala pemerintahan, dan berhak mengangkat dan memberhentikan menteri yang bertanggungjawab kepada presiden.

Akan tetapi jika dilihat Pasal 5 ayat (1) hubungannya dengan Pasal 21 ayat (2) UUD 1945, membuktikan bahwa sistem pemerintahan Indonesia tidak murni, karena menurut pasal tersebut, Presiden bersama dengan DPR membentuk undang-undang.

Pertanggungjawaban Presiden kepada MPR juga menunjukan bahwa adanya supremasi dari MPR.

(23)

Sistem Pemerintahan Menurut Pembagian Kekuasaan

UUD 1945, pada dasarnya tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan ( ajaran trias politika Montesqieu), melainkan menganut ajaran sistem pembagian kekuasaan karena:

a. UUD 1945 tidak membatasi secara tajam, bahwa setiap cabang kekuasaan negara harus dilakukan oleh satu organ/lembaga tertentu yang tidak boleh adanya campur tangan dari lembaga lain;

b. UUD 1945 tidak memberikan pembatasan

kekuasaan itu terhadap tiga cabang kekuasaan saja;

c. UUD 1945 tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan oleh MPR, pasal 1 ayat (2) kepada lembaga negara lainnya.

(24)

Cabang-Cabang kekuasaan di dalam UUD 1945;

a. Kekuasaan eksekutif (Presiden/wakil presiden)

b. Kekuasaan legislatif (DPR) c. Kekuasaan Yudikatif

d. Kekuasaan Eksaminatif ( inspektif) yaitu Badan Pemeriksa Keuangan

(25)

Pokok-Pokok Pikiran sistem Pemerintahan Indonesia didalam Penjelasan UUD 1945, yaitu:

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum;

2. Sistem konstitusional

3. Kekuasaan yang tertinggi berada ditangan MPR ( die gesamte staatsgewelt ligegt allein bei der majelis)

4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi dibawah majelis

5. Presiden tidak bertanggungjawab kepada dewan perwakilan rakyat

6. Menteri negara adalah pembantu presiden, dan menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR

7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

(26)

Konstitusi RIS 1949

Sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem pemerintahan parlementer yang tidak murni. Pasal 118 Konstitusi RIS menyebutkan bahwa prresiden tidak dapat diganggu gugat dan para menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya baik masing-masing untuk bagiannya sendiri. Tetepi dalam Pasal 122 Konstitusi RIS, ditentukan bahwa DPR tidak dapat memaksa cabinet atau menteri- menteri untuk meletakkan jabatannya secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

Sistem Pemerintahan

Konstitusi RIS

(27)

Sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem pemerintahan parlementer yang murni. Dilihat dalam Pasal 83 ayat (1),(2),dan Pasal 84 UUDS 1950.

Pasal 83 ayat (1) menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 83 ayat (2) menyatakan bahwa menteri- menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintahan baik bersama- sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri.

Sistem Pemerintahan pada

UUD Sementera 1950

(28)

Penegasan Sistem Pemerintahan

Presidensial Pasca Amandemen UUD 1945

Perubahan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Pasal 6A ayat (1) menetapkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat;

Pasal 4 ayat (1) menetapkan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945;

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

PASCA AMANDEMEN UUD 1945

(29)

Adanya periode masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden yang pasti. Pasal 7 Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan

Pasal 7C perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menegaskan bahwa Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR

(30)

Pergeseran kewenangan membentuk undang- undang ini merupakan langkah konstitusional untuk meletakkan secara tepat fungsi lembaga negara , Pembentukan Undang- Undang Pasca Amandemen UUD 1945 Rancangan Undang-Undang (baik dari Presiden atau DPR) Hak mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR Kewenangan Membentuk UU Wajib dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

(31)

Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPR masa itu. Presiden DPR Bab I Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Salah satu perubahan yang paling mendasar dalam konstitusi adalah mengenai kerangka hubungan serta domain atau tugas dan fungsi eksekutif (presiden) dan tugas dan fungsi legislatif (DPR).

(32)

Kewenangan yang semula menjadi hak prerogatif Presiden, harus mendapat persetujuan atau pertimbangan dan konsultasi dengan lembaga legislatif. Misalnya;

a. Pasal 11 UUD 1945 menetapkan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan Perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain;

b. Pasal 13 ayat (1,2,dan 3) UUD 1945, menyatakan bahwa Presiden dalam mengangkat duta dan konsul, menerima dan menempatkan duta negara lain harus memperhatikan pertimbangan DPR

c. Pasal 14 UUD 1945, presiden memberi garasi dan Rehabilitasi dengan mempertimbangan Mahkamah Agung

(33)

Saldi Isra mengatakan bahwa ada keuntungan dari sistem presidensial yakni:

Dengan dipilih secara langsung, kekuasaan presiden menjadi lebih legitimasi karena mendapat mandat langsung

(direct mandate)

pemilih sementara itu, dalam sistem parlementer perdana menteri diangkat melalui proses penunjukan (appointed indirectly);

Dengan adanya pemisahan antara

lembaga negara terutama legislatif dan

eksekutif, setiap lembaga negara dapat

melakukan pengawasan terhadap

lembaga negara lainnya untuk mencegah

terjadinya penumpukan dan

penyalahgunaan kekuasaan;

(34)

Dengan posisi sentral dalam jajaran eksekutif, presiden dapat mengambil kebijakan strategis yang amat menentukan secara tepat (speed and decisiveness);

Dengan masa jabatan yang tetap, posisi presiden jauh lebih stabil dibandingkan perdana menteri yang bisa diganti disetiap waktu

(35)

Menurut Saldi Isra purifikasi sistem pemerintahan presidensial Indonesia dilakukan dengan beberapa bentuk, diantaranya:

Mengubah proses pemilihan presiden dan wakil presiden dari pemilihan dengan sistem perwakilan (mekanisme pemilihan di MPR) menjadi pemilihan secara langsung;

Membatasi periodesasi masa jabatan presiden/wakil presiden;

Memperjelas mekanisme pemakzulan (impeachment) presiden dan wakil presiden;

Adanya larangan bagi presiden untuk membubarkan DPR;

Memperbaharui mekanisme pengujian undang- undang;

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hak-hak pribadi diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28G ayat 1, yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas perlindungan diri

Indonesia sesuai peraturan yang sah sejak tahun 1945 UUD pra amandemen telah mensahkan sebagai negara hukum dan ditegaskan dalam Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 selanjutnya