• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Profile Matching

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Profile Matching "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Profile Matching

Suyanti, Siska Nurul Marwiyah, Chandy Ophelia S*

Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Universitas Dinamika Bangsa, Jambi, Indonesia Email: 1Suyanti272@gmail.com, 2siskanurulmarwiyah@gmail.com, 3,*chandyophelia94@gmail.com

Email Penulis Korespondensi : chandyophelia94@gmail.com Submitted 04-12-2022; Accepted 29-12-2022; Published 30-12-2022

Abstrak

SMA Negeri 4 Sarolangun merupakan salah satu sekolah negeri yang berlokasi di Mandiangin Kabupaten Sarolangun. Sebagai Lembaga Pendidikan begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan. Maka dari itu untuk menjamin kualitas guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) disekolah, SMA Negeri 4 Sarolangun melakukan penilaian kinerja guru.

Penilaian kinerja guru bermanfaat untuk memacu semangat guru untuk terus meningkatkan kualitasnya. Dalam melakukan seleksi guru terbaik kepala sekolah beserta staff mengalami kesulitan karena dinilai secara konvensional dengan menilai satu persatu yang dituangkan dalam bentuk angket penilaian. Agar penyeleksian benar-benar selektif dan mengurangi subjektivitas serta dapat menghasilkan informasi yang cepat dan tepat, maka dibutuhkan sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa yang dibangun dengan metode Profile Matching, menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008 dan database menggunakan Microsoft Acces 2007. Rancangan sistem dibuat menggunakan alat bantu permodelan berorientasi objek yaitu Use Case, Activity Diagram, dan Class Diagram Dengan dibangun nya sistem baru ini diharapkan dapat membantu kinerja Bagian Kemahasiswaan sekaligus mempercepat proses penilaian kerja guru di SMA Negeri 4 Sarolangun.

Kata Kunci: SMA Negeri 4 Sarolangun; Sistem Pendukung Keputusan; Kinerja Guru; Use Case;Profile Matching Abstract

SMA Negeri 4 Sarolangun is a public school located in Mandiangin, Sarolangun Regency. As an educational institution, the role of the teacher is so important in transforming educational inputs. Therefore, to ensure the quality of teachers in teaching and learning activities (KBM) at school, SMA Negeri 4 Sarolangun conducts teacher performance assessments. Teacher performance appraisal is useful to motivate teachers to continue to improve their quality. In selecting the best teachers, the principal and staff experienced difficulties because they were assessed conventionally by assessing one that was included in the form of an assessment. In order for the selection to truly reflect and reduce subjectivity and to produce fast and precise information, a Decision Support System application for Scholarship Admissions is needed which is built using the Profile Matching method, using the Visual Basic.Net 2008 programming language and database using Microsoft Access 2007. The design The system was created using object-oriented modeling tools, namely Use Cases, Activity Diagrams, and Class Diagrams. With the construction of this new system, it is hoped that it can help the performance of the Student Affairs Section while speeding up the process of evaluating teacher work at SMA Negeri 4 Sarolangun.

Keywords: SMA Negeri 4 Sarolangun; Sistem Pendukung Keputusan; Kinerja Guru; Use Case; Profile Matching

1. PENDAHULUAN

Guru merupakan salah satu faktor utama dalam terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, baik secara intelektualitas maupun dalam tata cara berprilaku di masyarakat. Oleh karena itu peranan dan kemampuan para pendidik sangat penting dalam mengubah karakter generasi penerus untuk menjadi generasi bangsa yang maju. Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan seperti yang dijalaskan pada UU No.14 tahun 2005 [1] . Agar fungsi dan tugas pada jabatan fungsional seorang guru dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, untuk itu dilaksanakanlah Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.35 Tahun 2010 [2]. Kinerja guru dapat dilihat dari kompetensi yang dimiliki, kompetensi tersebut berupa pengetahuan, keterampilan dan perilaku guru yang dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugasnya [3]. Beberapa kompetensi penilaian guru seperti Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional [4].

SMA Negeri 4 Sarolangun merupakan salah satu sekolah negeri yang berlokasi di Mandiangin Kabupaten Sarolangun sebagai Lembaga Pendidikan. SMA Negeri 4 Sarolangun senantiasa berusaha mewujudkan apa yang menjadi kerja yang berorientasi kepada peningkatan kualitas dan daya saing lulusan. Dalam rangka merealisasikan hal tersebut perlu dijalin kerjasama dan komunikasi yang baik antara pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah. di SMA Negeri 4 Sarolangun memiliki penilaian kinerja guru masih di lakukan secara manual, sehingga untuk mendapatkan hasil dari penilaian tersebut diperlukan waktu yang lama dan sering terjadi subyektifitas dalam pengambilan keputusan, dikarenakan penilaian dilakukan secara bersamaan, yaitu dengan cara meninjau langsung guru yang sedang mengajar kemudian dinilai satu persatu oleh kepala sekolah. Selama ini pengisian lembar penilain kinerja guru masih secara konvensional yaitu dengan mengisi kinerja guru pada lembaran angket dan kemudian dikumpulkan di staf akademik.

Dengan menggunakan sistem tersebut akan memakan waktu yang lama, karena angket tersebut masih berbentuk lembaran-lembaran kertas. Sehingga apabila penilaian tersebut diperlukan, maka harus membongkar penyimpanan arsip- arsip yang ada dan hasil penilaian tersebut belum tersimpan kedalam database.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipandang perlu adanya suatu mekanisme yang lebih terukur untuk memudahkan kepala sekolah beserta staf untuk menilai dan memverifikasi calon guru terbaik pada saat penilaian

(2)

kinerja guru. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan yaitu Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode Profile Matching. Permasalahan yang akan dibahas penelitian ini yaitu bagaimana menganalisis dan merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja guru menggunakan metode Profile Matching pada SMA Negeri 4 Sarolangun. Sehingga manfaat yang diharapkan pada penelitian ini mampu mempermudah dan mempercepat kepala sekolah dalam melakukan penilaian kinerja guru dengan meminimalisir penilaian yang bersifat subjektivitas.

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem yang dapat menghasilkan suatu alternatif terbaik yang ditentukan menggunakan beberapa kriteria dalam pengambilan keputusan [5]. Profile Matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. [6]. Dalam proses Profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga GAP), semakin kecil gap maka bobot nilainya akan semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut.

Beberapa penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerima Pinjaman PNPM Mandiri Perdesaan Menggunakan Metode Profile Matching ( Studi Kasus : UPK Kecamatan Tebo Tengah”. Dari Penelitian tersebut dihasilkan bahwa SistemPendukung Keputusan Penerima pinjaman PNPM Mandiri Perdesaan yang telah di rancang menggunakan metode Profile Matching. Hasil akhir dari penelitian ini menampilkan kelompok pemohon yang diterima dan ditolak untuk peminjaman dana PNPM Mandiri Perdesaan [7]

Sistem pendukung keputusan untuk penilaian kinerja guru dibangun berbasis website menggunakan Metode Weighted Product. Permasalahan yang terjadi adalah proses pengolahan data membutuhkan waktu yang lama, cenderung terjadinya input data secara berulang serta kesalahan dalam input data, penyimpanan data kurang efisien, proses pencarian data menjadi lebih lama, penyimpanan yang sedang berjalan belum mendukung dalam pengambilan keputusan terhadap penilaian tersebut sehingga menyulitkan kepala sekolah dalam menentukan prestasi serta evaluasi kinerja guru secara keseluruhan. Kriteria yang digunakan berjumlah 14 macam kriteria [8].

Proses penilaian kinerja merupakan salah satu kunci utama dalam system kinerja berorganisasi dalam sebuah lembaga pendidikan. Hal ini sering menjadi kurang perhatian oleh sebagian banyak guru sehingga pelaksanaan penilaian kinerja guru tidak berjalan sebagai mana mestinya. Untuk itu diperlukan suatu system pendukung keputusan yang bertujuan menganalisa kinerja guru secara cepat dan akurat. Dengan metode profile matching yaitu menilai kinerja guru berdasarkan aspek-aspek penilaian kinerja guru yang telah ditentukan pihak sekolah. Proses yang dibangun dituangkan dalam bentuk system. Hasil dari penentuan aspek penilaian kinerja guru didapatkan beberapa aspek yang akan di akumulasikan dan perangkingan berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan dan system akan menampilkan. Dari hasil tersebut maka dapat ditentukan rangking guru tebaik selama beberapa dekade mendatang dan menjadi tauladan kerja untuk guru lainnya [9].

Permasalahan yang terjadi pada proses penilaian kinerja guru adalah ketidakjelasan kriteria dan bobot penilaian.

Dalam menentukan penilaian kinerja guru, kriteria penilaian kinerja guru yaitu : kompetensi pedagodik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, kompetensi professional. Perolehan hasil akhir perhitungan topsis menjadi keputusan penilaian kinerja guru dengan status : kurang baik, baik dan sangat baik. Aplikasi ini dibangun berbasis desktop [10].

Sistem penunjang keputusan mengenai penilaian kinerja guru dengan menggunakan metode AHP. permasalahan yang terjadi adalah penelitian masih bersifat subjektif. Fitur pada system penilaian kinerja guru yaitu: data guru, data kriteria, perbandingan guru, perbandingan kriteria, dan laporan-laporan keputusan guru terbaik. Kriteria yang digunakan ada 4 yaitu : absen, kedisiplinan, sopan santun dan professional. Hasil penelitian berupa aplikasi penilaian kinerja guru menggunakan metode AHP berbasis website dengan terdapat 5 fitur didalamnya. dengan adanya aplikasi ini maka informasi pada penilaian lebih akurat, tidak lagi terjadi kesalahan dalam memberikan penilaian, dan penilaian menjadi lebih tepat [10].

Memiliki guru yang profesional merupakan keharusan bagi setiap sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan, demikian halnya dengan MTs Negeri Brangsong. Pengukuran tingkat profesionalitas seorang guru dilakukan melalui penilaian terhadap guru dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran. Penilaian kinerja guru adalah kegiatan membina dan mengembangkan guru professional yang dilakukan dari guru, oleh guru, dan untuk guru. Penilaian kinerja guru di MTs Negeri Brangsong dilakukan diakhir tahun pelajaran oleh beberapa guru yang sudah dipilih oleh Kepala Sekolah sebagai pengawas untuk melaksanakan perhitungan penilaian kinerja guru. Dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru ini proses penilaian yang dilakukan oleh pengawas akan lebih cepat dan akurat, serta keamanan data yang lebih terjamin karena system hanya bisa digunakan oleh pengguna yang terdaftar [11].

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Metodologi Penelitian adalah tahapan dalam mengerjakan penelitian yang tersusun secara sistematis [12] Metodologi penelitian merupakan proses menjelaskan langkah-langkah secara tersusun agar permasalahan yang diperolah dapat selesai [13]. Berikut tahapan penelitian digambarkan di bawah ini

(3)

Gambar 1. Tahapan Penelitian Keterangan gambar di atas sebagai berikut :

a. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah tahapan pertama dari penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini dilakukan agar gambaran tentang permasalahan dapat terlihat [14].

b. Studi Literatur

Merupakan sebuah cara untuk mendapatkan acuan atau data yang terkait penelitian dari berbagai sumber seperti artikel, buku, dan sumber-sumber lainnya.

c. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses dalam sebuah penelitian dan merupakan bagian yang penting. Teknik pengambilan data harus benar dan sesuai dengan metode agar hasil yang diraih sesuai dengan tujuan penelitian awal atau hipotesis awal yang sudah ditentukan [15]. Pada tahap ini dilakukan proses untuk pengumpulan dan pengambilan data- data yang diperlukan untuk penilaian kinerja guru yang berjalan pada SMA Negeri 4 Sarolangun.

d. Analisis Data

Setelah tahap pengumpulan data penulis melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan. Baik itu hasil wawancara dengan Kepala Sekolah maupun pihak SMA Negeri 4 Sarolangun dan dari berbagai sumber literatur. Hal ini bertujuan untuk mengelompokkan data dan data apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan sistem nantiya.

e. Perancangan Sistem

Pada tahap ini, dilakukan perancangan system dengan menggunakan UML dan database.

f. Penulisan Laporan Penelitian

Tahapan terakhir dari proses penelitian ini adalah penyusunan laporan penelitian. Dalam laporan ini penulis menjelaskan keunggulan maupun kelemahan dari program aplikasi tersebut, bagaimana cara menggunakannya dan kesimpulan serta saran-saran yang harus dilakukan pada masa yang akan datang.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan system berbasis computer yang yang dapat dijadikan sebagai pembantu dalam mengambil keputusan yang menggunakan data dan model sebagai penyelesaian masalah-masalah yang sesuai urutan. sistem pendukung keputusan sebagai penyedia kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur [16].

Sistem pendukung keputusan atau Decision Support Sytem (DSS) yaitu sistem berbasis komputer untuk membantu pengambil keputusan dalam mengatasi masalah melalui interface langsung dengan sejumlah basis data (database) dan dengan perangkat lunak analiti [17]

2.3 Metode Profile Matching

Metode Profile Matching atau pencocokan profil adalah metode yang sering digunakan sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel predictor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus di penuhi atau lewati [18].

Profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu kedalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut [16].

(4)

Sistem kompetensi akan mendeskripsikan prestasi dan potensi sumber daya manusia sesuai dengan unit kerjanya.

Pencapaian prestasi karyawan dan potensinya dapat terlihat apakah kompetensinya tersebut telah sesuai dengan tugas pekerjaan yang dimilikinya [3].

Berikut langkah-langkah metode Profile Matching : a. Penentuan Variabel dan Sub Variabel

Proses penentuan variabel dan sub variabel menjadi hal paling penting sebagai acuan dalam proses perhitungan menggunakan metode profile matching. Dalam kasus ini variabel yang digunakan pada sistem yang akan dibagun terdiri atas 4 variabel yaitu Variabel Pedagogik, Variabel Kepribadian, Variabel sosial, dab variabel Profesional dimana setiap variabel mempunyai beberapa sub variabel sesuai dengan kebutuhan karena nilai setiap sub variabel dapat berbeda-beda.

b. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi

Pada tahap ini menentukan kandidat mana yang paling cocok untuk dipilih menjadi guru terbaik, dalam kasus ini penulis menggunakan perhitungan pemetaan gap kompetensi dimana yang dimaksud dengan gap disini adalah beda antara profil guru dan profil jabatan.

GAP = Profil Guru – Profil Jabatan (1)

c. Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi berdasarkan Aspek-Aspek

Untuk perhitungan penilaian kinerja guru pengumpulan gap-gap yang terjadi itu sendiri pada tiap aspeknya mempunyai perhitungan yang berbeda-beda. Setelah didapatkan tiap gap masing-masing guru maka tiap profil guru diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap seperti yang terlihat pada tabel 1.

Tabel 1. Keterangan Bobot Nilai Gap No Selisih Bobot Nilai Keterangan

1 0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan ) 2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level

3 -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level 4 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level 5 -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level 6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level 7 -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level 8 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level 9 -4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat/level d. Perhitungan dan Pengelompokakan Core dan Secondary factor

Setelah menentukan bobot nilai gap tiap aspek dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Core Factor dan Secondary Factor. Untuk perhitungan core factor dapat di tunjukkan pada rumus dibawah ini

𝑵𝑪𝑭 = ∑𝑵𝑪(𝒑, 𝒌, 𝒔, 𝒑𝒓

∑𝑰𝑪

(2)

Dimana :

NCF = Nilai Rata-rata core factor

NC (p,k,s,pr) = Jumlah total nilai core factor (pedagogik, kepribadian, sosial, profesional) IC= Jumlah item core factor

Sedangkan untuk perhitungan secondary factor dapat ditunjukkan pada rumus dibawah ini : 𝑵𝑺𝑭 = ∑𝑵𝑺(𝒑, 𝒌, 𝒔, 𝒑𝒓

∑𝑰𝑺

(3)

Dimana :

NSF = Nilai Rata-rata secondary factor

NS (p,k,s,pr)= Jumlah total nilai secondary factor (pedagogik, kepribadian, sosial, profesional) IS = Jumlah item secondary factor

e. Perhitungan Nilai Total

Dari hasil perhitungan dari tiap aspek kemudian dihitung nilai total berdasar presentasi dari core factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profil.

𝑵(𝒑, 𝒌, 𝒔, 𝒑𝒓) = (𝒙)%𝑵𝑪𝑭(𝒑, 𝒌, 𝒔, 𝒑𝒓) + (𝒙)%𝑵𝑺𝑭(𝒑, 𝒌, 𝒔, 𝒑𝒓 (4) Dimana :

(p,k,s,pr) = (Pedagogik, kepribadian, sosial, professional) N(p,k,s,pr) = Nilai total dari aspek

NCF = Nilai Rata-rata core factor NSF = Nilai Rata-rata secondary factor

(5)

(x)% = Nilai persen yang diinputkan

f. Perhitungan Penentuan Hasil Akhir/Rangking

Hasil akhir dari proses ini adalah rangking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu.

Penentuan rangking mengacu pada hasil perhitungan tertentu.

𝑹𝒂𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏𝒈 = (𝒙)%𝑵𝒑 + (𝒙)%𝑵𝒌 + (𝒙)%𝑵𝒔 + (𝒙)%𝑵𝒑𝒓 (5) Dimana :

Np = Nilai Kapasitas Pedagogik Nk = Nilai kepribadian

Ns = Nilai Sosial Npr = Nilai Profesional

(x)% = Nilai persen yang diinputkan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis dengan menggunakan Profile Matching

Tahapan metode Profile Matcching untuk sistem pendukung keputusan penilaian kinerja guru pada SMA Negeri 4 Sarolangun sebagai berikut:

3.1.1 Penentuan Variabel dan Sub Variabel

Dalam metode ini aspek-aspek kriteria yang menjadi perhitungan antara lain : a. Aspek Pedagogik

Pada asepk ini meliputi sub kriteria sebagai berikut : a. KPD : Menguasai karakteristik peserta didik

b. PPM : Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik c. PK : Pengembangan kurikulum

d. KPM : Kegiatan pembelajaran yang mendidik e. PPD : Pengembangan potensi peserta didik f. KMP : Komunikasi dengan peserta didik g. PE : Penilaian dan evaluasi

b. Aspek Kepribadian

Pada aspek ini meliputi sub kriteria sebagai berikut :

a. AHS : Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, social, dan kebudayaan nasional b. PDT : Menunjukan pribadi yang dewasa dan teladan

c. ETB : Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga jadi guru c. Aspek Sosial

Pada aspek ini meliputi sub kriteria sebagai berikut :

1. OTD : Bersikap ingklusip obyektif, serta tidak diskriminatif

2. KG : Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat d. Aspek Profesional

Pada aspek ini meliputi sub kriteria sebagai berikut :

1. PM : Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. TR : Mengembangkan keprofesian melalui tindakan yang refrektif.

Untuk setiap sub kriteria memiliki bobot penilaian masing-masing yang diberi bobot nilaidapat di liahat dalam table 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Skor Interval Sub Kriteria Inteval Nilai Kinerja Skor

95 – 100 (Sangat Lengkap) 4

85 - 94,99 (Lengkap) 3

75 - 84,99 (Cukup Lengkap) 2 0 - 74,99 ( Kurang Lengkap) 1

Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap 5 (lima) orang guru yang akan dinilai kinerjanya. Setela melakukan penilaiain terhadap 5 karyawan tersebut maka didapatkan bobot nilai sebagai berikut :

a. Nilai Aspek Pedagogik

Nilai aspek pedagogik diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru yang diberikan wewenang untuk melakukan penilaian. Ada 7 (tujuh) kriteria yang dinilai pada aspek pedagogik. Nilai dapat dilihat pada tabel 3 berikut :

(6)

Tabel 3. Nilai Aspek Pedagogik

No Guru Kriteria

KPD PPM PK KPM PPD KMP PE

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 4 4 3 2 4

2 Nadia Komalasari, S.Pd 3 1 4 3 4 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 4 3 4 1 4 2 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 4 3 3 2 1 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 4 3 4 4 1 3

b. Nilai Aspek Kepribadian

Nilai aspek kepribadian diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru yang diberikan wewenang untuk melakukan penilaian. Ada 3 (tiga) kriteria yang dinilai pada aspek kepribadian. Nilai dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4. Nilai Aspek Kepribadian

No Guru Kriteria

AHS PDT ETB

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 2

2 Nadia Komalasari, S.Pd 3 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 1 4 2

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 2 1

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 4 1

c. Nilai Aspek Sosial

Nilai aspek sosial diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru yang diberikan wewenang untuk melakukan penilaian. Ada 2 (dua) kriteria yang dinilai pada aspek sosial. Nilai dapat dilihat pada tabel 5 berikut :

Tabel 5. Nilai Aspek Sosial

No Guru Kriteria

OTD KG

1 Hafid idris, S.Pd 2 4

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 3

d. Nilai Aspek Profesional

Nilai aspek profesional diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah atau guru yang diberikan wewenang untuk melakukan penilaian. Ada 2 (dua) kriteria yang dinilai pada aspek profesional. Nilai dapat dilihat pada tabel 6 berikut :

Tabel 6. Nilai Aspek Profesional

No Guru Kriteria

PM TR

1 Hafid idris, S.Pd 4 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 4 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 3

3.1.1 Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi a. Perhitungan Pemetaan Nilai GAP Aspek Pedagogik

Table 7 berikut adalah perhitungan pemetaan nilai GAP untuk aspek pedagogik : Tabel 7. GAP Aspek Pedagogik

No Guru Kriteria

KP D PP M PK KPM PPD KMP PE

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 4 4 3 2 4

2 Nadia Komalasari, S.Pd 3 1 4 3 4 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 4 3 4 1 4 2 3

(7)

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 4 3 3 2 1 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 4 3 4 4 1 3

Profil Jabatan 4 4 5 5 5 4 5

1 Hafid idris, S.Pd 0 -1 -1 -1 -2 -2 -1 GAP

2 Nadia Komalasari, S.Pd -1 -3 -1 -2 -1 0 -1

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 0 -1 -1 -4 -1 -2 -2

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 0 0 -2 -2 -3 -3 -2

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI -1 0 -2 -1 -1 -3 -2

b. Perhitungan Pemetaan Nilai GAP Aspek Kepribadian

Table 8 erikut adalah perhitungan pemetaan nilai GAP untuk aspek kepribadian : Tabel 8. GAP Aspek Kepridbadian

No Guru Kriteria

AHS PDT ETB

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 2

2 Nadia Komalasari, S.Pd 3 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 1 4 2

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 2 1

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 4 1

Profil Jabatan 4 5 4

1 Hafid idris, S.Pd 0 -2 -2 GAP

2 Nadia Komalasari, S.Pd -1 -1 0

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd -3 -1 -2

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi -1 -3 -3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 0 -1 -3

c. Perhitungan Pemetaan Nilai GAP Aspek Sosial

Tabel 9 berikut adalah perhitungan pemetaan nilai GAP untuk aspek sosial : Tabel 9. GAP Aspek Sosial

No Guru Kriteria

OTD KG

1 Hafid idris, S.Pd 2 4

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 3

Profil Jabatan 5 4

1 Hafid idris, S.Pd -3 0 GAP

2 Nadia Komalasari, S.Pd -1 0 3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd -3 -1 4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi -1 -1 5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI -1 -1 d. Perhitungan Pemetaan Nilai GAP Aspek Profesional

Table 10 berikut adalah perhitungan pemetaan nilai GAP untuk aspek profesional : Tabel 10. GAP Aspek Profesional

No Guru Kriteria

PM TR

1 Hafid idris, S.Pd 4 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 4 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 3

Profil Jabatan 5 5

1 Hafid idris, S.Pd -1 -2 GAP

2 Nadia Komalasari, S.Pd -1 -1 3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd -1 -2 4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi -2 -2 5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI -2 -2

(8)

3.1.2 Perhitungan Pemetaan GAP Kompetensi berdasarkan Aspek-Aspek

Setelah diperoleh nilai Gap masing-masing guru, setiap profil guru diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap seperti terlihat pada tabel 11 dibawah ini.

Tabel 11. Bobot Nilai Gap

No Selisih Bobot Nilai Keterangan

1 0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan ) 2 1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level

3 -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level 4 2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level 5 -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level 6 3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level 7 -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level 8 4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level 9 - 4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat/level 3.1.3 Pembobotan Aspek Pedagogik

Berdasarkan GAP yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan bobot nilai untuk aspek pedagogik.

Tabel 12. Bobot Nilai Gap Aspek Pedagogik

No Guru Kriteria

KPD PP M PK KPM PPD KMP PE

1 Hafid idris, S.Pd 5 4 4 4 3 3 4

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 2 4 3 4 5 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 5 4 4 1 4 3 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 5 5 3 3 2 2 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 5 3 4 4 2 3

3.1.4 Pembobotan Aspek Kepribadian

Berdasarkan GAP yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan bobot nilai untuk aspek kepribadian.

Tabel 13. Bobot Nilai Gap Aspek Kepribadian

No Guru Kriteria

AHS PDT ETB

1 Hafid idris, S.Pd 5 3 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4 5

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 4 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 2 2

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 5 4 2

3.1.5 Pembobotan Aspek Sosial

Berdasarkan GAP yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan bobot nilai untuk aspek sosial.

Tabel 14. Bobot Nilai Gap Aspek Sosial

No Guru Kriteria

OTD KG

1 Hafid idris, S.Pd 2 5

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 5

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 4

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 4

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 4

3.1.6 Pembobotan Aspek Profesional

Berdasarkan GAP yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan bobot nilai untuk aspek profesional.

(9)

Tabel 15. Bobot Nilai Gap Aspek Profesional

No Guru Kriteria

PM TR

1 Hafid idris, S.Pd 4 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 4 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 3

3.1.7 Perhitungan dan Pengelompokakan Core dan Secondary factor a. Aspek Pedagogik

Tabel 16. Core factore Dan secondary Factor Pedagodik

No Nama Aspek Pedagodik

NCF NSF

KPD PPM PK KPM PPD KMP PE

1 Hafid idris, S.Pd 5 4 4 4 3 3 4 4,2 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 2 4 3 4 5 4 3,4 4,5

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 5 4 4 1 4 3 3 3,4 3,5

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 5 5 3 3 2 2 3 3,8 2

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 5 3 4 4 2 3 3,8 3

b. Aspek Kepribadian

Tabel 17. Core Factor dan Secondary Factor Kepribadian

No Nama Aspek Kepribadian

NCF NSF AHS PDT ETB

1 Hafid idris, S.Pd 5 3 3 4 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4 5 4,5 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 4 3 2,5 4

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 2 2 3 2

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 5 4 2 3,5 4

c. Aspek Sosial

Tabel 18. Core Factor dan Secondary Factor Sosial

No Nama Aspek Sosial

NCF NSF

OTD KG

1 Hafid idris, S.Pd 2 5 2 5

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 5 4 5

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 4 2 4

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 4 4 4

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 4 4 4

d. Aspek Profesional

Tabel 19. Core Factor dan Secondary Factor Profesional

No Nama Aspek Profesional

NCF NSF

PM TR

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 4 3

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 4 3 4 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 3 3 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 3 3 3

3.1.8 Perhitungan Nilai Total a. Nilai Total Aspek Pedagogik

Tabel 20. Nilai Total Aspek Pedagogik

No Nama Aspek Pedagodik NilaiTotal

1 Hafid idris, S.Pd 4,2 3 3,72

2 Nadia Komalasari, S.Pd 3,4 4,5 3,84

(10)

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 3,4 3,5 3,44

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3,8 2 3,08

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3,8 3 3,48

b. Nilai Total Aspek Kepribadian

Tabel 21. Nilai Total Aspek Kepribadian

No Nama Aspek Kepribadian Nilai Total

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 3,6

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4,5 4 4,3

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2,5 4 3,1

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 2 2,6

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3,5 4 3,7

c. Nilai Total Aspek Sosial

Tabel 22. Nilai Total Aspek Sosial

No Nama Aspek Sosial Nilai Total

1 Hafid idris, S.Pd 2 5 3,2

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 5 4,4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 2 4 2,8

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 4 4 4

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 4 4 4

d. Nilai Total Aspek Profesional

Tabel 23. Nilai Total Aspek Profesional

No Nama Aspek Profesional Nilai Total

1 Hafid idris, S.Pd 4 3 3,6

2 Nadia Komalasari, S.Pd 4 4 4

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 3 3 3

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3 3 3

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3 3 3

3.1.9 Perhitungan Penentuan Hasil Akhir/Rangking

Perangkingan merupakan hasil akhir dari metode profile matching, perhitungan perangkingan merupakan jumlah persentase dari ketiga aspek diatas, dimana persentase yang diinputkan ditentukan oleh pengambil keputusan.

Tabel 24. Perangkingan

No Nama Rangking

Hasil Akhir Pedagodik Kepribadian Sosial Profesional

1 Hafid idris, S.Pd 3,72 3,6 3,2 3,6 3,53

2 Nadia Komalasari, S.Pd 3,84 4,3 4,4 4 4,135

3 Yuliyanti, S.Pd, M.Pd 3,44 3,1 2,8 3 3,085

4 Era Delvia sari, S.Pd, M.Pdi 3,08 2,6 4 3 3,17

5 Kusnadi, S.PdI, M.PdI 3,48 3,7 4 3 3,545

3.2 Perancangan Sistem

Tahap Perancangan atau desain sistem dimulai dengan mentransformasikan hasil tahapan analisis kedalam model Bahasa Unified Modeling Language (UML), Database dan Interface [7]. Tahap selanjutnya yaitu implementasi sistem yaitu pembuatan sistem pendukung keputusan menggunakan Visual Basic Net 2008 dan database Microsoft Acces 200.

3.2.1 Use Case Diagram

Use case adalah uraian atau penjelasan mengenai fungsional system agar konsumen juga desainer saling memahami atas kebutuhan fungsi-fungsi didalam sistem yang sedang dirancang atau dikembagkan [19].

Berikut merupakan use case diagram pada system pendukung keputusan penilaian kinerja guru seperti dibawah ini:

(11)

Gambar 2. Use Case Diagram 3.2.2 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi) [20].

Berikut merupakan class diagram pada system pendukung keputusan penilaian kinerja guru seperti dibawah ini:

Gambar 3. Class Diagram

(12)

3.3 Implementasi Sistem

Berikut merupakan tampilan dari sistem pendukung keputusan penilaian kinerja guru pada SMA Negeri 4 Sarolangun : a. Tampilan Form Penilaian Guru

Pada Form Penilaian Guru dapat menilai guru – guru tersebut sesuai dengan profil jabatan.

Gambar 4. Tampilan Form Penilaian Guru b. Tampilan Form Proses

Pada form proses berisi hasil proses tersebut terdapat 4 nilai yang di dapat, yaitu : NilaiKriteria, Nilai GAP, Bobot, Nilai GAP dan Rangking.

Gambar 4 Tampilan Form Proses

4. KESIMPULAN

Sistem Penunjang Keputusan pada SMA Negeri 4 Sarolangun menggunakan metode profile matching yang diimplementasikan dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic Net 2008, untuk mempermudah dalam pengolahan data PKG dan menyiapkan format laporan kardata nilai kinerja guru cepat dan akurat. Penerapan Sistem Penunjang Keputusan mampu mengurangi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada sistem Perhitungan penilaian kinerja guru yang manual sehingga PKG dapat berjalan sesuai dengan harapan pada SMA Negeri 4 Sarolangun.

(13)

REFERENCES

[1] N. Illahi, “Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa Dan Mutu Pendidikan Di Era Milenial,” J. Asy- Syukriyyah, vol. 21, no. 1, pp. 1–20, 2020, doi: 10.36769/asy.v21i1.94.

[2] Placyntia Ngadenan, “Survei Kinerja Guru Pjok Di Smp Negeri Se-Kota Mojokerto,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp.

1689–1699, 2019.

[3] M. Didi pianda, ST., Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. 2018.

[4] A. Paida, “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Smk Negeri 4 Makassar,” Konfiks J. Bhs. Dan Sastra Indones., vol. 4, no. 2, p. 119, 2018, doi: 10.26618/jk.v4i2.1334.

[5] A. W. Tonni limbong, Muttaqin, Akbar Iskandar, Agus Perdana Windarto, Janner Simarmata, Mesran, Oris Krianto Sulaiman, Dodi Siregar, Dicky Nofrinsyah, Darmawan Napitupulu, Sistem Pendukung Kepitusan : Metode dan Implementasi. Yayasan kita menulis, 2020.

[6] M. K. Febrina Sari, Metode dalam Pengambilan Keputusan, Pertama. penertbit Deepublish, 2018.

[7] T. M. Vidjayanti, I. R. Wulandari, L. D. Farida, and Y. Astuti, “Model Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Profile Matching,” Jutisi J. Ilm. Tek. Inform. dan Sist. Inf., vol. 10, no. 3, p. 635, 2021, doi:

10.35889/jutisi.v10i3.778.

[8] D. Erwandi, E. D. S. Mulyani, and A. S. Senjaya, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Weighted Product (Studi Kasus : Madrasah Ibtidaiyah Condong),” Konf. Nas. Sist. Inf. 2018, pp. 870–876, 2018, [Online]. Available: http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/knsi2018/article/view/463

[9] Vicky Ariandi, “PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KINERJA GURU PADA SMA NEGERI 6 SIJUNJUNG,” vol. 3, no. 13, pp. 119–129, 2019.

[10] P. R. Sunarto and G. Gata, “Penilaian Kinerja Guru Pada SMK Yadika 5 Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP),” I D E a L I S, vol. 2, no. 6, pp. 265–271, 2019.

[11] M. Mustofa, “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Profile Matching Studi Kasus Di Mts …,” E-Bisnis J. Ilm. Ekon. dan Bisnis, pp. 29–35, 2019, [Online]. Available:

https://journal.stekom.ac.id/index.php/E-Bisnis/article/view/77

[12] M. B. U. B. Arifin and Nurdyansyah, BUKU AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. UMSIDA Press, 2018.

[13] S. P. M. P. Muh. Fitrah and M. A. Dr. Luthfiyah, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus.

CV Jejak, 2017.

[14] O. Alfina, “Sistem Informasi Mobile Assistant Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Komputer Universitas Potensi Utama Berbasis Android,” Jitekh, vol. 7, no. 01, pp. 1–6, 2019, doi: 10.35447/jitekh.v7i01.3.

[15] Syafrida Hafni Sahir, Buku ini di tulis oleh Dosen Universitas Medan Area Hak Cipta di Lindungi oleh Undang-Undang Telah di Deposit ke Repository UMA pada tanggal 27 Januari 2022. 2022.

[16] M. S. Dicky Nofriansyah, S.Kom., M.Kom, Prof.Dr. Sarjon Defit, S.Kom., MULTI CRITERIA DECISIN MAKING (MCDM) : Pada sistem pendukung Keputusan, 1st ed. Yogyakarta : Deepublish.

[17] Ekastini, Kusrini, and E. Taufiq Luthfi, “Penerapan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process untuk SPK Penyeleksian Naskah Layak Terbit Application of Fuzzy Analytical Hierarchy Process for Texts Selection Worth Published,” Univ. AM IKOM Yogyakarta, vol. 4, no. 2, pp. 27–2017, 2017.

[18] R. Nuzulah, P. D. Mardika, and ..., “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Guru Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching,” … Semin. Nas. Ris. …, pp. 36–42, 2021, [Online]. Available:

http://proceeding.unindra.ac.id/index.php/semnasristek/article/view/4793%0Ahttp://proceeding.unindra.ac.id/index.php/semnas ristek/article/download/4793/770

[19] G. Nazaruddin ahmad, Erly Krisnanik, Frist Gerit John Rupilele, Anita Muliawati, Nur Syamsiyah, Kraugusteeliana, Bagus Dwi Cahyono, Yesi Sriyeni, titus Kristanto, Irwanto, ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERORIENTASI OBJEK, Pertama. Widina media Utama, 2022.

[20] S. Dharwiyanti and R. S. Wahono, “Pengantar Unified Modeling LAnguage (UML),” IlmuKomputer.com, pp. 1–13, 2003, [Online]. Available: http://www.unej.ac.id/pdf/yanti-uml.pdf

Referensi

Dokumen terkait

“Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Metode Weighted Product Studi Kasus: STMIK Pontianak”.. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Terbaik dengan Metode

98 Page | 98 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PENERIMAAN NASABAH MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Anita Ahmad Kasim1, Raziyan Dwi Pathan2, 1,2Universitas Tadulako, Palu,