• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGUPAHAN BURUH KRUPUK BAKSO DALAM PRESPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM (Studi Kasus Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM PENGUPAHAN BURUH KRUPUK BAKSO DALAM PRESPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM (Studi Kasus Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Karena dengan bekerja manusia dapat memanfaatkan kekayaan alam yang telah disediakan oleh Allah SWT sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai hamba-Nya. Ini mencakup semua jenis pekerjaan yang dilakukan baik jasmani maupun rohani.4 Seseorang yang telah menjadi pekerja memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi yaitu melakukan pekerjaannya agar mendapatkan apa yang diinginkannya yaitu upah. Artinya, "Berikan upah kepada buruh sebelum keringatnya kering." 8 Ketentuan ini untuk menghilangkan kekhawatiran pekerja yang telah bekerja upahnya tidak dibayar atau mengalami keterlambatan.

Pada penelitian ini peneliti ingin meneliti sebuah pabrik di Desa Wonosari yang usahanya membuat bakso. Adapun yang bekerja di pabrik sebanyak 35 pekerja, 20 pekerja bekerja di desa Purwoasri dan 15 pekerja bekerja di desa Wonosari. Ibu Lita menjelaskan bahwa sistem pembayaran gaji diberikan seminggu sekali yaitu setiap hari sabtu.

10 Hasil wawancara survey dengan Bapak Bonari (pemilik kerupuk bakso) pada hari Rabu tanggal 10 Desember 2017 pukul 12.35 WIB di desa Purwoasri. Pekerja Krupuk Bakso Dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur).

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Kajian lain dengan judul “Sistem Pembayaran Gaji Melalui Tunjangan Tunai Ditinjau dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di Andi Meubel Desa Sidodadi Kabupaten Pekalongan Lampung Timur Tahun 2014)” diteliti oleh Nuri Damayanti, Jurusan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Syariah. Program Studi Angkatan 2010. Kajian lain dengan judul “Review Etika Bisnis Islam Pada Sistem Pembayaran Bagi Pekerja Konstruksi Di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan” di teliti oleh Triani Uci Undari Jurusan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam , Angkatan 2010. Dalam penelitian tesisnya, Triani Uci Undari memaparkan sistem pembayaran tenaga kerja konstruksi dengan sistem bon.

15 Nuri Damayanti, Sistem Pembayaran Gaji Cek Tunai Ditinjau Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di Andi Meubel, Desa Sidodadi, Kabupaten Pekalongan, Lampung Timur, 2014), (Metro: IAIN, 2010), h . Menilik tesis Titis Putriana yang membahas tentang sistem pembayaran buruh kasur yang ditunda, justru merugikan buruh. Sedangkan perbedaan tesis Nuri Damayanti adalah membahas tentang sistem pembayaran tenaga kerja di Andi Meubel dengan menggunakan sistem voucher.

Dan terakhir, perbedaan dengan tesis Triani Uci Undari yang membahas sistem pembayaran untuk menciptakan upah tenaga kerja dengan sistem ijon. 16 Triani Uci Undari, Survei Etika Bisnis Islam pada Sistem Pembayaran Tenaga Kerja Konstruksi di Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, (Metro: SMA Islam Negeri, 2010), h.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Sistem Pengupahan
  • Konsep Upah (Ijarah)
    • Pengertian Upah (Ijarah)
    • Dasar Hukum Upah (Ijarah)
    • Rukun Upah (Ijarah)
    • SyaratUpah (Ijarah)
    • Penetapan Upah dalam Islam
    • Waktu Pengupahan
  • Pengertian Buruh
  • Etika Bisnis Islam
    • Pengertian Etika Bisnis Islam
    • Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam

Berdasarkan pengertian di atas, dapat digarisbawahi bahwa upah adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada pekerja sebagai imbalan atau imbalan yang adil dan layak atas pelaksanaan pekerjaannya. Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya, ayahku, ambillah dia sebagai orang yang bekerja (untuk kami), karena sesungguhnya laki-laki yang paling baik untuk diajak bekerja bagi kami adalah orang yang kuat dan amanah.” ( Al-Qashash:26) 24. Ayat di atas menjelaskan bahwa seseorang yang ingin mempekerjakan seseorang harus mempekerjakan seseorang yang kuat dan dapat dipercaya.

Jadi seseorang yang telah mempekerjakan harus membayar gaji sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukannya. Hadits di atas menjelaskan bahwa akad al-ijarah dibolehkan jika seseorang yang mempekerjakan orang lain harus memberitahukannya terlebih dahulu tentang gajinya agar jelas akad ijarahnya. Yaitu dengan orang yang mempunyai kontrak, kontrak, gaji dan keuntungan dari pekerjaan atau barang yang disewakan.

Pengupahan bagi pekerja harus memperhatikan rukun dan syarat, termasuk orang yang terikat kontrak yang sama-sama berkehendak. Artinya: “Dan bagi mereka masing-masing tingkatan menurut apa yang mereka kerjakan dan bahwa Allah akan memberikan bagi mereka (pahala) pekerjaan mereka sedang mereka tidak dirugikan.” (Al-Ahqaf: 19)28. Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa upah yang dibayarkan kepada setiap pekerja harus sesuai dengan pekerjaannya.

Dimana karyawan bekerja dalam satu hari dengan menyelesaikan hasil produksi yang ditargetkan oleh pemberi kerja. Jangan menunda pembayaran upah karena karyawan yang sudah bekerja. Berdasarkan uraian di atas dapat digarisbawahi bahwa pegawai adalah orang yang bekerja menurut kemampuannya atas nama orang lain (pemberi kerja) dan orang tersebut menerima imbalan atas pekerjaan yang dilakukannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat digarisbawahi bahwa Etika Bisnis Islam adalah ilmu yang membahas tentang urusan ekonomi, khususnya perdagangan dari sudut pandang benar dan salah, serta salah dan benar menurut standar moral Islam. Tauhid merupakan dasar sekaligus motivasi untuk menjamin kelangsungan hidup, kelayakan, kekuasaan dan kehormatan manusia yang dirancang Allah untuk menjadi makhluk yang dimuliakan. Untuk keseimbangan (fairness) mendorong setiap pengusaha untuk bertindak adil dalam menyeimbangkan besarnya sesuatu yang dilakukan antara hak dan kewajiban.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Artinya, dalam penelitian ini hanya berupa deskripsi dan penjelasan mengenai sistem pengupahan buruh bakso kerupuk dalam perspektif etika bisnis Islam. Berdasarkan kutipan di atas, sumber data primer dalam penelitian ini adalah Pemilik Usaha Kerupuk Bakso dan 4 orang Buruh yang bekerja di Pabrik Kerupuk Bakso di Desa Wonosari, Kabupaten Pekalongan, Lampung Timur. Data yang diharapkan dari wawancara tidak terstruktur adalah data tentang sistem pengupahan buruh biskuit bakso di Desa Wonosari Kecamatan Lamung Timur Pekalongan.

Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem pembayaran bagi pekerja yang bekerja di pabrik pembuatan biskuit bakso. Metode penelitian ini digunakan untuk mendapatkan bukti dari pekerja yang bekerja di pabrik biskuit bakso. Sistem pengupahan pekerja pada usaha biskuit bakso di desa wonosari kecamatan pekalongan kabupaten lampung timur menggunakan model borongan dengan sistem pengupahan mingguan.

Dimana pekerja dibayar sesuai dengan batch bakso yang akan diproduksi. Jika kerupuk bakso hanya sedikit, para pekerja biasanya saling berebut untuk mendapatkan banyak kerupuk bakso. Jam kerjanya tidak menentu karena tergantung datangnya kerupuk bakso yang dikirim dari pusat.

Jam kerja tidak bisa ditentukan, karena kedatangan kerupuk bakso yang akan dibungkus tidak jelas. Selanjutnya peneliti akan memaparkan penjelasan tentang permasalahan penerapan sistem upah kerupuk bakso perspektif etika bisnis islami di desa wonosari kecamatan pekalongan kabupaten lampung timur. Hal ini sama dengan penelitian ini, dimana seorang pengusaha bakso mempekerjakan seorang pekerja.

Dimana para pekerja akan mendapatkan upah berdasarkan berapa ikat biskuit bakso yang mereka dapatkan. Pelaksanaan pengupahan buruh di Desa Wonosari khususnya pabrik biskuit bakso tidak dilaksanakan sesuai dengan prinsip tanggung jawab. Hal ini memungkinkan pekerja yang tidak berpengalaman dan lebih tua untuk mendapatkan lebih sedikit batch biskuit bakso.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan Kabupaten

Salah satunya adalah pabrik usaha biskuit bakso di desa Wonosari yang dibuka tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pemilik usaha tetapi juga untuk membantu warga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. Sehingga warga lain yang memiliki keterampilan lain memilih membuka usaha sendiri, misalnya usaha biskuit bakso. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pekalongan tepatnya di Desa Wonosari Kabupaten Lampung Timur yang dimulai pada tanggal 10 Desember 2017 melalui wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti dengan pemilik usaha biskuit bakso dan para pekerja yang bekerja di pabrik tersebut bekerja.

Oleh karena itu ia mengisi waktunya dengan bekerja di pabrik yang terjangkau dari rumah yaitu pabrik bakso. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak. Bonari, ia memulai usaha bakso ini pada tahun 2010. Waktu kerjanya tidak bisa ditentukan, karena pengerjaannya bisa dimulai tergantung kue bakso yang diantar dari pusat.

Jam kerjanya tidak pasti sehingga para pekerja yang ingin bekerja harus menunggu sampai kerupuk bakso diantar dari pusat. Menurut Ibu Tuti yang sudah bekerja selama dua tahun menjelaskan bahwa sistem penggajian di pabrik bakso diberikan seminggu sekali yaitu pada hari sabtu. Jika hanya 14 batch kerupuk bakso yang diantarkan, maka yang diantarkan hanya sedikit dan hal ini biasanya menyebabkan para pekerja saling berebut.

Tujuannya agar mendapatkan kerupuk bakso lebih banyak, hal ini biasanya membuat para pekerja saling membenci karena ada pekerja yang tidak mendapatkan kerupuk bungkusnya. Sehingga waktu kerja para pekerja menjadi tidak teratur dan membuat para pekerja saling berebut untuk mendapatkan lebih banyak kerupuk bakso untuk dibungkus. Karena dalam prakteknya usaha kerupuk bakso ini telah mempekerjakan tenaga kerja yang berbeda usia dan dengan keahlian yang berbeda pula.

Table 1. Nama-Nama Kepala Desa Wonosari 61
Table 1. Nama-Nama Kepala Desa Wonosari 61

Pelaksanaan Sistem Pembayaran Upah Buruh Dalam Prespektif Etik a

Analisis Sistem Pembayaran Upah Buruh Dalam Prespektif Etika Bisnis

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa sistem pengupahan kerupuk bakso di Desa Wonosari dengan model borongan dan sistem pengupahan mingguan memiliki penyimpangan sehingga tidak sejalan dengan etika bisnis Islam. . Hal ini tercermin dalam prinsip pemerataan (equilibrium), dimana karyawan yang bekerja memiliki usia dan keterampilan yang berbeda, sehingga sangat berbeda untuk mendapatkan pekerjaan sesedikit mungkin. Kesenjangan ini juga dapat ditemukan pada prinsip tanggung jawab, dimana karyawan yang bekerja dengan sistem cepat selesai menghasilkan hasil kerja yang ceroboh atau kurang optimal.

Saran

Sistem pembayaran upah melalui penerimaan kas ditinjau dari etika bisnis Islam (studi kasus Andi Meubel, Desa Sidodadi, Kabupaten Pekalongan, Lampung Timur, 2014). Kajian Etika Bisnis Islami Sistem Pembayaran Tenaga Kerja Konstruksi di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

Gambar

Table 1. Nama-Nama Kepala Desa Wonosari 61
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Table 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 62
+2

Referensi

Dokumen terkait

The teacher and the second years student of SLTPN Ngimbang Lamongan only focuses on how the teacher teaches reading, including the techniques used by the teacher and the