• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

215

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TERBAIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

WEIGHTING (SAW) PADA SMP YAPIPA

Mustofa Abdul Hawari1, Lis Suryadi2

1-2) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260 1812501425@student.budiluhur.ac.id 1), lis.suryadi@budilluhur.ac.id 2)

Abstrak : Memiliki Guru, staf tenaga pengajar yang profesional merupakan sebuah keharusan bagi sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan yang bermutu, demikian halnya dengan SMP YAPIPA. Untuk itu, sekolah selalu mendorong peningkatan profesionalisme guru dengan melakukan pengawasan terhadap guru dalam melaksanakan tugasnya agar dapat mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Sistem pendukung keputusan secara umum didefinisikan sebagai sistem yang mampu menghasilkan solusi dan penanganan masalah. Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran pengambil keputusan, tetapi untuk membantu dan mendukung pengambil keputusan.

Dalam peranan sistem pendukung keputusan dalam konteks keseluruhan sistem informasi ditujukan untuk memperbaiki kinerja melalui aplikasi teknologi informasi serta menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan interaktif. Salah satu metode yang sering digunakan dalam sistem pendukung keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode Simple Additive Weighting (SAW) dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses rangking yang akan memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Dalam hal ini, alternatif yang dimaksud adalah penentuan guru terbaik di SMP YAPIPA dengan metode simple additive weighting (SAW). Dengan metode rangking ini diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada kriteria dan bobot yang telah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Kata kunci: Sistem Penunjang Keputusan, Simple Additive Weighting (SAW), penilaian kinerja guru

ABSTRACT : Having teachers, professional teaching staff is a must for schools in carrying out a quality education process, as is the case with YAPIPA Junior High School. For this reason, schools always encourage the improvement of teacher professionalism by supervising teachers in carrying out their duties in order to achieve predetermined competency standards.

Decision support systems are generally defined as systems capable of producing solutions and handling problems. Decision support systems are not intended to replace the role of decision makers, but to assist and support decision makers. In the role of decision support systems in the context of the entire information system, it is aimed at improving performance through the application of information technology and determining the approach used in the decision-making process, to evaluating interactive selection. One method that is often used in decision support systems is the Simple Additive Weighting (SAW) method. The Simple Additive Weighting (SAW) method was chosen because it can determine the weight value for

(2)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

216

each attribute, then proceed with a ranking process that will choose the best alternative from a number of existing alternatives. In this case, the alternative in question is determining the best teacher at YAPIPA Middle School using the simple additive weighting (SAW) method.

With this ranking method, it is hoped that the assessment will be more precise because it is based on predetermined criteria and weights so that it will get maximum results.

Keywords: Decision Support System, Simple Additive Weighting (SAW), teacher performance appraisal.

PENDAHULUAN

SMP YAPIPA merupakan sebuah lembaga pendidikan swasta di Tangerang selatan, dalam menjalankan kegiatan mengajar dan belajar sudah memanfaatkan Teknologi Informasi, namun keberhasilan dalam proses pendidikan bukan hanya teknologi saja yang menjadi faktor, melainkan Guru sebagai faktor utama, tidak hanya khusus di SMP YAPIPA bahkan di Indonesia.

Selain Guru dan Teknologi Informasi, ada faktor lain seperti siswa, kurikulum, sarana dan prasarana dan lingkungan pendidikan.

Karena Guru sebagai faktor utama dalan penentu keberhasilan pendidikan maka Guru yang di miliki sekolah harus berkualitas. Untuk menciptakan guru yang berkualitas SMP YAPIPA mengadakan penilaian kepada Guru tujuan nya agar kuaitas guru tetap terjaga dan tentunya akan di berikan penghargaan sehingga Guru menjadi termotivasi untuk selalu memberikan yang terbaik kepada seluruh siswa dan siswi. Permasalahan nya adalah dalam penilaian Guru yang dilakukan selama ini menurut pada Guru kurang Objektif, kriteria yang terlalu sedikit, tidak transparan dan tidak ada rumus perhitungan yang baku, nilai dihitungan manual, terkadang ada data nilai yang tertukar dan sebagainya.

Dari permasalahan tersebut, penulis memberikan masukan kepada pihak sekolah bahwa perlunya sebuah sistem penunjang keputusan yang bersifat objektif dan terstruktur dan menggunakan sebuah metode perhitungan yang sudah teruji yaitu menggunakan metode Simple Aditive

Weighting (SAW). Dalam perancangan sistem menggunakan model perancangan berorientasi Obyek dengan tools Unified Modeling Language(UML). Sister dirancang berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan DBMS Mysql Server. Agar hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan apa yang diharapkan maka semua tahapan mulai dari analisis data sampai dengan implementasi sistem dilakukan baik.

Dengan adanya sistem ini, diharapkan guru semakin meningkatkan kinerjanya dan tidak lupa juga meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawabnya sebagai guru.

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pada penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penentuan pemilihan kinerja guru terbaik dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) seperti yang dilakukan oleh [1] dalam jurnal

“Metode SAW (Simple Additive Weighting) sebagai Sistem Pendukung Keputusan Guru Berprestasi (Studi Kasus: SMK Global Surya)”. SMK Global Surya, melakukan penelitian pada tanggal 25 november disetiap tahunnya saat berlangsungnya hari guru nasional. Dan untuk menentukan pemilihan guru di SMK Global Surya Pematangsiantar adalah Kepala Sekolah. Agar mengurangi kesalahan dalam menentukan pemilihan guru, dibutuhkan sebuat sistem agar dapat membantu dalam menentukan pemilihan dan dalam melakukan pemilihan tidak

(3)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

217 memerlukan waktu yang cukup lama.

Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah aplikasi sistem penunjang keputusan yang dapat digunakan oleh pihak sekolah Global Surya untuk menganalisa seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap optimalisasi pengembangan pendidikan khsususnya dalam PBM (Proses Belajar Mengajar). Di SMK Global Surya, yang paling mempengaruhi pada proses optimalisasi sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting yaitu terdapat beberapa faktor pendukung diantaranya adalah 6 kriteria dan masing-masing kriteria tersebut terdapat bobot, yaitu: C1= Absensi dengan bobot 25%, C2= prestasi individual dengan bobot 15%, C3= prestasi yang dibina dengan bobot 15%, C4= penilaian kuisioner dengan bobot 20%, C5= interaksi sosial dengan bobot 15%, C6= Pendidikan terakhir 10%.

METODE

Gambar 1 Langkah-langkah Penelitian

Tahapan dalam melakukan penelitan sesuai dengan urutan gambar yaitu Mengindentifikasi topik penelitian, mengumpulkan data Pustaka sebagai refrensi, menentukan tempat riset, analisa sistem yang sedang berjalan, identifikasi data (Alternatif, Kriteria, bobot), pengembangan prototype, pengujian prototype.

Metode Pengumpulan Data

Observasi: metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan teknik pengumpulan data langsung drngan hal_hal yang

berkaitan dengan proses Penilaian Kinerja Guru di SMP YAPIPA.

Wawancara: dilakukan dalam rangka mendapatkan data dan informasi dalam bentuk tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait di bidangnya supaya data yang didapatkan lebih lengkap.

Analisa Dokumen: merupakan proses untuk mendapatkan sebuah informasi sistem yang berjalan dimana dokumen akan dianalisa untuk sistem yang akan dibuat.

Studi Pustaka: metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data pustaka sebagai refrensi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Fishbone Diagram

Fishbone Diagram merupakan diagram analisis yang digunakan untuk memecahkan sebuah akar masalah. [2].

Gambar 2 Fishbone Diagram

Dari gambar Fishbond ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu:

Proses

Proses pengolahan data membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan hasil dari penilaian masih berbentuk catatan kertas.

Manusia

a. Hasil dari penilaian kurang akurat dikarenakan belum menggunakan

(4)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

218 sistem terkomputerisasi untuk penilaian.

b. Memungkinkan proses dan hasil penilaian bersifat subyektif sehingga penentuan guru terbaik tidak tepat sasaran.

Metode

Sulit melakukan penilaian guru dikarenakan belum menggunakan metode yang mendukung penilaian guru.

Unified Modelling Language(UML) Sebuah alat bantu yang biasa digunakan dalam proses pengembangan system yang berorientasi objek. Karena UML menyediakan bahasa pemodelan yang mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme efektif yang mudah untuk berbagi (sharing) antar development[3].

Analisa Proses Bisnis

Analisa proses bisnis bertujuan untuk mengetahui proses yang terjadi di SMP YAPIPA dalam menentukan penilaian kinerja guru terbaik, analisa proses digambarkan dengan Activity Diagram.

Gambar 3 Activity Diagram

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Simple Additive Weighting adalah salah satu metode yang paling populer digunakan pada sistem pengambilan keputusan, pemilihan kriteria untuk kasus yang akan diselesaikan dengan bantuan

Sistem Pengambilang Keputusan (SPK) memerlukan penajaman yang berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi. Hal- hal yang menjadi acuan yang hendak dicari solusinya. Jumlah kriteria yang diambil untuk dianalisa tidak ada ketentuan yang pasti, namun semakin banyak variasi kriteria yang dipilih maka semakin bagus hasil yang didapatkan. Langkah-langkah perhitungan Simple Additive Weighting (SAW) adalah sebagai berikut [5]:

✓ Menentukan kriteria-kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan

✓ Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

✓ Menghitung Normalisasi, Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rᵢⱼ = nilai rating kinerja ternormalisasi

xᵢⱼ= nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

Max xᵢⱼ= nilai terbesar dari setiap kriteria Min xᵢⱼ= nilai terkecil dari setiap kriteria Benefit= jika nilai terbesar adalah terbaik Cost= jika nilai terkecil adalah terbaik

✓ Menentukan nilai prefensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi dengan nilai bobot. Jika nilai Vi lebih besar maka alternatif Ai lebih terpilih. Berikut rumus nilai preferensi setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:

Keterangan:

Vᵢ = ranking untuk setiap alternatif Wⱼ= nilai bobot dari setiap kriteria rᵢⱼ = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Vᵢ yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Aᵢ lebih terpilih.

(5)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

219 Metode ini digunakan untuk menghitung perolehan nilai akhir alternatif untuk menentukan penilaian kinerja.

a. Ketentuan Kriteria

Tabel 1 Ketentuan Kriteria

Kode kriteria Nama Kriteria Atribut KTR001 Kedisiplinan Benefit KTR002 Keterampilan Benefit

KTR003 Kerapihan Benefit

KTR004 Kehadiran Benefit

Pada tabel 1, terdapat kode kroteria beserta nama kriteria yang terdiri dari KTR001 untuk Kedisiplinan, KTR002 untuk Keterampilan, KTR003 untuk Kerapihan, dan KTR004 untuk Kehadiran.

b. Bobot Kriteria

Tabel 2 Bobot Kriteria

Kode Kriteria Nama Kriteria Bobot

KTR001 Kedisiplinan 30

KTR002 Keterampilan 20

KTR003 Kerapihan 20

KTR004 Kehadiran 30

JUMLAH 100

Pada tabel 2, terdapat bobot perkriteria diantaranya, Kedisiplinan 30%, Keterampilan 20%, Kerapihan 20%, dan Kehadiran 30%. Bobot yang akan digunakan untuk proses perangkingan:

1) KTR001 = 30

100 = 0,3 2) KTR002 = 20

100 = 0,2

3) KTR003 = 20

100 = 0,2 4) KTR004 = 30

100 = 0,3

c. Matriks normalisasi

Untuk menentukan nilai dari masing- masing alternatif dan kriteria berdasarkan benefit dan cost, dilakukan perhitungan normalisasi menjadi matriks dari masing- masing alternative, berikut adalah nilai alternatif dan status kriteria dari masing-

masing kriteria dengan mengguakan contoh data.

Tabel 3 Nilai Setiap Alternatif

Alternatif Kriteria

Kedisi plinan

Ketera mpilan

Kerap ihan

Keha diran H.

Sadelih S.Pd.I

89 88 95 88

Sufratul Fuadah, S.Pd.I

90 89 96 90

Keristina wati, S.Pd

90 91 96 94

Mimin Mintarsih , S.Pd

91 92 96 92

Drs.

Abdul Rasid

84 83 89 88

Tabel 4 Status Kriteria Kode

Kriteria

Nama Kriteria Benefit Cost

KTR001 Kedisiplinan KTR002 Keterampilan

KTR003 Kerapihan

KTR004 Kehadiran

Berikut perhitungan setiap kriteria:

1. Perhitungan Kriteria Kedisiplinan

R11 89

Max (89;90;90;91;84) = 89

91 = 0,98

R21 90

𝑀𝑎𝑥(89;90;90;91;84) = 90

91 = 0,99

R31 90

𝑀𝑎𝑥(89;90;90;91;84) = 90

91 = 0,99

R41 91

𝑀𝑎𝑥(89;90;90;91;84) = 91

91 = 1

R51 84

𝑀𝑎𝑥(89;90;90;91;84) = 84

91 = 0,92 2. Perhitungan Kriteria Keterampilan

R12 88

𝑀𝑎𝑥(88;89;91;92;83) = 88

92 = 0,96

R22 89

𝑀𝑎𝑥(88;89;91;92;83) = 89

92 = 0,97

R32 91

𝑀𝑎𝑥(88;89;91;92;83) = 91

92 = 0,99

(6)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

220

R42 92

𝑀𝑎𝑥(88;89;91;92;83) = 92

92 = 1

R52 83

𝑀𝑎𝑥(88;89;91;92;83) = 83

92 = 0,9 3. Perhitungan Kriteria Kerapihan

R13 95

𝑀𝑎𝑥(95;96;96;96;89) = 95

96 = 0.99

R23 96

𝑀𝑎𝑥(95;96;96;96;89) = 96

96 = 1

R33 96

𝑀𝑎𝑥(95;96;96;96;89) = 96

96 = 1

R43 96

𝑀𝑎𝑥(95;96;96;96;89) = 96

96 = 1

R53 89

𝑀𝑎𝑥(95;96;96;96;89) = 89

96 = 0,93 4. Perhitungan Kriteria Kehadiran

R14 88

𝑀𝑎𝑥(88;90;94;92;88) = 88

94 = 0,94

R24 90

𝑀𝑎𝑥(88;90;94;92;88) = 90

94 = 0,96

R34 94

𝑀𝑎𝑥(88;90;94;92;88) = 94

94 = 1

R44 92

𝑀𝑎𝑥(88;90;94;92;88) = 92

94 = 0,98

R54 88

𝑀𝑎𝑥(88;90;94;92;88) = 88

94 = 0,94

d. Hasil nilai normalisasi

Kemudian dari bobot yang sudah ada, akan dihitung untuk mendapatkan nilai tertinggi agar dapat menentukan perangkingan dan alternatif terbaik.

Tabel 5 hasil nilai normalisasi

Alternatif Kriteria

Kedisi plinan

Keter ampil an

Kerap ihan

Keha diran H. Sadelih

S.Pd.I

0,98 0,96 0,99 0,94 Sufratul

Fuadah, S.Pd.I

0,99 0,97 1 0,96

Keristinaw ati, S.Pd

0,99 0,99 1 1

Mimin Mintarsih,

S.Pd

1 1 1 0,98

Drs. Abdul Rasid

0,92 0,9 0,93 0,94

BOBOT 0,3 0,2 0,2 0,3

Pada tabel 5, terdapat hasil nilai normalisasi yang akan dihitung sebagai berikut:

1. H. Sadelih S.Pd.I

= {(0,98 x 0,3) + (0,96 x 0,2) + (0,99 x 0,2) + (0,94 x 0,3)}

= 0,294 + 0,192 + 0,198 + 0,282

= 0,966

2. Sufratul Fuadah, S.Pd.I

= {(0,99 x 0,3) + (0,97 x 0,2) + (1 x 0,2) + (0,96 x 0,3)}

= 0,297 + 0,194 + 0,2 + 0,288

= 0,979

3. Keristinawati, S.Pd

= {(0,99 x 0,3) + (0,99 x 0,2) + (1 x 0,2) + (1 x 0,3)}

= 0,297 + 0,198 + 0,2 + 0,3

= 0,995

4. Mimin Mintarsih, S.Pd

= {(1 x 0,3) + (1 x 0,2) + (1 x 0,2) + (0,98 x 0,3)}

= 0,3 + 0,2 + 0,2 + 0,294

= 0,994

5. Drs. Abdul Rasid

= {(0,92 x 0,3) + (0,9 x 0,2) + (0,93 x 0,2) + (0,94 x 0,3)}

= 0,276 + 0,18 + 0,186 + 0,282

=0,924

e. Hasil penelitian

Berikut adalah hasil perangkingan yang diperoleh dari hasil perhitungan:

Table 6 Hasil Penelitian Alternatif Total

Nilai

Perangkingan Keristinawati,

S.Pd

0,995 Juara 1 Mimin Mintarsih,

S.Pd

0,994 Juara 2 Sufratul Fuadah,

S.Pd.I

0,979 Juara 3 H. Sadelih S.Pd.I 0,966 Juara 4 Drs. Abdul Rasid 0,924 Juara 5

Sehingga dapat disimpulkan yang mendapat rangking 1 dengan nilai tertinggi dalam pemilihan guru terbaik adalah Keristinawati, S.Pd dengan nilai 0,995.

(7)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

221 Perancangan sistem

Berikut ini disajikan tiga use case diagram yaitu use case diagram master, proses dan laporan.

Gambar 4 use case master

Pada gambar 4, terdapat use case diagram master yang terdiri dari entry data user, entry data guru dan entry data kriteria.

Gambar 5 use case proses

Pada gambar 5, terdapat use case diagram proses yang terdiri dari entry penilaian kriteria,entry penilaian guru dan cetak surat keputusan.

Gambar 6 use case laporan

Pada gambar 6, terdapat use case laporan yang terdiri dari cetak laporan penilaian, cetak laporan hasil pernagkingan guru, dan cetak laporan hasil keputusan terbaik.

User Interface Form Login

Sebelum masuk ke menu utama maka di haruskan login dengan mengisi username dan password yang ada kemudian klik button sign me in.

Gambar 7 Form Login

Form menu utama

Setelah login kemudian akan masuk ke halaman menu utama dengan tampilan sebagai berikut.

Gambar 8 Form Menu Utama

Form Entry Data Guru

Di menu master terdapat halaman guru, di halaman ini user bisa mengentry data guru dan menyimpannya. Kemudian dihalaman ini juga user bisa mengubah dan menghapus data guru. User bisa juga membatalkan entry data guru sebelum menyimpan data guru.

Gambar 9 Form Entry Data Guru

(8)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

222 Form Entry Data Kriteria

dihalaman Data Kriteria, user input data kriteria yang ada di SMP YAPIPA kemudian klik simpan. apabila terdapat kesalahan entry data kriteria bisa mengubah dan menghapusnya. Dan apabila user ingin membatalkan entry data kriteria bisa klik batal pada form tersebut.

Gambar 10 Form Entry Data Kriteria

Form Data User

dihalaman Setting User, user input calon pengguna sistem kemudian klik simpan.

apabila terdapat kesalahan entry user bisa mengubah dan menghapusnya. Dan apabila user ingin membatalkan entry data user bisa klik batal pada form tersebut.

Gambar 11 Form Data User

Form Penilaian Guru

pada halaman ini user mengklik button tambah kemudian akan muncul form seperti digambar, user entry nilai guru pada masing-masing kriteria. Lalu user klik simpan untuk menyimpan data ke database dan klik batal apabila ingin membatalkan entry.

Gambar 12 Form Penilaian Guru

Form Cetak Hasil Keputusan

Pada Halaman ini, dari hasil perhitungan metode SAW akan ditampilkan dan dicetak. User memilih pemenang sesuai perhitungan kemudian klik check box untuk memilih siapa yang layak untuk menjadi guru terbaik dan button untuk mencetak hasil keputusan.

Gambar 13 Form Cetak Hasil Keputusan

Form Cetak Laporan Penilaian Guru.

Pada halaman ini user mencetak laporan penilaian guru dengan memilih tanggal sesuai tanggal perhitungan yang dibutuhkan kemudian klik button cetak nantinya akan muncul laporan penilaian guru dalam bentuk file PDF.

Gambar 14 Form Cetak Laporan Penilaian Guru

Form Laporan Hasil Perangkingan Guru Pada halaman ini user mencetak laporan Hasil Perangkingan Guru dengan memilih tanggal sesuai tanggal perhitungan yang diinginkan kemudian klik button cetak

(9)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

223 nantinya akan muncul laporan penilaian guru dalam bentuk file PDF.

Gambar 15 Form Laporan Hasil Perangkingan Guru

Form Laporan Hasil Keputusan Guru Terbaik

Pada halaman ini user mencetak laporan hasil keputusan guru terbaik dengan memilih tanggal sesuai tanggal perhitungan yang diinginkan kemudian klik button cetak nantinya akan muncul laporan penilaian guru dalam bentuk file PDF.

Gambar 16 Form Hasil Keputusan Guru Terbaik

Form Laporan penilaian guru

Pada halaman ini menampilkan hasil laporan penilaian guru.

Gambar 17 Form Laporan Penilaian guru

Form laporan perangkingan guru Pada halaman ini menampilkan hasil laporan perangkingan guru

Gambar 18 Form Laporan Perangkingan guru

Form laporan hasil keputusan

Pada halaman ini menampilkan laporan hasil keputusan

Gambar 19 Form Laporan Hasil Keputusan

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat kesimpulan sebagai berikut:

a. Dengan adanya sistem penunjang keputusan pemilihan guru terbaik maka diharapkan Kepala Sekolah dapat dengan mudah melihat laporan kinerja guru yang terdeskripsi lengkap sesuai kriteria yang ditentukan sehingga untuk menentukan guru terbaik dengan cepat.

b. Dengan adanya metode Simple Additive Weighting (SAW) sebagai proses penilaian rangking guru sesuai dengan nilai kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga proses penentuan guru terbaik menjadi lebih tepat dan terhindar dari adanya kesalahan perhitungan dan adanya subjektifitas dalam proses penentuan guru terbaik di SMP YAPIPA.

c. Penyimpanan cetak keputusan diharapkan menjadi lebih aman dikarenakan tersimpan dengan baik.

(10)

p-ISSN: 2776-7418 e-ISSN: 2746-508X

224 DAFTAR PUSTAKA

[1]. Kukuh Aji Julianto, A. N. (2021).

Prosiding SNST ke-11 Tahun 2021 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim 115. 115–121.

[2]. Mahendra, & Yuli Astuti. (2017).

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

(SAW) UNTUK PEMILIHAN

KARYAWAN (STUDI KASUS: RUMAH MAKAN SAUNG BU MANSUR BANJARNEGARA). Jurnal Ilmiah DASI, 18(1), 84.

[3]. Mustofa, A. F., & Majaruni, M. I. (2019).

Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru Menggunakan Metode Simple Additive Weighting.

CAHAYAtech, 7(1), 1.

https://doi.org/10.47047/ct.v7i1.1

[4]. Putra, A. S., Aryanti, D. R., & Hartati, I.

(2018). Metode SAW (Simple Additive Weighting) sebagai Sistem Pendukung Keputusan Guru Berprestasi ( Studi Kasus : SMK Global Surya). Prosiding Seminar Nasional Darmajaya, 1(1), 85–97.

https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.ph p/PSND/article/view/1233/763

[5]. Tabrani, M., & Aghniya, I. R. (2019).

Implementasi Metode Waterfall Pada Program Simpan Pinjam Koperasi Subur Jaya Mandiri Subang. Jurnal Interkom: Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 14(1), 44–53.

https://doi.org/10.35969/interkom.v14i 1.46

Referensi

Dokumen terkait

“Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Jenis Pakan Pada Ikan Channa Menggunakan Metode SAW (Simple Additive Weighting)” merupakan karya asli dan bukan merupakan duplikat dan

Penelitian yang dilakukan oleh Tomy Reza Adianto, Dyna Marisa Khairina, Zainal Arifin di tahun 2017 dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan rumah Tinggal pada Perumahan