• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)SISTEM DAN PROSEDUR TATA LETAK GUDANG PADA DEPARTEMEN PERGUDANGAN (STUDI KASUS PT. METROPOLITAN RETAILMART MAKASSAR) Muh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)SISTEM DAN PROSEDUR TATA LETAK GUDANG PADA DEPARTEMEN PERGUDANGAN (STUDI KASUS PT. METROPOLITAN RETAILMART MAKASSAR) Muh"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM DAN PROSEDUR TATA LETAK GUDANG PADA DEPARTEMEN PERGUDANGAN (STUDI KASUS PT. METROPOLITAN

RETAILMART MAKASSAR)

Muh. Zulkifly Aditya1, Rahmawati Umar2, Syarief Dinan Yahya3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1muhzulkiflyadityakilloaditya@gmail.com, 2rahmawatiumar67@gmail.com,

3dienanyahya@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to describe the warehouse layout systems and procedures to improve better placement to make it easier for consumers to get the goods that have been ordered. The method used in this research is a descriptive qualitative method. Qualitative descriptive used is to describe the better warehouse layout to improve systems and procedures. The results showed that the whole layout of the warehousing especially children's warehouses, was initially not following the Standard of Operating Procedures (SOP) and the warehouse activation to increase the layout of goods so that employees could more easily access the goods that were ready to be taken by consumers.

Keywords: System, Procedure, and Layout.

PENDAHULUAN

Dalam melakukan bisnis, hal yang harus dilakukan pada bagian produksi atau industri, akan kita temui dengan istilah gudang. Pada pergudangan ini akan menjadi hal menjadi suatu hal yang tidak bisa terlepas dalam dunia bisnis perdagangan barang, terutama pada barang-barang industri dan di bagian produksi.

Operasi pergudang tidak hanya mencakup penanganan barang. Dalam penyimpanan fisik dan administrasi perlu untuk merencanakan, mengkoordinasikan dan memelihara logistik, sehingga semua kegiatan di setiap unit kerja perusahaan koheren dan efektif. Gudang merupakan tempat untuk produk-produk yang dibutuhkan oleh operasi manufaktur dan dikumpulkan sebelum barang dapat dibeli oleh pelanggan atau dipesan. Kegiatan biasanya relevan dengan penanganan persediaan di gudang, adalah Receiving, Prepacking, Put- away, Storage, Order picking, Packaging, Sortation and accumulation, Packing and Shipping.

Storage atau warehouse atau inventory adalah tempat penyimpanan untuk menyimpan bahan-bahan baik bahan baku barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikirim ke pelanggan. Pada bagian hal yang terbesar material disimpan dalam gudang dilokasi yang

ditetapkan sampai material yang akan digunakan dalam proses produksi. Susunan gudang tergantung dalam ukuran dan kualitas dibagian-bagian dalam persediaan dan pada karakter sistem penanganan bahan dari produk atau kontainer yang digunkan.

Untuk melakukan pergudangan (warehousing) harus mempunyai susunan penyimpanan yang baik supaya dapat membantu memudahkan proses produksi ataupun kegitan pergudangan. Namun dalam suatu gudang dapat dikatakan efektif dan efesien dapat tercangkup dalam beberapa unsur, salah satunya adalah penyimpanan material atau produk. Pada penyimpanan bahan baku atau gudang didalam setiap perusahaan yang ada ini mempunyai beberapa bagian penyimpanan material bahan baku, material work in process.

Operasional manajemen pergudangan secara panjang lebar memaparkan konsep dan lingkup manajemen pengelolaan gudang (proses penerimaan, penyimpanan dan pengiriman sampai barang tersebut tiba dipenggunanya dengan memenuhi kriteria tertentu). Manajemen pergudangan adalah pengetahuan yang mengatur adanya yang masuk dan keluar pada gudang. Pelaksanaan manajemenen ialah dalam proses dan penjagaan barang yang akan ada dan keluar

(2)

pada gudang. Saat pemebelian bahan baku, pelaksanaan untuk penyimpanan barang dilakasanakan digudang dengan adanya catatan pada administrasi tertentu. Gudang sangat penting pada suatau perusahaan bahkan jika tidak adanya gudang barang yang akan masuk dan keluar sulit dikendalikan.

Susunan manajmen pada gudang yang selalu ada dan terhindar dari jangkauan para pebisnis pemula. Persoalan yang cukup sederhana, mengembangkan sistem manajemen gudang yang bagus akan sering menjadi masalah baru untuk yang memulai bisnis. Dalam hal ini manajemen gudang bersangkutan dengan penjualan. Ada waktunya persediaan gudang tidak akan sama dengan penjualan, oleh karena itu akan ada kerugian yang meyebabkan kegagalan atau persedian yang berlebih.

Pemilik bisnis baru sering mengabaikan skema manajemen gudang yang kuat. Dilemanya sangat mudah. Selain kesulitan keuangan, membuat sistem manajemen gudang yang layak juga mengintimidasi para pemula. Untuk konsistensi pasar, manajemen gudang sangat diperlukan karena gudang sangat erat kaitannya dengan penjualan. Jika persediaan supermarket tidak menyeimbangkan penjualan, maka akan berpengaruh pada profitabilitas baik karena perjuangan penjualan atau karena persediaan yang begitu banyak.

Metro Department Store adalah sebuah perusahaan ritel Indonesia yang merupakan pemilik dari PT Metropolitan Retailmart. METRO merupakan anak perusahaan dari Trans Corp. METRO telah memiliki 5 gerai di Jakarta, 1 gerai Bandung, 1 gerai di Makassar, 1 gerai Surabaya dan 1 gerai di Solo. Kempat gerai dengan total luas area retail sekitar 500,000 kaki persegi, menyediakan ragam pilihan produk, dari merek internasional hingga dalam negeri yang telah dikenal baik. Adapun visi PT.

Metropolitan Retailmart adalah “Untuk Kepuasan pelanggan. Kami hanya menyediakan pilihan barang berkualitas, suasana belanja yang nyaman dan pelayanan yang prima, dan Misi PT. Metropolitan Retailmart adalah “Kami karyawan PT.

Metropolitan Retailmart, senantiasa bekerja bahu membahu dengan semangat wirausaha yang inovatif, disertai komitmen dan dedikasi tinggi dalam melaksanakan sistem kerja yang

benar di lingkungan yang

transparan.”Kemudian pada tahun 2008, METRO juga membuka cabangnya di Trans Studio Mall Makassar yang menjadi outlet pertama di Makassar dimulai dengan ekspansi ke Sulawesi dan pulau–pulau Indonesia lainya.

Dengan pertumbuhan dan permintaan, METRO menambahkan outlet baru untuk memenuhi terus perkembangan pelanggan setia kami dengan pembukaan METRO Gandaria City di Jakarta selatan pada januari 2011. Pada 8 januari 2012, METRO membuka gerai yang ke-8 di Ciputra World Surabaya untuk memenuhi perkembangan fashion di Surabaya. Pada pertengahan bulan November 2013, METRO membawa gaya modern lifestyle di Solo, Jawa Tengah dengan Membuka gerai Ke-9 yang terletak di The Park Solo.

Untuk mengoptimalkan barang dalam pemasukan dan penyimpanan barang dalam gudang, susunan tata letak ini ialah hal yang paling utama yang patut diperhatikan dalam mencapai untuk melaksanakan dan menentukan akurasi barang yang telah terproses dalam pengiriman. Pada penempatan gudang dan susunan barang yang strategis ini akan membuat biaya pekerja tidak melonjak.

Untuk penetuan tata letak pada unsur manajemen pergudanagan ialah tahap utama pada manajemen oprasional dimana tata letak mempengaruhi efesiensi sebuah oprasi dalam waktu yang panjang.

Terdapat 7 gudang di METRO Cabang Trans Studio Mall Makassar diantaranya adalah gudang Mens (Mens), Ladies (Misi Designer), Children (invant), Lingeria (mila), Hand Bags (hand bags), L shoes (L shoes), M shoes (M shoes), cosmetic-fragrance (beauty room), ladies (junior ledies). Namun yang menjadi perhatian masalah tata letak barang dan penyimpanan barang yang tidak teratur dan terhambur terdapat pada gudang Children.

Gudang children adalah gudang pakaian anak- anak dengan berbagai macam model.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut maka penulis tertarik untuk menulis judul Perbaikan Tata Letak Gudang pada Departemen Pergudangan PT Metropolitan Retailmart Makassar.

TINJAUAN LITERATUR

Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu

(3)

konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu. Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu.

Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu. Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu.

Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu. Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu.

Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu. Konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu konsep satu.

Konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua. Konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua.

Konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua. Konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua.

Konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua

konsep dua konsep dua. Konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua konsep dua.

Konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga. Konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga.

Konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga. Konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga.

Konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga. Konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga konsep tiga.

Hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya hasil penelitian sebelumnya.

Rumusan hipotesis rumusan hipotesis rumusan hipotesis rumusan hipotesis rumusan hipotesis rumusan hipotesis:

H1 : hipotesis satu H2 : hipotesis dua H3 : hipotesis tiga

Model penelitian model penelitian model penelitian model penelitian model penelitian.

(4)

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Penulis (tahun).

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam

penelitian kualitatif.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

1. Jenis Data yang digunakan oleh peneliti ialah data kuantitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data Non-nomerik (bukan terkait dengan angka). Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.

2. Sumber Data Ialah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a) Data Primer dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara langsung ke SPV warehouse dan SPV children. Data Primer adalah data yang dibuat oleh peneliti dengan tujuan khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. b) Data Sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitumelalui penelitian terlebih dahulu, situs internet dan jurnal.

Data Sekunder ialah data yang telah dikumpulkan untuk tujuan selain menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur artikel, jurnal serta situs internet yang berkenan dengan penelitian yang dilakukan.

Adapun teknik-teknik pengambilan data yang peneliti lakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan kerja pergudangan di organisasi yang menjadi objek berjalan.

Observasi ini dilakukan selama periode.

Penelitian. Hasilnya adalah gambaran tentang sistem dan prosedur yang sedang berjalan saat ini dan permasalahan- permasalahan yang sering terjadi berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data barang pada gudang.

Wawancara dilakukan dengan mengajukan sejumah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. Pegawai yang menjadi responden dalam teknik pengumpulan data ini adalah 2 orang yaitu Supervisor Warehouse dan Assisten Warehouse. Alasan kenapa pemilihan responden adalah karena mewakili pihak dan yang terlibat dalam operasional pergudangan.

2. Studi Pustaka

Penulis melakukan pencari website yang berhubungan dengan topik dalam proposal skripsi ini. Adapun daftar buku yang menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada isi daftar pustaka.

Selain itu, penulis juga melakukan studi di perpustakaan sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari hasil interview dan observasi.

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

3. Interview

Kegiatan interview ini dilakukan dengan SPV Warehouse di PT Metropolitan Retailmart, beserta pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

Teknik analisis data adalah metode atau cara untuk mendapatkan sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

METRO Department Store adalah perusahaan retail Indonesia yang merupakan X1

X2

Y H1

H2

H3

(5)

pemilik PT Metropolitan Retailmart. METRO adalah afiliasi Trans Corp. METRO memiliki 5 channel di Jakarta, 1 di Bandung, 1 di Makassar, 1 di Surabaya, dan 1 di Solo. Pada tahun 1991, khususnya di Pondok Indah Hub, gerai pertama resmi dibuka dengan tujuan untuk melayani kebutuhan penduduk di kawasan hunian eksklusif Pondok Indah dan sekitarnya. Untuk mendekatkan METRO ke tengah kawasan bisnis dan kawasan hunian kelas menengah hingga atas, Second Outlet- nya diresmikan di Plaza Senayan pada tahun 1995.

Kemudian pada bulan Oktober 2001, Bandung Supermal, salah satu pusat perbelanjaan terbaru dan terbesar, hadir di salah satu gerai ketiga sebagai cabang pertamanya di bandung dengan menyuplai kebutuhan belanja warga bandung yang lebih berkualitas. Pada bulan Februari 2002, dalam rangka menawarkan layanan kepada kliennya yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat METRO membuka cabang di Pasar Taman Anggrek.

Keempat toko dengan luas area penjualan gabungan sekitar 500.000 m2 menjual berbagai macam barang, mulai dari label yang diakui secara global hingga merek nasional.

METRO, yang terkenal dengan berbagai macam barang rumah tangga, ingin terus memasok barang-barang koleksi terbaik kepada masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 2008, METRO membuka cabang di Piazza Jakarta Pasifik, memberikan layanan belanja berkualitas tinggi kepada masyarakat umum.

METRO membuka kantor transformasinya di Trans Studio Mall Makassar, yang pertama di Makassar yang meluas ke Sulawesi dan pulau-pulau Indonesia lainnya dengan perkembangan dan permintaan yang meningkat, pada pertengahan 2010, sementara METRO membuka METRO Gandaria City di Jakarta Selatan dengan kantor baru pada Januari. 2011 untuk memuaskan pelanggan setia yang terus meningkat.

Pada 8 Januari 2012, METRO Membawa gaya hidup modern di Solo, Jawa Tengah, merupakan bagian dari tahun ke-9 di The Park Alone. Pada 8 Januari 2012, METRO akan menjadi tokoh besar di Ciputra World Surabaya.

Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Menjadi departemen store terbaik dan tujuan belanja di indonesia

b. Misi

1. Menyediakan produk pilihan dengan kualitas dan nilai terbaik untuk keutamaan pengalam belanja pelanggan

2. Menjadi perusahaan pilihan masyarakat dengan menyediakan tempat kerja yang berkepeduliaan dan terus maju

3. Terus meningkatkan nilai bagi semua stakeholder

Motto Perusahaan 1. Integritas

Semangat kerja profesional yang mandiri untuk selalu jujur, terpercaya dan saling menghargai satu sama lain.

2. Disiplin

Komitmen yang kuat untuk konsisten, transparan dan terorganisir dalam pekerjaan profesional kita.

3. Layanan Prima

Sikap yang konsisten untuk tulus, adaptif dengan keramahtamahan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan solusi kebutuhan pelanggan.

4. Inovasi

Menciptakan hasil kerja yang efektif dalam melebihi harapan pelanggan di lingkunsgsn kerja yang dinamis.

5. Kerjasama

Bekerja sama dalam semangat yang saling mendukung, berfikir terbuka dan fleksibel, serta berlaku adil untuk mempertahankan kesatuan tim.

Gudang Children merupakan tempat penyimpanan barang khusus anak- anak mulai dari sepatu, pakaian balita, dan pakaian anak-anak. Gudang Childrenberlokasi di jalan H. M., Dg.

Patompo Metro Tanjung Bunga, Mall Trans Studio pada lantai 2 di area PT.

Mertopolitan Retailmart.

Terdapat 7 gudang di METRO Cabang Trans Studio Mall Makassar diantaranya adalah gudang Mens (Mens), Ladies (Misi Designer), Children (invant), Lingeria (mila), Hand Bags (hand bags), L shoes (L shoes), M shoes (M shoes), cosmetic-fragrance (beauty room), ladies (junior ledies).Gudang children adalah

(6)

gudang pakaian anak-anak dengan berbagai macam model.

Standar Operasional Gudang

Didalam kegiatan pabrik ada strategi untuk membawa barang dagangan ke fasilitas untuk mengelola barang dagangan.

4 tahapan yang harus diperhatikan, ialah:

1. Menerima informasi barang masuk

Pada tahap ini kita mendapatkan informasi tentang produk yang masuk terlebih dahulu dalam proses ini. Informasi yang dikumpulkan sebelumnya melalui jaringan yang ada untuk jangka waktu tertentu sebelum pengiriman produk. Selain itu, juga memungkinkan untuk mengumpulkan detail saat barang dikumpulkan di gudang kami. Aturan tentang waktu untuk mengumpulkan informasi sebenarnya bergantung pada aturan seorang manajer gudang. Ada sebagian yang perlu diberi tahu minimal satu hari sebelum produk masuk atau ada yang tidak memiliki tenggat waktu tertentu.

Ini adalah proses administrasi pabrik. Di pabrik, misalnya, jika kerangka waktu diperlukan untuk memasok informasi satu hari sebelumnya, sumber daya manusia yang diperlukan atau lokasi produk harus dibuat.

2. Memastikan barang yang akan masuk sudah siap diterima

Pastikan bahwa barang yang disetejui siap menerima.. Persiapan tersebut meliputi sumber daya manusia, fasilitas dan mesin yang dibutuhkan untuk penanganan barang masuk dan lokasi barang masuk.

3. Proses penerimaan barang masuk

Di hari yang ditentukan, stok tiba di pabrik. Daftar harus dibuat dari item yang masuk, misalnya, menggunakan item daftar ini untuk menyimpan daftar periksa jika Anda telah memperoleh item daftar tertentu, termasuk nama, kode item, nomor, kalkulasi volume dan berat. Periksa barang- barang berdasarkan dokumen-dokumen ini oleh petugas gudang. Jika tidak ada informasi yang jelas diberikan tentang barang, barang masuk harus, seperti yang didefinisikan oleh database, didaftarkan misalnya. Nama, kode objek, volume dan berat objek, satu per satu. Informasi rinci tentang item pencarian diatur oleh peraturan manajemen. Misalnya, Anda hanya perlu memasukkan kode barang dan nomor produk dan kemudian memverifikasi

kode barang dan jumlah untuk petugas yang membeli produk di gudang. Perlu diingat bahwa keadaan barang saat tiba di gudang kami memang detail komprehensif tentang barang yang masuk. Jika memungkinkan, akan lebih mudah untuk menggambarkan barang yang akan dimasuki baik saat barang sudah dibongkar maupun di atas kendaraan pengangkut.

Pastikan bahwa lembar daftar periksa produk mendokumentasikan semua aktivitas.

4. Proses pembuatan dokumen serah terima barang

Ini adalah langkah terakhir dalam pengadaan barang dagangan, termasuk pemindahan barang ke gudang. Beberapa detail barang yang akan masuk:,

- Siapa yang membawa produk ke detail gudang.

- Informasi nomor surat, misalnya catatan perjalanan dan nomor pesanan penjualan (PO) sebagai panduan barang masuk di gudang

- Barang sampai di pabrik pada saat (tanggal dan periode).

- Barang sudah mulai habis (tanggal dan waktu).

- Pembongkaran barang selesai tepat waktu (tanggal dan waktu).

- Deskripsi barang yang diperoleh (nama komoditas, kode barang, jumlah, volume dan berat).

- Status (dapat diikuti dengan gambar) dari item yang diperoleh.

- Petugas gudang penenerima barang.

Dokumen ini ditandatangani oleh pengangkut dengan nama, nomor telepon, yang dapat dihubungi atau disisipkan melalui email dan dilengkapi dengan salinan identitas pengangkut. Gudang sering kali diikuti dengan identifikasi, nomor telepon, dan lokasi dengan tanda tangan di atas kertas. Dokumen ini dapat dibuat secara terbalik, dalam dua versi, tergantung pada kebutuhan dokumentasi.

Misalnya, jika dua salinan telah dibuat, yang pertama dirilis sebagai catatan administrasi ke operator untuk dikirim ke pengirim dan yang kedua dikirim ke gudang

Aktivitas Gudang

Selain itu, operasi di gudang meliputi pencarian, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian barang pesanan (customer packing) dan pembangunan gudang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua

(7)

tugas tersebut berjalan dengan lancar. Pada dasarnya arsitektur gudang merupakan suatu sistem arsitektur yang mengikuti struktur pemilihan pesanan yang telah ditentukan sebelumnya. Lokasi setiap operasi (penerimaan, pengumpulan, penyimpanan, inspeksi, pengiriman) harus ditentukan di awal dan hubungan antara pihak-pihak ini juga harus diperhitungkan.

Aktivitas dasar

Adapun aktivitas dasar gudang yaitu sebagai berikut :

1) Receiving (unloding) yaitu :

a. Penerimaan barang yang dating sesuai dengan aturan perusahaan atau gudang.

b. Manajemen bahwa kualitas dan kuantitas material sesuai dengan pesanan.

c. Penempatan material digudang atau kebagian department lain yang memerlukan.

2) Putaway, Yakni, operasi penempatan atau barang yang dibeli dari gudang. Termasuk pengolahan stok, dokumentasi asal muasal produk dan penempatan produk/

inventori.

3) Storage, Yaitu produk pergudangan sementara sambil menunggu bahan untuk dibeli atau dikirim ke komponen yang dibutuhkannya atau konsumen untuk pengiriman selanjutnya. Penanganan dan metode pengolahan tergantung pada skala, kondisi dan sifat komoditas atau barang.

4) Order picking, yaitu, metode pengiriman pesanan dari gudang. Cara ini merupakan salah satu bentuk penyimpanan kepada pelanggannya.

5) Shipping (loading), yaitu proses pemeriksaan kesempurnaan pesanan.

6) Finish good ke kendaraan dan siap untuk dikirim ke konsumen.

ALUR PROSES SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem dan prosedur tata letak gudang pada departemen pergudangan PT.

Metropolitan Retailmart Makassar telah sesuai StandarOperasional Prosedur (SOP) pada Departemen Pergudangan PT. Metropolitan Retailmart Makassar.

Ada metode untuk membawa barang ke gudang selama operasi gudang untuk menangani barang dagangan. Ini adalah 4 tahapan-tahapan yang harus diperhatikan:

1. Menerima informasi barang masuk Area loading

Grouping Barang PerletakanBarang PengecekanBarang PengecekanBerkasDoku men

Warehouse PT.

Metropolitan Retailmart

pengerjaa nbarang Pembuatan

Pricetag

Pengantara nbarang

(8)

Proses ini mendapatkan informasi tentang produk terlebih dahulu di level ini.

Untuk waktu tertentu sebelum pengiriman produk, informasi dapat dikumpulkan terlebih dahulu melalui email, komputer, sms dan media lainnya.

2. Memastikan barang yang akan masuk sudah siap diterima

Persiapan tersebut melibatkan staf, perlengkapan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk penanganan barang yang diterima dan juga posisi barang yang masuk..

3. Proses penerimaan barang masuk

Produk mendarat di gudang pada hari yang telah disepakati. Daftar produk yang masuk harus dibuat. Jika Anda sudah menerima daftar item tertentu, seperti nama, kode item, nomor, ukuran volume, berat, misalnya, Anda dapat menggunakan daftar item ini untuk memasukkan dalam dokumen.

4. Proses pembuatan dokumen serah terima barang

Ini adalah langkah terakhir dalam perolehan barang ke gudang, yaitu pemindahan barang dagangan dengan serah terima.

Tata Letak Gudang

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diberikan adalah lebih meningkatkan lokasi tata letak gudang yaitu menambahkan susunan rak penyimpanan, level peletakan barang dan memberikan label pada rak–rak barang tertentu guna memudahkan pencarian barang serta mempermudah proses pelayan terhadap costumer.

Gudang Children

Gudang Children pada PT Metropolitan Retailmart Makassar memiliki posisi yang baik dan lebih bagus lagi mengelompokkan barang yang di drop untuk memudahkan peletakan dan pencarian barang pada Departemen children.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (2016). Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Kedua.

Yogyakarta: BPFE.

Boediono. (2017). Ekonomi Makro: Seri Sinopis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2.

Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Munawar, A. (2017). Pengembangan Transportasi yang Berkelanjutan. Naskah Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Tanggal 7 Februari 2007.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Diakses pada tanggal 8 April 2019 melalui website https://ugm.ac.id/id/berita/1487- pengembangan.transportasi.yang.berkelanj utan.

Robins, R.H. (2016). Cultural Anthropology.

Terj. Bambang Kusno. Jakarta: PT.

Gramedia.

STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Sukanto, R., Mulya, B., & Sela, R. (2018).

Business Forecasting. Yogyakarta: UGM.

Syamsuri, H., Yulianto, H., & Suryadi, D.F.

(2018). Peningkatan Daya Saing Badan Usaha Milik Desa: Studi Kasus BUMDES Tirta Mandiri. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Makassar. Politeknik Negeri Ujung Pandang. November: 224-229.

Taty, S., & Yulianto, H. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Pertama. Yogyakarta: PT. Leutika Nouvalitera.

Yulianto, H. (2004). Pengaruh organizational justice sebagai variabel pemediasi hubungan Leader-Member Exchange (LMX) dengan kepuasan kerja, komitmen organisasional, dan turnover intentions. Tesis Tidak Dipublikasikan.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Yulianto, H. (2016). Refleksi Implementasi Pembangunan Desa. Harian Cetak Tribun Timur Makassar. Kamis 7 Januari 2016.

Halaman 18.

Yulianto, H. (2016). Statistik 1. Edisi Pertama.

Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.

Yulianto, H. (2016). Arsitektur Inklusi Keuangan. Media Online LPPM STIE YPUP. 25 Desember 2016. Diakses pada tanggal 8 April 2019 melalui website https://lppm.stie-

ypup.id/penelitian/opini/item/2-arsitektur- inklusi-keuangan.

(9)

Yulianto, H. (2017). Kajian Penerapan Financial Quotient Pada Wirausaha Pemula. Jurnal Equity. 12 (1): 48-62.

Yulianto, H. (2018). Peningkatan Partisipasi Riset Dosen. Jurnal Caradde. 1 (1): 23-29.

Diakses pada tanggal 8 April 2019 melalui website

https://journal.ilininstitute.com/index.php/c aradde/article/view/16/8

Yulianto, H., & Yahya, S.D. (2018). Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat Pengguna Trans Mamminasata. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers Manajemen, Akuntansi, dan Perbankan. Malang.

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Oktober: 1234-1251. Diakses pada tanggal 8 April 2019 melalui website http://conferences.uin-

malang.ac.id/index.php/semnasfe/article/vi ew/796.

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that; Tahfidz Al-Qur'an learning management at IAIN Curup includes three stages, namely, planning, which consists of praying and memorizing muraja'ah;