UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Hesty Widowati, S.Keb., Bd., M.Keb
PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PENDAHULUAN
• Sistem reproduksi manusia merupakan sistem organ yang berfungsi untuk bereproduksi dan menghasilkan keturunan.
• Agar proses biologis ini dapat terlaksana, diperlukan organ dan struktur tertentu baik pada pria maupun wanita.
• Sumber sel telur adalah ovarium wanita;
sedangkan spermatozoa (sel germinal jantan) adalah testis.
• Selain memproduksi sel germinal, atau gamet, ovarium dan testis adalah sumber hormon yang menyebabkan perkembangan penuh
karakteristik seksual sekunder dan juga berfungsinya saluran reproduksi.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
• Organ reproduksi atau genetalia wanita dibagi menjadi genetalia eksterna dan genetalia interna serta memiliki fungsi yang berbeda
• Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibanding dengan organ reproduksi pria, karena wanita mengalami berbagai fase
yaitu melahirkan, menyusui dan menopause sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan pada siklus reproduksi
Genetalia Eksterna
1. Mons Pubis
Mons Pubis adalah bagian yang menonjol diatas simpisis pubis dan ditutupi oleh rambut pubis, terdiri dari jaringan lemak dan beberapa jaringan ikat. Mons pubis berfungsi sebagai bantalan sewaktu berhubungan seksual.
2. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons pubis, oval di bawah dan seragam di pangkalan. Bagian luar labia mayora terdiri dari kulit berbulu, kelenjar sebaceous, dan kelenjar keringat.
3. Labia Minora (Bibir Kecil)
Labia minora adalah lipatan yang lebih tipis dan lebih berpigmen.
Terletak tepat di dalam labia mayora dan mengelilingi introitus vagina dan ostium uretra. Selama stimulasi seksual, pembuluh darah membesar, menyebabkan labia minora membengkak dan menjadi lebih sensitif terhadap stimulus.
4. Klitoris
Klitoris terletak diantara labia minora diujung atas tertutup oleh prepusium klitoris, sangat erektil peka terhadap rangsangan.
Badan erektil, homolog dengan penis pria, mengalami ereksi dan membengkak apabila dirangsang. Merangsang klitoris dapat menghasilkan orgasme.
5. Vestibulum
Vestibulum adalah organ reproduksi eksternal. Ruang depan terdiri dari tiga bagian, yaitu lubang vagina (lubang kelamin), uretra, kelenjar Bartholin (kelenjar tersebut mengeluarkan cairan selama hubungan seksual untuk memudahkan penetrasi penis).
6. Himen (Selaput Darah) dan Introitus Vagina
Himen adalah selaput tipis yang mengelilingi/sebagian menutupi introitus vagina. Introitus vagina adalah lubang lada genetelia eksterna wanita sebagai jalan masuk penetrasi penis selama hubungan seksual dan jalan keluar darah selama menstruasi serta jalan lahir pada saat proses persalinan.
7. Vulva
Secara kolektif genetalia eksterna disebut vulva. Berbentuk lonjong, vulva melindungi organ-organ genetalia eksterna. Vulva pada bagian anterior dibatasi oleh klitoris, lateral labia minora dan dorsal oleh perineum. Bagian vestibulum dikelilingi oleh introitus vagina (vaginal opening), meatus urethra. Didalam vulva terdapat beberapa muara yaitu : 2 muara kelenjar Bartholin dekat dengan Fourchette dan 2 kelenjar Skene dekat meatus uretra.
8. Perineum
Perineum memanjang dari dasar labia minora ke saluran anus. Berbentuk segitiga yang terdiri dari
jaringan ikat, otot dan lemak. Perineum menyebabkan genetalia eksternal melekat pada otot dasar pelvis.
Panjang perineum sekitar 4 cm dan merupakan area yang dilakukan episiotomy pada saat persalinan untuk melebarkan jalan lahir.
Genetalia Eksterna
1. Vagina
• Merupakan saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dan vulva.
Muaranya pada introitus perineum dengan serviks.
• Yang memiliki fungsi penting sebagai jalan lahir, sarana hubungan seksual, saluran keluarnya lendir dan darah haid. Terletak antara vesica urinaria dan rectum.
• Permukaan vagina dibungkus epitel yang lemah dan ber-rugae, bisa melebar saat persalinan.
• Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari serviks disebut portio.
• Lapisan vagina mengandung glikogen yang tinggi yang dapat mengasamkan pH di sekitar vagina, sehingga dapat membunuh bakteri berbahaya.
2. Serviks
• Serviks merupakan bagian bawah dari uterus yang menghubungkan vagina dengan corpus uterus.
• Serviks terdiri dari dua bagian yaitu ektoserviks dan kanal endoserviks / kanalis servikalis.
Serviks memiliki tiga fungsi utama yaitu :
1). Memfasilitasi perjalanan sperma menuju cavum uteri / rongga rahim melalui pelebaran os eksternal dan internal.
2). Mempertahankan sterilitas saluran reproduksi bagian atas. Serviks dan semua struktur diatasnya adalah steril.
Serviks mencegah invasi bakteri dengan pelepasan lapisan endometrium setiap bulan melalui menstruasi serta lendir serviks yang tebal dan bentuk os eksternal / OUE yang sempit.
3). Dilatasi dan menarik diri selama persalinan untuk memungkinkan kelahiran bayi dan plasenta melalui vagina.
Rahim / Uterus
• Rahim memiliki berat sekitar 30 gram dan merupakan tempat implantasi sel telur yang telah dibuahi serta tempat berkembangnya janin hingga lahir.
• Rahim terletak di antara kandung kemih dan rectum. Ruang rahim berbentuk seperti segitiga terbalik. bagian atas rahim disebut fundus.
• Rahim juga memainkan peran penting sebagai jalan lahir dan memiliki kemampuan untuk mendorong janin ke dalam proses persalinan.
• Segera setelah lahir, otot rahim dapat menutup pembuluh darah untuk mencegah pendarahan.
Setelah melahirkan, rahim bisa menyusut dalam waktu 42 hari, seperti sebelumnya.
Rahim terdiri dari beberapa lapisan, antara lain:
a. Perimetrium : Perimetrium, juga disebut serosa, adalah lapisan terluar lateral rahim dan ketika melewati kandung kemih, ia menjadi pita lebar dan membentuk kantung kandung kemih.
b. Myometrium : Lapisan tengah yang membentuk dinding rahim dan melebarkan rahim. Lapisan ini terdiri dari tiga
lapisan serabut otot, yang sangat padat di bagian fundus dan sangat tipis di bagian leher. Selama persalinan, kontraksi otot polos yang membentuk miometrium justru membantu
mendorong janin keluar dari rahim.
c. Endometrium : Lapisan dalam adalah mukosa, yang terdiri dari dua lapisan dasar, yaitu stratum functionis dan stratum basalis. Stratum functionis 32 adalah lapisan yang paling dekat dengan rongga rahim yang rusak saat menstruasi.
Tuba Fallopi
• Tuba falopii merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus.
• Tuba falopi terbagi menjadi 2 bagian yaitu kanan dan kiri dan memiliki panjang antara 8-14 cm, pada masing-masing bagian ujung distal ada bagian terbuka berbentuk corong yang disebut infundibulum, tetapi tidak terhubung ke ovarium.
• Infundibulum dikelilingi oleh pinggiran dan tonjolan seperti jari yang disebut fimbriae.
• Saluran tuba memiliki bagian terluas dan terpanjang (ampula), bagian pendek dan berdinding tebal yang terhubung dengan rahim.
• Saluran tuba (tuba falopi) terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan paling dalam yang disebut selaput lendir, yang terdiri dari sel-sel bersilia yang dirancang untuk
membantu sel telur bergerak dan memelihara dirinya sendiri.
• Lapisan tengah disebut otot dan terdiri dari otot polosdan bulat di sisi dan otot polos yang memanjang ke luar.
• Kontraksi peristaltik otot-otot ini membantu sel telur bergerak ke dalam rahim sedangkan lapisan luarnya disebut serosa.
• Sebulan sekali, ovarium melepaskan sel telur yang matang dan selanjutnya sel telur akan ditangkap oleh fimbriae
kemudian didorong masuk ke dalam saluran tuba falopii khususnya di bagian ampula.
Indung Telur (Ovarium)
• Pada ovarium terbagi menjadi dua buah yaitu bagian kanan dan kiri.
• Ovarium adalah organ wanita yang tugasnya adalah
pembentukan folikel dan pematangannya menjadi sel telur dan proses ovulasim sintesis dan sekresi hormon steroid
(estrogen teka internal folikel, progesteron dan korpus luteum pasca ovulasi),
• ovarium terdiri dari dua bagian yaitu:
• Korteks ovarii, Berisi folikel primordial, dengan berbagai tahap pertumbuhan folikel yang mengarah ke folikel degraff;
korteks ovarium mengandung luteum dan albicans.
• Medula ovarii Inti ovarium mengandung darah dan pembuluh limfatik serta erabut saraf.
FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
Oogenesis
Siklus menstruasi
Kehamilan
Laktasi
Pengaruh hormonal terhadap sistem reproduksi
16
• Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum melalui
pematangan folikel-folikel ovarium.
• Proses oogenesis dimulai pada masa janin, sebelum wanita lahir dan sangat dipercepat pada saat pubertas dan
berakhir pada saat menopause.
17
• Pada usia fetus (3-7 bulan), sel stem atau oogonia berkembang menjadi oogonium → oosit primer yang berjumlah sekitar 6-7 juta.
• Setiap oosit primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel flikuler yg disebut folikel primordial.
• Pada saat lahir folikel primordial berkurang menjadi 2 juta dan sampai usia pubertas hanya tersisa 50.000 – 100.000 folikel
karena adanya proses degenerasi yg disebut atresia.
• Pada saat produktif setiap bulannya sekitar 350-400 oosit primer akan matur dan akan terovulasi.
• Proses oogenesis tidak terlepas dari adanya siklus ovarium yaitu perkembangan mulai dari folikel-folikel ovarium ( fase folikular), proses ovulasi, perkembangan korpus luteum dan korpus albican.
18 Fase Folikuler
• struktur khusus pada korteks ovarium dimana terjadi proses pertumbuhan oosit dan meiosis I.
• Foikel promordial → Folpkel primer → Folikel sekunder → Folikel de graf
Ovulasi
• proses pelepasan telur yg telah matang dari ovarium ke tuba fallopi utuk dibuahi.
• Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya
Fase Luteal
• Setelah beberapa jam pertama sesudah ovum dikeluarkan dari folikel, sel –sel granulosa dan teka interna yg tersisa berubah dgn cepat menjadi sel lutein (korpus luteum)
• Korpus luteum memproduksi estrgen dan progesteron yg akan mencapai puncaknya pada 5 – 7 hari setelah ovulasi
• Pada hari ke 15 → korpus albican
MENSTRUASI
• Menstruasi adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan menunaikan faalnya.
• Lama menstruasi :  5 hari ( rentang 3 – 6 hari ), darah yang dikeluarkan selama menstruasi normal sekitar 50-100 ml.
• Menstruasi yg pertama kali dialami wanita disebut menarche, biasanya terjadi pada usia sekitar 13 tahun dan berakhirnya masa menstruasi disebut menopause.
• Menopause terjadi pada usia rata-rata 51 tahun yg disebabkan karena sudah usangya folikel ovarium akibat turunnya produksi estrogen.
19
SIKLUS MENSTRUASI
• Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yg berperan dalam perubahan endometrium.
• Sebelum terjadinya fase menstruasi, endometrium mengalami fase proliferasi(10 hari) dan fase sekretori (12-14 hari).
• panjang siklus haid : jarak antara mulainya haid yang lalu-mulai haid berikutnya
• Panjang siklus yang biasanya terjadi 25-32 hari : ±97% wanita, siklus haidnya berkisar 18-42 hari
• Jika ≤18 hari atau ≥42 dan tidak teratur →siklusnya tidak berinvolusi/anovulatory
• Siklus menstruasi normal merupakan gabungan / interaksi dari hipotalamus – hipofisis – ovarium – endometrium.
SIKLUS MENSTRUASI
Hipofisis – Hipotalamus – Ovarium - Endometrium
Akhir siklus haid, estrogen & progesteron
Stimulasi Hipotalamus
Sekresi GnRH
GnRH stimulasi Hipofisis Anterior
FSH LH
LH
Luteinizing Hormone FSH
Follicle Stimulating Hormone
Primordial Follicle
Follicle de Graff
Estrogen
Endometrium Fase Proliferasi
Follicle de Graff
Ovulasi
Corpus Luteum
Progesteron
Endometrium Fase Sekresi
LH SURGE
Endometrium Fase Sekresi
Bila terjadi pembuahan Corpus Luteum
dipertahankan Corpus Luteum
Graviditatum Faalnya diambil alih oleh plasenta
pada UK 16 mgg
Bila tidak terjadi pembuahan Corpus Luteum
berdegenerasi Corpus Albican
Endometrium Fase Iskemia
Estrogen &
Progesteron
KEHAMILAN
• Kehamilan dimulai adanya fertilisasi yaitu pertemuan antara sel ovum dan sel sperma yg terjadi pd ampulla di tuba falopii.
• Zigot (hari 1-2) - Morula (hari 3-4) – blatokista (hari 6-7) – implantasi /
penanaman hasil konsepsi di edometrium ( hari 8-9)
• Perkembangan intrauterin dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap ovum, embrio dan janin.
• Tahap ovum : sejak konsepsi sampai hari ke 14 (morula- blatokista)
• Tahap embrio : berlangsung dari hari ke-15 – sekitar 8 minggu setelah konsepsi. Terjadi perkembangan bagian-bagian organ tubuh.
• Tahap janin : dimulai sejak minggu ke-9 sampai masa hamil (40 minggu). Terjadi
24
25
LAKTASI
• Organ yg berperan dalam produksi susu adalah payudara.
• Payudara tersusun dari jaringan lemak dan sistem duktus rudimenter (lobulus alveolus dan duktus).
• Setiap lobulus tdd sekelompok alveolus berlapis epitel yg
menghasilkan susu → disalurkan melalui duktus yg mengumpul pada puting susu.
• Produksi susu dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron, prolaktin dan oksitosin.
26
27
28
Selama kehamian
Estrogen yg tinggi → perkembangan duktus
Progesteron tinggi → pembentukan lobulus alveolus dan peningkatan prolaktin serta hormon human chorionik
somatomammotropin utk perkembangan lobulus dn duktus.
Setelah Janin lahir
Estrogen & progesteron turun, Fungsi laktasi dipertahankan melalui hormon prolaktin dan oksitosin.
Pengeluaran hormon tsb dipengaruhi oleh adanya stimulasi refleks neuroendokrin yg dipicu oleh rangsangan mengisap pada putting payudara.
Cairan pertama yg keluar dari duktus payudara berwarna
kekuningan disebut Kolostrum. Cairan ini sebagian besar berisi serum dan sel-sel darah putih dari darah ibu.
PENGARUH HORMONAL TERHADAP SISTEM REPRODUKSI
29
Melatonin
• Dihasilkan oleh badan pineal, berpengaruh terhadap
pengaturan sirkuit fotoneuro- endokrin reproduksi dgn cara menghambat produksi GnRH dari hipotalamus shg
gonadotropin juga menurun.
GnRH
• Diproduksi di hipotalamus dan berfungsi menstimulasi
hipofisis antorior untuk
memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gogadotropin (FSH/LH)
PRF (Prolactin Releasing Hormon), PIF ( Prolactin
Inhibiting Factor)
• Dihasilkan oleh hipotalamus dan berperan dalam
menstimulasi dan menghambat produksi susu
30
FSH (Follicle Stimulating Hormon)
• Dihasilkan di sel-sel basal hipofisis anterior sbg respon thd GnRH
• Berfungsi memicu pertumbuhan dan
pematangan folikel dan sel- sel granulosa di ovarium wanita.
• Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif
Luteinizing Hormon (LH)
• Diproduksi di hipofisis
anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan
terjadinya ovulasi di pertengahan siklus.
• Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi
korpus luteum pasca ovulasi dalam menghasilkan
progesteron.
Estrogen
• Disekresi oleh sel-sel teka interna folikel ovarium,
korpus luteum dan plasenta, sebagian kecil oleh korteks adrenal.
• Pada masa pubertas, estrogen berperan
menstimulasi penimbunan lemak jaringan subkutan, pertumbuhan rambut
aksila&pubis, payudara dan uterus, dan berperan dalam siklus menstruasi.
• Estrogen juga mempunyai efek terhadap hormon lain seperti kontrol sekresi GnRH dan Gonadotropin. Jika
kadar estrogen tinggi →
menghambat produksi GnRH dan Gonadotropin
31
Progesteron
• Secara alami diproduksi di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal dan pada kehamilan diproduksi di plasenta.
• Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium.
• Progesteron juga berperan dalam perkembangan
alveolus payudara dan menghambat kontraksi uterus selama kehamilan.
HCG (Human Chorionic Gnadotropin)
• Diproduksi oleh sel-sel
trofoblas dari sebuah ovum yg baru dibuahi.
• Sekresi hormon ini
mencapai puncaknya pada 10-12 hari setelah ovulasi kemudian menurun.
• Berfungsi untuk
pertumbuhan korpus luteum dalam
menghasilkan progesteron.
• Merupakan indikator untuk menentukan kehamilan.
LTH (Lactotropic Hormon) / Prolactin
• Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara.
• Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
• Prolaktin juga memiliki efek inhibisi thd GnRH → jika kadarnya berlebihan
→ gangguan pematangan folikel → gangguan
ovulasi dan gangguan haid (amenorhea)