• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Utilitas dan Pengelolaan Air dalam Industri Petrokimia

N/A
N/A
Firda Amalia

Academic year: 2025

Membagikan "Sistem Utilitas dan Pengelolaan Air dalam Industri Petrokimia"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : Firda Amalia KELAS : B

NPM :3335230040

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Eka Sari, ST., MT.

SISTEM UTILITAS Sistem Utilitas dalam Industri

Industri petrokimia memiliki kebutuhan tinggi terhadap sistem utilitas, terutama dalam hal pengelolaan air dan perpindahan panas. Air merupakan elemen penting dalam proses industri, digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pendinginan mesin, distilasi, reaksi kimia, serta pengolahan limbah. Namun, penggunaan air yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai permasalahan seperti korosi, pembentukan kerak dalam pipa, dan kontaminasi yang berpengaruh terhadap efisiensi operasi.

Air proses memiliki peran krusial dalam berbagai industri, terutama dalam sektor petrokimia, farmasi, makanan, dan pembangkit listrik. Air digunakan sebagai pelarut, pendingin, pembersih, serta bahan baku dalam berbagai proses produksi. Penggunaan air alternatif seperti air hujan dan laut setelah pengolahan menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi serta meningkatkan efisiensi produksi.

Dalam kilang minyak, penggunaan air mencapai sekitar 180 juta galon per hari, menunjukkan seberapa besar kebutuhan industri terhadap sumber daya ini. Jika tidak dikontrol dengan baik, air dapat menyebabkan endapan yang berpengaruh terhadap kinerja alat-alat industri, sehingga proses daur ulang dan pengolahan air menjadi aspek penting dalam meningkatkan efisiensi operasional. Optimalisasi daur ulang sedang dikembangkan agar konsumsi air dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas produksi.

Terdapat insiden kebocoran pipa aliran hidrokarbon di PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Insiden ini berpotensi membawa dampak besar terhadap lingkungan dan operasional perusahaan, terutama dalam aspek keamanan proses industri. Kebocoran pipa dapat menyebabkan pelepasan senyawa hidrokarbon yang berbahaya ke lingkungan, meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan, serta mengganggu sistem utilitas yang bergantung pada kelancaran aliran fluida. Oleh karena itu, tindakan mitigasi seperti pemantauan pipa secara real- time, inspeksi rutin, serta penerapan teknologi pendeteksi kebocoran menjadi sangat penting.

Dalam industri petrokimia, kebocoran seperti ini sering kali diatasi dengan penerapan sistem pemulihan gas terbuang, peningkatan pengelolaan tekanan dalam jaringan pipa, serta pengoptimalan prosedur pemeliharaan preventif. Jika Anda memerlukan analisis lebih

(2)

mendalam atau rekomendasi solusi yang lebih rinci, saya dapat membantu mengembangkannya lebih lanjut.

Fungsi Air Proses dalam Industri

1. Pendinginan Mesin dan Peralatan

o Air digunakan untuk mengontrol suhu mesin dan peralatan industri agar tidak mengalami overheating. Misalnya di dalam kilang minyak menggunakan 180 juta gallon per hari tersebut.

2. Pemisahan Produk

o Air digunakan dalam proses distilasi dan reaksi kimia.

3. Pengolahan Limbah

o Air digunakan dalam sistem pengolahan limbah untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

4. Biaya Pengolahan

o Air proses digunakan dalam industri diperkirakan sebesar 12 milyar US Dollar pada tahun 2025.

Masalah yang Umum Terjadi dalam Pengelolaan Air Proses

Kontaminasi oleh bahan kimia atau mikroorganisme yang dapat merusak sistem industri.

Kualitas air yang tidak memenuhi standar dapat menghambat efisiensi produksi.

Pembentukan skala kerak dan korosi yang dapat mengurangi umur peralatan dan meningkatkan biaya pemeliharaan.

Pengelolaan limbah & temperature yang membutuhkan sistem pengolahan khusus untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Solusi Dalam Pengelolaan Air Proses

 Daur ulang limbah mengurangi konsumsi & memperbaiki efisisensi proses.

 Optimalisasi penggunaan air alternatif dengan memanfaatkan air hujan dan air laut yang telah melalui proses pemurnian menjadi salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi sumber daya serta memastikan keberlanjutan proses produksi dalam jangka panjang.

 Optimasi proses produksi dengan mengurangi kebutuhan air di setiap produksi.

(3)

Solusi Masalah Air Proses

Filtrasi Untuk menyaring partikel & kontaminan dari air.

Disinfeksi menggunakan menggunakan klorinasi, UV, atau fluorasi untuk membunuh mikroorganisme dalam air.

Pelunakan Air dengan mengurangi mineral yang menyebabkan kerak pada peralatan.

Monitoring untuk pencegahan dengan memantau kualitas air secara real-time.

Teknologi Pra-perlakuan Air Proses

Filtrasi menggunakan sand filter dan multimedia filter untuk menyaring partikel.

Dimana partikel >25 mikron, multimedia filter untuk 10-25 mikron.

Koagulasi-Flokulasi untuk menggumpalkan partikel halus menggunakan bahan kimia seperti PAC atau FeCl3.

Sedimentasi dengan clarifier untuk memisahkan gumpalan padatan dengan efisiensi tinggi.

Teknologi Tingkat lanjut Pengolahan Air Proses

Industri menerapkan berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas air proses, diantaranya:

Reverse Osmosis untuk menghilangkan ion, organik dan mineral dalam air dengan air yang konduktivitas rendah.

Ion Exchanger untuk mengatasi kesadahan dan menghilangkan ion berbahaya serta nitrat dengan resin kation & anion.

Ultrafiltrasi untuk menangkap mikroba dan partikel halus (koloid, bakteri & virus) sebelum air digunakan dalam proses lebih lanjut (pra-perlakuan RO).

Implementasi Teknologi Pengolahan Air dalam Berbagai Industri

Industri Makanan

Menggunakan filtrasi dan disinfeksi untuk memastikan kualitas air yang digunakan dalam produksi, kontaminasi bakteri berkurang 90%.

Pembangkit Listrik

Memanfaatkan air untuk sistem pendinginan dan meningkatkan efisiensi operasional 15% dengan pengurangan kerak.

Industri Farmasi

Memastikan air yang digunakan memenuhi standar USP/EP dengan sistem filtrasi dan disinfeksi yang ketat.

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu, dengan adanya keterbatasan kuantitas air baku, maka mulai diperlukan adanya teknologi yang mendukung proses daur ulang air yang berasal dari air buangan

Laporan Proyek Akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Sanitasi Air dengan Kran Pengatur Suhu dan Daur Ulang Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega8535” yang

Diperlukan penelitian lain tentang aplikasi sistem instalasi utilitas pemanenan air hujan menjadi air bersih bahkan air minum dengan pH basa pada bangunan gedung

Dari tinjauan tersebut, maka Penulis merancang dan merealisasikan “Rancang Bangun Miniatur Sistem Sanitasi Air Dengan Kran, Pengatur Suhu, dan Daur Ulang Otomatis Berbasis

Berdasarkan penentuan penapisan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik SPALD pada PerMenPUPR 04 Tahun 2017, sistem pengelolaan yang direkomendasikan untuk Desa Rajapoah adalah Sistem

Penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah terpusat rencana induk sistem pengelolaan air limbah terpusat Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan

PT XYZ telah memiliki sistem pengelolaan air terproduksi dengan prinsip daur