• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Utilitas dan Proses Pengolahan Air Sesuai Standar Kesehatan Lingkungan

N/A
N/A
Firda Amalia

Academic year: 2025

Membagikan "Sistem Utilitas dan Proses Pengolahan Air Sesuai Standar Kesehatan Lingkungan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Firda Amalia NIM : 3335230040 Kelas : B

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Eka Sari, ST., MT.

SISTEM UTILITAS

Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai seperti untuk mandi, cuci, kakus (MCK) dan untuk kebutuhan kantor lainnya, serta kebutuhan rumah tangga. Air sanitasi diperlukan untuk pencucian atau pembersihan peralatan pabrik, utilitas, laboratorium dan lainnya.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIC INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BARU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAS KESEHATAN AM UNTUK KEPERLUAN HERENE SANITASI, KOLAM RENANG BOGIO PER AQUA DAN PEMANDHAN UMUM// Standar Baku Mutu

Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan.

Sistem Utilitas didefinisikan sebagai unit pendukung pada proses industri. Sistem utilitas mencakup:

1. Penyediaan air 2. Penyediaan listrik 3. Penyediaan steam

(2)

Proses dimulai dari pengambilan air mentah dari kanal atau sumber air alami lainnya.

Air ini kemudian menjalani tahap disinfeksi dan oksidasi awal dengan penambahan zat seperti chlorine dioxide, yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen dan mengoksidasi bahan pencemar seperti logam berat atau senyawa organik. Selanjutnya, air masuk ke tahap absorpsi, di mana ditambahkan serbuk karbon aktif (powdered activated carbon) untuk menyerap zat organik, bau, dan warna yang tidak diinginkan. Setelah itu, air diproses melalui tahap koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi dengan menambahkan bahan kimia seperti alum (tawas) dan polimer. Zat-zat ini membantu menggumpalkan partikel halus menjadi flok besar yang kemudian mengendap ke dasar tangki sebagai lumpur. Air jernih dari bagian atas tangki kemudian dialirkan ke unit filtrasi, yang biasanya menggunakan media pasir dan kerikil untuk menyaring partikel-partikel kecil yang masih tersisa. Setelah filtrasi, air mengalami klorinasi ulang untuk memastikan tidak ada mikroorganisme berbahaya yang tertinggal, dan pada tahap ini juga dapat ditambahkan fluorida untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakat.

Tahap akhir adalah penyimpanan air bersih dalam tangki atau reservoir. Dari sini, air dialirkan melalui pipa distribusi menuju keran-keran di rumah tangga. Proses ini memastikan bahwa air yang digunakan oleh masyarakat telah melalui serangkaian tahapan pengolahan yang efektif dalam menghilangkan kontaminan fisik, kimia, dan biologis, sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari.

1. Air penyediaan umum dan sanitasi

Air sanitasi digunakan di industri untuk keperluan:

A. Kantor dan karyawan termasuk kantin dapur dan toilet B. Laboratorium

C. Taman D. Perumahan

Untuk penggunaan klorin yaitu dengan di absorpsi dicampurkan dengan dilewatkan aktivitas karbon. Kemudian selanjutnya penghilangan bau di mana koagulasi flokulasi sedimentasi ditambahkan aluminium dan polimer lainnya yang besar sehingga menghilangkan TSS kemudian dilewatkan lagi kalo ada mikroba nya dilewatkan lagi gas klorin kemudian di filtrasi dihilangkan pada tanya dan cairannya kemudian terakhir ditambahkan ada yang namanya flouride yaitu untuk menghilangkan mikroba. Dalam hal ini tidak ada secondary treatment karena mayoritas permasalahan itu dalam TSS dan mikroba apabila terdapat logam berat dan lain lainnya biasanya memang sudah dibawa standar

(3)

Adapun bahan kimia yang digunakan untuk kontrol pH dan treatment dari air yaitu termasuk oksigen dengan tren opsi di mana nama senyawa nya khusus yang digunakan untuk mengeliminasi oksigen di dalam pengolahan air. Selain itu terdapat filtrasi dan ultra filtrasi di mana terdapat ion ion logam pada ion exchange atau sebening kemudian terdapat proses d dakalisasi. Apabila terdapat Alkalin maka pada Alkali tersebut lah yang menyebabkan pHnya naik. Adapun irasan atau deGasifikasi dimana untuk menghilangkan oksigennya kemudian baru di distribusi untuk umpan pada banner. Kemudian pengganti air yang menguap atau bocor dari ketel, diambil dari sumber air mentah atau air ulang.

2. Coagulation and chemical precipitation/ Koagulasi dan pengendapan kimia

Setelah semua benda besar dikeluarkan dari sumber air aslinya, berbagai bahan kimia ditambahkan ke tangki reaksi untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan berbagai kontaminan lainnya. Proses ini dimulai dengan berbagai macam reaktor pencampuran, biasanya satu atau dua reaktor yang menambahkan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan semua partikel halus di dalam air dengan menggabungkannya menjadi partikel lebih berat yang mengendap. Koagulasi yang paling banyak digunakan adalah yang berbahan dasar aluminium seperti tawas dan polialuminium klorida. Terkadang sedikit penyesuaian pH juga akan membantu mengentalkan partikel.

Make-up Water Intake

Make-up Water Intake atau pengganti air yang menguap atau bocor dari ketel, pertama- tama diambil dari sumbernya, baik air mentah, air kota, limbah yang diolah, daur ulang air limbah di pabrik (daur ulang blowdown menara pendingin), air sumur, atau sumber air permukaan lainnya.

Ultrafiltrasi

Membran Ultrafiltrasi merupakan salah satu jenis membran filtrasi untuk memisahkan komponen dengan berat molekul tinggi dan rendah. Proses pemisahan terjadi secara filtration alias umpan mengalir sepanjang permukaan membran secara tangensial. Keuntungannya suspended solid akan tersapu aliran konsentrat secara kontinu. Proses pemisahan Membran UF ini melewatkan komponen dengan berat molekul rendah, sedangkan komponen dengan berat molekul tinggi seperti makro molekul, polisakarida, dan protein akan ditahan. Hal ini terjadi karena jenis membran ini termasuk berpori. Akan tetapi struktur membrannya lebih asimetris bila dibandingkan dengan membran mikrofiltrasi lain. Ukuran pori membran lebih tepatnya berkisar 0.1-0.01 yang bekerja pada tekanan antara 1 sampai 3 bar.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan, kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum tidak memenuhi

PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis. 2) Untuk melihat hasil analisa dari air reservoir sesuai atau tidak dengan standar. mutu air Keputusan Menteri Kesehatan RI

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,

Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup F katup, dan pompa yang memba0a air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju pemukiman, perkantoran dan

Parameter Fisik dan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi.... Parameter Biologi dan Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Media

Dokumen ini membahas tentang standar operasional prosedur (SOP) pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan di Laboratorium Kesehatan di Kabupaten

Dokumentasi tentang proses pengolahan air bersih dari sumber air baku di instalasi water treatment plant lengkap dengan

MANIIS Alamat Mengacu Kepada Permenkes No.32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,