Nama : Aditiya Putra Pratama NIM : 3335230093
Kelas : A
Proses pengolahan khusus bervariasi tergantung pada kebutuhan boiler dan kualitas/kimiawi umpan dan Make-up Water, namun system pengolahan air umpan boiler.
Specifications of Boiler Feed Water :
• Hardness < 0,2 ppm
• 0,15 ppm < Caustic Alkalinity < 0,45 ppm
• 0,45 ppm < Soda Alkalinity < 1 ppm
• Should be free from : - Turbidity
- Sediments - Organic Matter - Oil
- Grease
Hal – hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas air umpan boiler. Parameter – parameter yang mempengaruhi air boiler antara lain :
1. Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggal dapat menyebabkan korosi pada peralatan boiler.
2. Kekeruhan, dapat mengendap pada perpipaan dan peralatan proses serta menggangu proses.
3. pH, bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan korosi pada peralatan.
4. Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan kerak pada peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan Local Overheating.
5. Ion besi (Fe), dapat menyebabkan air berwarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila teroksidasi oleh oksigen.
Catatan:
“Air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat membentuk kerak pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan korosi boiler.”
Tabel baku mutu air umpan boiler :
Parameter Satuan Ukuran
pH Unit 10,5 – 11,5
Conductivity Ymhos/cm 5000, max
TDS ppm 3500, max
P-Alkalinity ppm -
M-Alkalinity ppm 800, max
O-Alkalinity ppm 2,5 x SiO2, min
T-Hardness ppm -
Silica ppm 150, max
Besi ppm 2, max
Phosphat residual ppm -
Sulphate residual ppm 20,50
pH Condensate ppm 8,0 – 9,0
Tujuan Water Treatment :
1. Boiler Water Treatment Untuk Penjernihan Air
Air umpan boiler atau boiler feed water biasanya bersumber dari air hujan atau air Sungai yang kotor, proses penjernihannya menggunakan beberapa alat dan bahan kimia. Adapun peralatan yang digunakan meliputi kolam penampungan iar, larifier tank, sand filter, water tower, cation exchange tank, degasifier tank dan anion exchange tank. Adapun chemicals yang digunakan adalah soda sh untuk mengatur pH dan koagulan untuk mengendapkan lumpur.
2. Boiler Treatment untuk Penghambat Kerak
Kerak merupakan sumber boiler problems yang harus diwaspadai. Dengan adanya kerak, efisiensi boiler menurun dan diameter efektif pipa boiler mengecil. Untuk mencegah boiler problems ini digunakan scale inhibitor chemical, bahan kimia untuk penghambat pertumbuhan kerak.
3. Boiler Treatment untuk Penghambat Korosi
Korosi juga merupakan sumber boiler problems yang harus diwaspadai. Korosi dapat menyebabkan pipa menipis bocor. Untuk mencegah korosi digunakan corrosion inhibitor chemical.
4. Solusi Masalah Kerak dan Korosi
5. Boiler Treatment untuk Kontrol pH 6. Boiler Treatment untuk Kontrol Oksigen
Chemical untuk control oksigen disebut Oxygen Scevenger. Dimana boiler chemical akan menangkap oksigen terlarut dalam air umpan sehingga tidak masuk ke dalam system boiler sehingga korosi dapat dihindari. Hal ini karena dengan hilangnya kandungan oksigen di dalam air, sehingga korosi yang terjadi dikarenakan reaksi katoda anoda dapat dihindari.
Make-up Water Intake atau pengganti air yang menguap atau bocor dari ketel, pertama-tama diambil dari sumbernya, baik air mentah, air kota, limbah yang diolah, daur ulang air limbah yang diolah, daur ulang air limbah di pabrik (daur ulang blowdown menara pendingin), air sumur, atau sumber air permukaan lainnya.
Coagulation and chemical precipitation/Koagulasi dan pengendapan kimia dilakukan pada saat setelah semua bahan kimia ditambahkan ke tangka reaksi untuk menghilangkan Sebagian besar padatan tersuspensi dan berbagai kontaminan lainnya. Proses ini dimulai dengan berbagai macam reactor pencampuran, biasanya satu atau dua reactor yang menambahkan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan semua partikel halus di dalam air dengan menggabungkannya menjadi pertikel lebih berat yang mengendap. Koagulan yang paling banyak digunakan adalah yang berbahan dasar aluminium seperti tawas dan polialuminium klorida. Terkadang sedikit penyesuaian pH juga akan membantu mengentalkan partikel.
Membran Ultrafiltrasi merupakan salah satu jenis membran filtrasi untuk memisahkan komponen dengan berat molekul tinggi dan rendah. Proses pemisahan terjadi secara filtration alias umpan mengalir sepanjang permukaan membrane secara tangensial.
Keuntungannya suspended solid akan tersapu aliran konsentrat secara kontinu. Proses pemisahan membrane UF ini melewatkan komponen dengan berat molekul renndah, sedangkan komponen dengan berat molekul tinggi seperti makro molekul, polisakarida, dan protein akan ditahan. Hal ini terjadi karena jenis membrane ini termasuk berpori. Akan tetapi struktur membrannya lebih asimetris bila dibandingkan dengan membrane mikrofiltrasi lain.
Ukuran pori membrane lebih tepatnya berkisar 0,1 – 0,01 yang bekerja pada tekanan antara 1 sampai 3 bar.