• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Operasional Proses Pengadaan dan Penyimpanan Bahan-Bahan di Laboratorium Kesehatan

N/A
N/A
Silvi Fauziah

Academic year: 2024

Membagikan "Standar Operasional Proses Pengadaan dan Penyimpanan Bahan-Bahan di Laboratorium Kesehatan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

PENGADAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN LABORATORIUM

Nomor dokumen :

SOP-6/ 81/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Tanggal Terbit : 11 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan adalah serangkaian

kegiatan yang menuat tata cara pengadaan dan penyimpanan bahan- bahan laboratorium

TUJUAN 1. Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan laboratorium

2. Menyediakan bahan pemeriksaan berupa reagen dan bahan medis habis pakai yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan tersimpan dengan baik

KEBIJAKAN SK Kepala UPTD Labkesda Kabupaten Majalengka nomor : SK/ 8/

LKD/ I/ 2019 tentang Kebijakan mutu Laboratorium Kesehatan.

PROSEDUR Flowchart

UNIT TERKAIT 1. Penanggungjawab (PJ) Lab Klinik/ Kesmas 2. Kepala Tata Usaha (TU)

REFERENSI 1. Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).

2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.

3. https://id.scribd.com/doc/296150148/Perawatan-Dan-Pemeliharaan- Peralatan-Laboratorium

(2)

FLOWCHART

PENGADAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN LABORATORIUM

No. Prosedur

Petugas Vendor

(Pihak Ketiga)

Baku mutu

Input Proses Output Pet.

Teknis PJ Lab Ka TU 1. Membuat usulan

kebutuhan bahan-bahan laboratorium (reagen pemeriksaan)

Surat usulan

15 menit

Usulan permohon-

an bahan

2. Mengecek ulang usulan pengajuan bahan lab.

Jika usulan diterima dibuat pemesanan Jika tidak diterima dikembalikan untuk diperbaiki

Surat usulan

30 menit

Usulan permohon-

an

3. Usulan diterima dan dibuat pemesanan bahan lab

Surat usulan

15 menit

Usulan permohon-

An 4. Melaksanakan

pengadaan bahan-bahan lab yang dipesan

Surat usulan

2x24 jam s.d

7x24 jam

Pengada- an bahan

5. Menerima bahan- bahan lab yang sesuai pesanan

Daftar pemesan

an

30 menit

Bahan- bahan lab 6. Mencatat dan

menyimpan bahan-bahan lab yang sudah dipesan

Buku stock of

name

30 menit

Buku stock of name,

lemari penyimpan

an

(3)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

PENGADAAN BAHAN-BAHAN LABORATORIUM Nomor dokumen :

SOP-6.PK-1/ 82/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/1

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Serangkaian kegiatan pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan

laboratorium

TUJUAN 1. Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan pengadaan dan penyimpanan bahan-bahan laboratorium

2. Menyediakan bahan pemeriksaan berupa reagen dan bahan medis habis pakai yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan tersimpan dengan baik

ALAT DAN BAHAN 1. ATK

2. Formulir daftar pemesanan 3. Komputer dan Printer

4. Lemari khusus penyimpanan bahan-bahan

PROSEDUR KERJA 1. Pengadaan bahan laboratorium harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Perkiraan jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah pemeriksaan untuk periode 6-12 bulan kedepan

b. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan mulai dari pemesanan sampai bahan diterima perlu diperhitungkan

2. Petugas teknis (lab klinik dan kesmas) menyusun dan membuat usulan kebutuhan bahan-bahan/ reagen pemeriksaan laboratorium 3. Mengecek ulang setiap usulan kebutuhan bahan-bahan/ reagen

pemeriksaan oleh penanggungjawab lab klinik maupun lab kesmas, jika usulan tidak sesuai maka usulan dikembalikan lagi untuk diperbaiki

4. Jika usulan pemesanan diterima, maka kepala tata usaha membuat surat pesanan untuk pengadaan bahan-bahan/ reagen pemeriksaan yang diajukan kepada pihak ketiga (vendor).

5. Pihak ketiga/ vendor melaksanakan pengadaan bahan-bahan/

reagen pemeriksaan sesuai dengan permintaan

6. Jika bahan-bahan/ reagen pemeriksaan sesuai dengan permintaan maka bahan tersebut dicatat dalam register buku penyediaan bahan (stock of name) dan disimpan oleh tenaga teknis dalam lemari khusus, sedangkan jika bahan-bahan/ reagen pemeriksaan tidak sesuai maka bahan dikembalikan lagi ke pihak ketiga untuk ditukar/

diganti.

REFERENSI 1. Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).

2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.

(4)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN LABORATORIUM

Nomor dokumen : SOP-6.PK-2/ 83/ LKD/ III/ 2019

Nomor Revisi: Halaman : 1/1

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Suatu tindakan untuk menyimpan bahan-bahan laboratorium sesuai

dengan sifat bahan-bahan laboratorium ke dalam suatu tempat yang memenuhi kriteria yang tidak merusak bahan laboratorium tersebut.

TUJUAN Sebagai acuan untuk petugas dalam melaksanakan prosedur penyimpanan bahan-bahan laboratorium

PROSEDUR 1. Petugas menerima bahan-bahan laboratorium dari pihak ketiga.

2. Petugas memastikan bahan-bahan laboratorium yang diterima dalam kondisi baik dan siap digunakan.

3. Petugas memisahkan bahan-bahan laboratorium yang harus disimpan pada suhu 2ºC - 8ºC atau suhu ruang.

4. Petugas menggunakan bahan-bahan laboratorium yang terlebih dahulu masuk (FIFO/First In First Out)

5. Petugas menggunakan bahan-bahan laboratorium yang mempunyai masa kadaluarsa pendek (FEFO/First Expire First Out) 6. Bahan-bahan laboratorium disimpan pada tempat bersih dan

kering yang sudah disediakan.

7. Jangan menyimpan bahan-bahan laboratorium di tempat yang terkena cahaya matahari langsung.

8. Tutup botol dengan rapat pada saat penyimpanan.

9. Petugas mencatat bahan-bahan laboratorium yang akan digunakan di dalam form yang telah disediakan.

10. Petugas menulis tanggal bahan laboratorium yang akan digunakan pada boks/tube bahan laboratorium tersebut.

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium

REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik

2. Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).

(5)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

PEMBERIAN LABEL PADA BAHAN-BAHAN LABORATORIUM Nomor dokumen :

SOP-6.PK-3/ 84/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/1

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Pemberian label merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bahan-bahan laboratorium

TUJUAN Untuk memberikan informasi kepada petugas mengenai bahan-bahan laboratorium/ reagen stock yang harus cepat digunakan sebelum kadaluarsa/ expierd date

ALAT DAN BAHAN 1. Label adhesive

2. Selotif warna merah, kuning, hijau 3. Gunting

PROSEDUR KERJA a. Bahan Laboratorium harus ditangani dengan cermat, dalam penyimpanan harus mempertimbangkan :

1. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah 2. Tempat penyimpanan

3. Suhu/ kelembaban

4. Waktu penyimpanan dengan melihat masa kadaluarsa 5. Incompatibility/ bahan kimia yang tidak boleh tercampur.

b. Penggunaan koed tertentu untuk mengetahui masa kadaluarsa bahan kimia yang digunakan, seperti :

1. Selotip warna merah

Digunakan untuk reagen/ bahan-bahan lab yang kadaluarsanya/

expired date pendek atau mendekati kadaluarsa. Biasanya renatang waktu dibawah 3 – 4 bulan

2. Selotip warna kuning

Digunakan untuk reagen/ bahan-bahan lab yang kadaluarsanya/

expired date lebih lama, berkisar rentang waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun

3. Selotip warna hijau

Digunakan untuk reagen/ bahan-bahan lab yang kadaluarsanya/

expired date lebih lama lagi, biasanya rentang waktu mencapai 2 tahun umur reagen tersebut

REFERENSI 1. Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).

2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.

(6)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

PEMBERIAN LABEL PADA SPECIMEN Nomor dokumen :

SOP-6.PK-4/ 85/ LKD/ III/ 2019

Nomor Revisi : Halaman : 1/2

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Pemberian identitas pada spesimen untuk selanjutnya dilakukan

pemeriksaan

TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah-langkah pelabelan specimen

ALAT DAN BAHAN 1. ATK 2. Label

3. Penampung Spesimen darah urin dan feses PROSEDUR KERJA 1. Hematologi

a) Pertama tabung EDTA yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umur, atau nomor register (minimal 2 identitas ) sesuai dengan pasien.

b) Sampel langsung dikerjakan di alat hematologi c) Catat hasil di blanko laboratorium pasien 2. Kimia

a) Pertama tabung Kimia yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umur, atau nomor register ( minimal 2 identitas ) sesuai dengan pasien.

b) Sampel langsung dikerjakan di alat Kimia Klinik

c) Catat hasil d blanko laboratorium pasien, kemudian ketik hasil di komputer.

3. Serologi/Imunologi

a) Pertama tabung tanpa antikoagulan yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umur, atau nomor register (minimal 2 identitas ) sesuai dengan pasien.

b) Catat hasil d blanko laboratorium pasien.

4. Urine

a) Pertama pot yang berisi sampel urine, diberi nama, umur, alamat atau nomor register (minimal 2 identitas) sesuai dengan pasien,

b) Dilakukan pemeriksaan dengan metode carik celup, centrifugasi dan sedimentasi urin

c) Khusus untuk pemeriksaan Nafza, menggunakan stik d) Interpretasi dan validasi hasil

e) Catat hasil pemeriksaan di formulir

(7)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

PEMBERIAN LABEL PADA SPECIMEN Nomor dokumen :

SOP-6.PK-4/ 85/ LKD/ III/ 2019

Nomor Revisi: Halaman : 2/2

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 5. Faeces

a) Pertama pot yang berisi sampel faeces,diberi nama, umur, alamat dan nomor register ( minimal 2 identitas ) sesuai dengan pasien.

b) Dilakukan pembuatan preparat faeces

c) Preparat faeces pasien dibaca pada mikroskop d) Catat hasil di formulir yang tersedia.

REFERENSI Pedoman Praktik Laboratorium yang benar. Good Laboratory Practice (GLP).

(8)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

CARA PEMBUATAN, PENGUJIAN DAN PENYIMPANAN REAGEN LB (Lactose Broth)

Nomor dokumen :

SOP-6.PK-5/ 86/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 1/2

PROSEDUR KERJA (IK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN 1. Media Lactose Broth merupakan media yang konsistensinya

termasuk medium cair. Berdasarkan susunan kimianya, medium ini termasuk media non sintetik dan berdasarkan fungsinya termasuk media diperkaya karena pada medium ini ditambahkan zat-zat tertentu, seperti laktosa. Media ini digunakan untuk memperbanyak bakterikoliform (Eschericia dan Enterobacter) contohnya Escherichia coli, Salmonella, Shigella, Citrobacter, Enterobacter, Klebsiella, dan lain-lain.

2. Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya.

Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.

TUJUAN 1. Lactose Broth digunakan untuk mendeteksi terjadinya fermentasi oleh bakteri.

2. Lactose Broth sangat baik digunakan dalam uji fermentasi bakteri gram-negatif

ALAT DAN BAHAN 1. Alat

1) Tabung reaksi 2) Tabung durham 3) Kompor

4) Timbangan/ Neraca analitik 5) Gelas beaker

6) Autoclave 7) Erlenmeyer 8) Gelas ukur 9) Pipet uk. 10 ml 10) Bola hisap 11) Pengaduk kaca 12) Karet gelang

13) Tutup tabung reaksi dari karet yang berlubang 2. Bahan

1) Lactose Broth powder 2) Aquadest

PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan peralatan.

2. Pembuatan reagen Lactose Broth (LB) konsentrasi 0,5%

- Timbang reagen lactose broth dengan neraca sebanyak 13 gram - Isi tabung erlenmeyer uk. 1000 ml dengan aquades sebanyak

1000 ml

(9)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

CARA PEMBUATAN, PENGUJIAN DAN PENYIMPANAN REAGEN LB (Lactose Broth)

Nomor dokumen :

SOP-6.PK-5/ 86/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 2/2

PROSEDUR KERJA (IK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 - Masukkan LB 0,5% kedalam aquadest 1000 ml dalam tabung

erlenmeyer aduk-aduk hingga merata, kemudian didihkan sampai larutan homogen (tidak terdapat kristal-kristal LB powder)

- Ambil pipet uk. 10 ml pasang bola hisap ke bagian tas pipet, isap larutan LB sebanyak 10 ml masukkan ke dalam tiap-tiap tabung reaksi yang sudah diisi dengan tabung durham dengan posisi terbalik, kemudian ditutup dengan penutup karet

- Goyang-goyang tabung agar larutan dalam tabung durham terisi penuh

3. Pembuatan reagen Lactose Broth (LB) konsentrasi 1,5%

- Timbang reagen lactose broth dengan neraca sebanyak 39 gram - Isi tabung erlenmeyer uk. 1000 ml dengan aquades sebanyak

1000 ml

- Masukkan LB 1,5% kedalam aquadest 1000 ml dalam tabung erlenmeyer aduk-aduk hingga merata, kemudian didihkan sampai larutan homogen (tidak terdapat kristal-kristal LB powder)

- Ambil pipet uk. 10 ml pasang bola hisap ke bagian tas pipet, isap larutan LB sebanyak 5 ml masukkan ke dalam tiap-tiap tabung reaksi yang sudah diisi dengan tabung durham dengan posisi terbalik, kemudian ditutup dengan penutup karet

- Goyang-goyang tabung agar larutan dalam tabung durham terisi penuh

4. Gabungkan 5 tabung isi LB 1,5% dengan 2 tabung isi LB 0,5%, ikat dengan karet

5. Masukkan dan susun tabung-tabung reagen dalam wadah autoclave tutup rapat lalu didihkan selama ± 30 menit sampai terdengar bunyi/

suara dari alat autoclave

6. Ukur pH reagen setelah sterilisasi antara 6,9 – 7,2

7. Angkat tabung isi reagen LB dinginkan, jika sudah sama dengan suhu ruangan simpan dalam lemari pendingin supaya reagen awet, sebaiknya disimpan pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8oC) 8. Untuk pengujian mutu media LB dilakukan dengan memperhatikan

atau melihat warna, kekeruhan dan lain-lain. Untuk media gula yang dilengkapi tabung durham bila terlihat gelembung udara berarti tidak dapat digunakan lagi. Jika berubah warna cek pH sebaiknya ±0,2 satuan.

REFERENSI 1. Petunjuk Pemeriksaan Mikrobilogi Makanan dan Minuman.

2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.

(10)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

CARA PEMBUATAN, PENGUJIAN DAN PENYIMPANAN REAGEN BGLB (Briliant Green Lactose Broth)

Nomor dokumen :

SOP-6.PK-6/ 87/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi : Halaman : 1/2

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 PENGERTIAN Media BGLB merupakan media yang digunakan untuk uji bakteri

coliform yang biasanya terdapat pada air minum, air limbah, makanan dan produk susu serta produk lain yang menjadi perhatian sanitasi.

Komposisi media ini adalah petone untuk menyediakan nitrogen, vitamin, mineral dan asam amino esensisal untuk pertumbuhan bakteri, laktosa merupakan karbohidrat yang difermentasi sehingga dapat menyediakan karbon dan energi. Oxbile dan brilliant green dapat menghambat bakteri gram positif dan bakteri garm negatif kecuali coliform.

TUJUAN Untuk media penyubur bagi bakteri coliform sekaligus media selektif bagi bakteri selain bakteri coliform.

ALAT DAN BAHAN 1. Alat

1) Tabung reaksi 2) Tabung durham 3) Kompor

4) Timbangan/ Neraca analitik 5) Gelas breaker uk. 1000 ml 6) Autoclave uk. 6 lt

7) Erlenmeyer 8) Gelas ukur 9) Pipet uk. 10 ml 10) Bola hisap 11) Pengaduk kaca 12) Karet gelang

13) Tutup tabung reaksi dari karet yang berlubang 2. Bahan

1) Briliant Green Lactose Broth powder 2) Aquadest

PROSEDUR KERJA 1. Menyiapkan peralatan.

2. Timbang reagen Brilliant Green Lactose Broth dengan neraca sebanyak 40 gram.

3. Isi tabung erlenmeyer uk. 1000 ml dengan aquades sebanyak 1000 ml

4. Masukkan reagen Brilliant Green Lactose Broth kedalam aquadest 1000 ml dalam tabung erlenmeyer aduk-aduk hingga merata, kemudian didihkan sampai larutan homogen (tidak terdapat kristal- kristal BGLB powder)

5. Ambil pipet uk. 10 ml pasang bola hisap ke bagian tas pipet, isap larutan BGLB sebanyak 10 ml masukkan ke dalam tiap-tiap tabung reaksi yang sudah diisi dengan tabung durham dengan posisi terbalik, kemudian ditutup dengan penutup karet

(11)

UPTD LABKESDA KABUPATEN MAJALENGKA

CARA PEMBUATAN, PENGUJIAN DAN PENYIMPANAN REAGEN BGLB (Briliant Green Lactose Broth)

Nomor dokumen :

SOP-6.PK-6/ 87/ LKD/ III/ 2019 Nomor Revisi: Halaman : 2/2

PROSEDUR KERJA (PK)

Tanggal Terbit : 12 Maret 2019

Ditetapkan Kepala UPTD Labkesda

Hj. Tuti Hastuti, S.KM NIP. 196512011987032003 9. Goyang-goyang tabung agar larutan dalam tabung durham terisi

penuh

10. Masukkan dan susun tabung-tabung reagen dalam wadah autoclave tutup rapat lalu didihkan selama ± 30 menit sampai terdengar bunyi/ suara dari alat autoclave

11. Ukur pH reagen setelah sterilisasi antara 6,9 – 7,2

12. Angkat tabung isi reagen BGLB dinginkan, jika sudah sama dengan suhu ruangan simpan dalam lemari pendingin supaya reagen awet, sebaiknya disimpan pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8oC).

13. Untuk pengujian mutu media LB dilakukan dengan memperhatikan atau melihat warna, kekeruhan dan lain-lain. Untuk media gula yang dilengkapi tabung durham bila terlihat gelembung udara berarti tidak dapat digunakan lagi. Jika berubah warna cek pH sebaiknya ±0,2 satuan.

REFERENSI 1. Petunjuk Pemeriksaan Mikrobilogi Makanan dan Minuman.

2. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) “Kendali Mutu”

Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, edisi Tahun 2018.

Referensi

Dokumen terkait

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PAUD PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK NAMA LEMBAGA KB PAUD JATENG KODE DOK.

Diharap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat oleh peneliti dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di

Standard Operating Prosedur (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan

“Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Serta Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Pada Karyawan” guna memenuhi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) CIDERA

Hubungan Tingkat Kepatuhan SDM Dalam Menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) Alat Laboratorium Terhadap Mutu Pelayanan Laboratorium di RSUD Kota Semarang.

Standar Operasional Prosedur Bidang Pendidikan UNRIYO Page 2 UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Kode/No : SOP/PMU/03/VI/2016 Tanggal : 28 Juni 2016 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Dokumen ini berisi SOP (Standard Operating Procedure) yang membahas tentang prosedur dan peralatan yang diperlukan dalam proses pemeriksaan dan pengobatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I