• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Operasional Prosedur JAGUNG MANIS

N/A
N/A
Mastora

Academic year: 2024

Membagikan "Standar Operasional Prosedur JAGUNG MANIS"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Standar O perasional Prosedur (SOP)

JAGUNG MANIS

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Hortikultura

Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran & Biofarmaka 2010

(2)

U 3 3 - /5"

S U

5 BK018194

Standar Operasional Prosedur

(SOP)

JAGUNG MANIS

\

l'fr I

204 / P / 20"

vu«s bun*» Pe«fii^ s ' '

i

ftii. tw>m

Indui

Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Hortikultura

Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran & Biofarmaka

2010

(3)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) JAGUNG MANIS

TIM PENYUSUN

Dr. Ir. Yul Harry Bahar Dr. Ir. Ani Andayani, M. Agr Ir. Yogawati Dwi Agustina Ir. M. Tahir, MP

No via Yosrini, SP, MP

V

Enung Hartati Suwamo, SP Popy Suryani S, S.Kom Adityo Utomo, SE Jamin Waludin Ir. Mia Resmiati Dr. Mursyid H. Misbah Jamil

PENYUNTING

No via Yosrini, SP, MP Diterbitkan O le h :

KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Jenderal Hortikultura

Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran Dan Biofarmaka 2010

(4)

J> ut

S D irekto ra t B u d id a y a T ana m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

KATA PENGANTAR

Untuk meningkatkan produksi dan mutu jagung manis yang sesuai dengan peningkatan konsumsi perlu dilakukan upaya penerapan budidaya yang mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baik sesuai dengan pedoman budidaya yang ditetapkan dalam Good Agriculture Practice (GAP).

Buku SOP jagung manis ini umumnya bersifat spesifik lokasi, dan dijadikan pedoman oleh para petugas dan pehyuluh dalam melakukan bimbingan dan pembinaan di lokasi binaannya masing-masing. Dengan melakukan bimbingan penerapan SOP spesifik lokasi ini, produktivitas dan mutu jagung manis dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan permintaan pasar. Bagi daerah-daerah yang mempunyai spesifik lokasi dapat memanfaatkan buku SOP ini.

Buku SOP jagung manis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran dalam perbaikannya sangat diharapkan. Kepada semua pihak yang telah mendorong dan membantu pembuatan buku ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Nopember 2010

Dr. Ir. Yul H. Bahar

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s i

(5)
(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR G AMBAR... iv

PENDAHULUAN... 1

TARGET... 3

KEGIATAN... 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR L Penyediaan Benih... 7

II. Persiapan Lahan... 13

III. Penanaman... 19

IV. Pengairan... 25

V. Pemupukan... 29

VI. Penyulaman... 33

VII. Penyiangan... 35

VIII. Pembumbunan... 39

IX. Pengendalian OPT... 41

IX. Panen... 57

X. Pasca Panen... 61

Lampiran ... 65

D irektorat B u d id a y a T anam an S a yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s iii

(7)

'■•-v

"Wir

H ••■•■r . \ - -

(8)

D irekto ra t B u d id a ya T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Benih Jagung Manis... 10

Gambar 2 Persiapan Lahan... 13

Gambar 3 Tanaman Jagung Manis... 19

Gambar 4 Bunga betina bempa “tongkol” yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan “rambut”... 20

Gambar 5 Pemupukan Jagung Manis... 31

Gambar 6 Lahan Jagung Manis yang Sudah Disiang... 37

Gambar 7 Pengendalian H /P secara visual... 45

Gambar 8 Pengendalian H /P secara Kimiawi... 45

Gambar 9 Panen Jagung Manis... 57

Gambar 10 Panen Jagung Manis... 58

Gambar 11 Jagung Manis yang Telah Dipanen... 63

Gambar 12 Jagung Manis dalam Kemasan... 63

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s v

(9)
(10)

D irektorat B u d id a ya T anam an S a yu ra n da n B io fa r m a k a 2010

I. PENDAHULUAN

Tanam an Jagung Manis (Zea m a y s L.) tidak ja u h berbeda dengan tan am an jagung biasa. Karena rasanya yang m anis m aka didalam m asyarakat pertanian sering disebut sebagai “Jagung Super Manis” ata u “S w eet Com ”. Karena m em punyai rasa yang berbeda dengan jagung kebanyakan, m aka tak heran bila banyak orang m enyenanginya, dan telah menjadi m akanan prim adona sebagai jagung konsum si ham pir di sem ua kalangan.

B erdasarkan asal u su l daerahnya, tanam an jagung ini diperkirakan berasal dari Amerika Latin bagian utara. Kemudian m enyebar ke daerah subtropis dan tropis, term asuk Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Jagung m anis d apat ditanam ham pir pada segala tem pat, tetapi u n tu k hasil yang baik h a ru s m em enuhi syarat-syarat seperti : ketinggian m aksim um adalah 900 m diatas perm ukaan laut (dpi). Ketinggian lahan ak an sangat berpengaruh terhadap w aktu panen dan kualitas jagung. Pada ketinggian 10 - 300 m dpi u m u r panen 62 - 65 hari, 300 - 500 m dpi u m u r panen 65 - 67 hari, 500 - 700 m dpi u m u r panen 67 - 75 hari dan

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 1

(11)

2010 D irektorat B u d id a ya T ana m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

700 - 900 m dpi u m u r panen 75 - 90 hari.

Ketinggian lebih dari 900 m dpi, u m u r panen a k an njenjadi lebih lam a dan m enyebabkan produksi jagungnya rendah, k aren a kulitnya m enjadi lebih tebal dari isinya d an kem anisannya ju g a kurang dibandingkan dengan jag u n g yang ditanam di d ataran yang lebih rendah. S u h u optim um u n tu k pertu m b u h an n y a adalah 21-30°C dengan pH tan a h a n ta ra 5,5 - 7,0.

U ntuk m enghindari tim bulnya berbagai m asalah dalam budidaya jagung m anis, teru tam a terhadap keam anan produk d an keam anan lingkungan m aka perlu dilakukan kaidah-kaidah im plem entasi budidaya yang baik. Dengan upaya- u paya yang dilakukan secara baik ini d iharapkan u s a h a budidayanya d a p at dilakukan secara am an konsum si, produknya berkualitas d an ram ah lingkungan.

Dalam rangka m enuju budidaya yang baik, diperlukan S tandar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acu an dalam pelaksanaan kegiatan produksi jagung m anis di lapangan. SOP ini m em uat tah ap an budidaya dari on-farm sam pai penanganan pasca panen yang dianjurkan.

Dokum en SOP ini bersifat um um dan d ih arap k an d a p at d ik em b an g k an /d isu su n disetiap d aerah pengem bangan sesuai dengan spesifik kom oditas dan spesifik lokasi.

2 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s

(12)

D irektorat B u d id a ya T a n a m a n S a y u ra n dan B io fa r m a k a 2010

II. TARGET

Target yang a k an dicapai dalam penerapan S tan d ar O perasional Prosedur (SOP) ini ad alah tercapainya p ro d u k si/h asil optimal, m u tu produksi sesuai perm in taan pasar, dengan target produktivitas yang a k an dicapai adalah 8 - 10 to n /h a (hibrida).

III. KEGIATAN

Peningkatan produksi dan m u tu jagung m anis m em erlukan cara-cara budidaya yang baik, m eliputi perbaikan m anajem en serta aplikasi budidaya dari p ra-p an en sam pai dengan p asca panen. Tanpa m eninggalkan kearifan lokal dalam aplikasi budidaya pra-panen, perlu m em pertim bangkan berbagai inovasi ,yang m em ungkinkan kegiatan m anajem en lapangan yang lebih m enguntungkan. Kegiatan budidaya yang biasa dilakukan p ad a jagung m anis ad alah penyediaan benih, p ersiapan lahan, penanam an, pengairan, pem upukan, penjarangan dan penyulam an, penyiangan, pengendalian OPT, p an en dan pasca panen.

Dalam hal penyediaan benih, h a ru s m enggunakan benih b erm u tu dari varietas yang dianjurkan. Varietas jagung m anis yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian sam pai T ahun 2010 sebanyak 34 varietas, dengan rincian 5

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 3

(13)

2010 Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka

t

varietas ta h u n 2000, 2 varietas ta h u n 2005, 8 varietas ta h u n 2006, 5 varietas ta h u n 2007, 4 varietas ta h u n 2008, 9 varietas ta h u n 2009 d an 1 varietas ta h u n 2010. N am a-nam a varietas yang su d a h di lepas oleh Menteri Pertanian sam pai T ahun 2010, d ap at dilihat pad a Lam piran ....

B ersam aan dengan kegiatan penyediaan benih, dilakukan kegiatan penyiapan lah an yang tu ju an n y a u n tu k m em persiapkan lah an sebaik- baiknya agar p ertu m b u h an tan am an optimal.

Kegiatan ini m eliputi pem ilihan lahan, pengolahan, pem berian k ap u r ta n a h bila pH ta n a h asam , p em upukan d a sa r dan pem buatan lubang tanam .

Setelah penyiapan benih dan persiapan lahan, dilakukan p en an am an pada lubang tanam yang su d a h disiapkan dengan ja ra k tanam yang dianjurkan u n tu k jagung m anis. Selam a pertanam an, d iatu r pengairannya, pem upukan, penjarangan dan penyulam an. Apabila tan am an terserang ham a dan penyakit, dilakukan pengendalian OPT baik secara m ekanis, fisik m au p u n secara kim ia dengan m enggunakan pestisida yang d ianjurkan dan tep at dosis.

Disamping itu, pengendalian OPT ju g a ditujukan u n tu k m encegah terjadinya serangan OPT.

Panen dan pasca p an en dilakukan u n tu k m endapatkan b u a h dengan tingkat kem atangan sesuai perm intaan p a sa r dengan m u tu b u a h yang

4 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s

(14)

D irekto ra t B u d id a ya T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

baik. B uah yang su d a h dipanen, dapat langsung dikonsum si a ta u dilakukan pengolahan yang kem udian siap didistribusikan ke konsum en.

Standar Operasional Prosedur (SOP) Jagung Manis 5

(15)

%

(16)

D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

STANDAR OPERASIONAL PR O SED U R (SOP)

S ta n d a r N o m o r T a n g g a l

O p e r a sio n a l

P r o sed u r SO P J a g u n g M a n is I

D ib u a t

P e n y e d ia a n H a la m a n R e v is i k e ...

B e n ih 7 - 11 T g l...

I. PENYEDIAAN BENIH

A. Definisi :

Penyediaan benih m erupakan rangkaian kegiatan m enyediakan benih jagung m anis berm utu dari varietas yang dianjurkan dalam ju m lah yang cukup dan pad a w aktu yang

tepat.

B. T ujuan :

1. M enyediakan benih berm utu yang dian ju rk an sesuai dengan k eb u tu h a n dalam ju m la h dan w aktu yang tepat.

2. M enyediakan benih yang m urni secara genetik, sehat, daya tu m b u h n y a baik dan m em punyai daya adaptasi yang baik di lah an yang a k an ditanam i

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 7

(17)

2010 D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a yu ra n d a n B io fa r m a k a

i

C. Validasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Jag u n g Manis (Wikipedia, B uku T ah u n an Direktorat T anam an Sayuran d a n Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari D irektorat Perbenihan dan S aran a Produksi, d an sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

D. B ahan d an Alat

1. Benih (7 - 10 k g/ha) 2. P upuk organik 3. Pestisida

4. P upuk d a u n 5. Gembor 6. H andsprayer

E. Fungsi B ahan d a n Alat

1. Benih digunakan sebagai b a h a n u n tu k perbanyakan tan a m an

2. P upuk organik digunakan u n tu k m em perbaiki sifat fisik ta n a h (tekstur dan s tru k tu r tanah)

3. Pestisida u n tu k m engendalikan serangan OPT

&

8 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(18)

D irekto ra t B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n da n B io fa r m a k a 2010

4. P upuk d a u n u n tu k m enam bah u n s u r h ara m elalui d a u n

5. Gembor u n tu k m enyiram tan a m an apabila tidak tu ru n h u jan

6. H andsprayer u n tu k m enyem prot tan am an apabila terkena serangan OPT a ta u saat m enggunakan p u p u k d a u n cair

F. Prosedur Pelaksanaan 1. Pem ilihan benih

Benih jagung m anis berbeda dengan benih jagung biasa. Benih jagung m anis b erb en tu k tipis dan ringan. 1 kg benih berisi a n ta ra 8.000 sam pai 9.000 butir.

Sedangkan benih jagung biasa (hibrida) a n ta ra 2.500 sam pai 2.700 butir.

a. G un ak an varietas yang dianjurkan, su d a h dilepas oleh Menteri Pertanian d an tersedia dipasaran

b. Pilih benih berm utu tinggi (berdaya kecam bah diatas 80%, adaptasi baik, m em punyai vigor yang baik, m urni, bersih d an sehat)

c. Pilih benih yang sesuai dengan iklim, m usim tan am dan preferensi p a sar

d. G unakan benih yang tidak k ad alu arsa

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 9

(19)

2010 D irektorat B udidaya T anam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a

e. Sim pan label benih

Gam bar 1. Benih Jagung Manis 2. Pelaksanaan penanam an benih

a. Penanam an dapat dilakukan dengan sistem parit, lubang a ta u tugal

b. J a ra k tanam yang dianjurkan adalah 80 x 20 cm ata u 75 x 25cm , satu lubang u n tu k satu benih

c. Persiapan u n tu k penyulam an dianjurkan sebanyak 5% dari jum lah benih yang ditanam

d. Pada w aktu penanam an, lahan h a ru s dalam keadaan basah

e. Lakukan pengam atan, penyiram an dan pengendalian OPT selam a pertanam an 3. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s

tercatat.

10 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(20)

D irekto ra t B u d id a y a T anam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

G. S asaran

1. D igunakannya benih b erm u tu dari varietas unggul u n tu k m endapatkan p ertu m b u h an d an perkem bangan tan a m an yang baik.

2. D igunakannya benih yang m em punyai tingkat kem urnian, daya tu m b u h yang tinggi d an seh at (tidak m em baw a dan a ta u m en u lark an OPT) u n tu k pertanam an seragam dan produktifitas yang tinggi.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 11

(21)
(22)

D irektorat B u d id a ya T anam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r O p e r a sio n a l

P r o sed u r

N o m o r SO P J a g u n g

M a n is II

T a n g g a l

P e r sia p a n L ah an H a la m a n 1 3 - 1 7

R e v is i ....

T g l...

II. PERSIAPAN LAHAN A. Definisi

Kegiatan persiapan lahan adalah kegiatan m em persiapkan lahan yang sesuai u n tu k pertu m b u h an tanam an, meliputi kegiatan persiapan/pengolahan lahan, pem upukan d asar dan a ta u pem buatan lubang tanam /tugal.

Gam bar 2. Persiapan lahan

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 13

(23)

2010 D irekto ra t B u d id a ya T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

B. T ujuan

M em persiapkan lah an dengan sebaik-baiknya agar p ertu m b u h an tan am an optimal.

C. V alidasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Ja g u n g Manis (Wikipedia, B uku T ahunan D irektorat T anam an Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi V arietas dari D irektorat Perbenihan dan S aran a Produksi, d an sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

D. Alat d an B ahan

1. B a ja k /c a n g k u l/se k o p /g a rp u 2. P u p u k organik

3. D olom it/zeolit/kapur p ertanian

4. P upuk anorganik (Urea, ZA, SP-18 dan KC1) 5. Gembor

6. Tugal

E. Fungsi B ahan d an Alat

1. B a ja k /c a n g k u l/se k o p /g a rp u digunakan sebagai alat dalam proses pengolahan tan a h

14 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(24)

D irekto ra t B u d id a ya T anam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

yaitu m em bersihkan sisa-sisa perakaran tan am an , m enggem burkan, m enghaluskan/

m eratakan ta n a h dan m em buat g u lu d an / bedengan.

2. P upuk organik digunakan u n tu k m em perbaiki sifat fisik ta n a h sehingga lebih m eningkatkan ketersediaan u n s u r-u n s u r h a ra yang diperlukan tanam an.

3. D olom it/kapur p ertanian diberikan u n tu k m eningkatkan pH p ad a ta n a h m asam hingga m endekati pH norm al (diberikan 1 bulan sebelum tanam ).

4. P upuk anorganik (Urea, ZA, SP-36, KC1) u n tu k p u p u k tunggal a ta u p u p u k NPK m ajem uk.

5. Tugal digunakan u n tu k m em buat lubang tanam

F. Prosedur Pelaksanaan 1. Pem ilihan Lahan

a. Pilih lokasi lah an yang sebelum nya tidak ditanam i tan a m an dari family yang sam a;

minim al 1 m usim tanam .

b. Lahan yang a k an ditanam i h a ru s bebas dari tan a m an sejenis varietas lain (isolasi), u n tu k m enjam in kem urnian benih yang a k an dihasilkan nanti. Isolasi

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s 15

(25)

2010 D irekto ra t B u d id a y a T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

a d a d u a cara, yaitu isolasi w aktu yang b e rh u b u n g an dengan sa a t tan am dengan tan am jagung m anis varietas lain yaitu sekitar 30 hari, se rta isolasi jarak , yang b e rh u b u n g an ja ra k m inim al dengan lokasi tan am an jagung m anis varietas lain yaitu sekitar 400 m.

2. Pengolahan Lahan

a. L akukan pem bersihan lah an dari sisa tan a m an dan gulma.

b. L akukan penggem buran lah an dengan cara m encangkul sam pai kedalam an 25 - 30 cm, kem udian lak u k a n p erataan p erm u k aan lahan

c. B uat guludan m engikuti a ra h u ta ra selatan dengan lebar 1,0 - 1,25 m eter, tinggi 30 cm dengan ja ra k a n ta r bedengan 50 cm dan panjang d isesuaikan kondisi lah an

3. Pem berian k a p u r ta n a h

L akukan pem berian k a p u r dengan k aptan/zeolit/dolom it sebanyak 1,5 to n /h a (disesuaikan dengan rekom endasi spesifik lokasi) yang diberikan b ersam aan dengan pengolahan ta n a h p ad a lah an bila derajat k easam an (pH) rendah, m inim al 3 - 4 ta h u n sekali

16 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(26)

D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

4. Pem upukan d a sa r

Pem berian p u p u k d a sar dalam ben tu k p u p u k organik yang su d a h m atang sekitar 2 minggu sebelum tanam . P upuk anorganik NPK, 7 - 1 0 hari sebelum tan am dengan cara ditebar d an disiram . Ju m la h d an jenis p u p u k disesuaikan dengan rekom endasi spesifik lokasi.

5. Pem buatan Lubang Tanam

a. B uat lubang tanam m en u ru t sistem zigzag (segi tiga) a ta u 2 baris b erh ad ap an b. B uat lubang tan am sesuai dengan ja ra k

tanam yaitu 80 x 20 cm a ta u 75 x 25 cm u n tu k varietas yang b eru m u r dalam dan 50 x 20 cm a ta u 50 x 10 cm u n tu k varietas yang b eru m u r genjah.

6. Setiap kegiatan yang d ilaksanakan h a ru s tercatat.

G. S asaran

1. Tersedianya lah an d an bedengan u n tu k tem pat tu m b u h tan a m an secara optimal.

2. Tersedianya lubang tan am yang m engikuti ja ra k tan am sesuai anjuran.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 17

(27)
(28)

D irektorat B udidaya T anam an S a yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r O p e r a sio n a l

P r o sed u r

N o m o r SO P J a g u n g

M a n is III

T a n g g a l

P e n a n a m a n

H a la m a n 1 9 - 2 3

R e v is i k e ....

T g l...

III. PENANAMAN A. Definisi

M erupakan kegiatan m enanam benih ke lubang-lubang tanam yang telah dipersiapkan hingga tan am an berdiri tegak dan tu m b u h secara optimal di lapangan.

Gam bar 3. Tanam an jagung m anis

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 19

(29)

2010 D irektorat B udidaya T anam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a

G am bar 4. Bunga betina jagung berupa "tongkol"

yang terbungkus oleh sem acam pelepah dengan "rambut". Ram but jagung sebenarnya adalah tangkai putik

B. Tujuan

M enanam benih di lahan pada lubang tanam yang su d ah disiapkan

C. Validasi/Referensi

1. Jen is & Budidaya Jagung Manis (Wikipedia, B uku T ahunan Direktorat Tanam an Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi, dan sum ber lain)

2 0 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(30)

D irektorat B u d id a ya T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Jaw a B arat

D. B ahan dan Alat 1. Air

2. Benih

3. Ember dan gayung E. Fungsi B ahan d an Alat

1. Air digunakan u n tu k m em basahi ta n a h sehingga kelem baban ta n a h optimal agar benih d ap at tu m b u h dengan baik

2. Benih digunakan sebagai b ah an yang ak an ditanam di lubang tanam yang telah disiapkan

3. Ember dan gayung u n tu k penyiram an F. Prosedur Pelaksanaan

1. Penanam an d a p at dilakukan Tanpa Olah Tanah (TOT) u n tu k m engejar w aktu tanam , dengan c atata n pem bersihan lahan h a ru s tetap dijaga u n tu k m engurangi serangan ham a a ta u penyakit sisa dari tan am an terdahulu

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 21

(31)

2010 D irekto ra t B u d id a ya T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

2. Lakukan p en an am an p ad a pagi a ta u sore hari agar benih tidak langsung terkena terik cahaya m atah ari berlebihan, sebaiknya dilakukan pad a m usim h u jan a ta u perm ulaan m usim hujan. Sebelum benih ditanam , sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 c c /lt air selam a 1 malam).

3. Periksa benih yang ditanam dan h a ru s diseleksi terlebih d ahulu. Rendam benih dalam air, d an gu n ak an benih yang ternggelam di dalam air, u k u ra n seragam.

4. Lakukan pem isahan w aktu tanam dim ana benih ja n ta n ditanam lebih d ahulu dan diberi ta n d a patok berbendera, b aru 6 hari kem udian benih betina ditanam

5. Perbandingan populasi ja n ta n dengan betina adalah 1 : 4

6. J a ra k tanam a n ta r betina disesuaikan dengan varietas yang ditanam (berum ur genjah a ta u b eru m u r dalam), dan ja ra k baris betina dengan baris ja n ta n adalah 50 cm

7. C ara p en an am an p a d a poin 4, 5 d an 6 adalah p enanam an benih hibrida yang nantinya digunakan u n tu k benih lagi

8. Tanam benih di lubang tanam yang telah dipersiapkan. S atu lubang sa tu benih

2 2 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(32)

D irektorat B u d id a y a T a nam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

9. Lakukan penyiram an setelah penanam an.

10. C atat proses kegiatan penanam an benih ke lapangan.

G. S asaran

Benih yang telah diseleksi ditanam di lubang tanam yang telah disiapkan dengan ja ra k tanam yang telah d itentukan agar benih tu m b u h dengan optimal.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 2 3

(33)

i J

(34)

D irekto ra t B u d id a y a T anam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r O p e r a sio n a l N o m o r T a n g g a l P r o se d u r

SO P J a g u n g M a n is IV

P e n g a ir a n H a la m a n R e v is i k e ...

2 5 - 2 7 T g l...

IV. PENGAIRAN A. Definisi

M emberikan air sesuai k e b u tu h a n tan am an di sekitar p erak aran dengan air yang m em enuhi sta n d a r b ak u m u tu p ad a w aktu, cara, dan ju m la h yang tepat.

B. T ujuan

Menjamin ketersediaan air bagi tan am an u n tu k m engganti air yang hilang akibat penguapan, hanyut, air yang m eresap ke dalam ta n a h (infiltrasi), air aliran perm ukaan (run-off] dan lainnya, sehingga p ertu m b u h an d an proses produksinya optimal.

C. Validasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Jag u n g Manis (Wikipedia, B uku T ah u n an D irektorat Tanam an

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 2 5

(35)

2010 D irekto ra t B u d id a ya T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari Direktorat Perbenihan dan S aran a Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

Alat dan b ah an 1. Air

2. Pompa air 3. Selang plastik 4. Gayung d an em ber 5. Cangkul

E. Fungsi Alat d an B ahan

1. Pompa air digunakan u n tu k m enaikkan air (apabila sum ber air lebih rendah dari pertanam an) dengan m enggunakan selang.

2. Gayung d an em ber u n tu k m enyiram tan a m an (apabila ju m la h air tidak m e n c u k u p i. u n tu k menggenangi parit bedengan).

3. Cangkul u n tu k m em buka d an m enutup sa lu ran air.

2 6 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(36)

D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

F. Prosedur pelak san aan

1. Lakukan penyiram an sesuai dengan k e b u tu h a n tan am an , dengan m enyiram i pangkal b atan g tan a m an dengan gayung.

2. Lakukan dengan sistem leb sesuai dengan k e b u tu h a n dengan interval 1 minggu di m usim kem arau.

3. Pada m usim penghujan sistem pem buangan (drainase), a tu r supaya aliran air berjalan lan car sehingga ak ar tan am an tidak tergenang air terlalu lama.

4. Pengairan diberikan setiap kali selesai pem upukan

5. Jadw al pengairan yang dianjurkan ad alah -3, 15, 30, 45 h st, jik a tidak ada h u jan

6. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

G. S asaran

Terjam innya ketersediaan air bagi tan a m an u n tu k m engganti air yang hilang akibat penguapan, h an y u t, air yang m eresap ke dalam ta n a h (infiltrasi), air aliran p erm ukaan [run-ofj) d an lain-lain, sehingga p ertu m b u h an dan proses produksinya berjalan optimal.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 2 7

(37)
(38)

D irekto ra t B u d id a ya T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r N o m o r T a n g g a l

O p e r a sio n a l

P r o se d u r SO P J a g u n g M a n is V

H a la m a n R e v is i k e ...

P e m u p u k a n

2 9 - 3 2 T g l...

r. PEMUPUKAN

A. Definisi

Penam bahan u n s u r h a ra ke dalam ta n a h apabila k andungan u n s u r hara dalam ta n a h tidak m encukupi u n tu k m endukung p ertu m b u h an tan a m an secara optimal.

B. T ujuan

M em pertahankan sta tu s h a ra ta n a h agar m em enuhi k e b u tu h a n h a ra tan am an sehingga d a p at m enjam in p ertu m b u h an tan am an secara optimal d an berproduksi dengan m u tu yang optimal pula.

C. Validasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Ja g u n g Manis (Wikipedia, B uku T ahunan D irektorat T anam an Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 2 9

(39)

... - ... ■...

2010 D irektorat B u d id a ya T a n a m a n S a yu ra n dan B io fa r m a k a

Varietas dari D irektorat Perbenihan d an Sarana Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Jaw a B arat

D. B ahan dan Alat 1. Pupuk organik

2. P upuk anorganik (Unsur N, P, K, S) 3. P upuk pelengkap cair

4. E m ber/gayung

E. Fungsi B ahan d an Alat

1. P upuk organik digunakan u n tu k m em perbaiki te k stu r dan stru k tu r ta n a h 2. P upuk anorganik, digunakan sebagai u n s u r

tam b ah an h a ra /n u tris i yang d ib u tu h k a n tan am an dalam b en tu k p u p u k tunggal m au p u n m ajem uk

3. P upuk pelengkap cair digunakan u n tu k m engatasi kekurangan ju m lah u n s u r h a ra mikro yang diperlukan tanam an.

4. Em ber sebagai tem p at/w ad ah air

3 0 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(40)

D irektorat B u d id a ya T anam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

F. Prosedur Pelaksanaan

1. G unakan jum lah pup u k berdasarkan dosis yang telah ditentukan sesuai dengan rekom endasi setem pat.

2. Jen is pup u k yang um um nya digunakan adalah Urea, ZA, SP-18, KC1, dan u n s u r h a ra mikro.

3. W aktu aplikasi pup u k dilakukan pada awal penanam an dan pem upukan kedua dilakukan pada saat awal keluarnya bunga betina.

4. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

Gam bar 5 : Pem upukan Jagung Manis

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 31

(41)

2010 D irekto ra t B u d id a ya T ana m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

G. S asaran

Terpenuhinya k e b u tu h a n h a ra tanam an sehingga d ap at m enjam in p ertu m b u h an tan a m an secara optimal dan berproduksi dengan m u tu yang optimal.

3 2 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(42)

D irektorat B u d id a ya T anam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r N o m o r T a n g g a l

O p e r a sio n a l

P r o se d u r SO P J a g u n g M a n is VI

P e n y u la m a n H a la m a n R e v is i 3 3 - 3 4 T g l...

VI. PENYULAMAN A. Definisi

M erupakan kegiatan u n tu k m engganti benih yang tidak tu m b u h /m a ti.

B. T ujuan

Mengganti tan a m an yang tidak tum buh.

C. V alidasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Jag u n g Manis (Wikipedia, B uku T ah u n an D irektorat T anam an Sayuran d an Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari Direktorat Perbenihan dan S aran a Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 3 3

(43)

2010 D irekto ra t B u d id a ya T anam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

D. B ahan dan Alat 1. Benih

E. Fungsi B ahan dan Alat

Benih digunakan sebagai b a h an pengganti benih yang tidak tu m b u h p ad a lubang yang sam a

F. Prosedur Pelaksanaan

1. Benih yang b a ru digunakan u n tu k m engganti tan a m an yang tidak tu m b u h 7 - 10 hari setelah tan am (hst). Ju m la h dan jen is benih serta perlakuan dalam penyulam an sam a dengan sew aktu penanam an.

2. Setiap kegiatan yang d ilaksanakan h a ru s tercatat.

G .S asaran

D ipertahankannya tan a m an yang tu m b u h baik serta m engganti benih-benih yang tidak tu m b u h pada p en an am an awal.

3 4 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(44)

2 0 1 0 D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

S ta n d a r N o m o r T a n g g a l

O p e r a sio n a l

P r o se d u r SO P J a g u n g M a n is VII

H a la m a n R e v is i P e n y ia n g a n

3 5 - 3 7 T g l...

VII. PENYIANGAN A. Definisi

M erupakan kegiatan m em bersihkan lahan dari gulma-glma yang tu m b u h yang m erupakan saingan tan am an jagung dalam m enyerap u n s u r hara.

B. T ujuan

1. M engatur penyerapan nu trisi dan asim ilat u n tu k p ertu m b u h an dan perkem bangan tanam an.

2. U ntuk m em bentuk taju k tan am an yang ideal sehingga terjadi partisi sinar m atahari yang efektif u n tu k energi fotosintesis.

3. M em perm udah pem eliharaan

S t a n d a r O p e r a s i o n a l P r o s e d u r ( S O P ) J a g u n g M a n i s 3 5

(45)

2010 D irekto ra t B u d id a y a T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

C. Validasi/Referensi

1. Je n is 86 Budidaya Jag u n g Manis (Wikipedia, B uku T ah u n an Direktorat T anam an Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari D irektorat Perbenihan d an S aran a Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

D. Alat

Cangkul kecil/ garpu E. Fungsi Alat

Cangkul k ecil/garpu digunakan u n tu k m em bersihkan gulm a a ta u ru m p u t-ru m p u t yang tu m b u h

F. Prosedur Pelaksanaan

1. L akukan penyiangan pada w aktu pagi a ta u sore hari.

2. L akukan penyiangan setelah tan a m an b eru m u r 15 H ST

3. Penyiangan jan g a n sam pai mengganggu p erak aran tan a m an yang p ad a u m u r

3 6 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(46)

D irektorat B u d id a ya T anam an S a yu ra n da n B io fa r m a k a 2010

tersebut m asih belum cukup k uat m encengkeram tan ah

4. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

Gam bar 6. Lahan jagung m anis yang su d ah dilakukan penyiangan

G. Sasaran

1. Terbentuknya keseim bangan nutrisi dan asim ilat u n tu k p ertum buhan dan perkem bangan tanam an.

2. M empermudah pem eliharaan

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 3 7

(47)
(48)

D irektorat B u d id a ya T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r N o m o r T a n g g a l

O p e r a sio n a l

P r o se d u r SO P J a g u n g M a n is VIII

H a la m a n R e v is i P e m b u m b u n a n

3 9 - 4 0 T g l...

VIII. PEMBUMBUNAN A. Definisi

M erupakan kegiatan m en am b ah k an / m enaikkan ta n a h ke dekat p erak aran tan am an agar ta n a m a n tu m b u h optimal.

B. T ujuan

1. u n tu k m em perkokoh batang dalam m enghadapi angin b esar

2. u n tu k m em perbaiki drainase d an m em perm udah pengairan bilam a diperlukan

C. Validasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Jag u n g Manis (Wikipedia, B uku T ah u n an D irektorat T anam an Sayuran d an Biofarmaka, Deskripsi V arietas dari D irektorat

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s 3 9

(49)

2010 D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

Perbenihan d an S arana Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

D. Alat

Cangkul kecil/g arp u E. Fungsi Alat

Cangkul k ecil/g arp u digunakan u n tu k m en am b ah k an /m en aik k an tan a h ke dekat p erakaran tan a m an

F. Prosedur P elaksanaan

1. Lakukan pem bum bunan p ad a sa a t p em upukan ked u a a ta u p ad a sa a t penyiangan kedua.

2. Pem bum bunan jan g an sam pai m eru sak p erakaran tan a m an

3. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

G. S asaran

Memperkokoh p ertu m b u h an tan am an dan m em perbaiki daenase

4 0 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(50)

D irektorat B u d id a ya T anam an Sa yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

mm— mm

S ta n d a r O p e r a sio n a l P r o sed u r

N om or

SO P J a g u n g M a n is VIII

T a n g g a l

P e n g e n d a lia n OPT

H a la m a n 4 1 - 5 6

R e v is i...

T g l ...

IX. PENGENDALIAN OPT A. Definisi

Kegiatan pengendaliaan OPT dilakukan dengan sistem terp ad u u n tu k m en u ru n k an populasi OPT a ta u intensitas serangan sehingga tidak m erugikan secara ekonomis dan am an bagi lingkungan.

B. Tujuan

1. U ntuk m enghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan p en u ru n a n m u tu (kualitas) produk.

2. Menjaga k eseh atan tanam an, keam anan produk dan kelestarian lingkungan hidup.

C. Validasi/Referensi

1. Jen is & Budidaya Jagung Manis (Wikipedia, B uku T ahunan D irektorat Tanam an S ayuran dan Biofarmaka,

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 41

(51)

2010 D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n da n B io fa r m a k a

Deskripsi Varietas dari D irektorat Perbenihan dan S arana Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Ja w a B arat

D. B ahan d an Alat 1. B ahan

a. Pestisida (insektisida, fungisida, herbisida) yang terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian, sesuai dengan Daftar Pestisida u n tu k Pertanian dan K ehutanan ta h u n 2009.

b. Pestisida n abati dan agens hayati.

c. Minyak ta n a h d. Air

e. Alkohol f. Kloroks 1%

2. Alat

a. H and sprayer, power sprayer b. E m b e r/drum

c. Pengaduk

d. T akaran (skala cc/m l dan liter) e. Kuas

4 2 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(52)

D irekto ra t B u d id a ya T anam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

f. Pisau

g. G unting pangkas

h. A la t/sa ra n a pelindung: saru n g tangan, m asker, topi, sepatu boot, baju lengan panjang.

E. Fungsi B ahan dan Alat

1. Pestisida (pestisida kimiawi, biopestisida, pestisida nabati) u n tu k m engendalikan OPT dengan m en u ru n k an populasi dan in ten sitas serangan OPT;

2. Air sebagai b ah an pencam pur pestisida dan b a h an pembersih;

3. Alat aplikator pestisida u n tu k m engaplikasikan pestisida pada tanam an;

4. Em ber u n tu k m encam pur pestisida dan air;

5. Pengaduk u n tu k m engaduk pestisida dan air;

6. T akaran (gelas ukur) u n tu k m enakar pestisida dan air (skala cc/m l dan liter);

7. Minyak ta n a h u n tu k m em bakar sisa- s is a / bagian tan am an yang terserang OPT;

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 4 3

(53)

2010

F.

D irekto ra t B u d id a ya T ana m a n Sayuran dan B io fa r m a k a

8. Deterjen u n tu k m encuci alat aplikator, m engendalikan OPT terten tu dan pencam pur b a h a n pestisida nabati;

9. Alkohol 70%, kloroks 1% dan lysol.

U ntuk m ensuciham akan (desinfektan) alat-alat p ertan ian (pisau, gunting pangkas d an gergaji);

10. Alat pelindung u n tu k m elindungi bagian tu b u h dari cem aran b a h an kimiawi (pestisida).

Prosedur Pelaksanaan

1. Lakukan pengam atan OPT secara berkala dengan m engam bil contoh secara tep at u n tu k m engetahui jen is OPT, luas dan intensitas serangan.

2. Perkirakan OPT yang perlu diw aspadai d an dikendalikan, apabila m encapai am bang kendali lak u k an pengendalian 3. K onsultasikan kepada petugas PHP/POPT

a ta u petugas dinas p ertan ian setem pat.

4. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

4 4 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(54)

D irektorat B u d id a ya T anam an S a yu ra n da n B io fa r m a k a 2010

Gam bar 7 : Pengandalian ham a dan penyakit jagung m anis secara visual

Gam bar 8 : Pengendalian ham a dan penyakit jagung m anis secara kimiawi

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 4 5

(55)

2010 D irekto ra t B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

G. Je n is Hama

1. Lalat Bibit (Atherigona exigua Stein) a. Bioekologi

lalat bibit dengan ciri-ciri w arna lalat abu-abu, w arna punggung kuning kehijauan bergaris, w arna p e ru t coklat kekuningan, w arna telur p u tih m utiara, dan panjang lalat 3 - 3 , 5 mm. H am a ini m eletakkan telurnya yang berw arna p u tih di baw ah p erm ukaan daun.

Setelah beberapa hari, telur m enetas m enjadi larva lalu m em akan daun, pangkal daun, d an pangkal batang.

Serangan larva lalat m enyebabkan m unculnya lubang-lubang di selu ru h bagian tan am an . J ik a serangannya m enghebat, b atan g a k an p a ta h k aren a pangkalnya habis dim akan

b. Gejala serangan

d a u n b eru b a h w arna m enjadi kekuningan, bagian yang terserang m engalam i pem busukan, akhirnya tan am an m enjadi layu, p ertu m b u h an tan am an m enjadi kerdil a ta u mati.

c. Pengendalian 1) K ultur Teknis

M elakukan p en an am an secara serentak, m em akai benih varietas

4 6 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(56)

D irekto ra t B u d id a y a T a nam an S a yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

yang ta h a n serangan h am a ini, m em asang m ulsa jeram i di atas bedengan, dan selalu m enjaga kebersihan bedengan dari gulm a

2) Fisik Mekanis

Pengorodongan pem bibitan dengan kain k a sa dan pem asangan kain k asa setinggi 1,8 m di sekeliling tanam an, pem asangan perangkap likat kuning 40 b u a h /h a ,

3) Hayati

Pem anfaatan m u su h alam i yang potensial u n tu k m engendalikan ham a ini, a n ta ra lain parasitoid Trigonopastra agrom yzae, patogen serangga M etarrhizium sp

4) Kimiawi

Aplikasi pestisida yang terdaftar dan diizinkan M entan dengan b a h an aktif deltam etrin, profenofos,digunakan apabila populasi lalat bibit a ta u k eru sak a n tan am an telah m encapai am bang pengendalian lebih a ta u sam a dengan 15% per tan am an contoh. Pengendalian ju g a dapat dilakukan dengan m enggunakan pestisida alami sebagaim ana terlam pir.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 4 7

(57)

2010 D irekto ra t B u d id a y a T ana m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

2. Ulat Pemotong a. Bioekologi

beberapa jenis u la t pemotong: Agrotis ipsilon; Spodoptera litura, penggerek batang jagung (Ostrinia fu m a ca lis), dan penggerek b u a h jagung (Helicoverpa armigera).

b. Gejala Serangan

tan am an terpotong pad a pangkal batang a ta u tangkai d a u n , ditandai dengan bekas gigitan, akibatnya tan a m an yang m asih m uda roboh

c. Pengendalian 1. K ultur Teknis

M elakukan p e n an am an secara serentak, m em akai benih varietas yang ta h a n serangan h am a ini, m em asang m ulsa jeram i di atas bedengan, d an selalu m enjaga kebersihan bedengan dari gulm a yang m enjadi tem pat persem bunyiaan ham a.

2. Hayati

Pem anfaatan m u su h alami, seperti p arasit telur Trichogramma sp u n tu k H. armigera, patogen M etarrhizium sp u n tu k A.lipton, d an Telenom us spodopterae u n tu k S.litura

4 8 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(58)

D irektorat B u d id a ya T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

3. Kimiawi

Aplikasi pestisida yang terdaftar d an diizinkan M entan dengan b a h an aktif deltam etrin, profenofos, imidakloprid, digunakan apabila populasi lalat bibit a ta u k e ru sak a n tan am an telah m encapai am bang pengendalian lebih a ta u sam a dengan 15% per tan am an contoh. Pengendalian ju g a d ap at dilakukan dengan m enggunakan pestisida alam i sebagaim ana terlam pir.

3. Penggerek B atang (Sesam ia inferens Wj a. Bioekologi

Serangga ini m eletakkan telurnya pada daun. Setelah m enetas, larvanya ak an m em akan b atan g jagung

b. Gejala semangan

T anam an * jagung yang terserang penggerek batang m aka a k an m unculnya lubang pada batang. Selain itu, penggerek batang ju g a m enyerang ram b u t d an p u cu k tongkol buah. Jik a dibiarkan, h am a ini bisa m en u ru n k a n produksi a ta u b ah k an m enyebabkan gagal pan en

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 4 9

(59)

2010 D irektorat B u d id a y a T ana m a n S a yu ra n d a n B io fa r m a k a

c. Pengendalian 1) Fisik m ekanis

M elakukan p en an am an secara serentak, m em akai benih varietas yang ta h a n serangan h am a ini, m em asang m ulsa jeram i di atas bedengan, dan selalu m enjaga kebersihan bedengan dari gulm a yang m enjadi tem pat persem bunyiaan ham a, dan rotasi tan a m an dengan tan a m an b u k an inang.

2) Hayati

Penggunaan patogen serangga M etarrhizium sp, nem atoda S tein e m em a sp

3) Kimiawi

Aplikasi pestisida yang terd aftar dan diizinkan M entan dengan b a h a n aktif siperm etrin, lam da sihalotrin, digunakan apabila populasi cara lain tid ak m am pu m engatasi serangan.

Pengendalian ju g a d a p at dilakukan dengan m enggunakan pestisida alami sebagaim ana terlam pir.

5 0 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(60)

D irektorat B u d id a ya T ana m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

4. Ulat Tongkol (Heliotis armigera) a. Bioekologi

Ulat Tongkol (Heliotis armigera) m eletakkan telurnya yang berw arna p u tih di d a u n dan ram b u t tongkol.

Setelah m enetas, telur ak an berubah m enjadi larva berw arna kuning dengan kepala berw arna hitam . Larva inilah yang ak an m enyerang tongkol buah, dan m enyebabkan k e b u su k an

b. Gejala serangan

Ulat ini m enyerang tongkol tan am an jagung, sehingga tongkol m enjadi b u su k c. Pengendalian

1) K ultur teknis

M elakukan p enanam an secara serentak, m em akai benih varietas yang ta h a n serangan h am a ini, m em asang m ulsa jeram i di atas bedengan, m engum pulkan u la t dan dibunuh, selalu m enjaga kebersihan bedengan dari gulm a yang m enjadi tem pat persem bunyiaan ham a, dan rotasi tan am an dengan tan am an b u k an inang.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 51

(61)

20X0 D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

4) Hayati

Penggunaan patogen serangga M etarrhizium sp, nem atoda S tein e m em a sp

5) Kimiawi

Aplikasi pestisida yang terdaftar dan diizinkan M entan dengan b a h a n aktif lam da sihalotrin, em am ektin benzoad, Pengendalian ju g a d ap at dilakukan dengan m enggunakan pestisida alami sebagaim ana terlam pir.

5. Ulat ta n a h (Agrotis ipsilon) a. Bioekologi

Telur diletakkan p a d a tan a m an a ta u pangkal ta n a m a n dekat p erm ukaan tan ah , d a n p ad a gulm a secara tunggal dan berkelompok. Ulat aktif pad a senja a ta u m alam hari. Pada siang h ari u lat bersem bunyi p ad a p erm ukaan ta n a h sekitar b atang m uda.

b. Gejala serangan

Ulat ta n a h (Agrotis ipsilon) m enyerang bagian-bagian vital tan a m an seperti b atang d an b u ah . Ulat ta n a h biasa m enyerang tan a m an yang m asih m uda.

5 2 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(62)

D irektorat B u d id a y a T a nam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

c. Pengendalian 1) K ultur teknis

Pengolahan ta n a h yang baik u n tu k m em bunuh kepompong dalam tan ah , sanitasi dengan m em bersihkan lahan dari gulm a tem pat ham a m eletakkan telur.

2) Fisik m ekanis

Bila ditem ukan serangan, ta n a h disekitar tan a m an dikorek dan u lat yang ditem ukan dibunuh.

3) Hayati

Pem anfaatan m u su h alami, seperti parasitoid u la t Cotecia (=Apanteles) rufricus, patogen serangga Botrytis sp dan M etarrhizium sp

4) Kimiawi

Aplikasi pestisida yang terdaftar dan diizinkan M entan dengan b ah an aktif

karbosulfan, klorpirofos.

Pengendalian ju g a d ap at dilakukan dengan m enggunakan pestisida alam i sebagaim ana terlam pir.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 5 3

(63)

2010 D irekto ra t B u d id a ya T a n a m a n S a y u ra n da n B io fa r m a k a

H. Jen is Penyakit

1. Penyakit bulai Sclerospora (Peronosclerospora) m a ydis

a. Gejala serangan :

Penyakit ini disebabkan oleh cendaw an, dim ana p ertu m b u h an tan am an agak terganggu dan tidak berbuah. Serangan yang hebat, tan am an ak an berw arna p u tih /b u la i

b. Pengendalian

1) M enanam varietas jagung m anis yang seh at dan ta h a n penyakit bulai 2) M elakukan sanitasi dengan

m engeradikasi tan am an terserang

dengan cara dicabut dan

dim usnahkan.

3) M elakukan pergiliran tan a m an dengan tan am an yang b u k an inang.

4) Memperbaiki aerasi tan a h agar tidak terjadi genangan air dan kelem baban yang cukup tinggi.

5) Aplikasi agens hayati Trichoderma sp sa a t tanam dengan kosentrasi 5 g r/k g kompos d an penyem protan p ad a u m u r 15,30, 45 h s t dengan kosentrasi 10 m l/liter air, serta penggunaa pestisida kimia yang terdaftar dan diizinkan M entan dengan b a h a n aktif mefenoksam.

5 4 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s

(64)

D irektorat B u d id a y a T anam an S a yu ra n d a n B io fa r m a k a 20X0

2. Penyakit Hawar D aun H elm ithosporium turicum

a. Gejala serangan

T anda penyakit ini ialah adanya bercak- bercak kuning seperti k a ra t p ad a daun.

Ada yang m enyebutnya dengan k a ra t daun. Penyakit ini perlu diw aspadai k aren a banyak terjadi di m usim hujan, k aren a ku ran g sinar m atah ari

b. Pengendalian

M enanam varietas jagung m anis yang se h at d an ta h a n penyakit haw ar d au n M elakukan sanitasi dengan m engeradikasi tan am an terserang dengan cara dicabut dan dim usnahkan.

M elakukan pergiliran tan a m an dengan tan a m an yang b u k an inang.

Memperbaiki aerasi ta n a h agar tidak terjadi genangan air d an kelem baban yang cukup tinggi.

Aplikasi agens hayati Trichoderma sp sa a t tan am dengan kosentrasi 5 g r/k g kom pos dan penyem protan p ad a u m u r 15,30, 45 h s t dengan kosentrasi 10 m l/lite r air, serta penggunaa pestisida kimia yang terdaftar dan diizinkan M entan dengan b ah an aktif mancozeb, karbendazim , propikonazol.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 5 5

(65)

2010 D irektorat B u d id a ya T a n a m a n S a yu ra n d a n B io fa r m a k a

3. Kahat Hara

a. Gejala serangan

Terlihatnya w arna d au n yang p u cat a ta u b a h k an lebih gelap dari w arna biasanya, p ertu m b u h an tan a m an yang kerdil dan tidak m enghasilkan buah.

b. Pengendalian

1) Kenali du lu gejala kekurangan u n s u r h a ra esensial pad a tan a m an jagung m anis.

2) M elakukan pem upukan di dalam a lu r di sisi tanam an.

5 6 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n i s

(66)

D irektorat B u d id a ya T anam an S a yu ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r O p e r a sio n a l

P r o sed u r

N o m o r SO P J a g u n g

M a n is X

T a n g g a l

P a n e n

H a la m a n 5 7 - 6 0

R e v is i k e ...

T g l....

X . PANEN

A. Definisi

Kegiatan memetik b u ah yang telah siap panen yaitu pada sa at m encapai kem atangan fisiologis sesuai dengan varietas yang digunakan.

Gam bar 9. Panen jagung m anis

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 5 7

(67)

2010 D irektorat B u d id a ya T anam an Sa yu ra n da n B io fa r m a k a

Gam bar 10. Panen jagung m anis B. Tujuan

U ntuk m endapatkan b u ah dengan tingkat kem atangan sesuai perm intaan p asar dengan m u tu b u ah yang baik sesuai sta n d ar p asar

C. Validasi/Referensi

1. Jen is & Budidaya Jag u n g Manis (Wikipedia, B uku T ahunan Direktorat T anam an Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari Direktorat Perbenihan dan S arana Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Jaw a B arat

5 8 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(68)

D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

D. B ahan dan Alat

1. Keranjang plastik a ta u kontainer plastik 2. G udang

E. Fungsi B ahan d an Alat

1. Keranjang plastik a ta u kontainer plastik digunakan sebagai w adah hasil panen.

2. G udang digunakan sebagai tem pat m enyim pan buah.

F. Prosedur Pelaksanaan

1. Panen dilakukan pad a sa a t tidak hujan.

2. Pada sa a t tan a m an telah m encapai m asak fisiologis (estimasi visual), m aka bagian tan am an diatas tongkol su d a h d ap at dipangkas bila cuaca m em ungkinkan dan jagung dibiarkan beberapa hari di lapangan agar k a d ar airnya d ap at berkurang dilapangan sehingga d apat m engurangi biaya pengeringan

3. Lakukan panen pad a u m u r 70 - 90 HST (hibrida), 100 - 110 HST (nonhibrida), a ta u dengan tingkat kem asakan telah m encapai + 80%

4. C ara panen dengan m em etik dan m enyertakan tangkai buahnya.

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 5 9

(69)

20X0 D irekto ra t B u d id a y a T a nam an S a yu ra n d a n B io fa r m a k a

5. Tem patkan hasil panen di keranjang a ta u em ber d an baw a ke tem pat penam pungan sem entara

6. Lakukan sortasi b u a h yang terserang OPT kem udian m u sn ah k an .

7. Apabila a k an di ambil bijinya, m aka lakukan pem ipilan biji terhadap b u a h yang su d a h disortasi

8. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

G. S asaran

M endapatkan b u a h dengan tingkat kem atangan sesu ai preferensi p a sa r dengan m u tu b u a h yang sesuai dengan stan d ar.

6 0 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P 'j J a g u n g M a n is

(70)

D irekto ra t B u d id a y a T anam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a 2010

S ta n d a r N o m o r T a n g g a l

O p e r a sio n a l

P r o se d u r SO P J a g u n g M a n is X I

H a la m a n R e v is i k e ...

P a s c a P a n e n

6 1 - 6 4 T g l....

X I. PASCA PANEN A. Definisi

Kegiatan pengelolaan b u a h setelah dipanen hingga siap didistribusikan ke konsum en

B. T ujuan

Menjamin kesegaran, keseragam an u k u ra n d an m u tu b u a h sesuai dengan perm intaan p a sar

C. Validasi/Referensi

1. Je n is & Budidaya Ja g u n g Manis (Wikipedia, B uku T ahunan Direktorat T anam an Sayuran dan Biofarmaka, Deskripsi Varietas dari D irektorat Perbenihan dan S aran a Produksi, dan sum ber lain)

2. Pengalam an petani jagung m anis Provinsi Jaw a B arat

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 61

(71)

2010 D irektorat B u d id a y a T a n a m a n S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

D. Alat

1. Kotak karton, kotak kayu, k aru n g plastik waring

2. Kertas koran E. Fungsi Alat

1. Kotak karton, kotak kayu, karung plastik waring digunakan u n tu k w adah hasil panen 2. Kertas Koran digunakan sebagai alas

F. Prosedur pelaksanaan

1. Lakukan sortasi sesuai dengan kriteria yang dikehendaki pasar.

2. keringanginkan hasil b u a h u n tu k m encegah pem busukan.

3. Lakukan penyim panan dengan m enem patkan produk dalam ru an g an yang sirkulasi u d a ra n y a baik.

4. Lakukan pengem asan sesuai p erm in taa n / tu ju a n p asar. G unakan kem asan yang memiliki daya lindung yang tinggi terhadap k erusakan, am an d a n ekonomis.

5. Setiap kegiatan yang dilaksanakan h a ru s tercatat.

6 2 S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

(72)

D irektorat B u d id a ya T anam an S a yu ra n da n B io fa r m a k a 2010

Gam bar 11. Jagung m anis yang telah dipanen

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is 6 3

(73)

2010

6 4

D irektorat B udidaya Tanam an S a y u ra n d a n B io fa r m a k a

G .S asaran

Terjaminnya kesegaran, keseragam an u k u ran dan m u tu buah sesuai dengan perm intaan pasar

S t a n d a r O p e r a s io n a l P r o s e d u r (S O P ) J a g u n g M a n is

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kode/No : SOP Surat Masuk dan Surat Keluar/ PERPUS/2015/01 Tanggal : 23 Oktober 2015 STANDAR OPERASIONAL

Demikian buku Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai pedoman anggota Reskrim dalam rangka proses gelar perkara guna

SOP Fakultas MIPA 19 FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA DOKUMEN LEVEL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KODE: SOP-MIPA-A09 JUDUL PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN BARANG INVENTARIS

Maksud pembuatan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) agar dapat digunakan sebagai pedoman dalam rangka proses peningkatan tahap penyelidikan ke tahap penyidikan

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas, pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja institusi

Standar Operasional Prosedur Keuangan dan Sarana Prasarana UNRIYO Page 2 UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Kode/No : SOP/PMU/03/VI/2016 Tanggal : 28 Juni 2016 STANDAR

Maksud Standar Operasional Prosedur SOP Pelayanan Informasi Publik ini sebagai acuan mengenai ruang lingkup, tanggungjawab dan wewenang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PPID

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP PEMBIAYAAN Nama Lembaga : TKN SATAP Cigondang Unit Program : Taman Kanak-kanak Tanggal Disahkan : 2 Februari 2022 Standar : Pembiayaan 1 JUDUL