HALAMAN PERSETUJUAN
PENGESAHAN DOKUMEN
JABATAN TANDA TANGAN
Dibuat oleh:
Diperiksa oleh:
Disetujui oleh:
STATUS DOKUMEN
DIKENDALIKAN Ya Tidak
SALINAN Nomor copy
A. Tujuan
Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan sampah medis dalam kondisi bencana ini bertujuan untuk menjadi pedoman bagi para relawan yang tergabung dalam Diponegoro Disaster Acute Response Team (D-DART) saat bertugas menangani sampah
medis di suatu daerah dan masyarakat terdampak bencana agar tidak menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan dan lingkungan.
B. Pengertian
1. Bencana merupakan kejadian mendadak atau berkepanjangan yang dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.
2. Limbah medis adalah semua bahan buangan yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, bank darah, praktek dokter gigi, dan rumah sakit/klinik hewan, serta fasilitas penelitian medis dan laboratorium. .
3. Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) adalah tempat yang digunakan sebagai penyimpanan sementara limbah medis
C. Ruang Lingkup
Standar Operasional Prosedur ini berlaku di lokasi pelayanan kesehatan sementara masyarakat terdampak bencana. Adapun cakupan SOP ini adalah dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan dan evaluasi. Perencanaan dilakukan dengan melakukan analisis data yang diperoleh dari RHA, sehingga diketahui karakteristik wilayah dan sumber daya yang tersedia untuk dapat menentukan bentuk pengelolaan yang sesuai.
Selanjutnya dilakukan koordinasi dan pelaporan kepada pihak yang berkepentingan (pemangku wilayah, tokoh masyarakat, masyarakat terdampak) agar tindakan selanjutnya dapat segera dilaksanakan.
SOP ini berlaku pada fase bencana dan pasca-bencana yaitu: tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. SOP ini menjadi panduan para relawan yang tergabung dalam D-DART untuk bertugas di lokasi bencana maupun bagi masyarakat terdampak bencana. SOP ini diterapkan mulai dari waktu disahkannya hingga waktu yang tidak ditentukan, kecuali ada pembaharuan di kemudian hari.
D. Keterkaitan
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
2. UU No 26 tahun 2009 tentang Kesehatan bagian kesepuluh Pelayanan Kesehatan pada Bencana Pasal 82 ayat 1
3. Permenlhk 56 tahun 2015 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengelolaan limbah berbahaya dan beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan
4. Permenkes 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
5. SOP RHA
E. Kualifikasi Pelaksana
Kualifikasi umum yang harus dimiliki seorang relawan adalah bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan sehat secara biopsikososiospiritual. Relawan yang masih bersatus mahasiswa lajang wajib memiliki izin dari orangtua atau wali dan penanggungjawab akademik. Kualifikasi lain untuk relawan yang bertugas di lokasi bencana telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011.
F. Peralatan / Perlengkapan
1. Material bangunan untuk membuat lantai, dinding dan atap, bisa berupa kayu, fiber atau bahan lain sesuai karakteristik yang diinginkan, yaitu terlindung dari sinar matahari, ventilasi cukup, lantai kedap
2. Peralatan pertukangan
3. Tempat sampah sesuai karakteristik limbah 4. Kantong plastik sesuai karakteristik limbah 5. Alat labelling / Spidol
G. Pencatatan dan Pendataan
1. Data tentang jumlah dan karakteristik timbulan limbah medis
2. Data tentang ketersediaan lokasi TPS H. Pihak yang Terkait
1. BPBD : Koordinator
2. Kementerian kesehatan : Pusat Krisis Kesehatan, Dinas Kes. Prov dan DKK
3. KemenPU PR : Sarana & prasarana I. Mekanisme
(Terlampir)
Lampiran
MEKANISME PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS D-DART
No Kegiatan Pelaksana Mutu Baku Keterangan
PUSDALOP D-DART
Ketua D-DART
Ketua LPPM UNDIP
Tim Komando Tanggap Bencana (KOMTANA)
D-DART
Tim Lapangan (TIMLAP)
D-DART
BPBD JATENG
Kelengkapan Waktu Output
1 Menerima instruksi dari Ketua D-DART untuk melakukan pengelolaan sampah domestic di lokasi terdampak bencana (Surat Tugas)
Laporan Kejadian Bencana
30 menit Laporan Kejadian Bencana
Informasi curah hujan dari BMKG dan bencana tanah longsor dari BNPB/
BPBD 2 Melakukan koordinasi
dengan pemangku wilayah terdampak
Laporan Kejadian Bencana
10 menit Laporan Kejadian Bencana
bencana
3 Menerima informasi dari tim RHA tentang kondisi wilayah terdampak bencana
Laporan Kejadian Bencana
1 jam Surat Penugasan
SOP Penugasan TIMLAP D- DART 5 Melakukan analisis
data RHA untuk menentukan metode pengelolaan yang akan dilakukan
Pengkajian melalui key informant
1-2 jam Hasil Kaji Cepat
6 Melakukan rapat koordinasi untuk persiapan sumberdaya dan peralatan untuk turun lapangan di daerah terdampak (Surat tugas pembentukan tim)
Undangan rapat via grup media social
Hasil kaji cepat
30 menit Rekomendasi skala bencana
7 Tim berangkat menuju lokasi bencana
Rekomendasi status bencana
10 menit Rekomendasi status bencana 9 Melaporkan ke
pemangku wilayah setempat bahwa tim telah berada di lokasi
Rekomendasi status bencana
30 menit Status bencana
10 Melakukan koordinasi dengan
pimpinan/coordinator pelayanan kesehatan di lokasi terdampak bencana
Perintah pembentukan Tim
Komando Tanggap Darurat
1 jam Tim
KOMTANA
14 Melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi tentang
Perintah Komando Tanggap
6 jam Pos
KOMTANA di lapangan
kegiatan pengelolaan sampah medis di pelayanan kesehatan
Darurat aktif
15 Melakukan pelatihan pengelolaan sampah
medis yang
melibatkan medis/
paramedic, relawan
Perintah Komando Tanggap Darurat
5x24 jam
Rencana strategis dan taktis
SOP Pencarian Korban Bencana, SOP Pertolongan Korban Bencana, SOP Evakuasi Korban Bencana,
16 Melaporkan telah mengakhiri kegiatan inisiasi pengelolaan sampah medis kepada pemangku wilayah
Surat Perintah Pengahkhiran Tim
Komando Tanggap
60 menit Pos
KOMTANA berakhir
Darurat
17 Membuat laporan hasil kegiatan pengelolaan sampah medis kepada ketua D-DART
Laporan Hasil Kegiatan Inisiasi PEngelolaan Sampah Domestik
45 menit Laporan pengakhiran tanggap darurat
18 Membubarkan tim inisiasi pengelolaan sampah medis D-
Laporan Hasil Penanganan Tanggap
1 minggu Laporan hasil penanganan
DART Darurat Bencana
Tanggap Darurat Bencana
Mulai
Identifikasi jumlah timbulan limbah medis sesuai klasifikasinya
Pengerjaan TPS limbah medis Penentuan lokasi dan desain Tempat
Penyimpanan Sementara
Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
Selesai
Pemasangan simbol limbah medis Perancangan Struktur Tempat
Penyimpanan Sementara