Sistematika Penulisan Tugas Akhir Berbasis Project
Mata Kuliah E-Bisnis Semester II
LEMBAGA AIK & MKDU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
JUNI 2021
No Isi Deskripsi
A Judul Rumusan judul jelas dengan memuat 3-10 kata;
Ditulis dengan huruf kapital semua atau Setiap awal kata pokok dengan huruf besar
B BAB 1 Pendahuluan Ditulis tersendiri bila tebal tulisan lebih dari 15 halaman. Kurang dari itu cukup ditulis dengan huruf capital atau angka Romawi.
1. Landasan Religius Berisi landasan Religius (ayat dan hadist) sebagai titik tolak pembahasan
2. Latar belakang Berisi juga alas an ilmiah mengapa judul itu penting dibahas.
Ditulis dalam bentuk uraian dan minimal satu paragraf
3. Tujuan Penulisan Rumusan tujuan harus jelas dan menjawab masalah yang disampaikan pada rumusan masalah.
Jumlah tujuan SAMA dengan jumlah masalah dan topic yang dibahas.
Rumusan tujuan menggunakan kata-kata yang terukur.
4. Manfaat Tulisan Bagian menguraikan manfaat tulisan yang dibuat bagi bidang ilmu yang relevan dan bagi pembaca tulisan ini.
Singkatnya, seseorang yang membaca tulisan ini secara utuh akan memperoleh apa?
C 5. BAB II Tinjauan Teori
Landasan Toritik dalam proses pengembangan proyek E bisnis
Materi dasar E Buinis yang bersiskan teori tentang 3.1. Profil Merchant
1. Teori konsep E-Bisnis 2. Segementasi Konsumen 3. Value Proposisi
4. Channel
5. Customer Relationship 6. Menu Merchant
7. Promosi
8. Food Sanitazion 9. Halal
E 6. BAB III Impelentasi
Proyek Uraian tentang implementasi recrutmen mechant yang diambil dari kegiatan Klompok yang bersisikan minimal 3 marchant yang di recrut dengan uraian:
1. Segementasi Konsumen
2. Value Proposisi 3. Channel
4. Customer Relationship 5. Menu Merchant
6. Promosi
7. Food Sanitazion 8. Halal
9. Dokumentasi
Selain Tugas kelompok mahasiswa di wajibkan untuk mempromosikan Samarinda Food secara Individu dengan menggunakan berbagai
macam media informasi 10 kali promosi.
1. Uraiaan media informasi yang di gunakan
2. Uraian tentang kekurangan dan kelebiahan media informasi yang di gunakan
3. Dokumentasi
E BAB IV Penutup Bagian akhir tulisan ilmiah. Sama seperti pendahuluan, bisa ditulis bab tersendiri atau cukup dengan abad atau angka romawi.
Kesimpulan Jumlah kesimpulan SAMA dengan jumlah masalah dan topic yang dibahas.
Kesimpulan dibuat rincian, satu topic
pembahasan HANYA satu kalimat kesimpulan.
Rekomendasi/Saran Rekomendasi atau saran adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan setelah membaca tulisan ini.
Formula rekomendasari harus jelas SIAPA yang dituju dan APA yang disarankan.
F 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah sumber rujukan tulisan ilmiah yang kita buat.
Ditulis berdasarkan urutan abjad pengarang (nama pengarang, tahun, judul tulisan, kota penerbit, dan nama penerbit).
Jumlah rujukan minimal 3 buah (buku, Koran/jurnal, internet)
G 2. Aturan Penulisan Gunakan huruf roman atau arial ukuran 12;
Spasi tulisan 1,5 pada ukuran kuarto
Gunakan ejaaan yang benar, kalimat yang efektif, dan paragraf yang benar
Laporan Implementasi Proyek Recrutmen dan Pendampingan Bisnis Digital Samarinda Food Pada ………
Oleh : Andi Samarindasi Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Samarinda, 7 Juni 2022
Penulis
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang
Merchant adalah penjual barang/jasa yang memiliki bentuk usaha (physical store) maupun online store yang bekerjasama dengan bank dalam penyediaan layanan penerimaan pembayaran via e-money bank yang bersangkutan.
1.2 Landasan religius
Pelaku merchant dapat menawarkan barang dan jasa mereka dalam bentuk usaha toko fisik ataupun dalam bentuk toko online di internet.
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari melakukan merchant adalah agar bisnis yang dijalankan mampu menghasilkan laba yang besar, sehingga bisa memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
1.4 Manfaat
Agar Lebih mudah memantau segala transaksi jual beli Bab 2 Tinjauan Teori
2.1 Teori konsep E-Bisnis Pengertian e-Business
Menurut (Harisno & Pujadi, 2009), e-Business merupakan kegiatan berbisnis di internet, yang tidak saja pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis. Sedangkan (Chaffey, 2009) mendefinisikan “e-Business is the transformation of key business processes through the use of Internet technologies”.
Menurut (Dhillon & Kaur, 2012) e-Business adalah sebuah teknologi untuk mengembangkan proses bisnis yang terdiri dari proses internal organisasi seperti sumber daya manusia, sistem keuangan dan administrasi serta proses eksternal seperti penjualan dan pemasaran, penyediaan barang dan jasa dan juga hubungan dengan pelanggan. Dhillon & Kaur (2012) juga menjelaskan bahwa e-Business adalah jenis metode yang menghubungkan berbagai perusahaan untuk membuat sistem pemrosesan internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel, dekat dengan mitra dan pemasok, dan dengan cara ini mereka memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menurut (O'Brien, 2003) e-Business adalah penggunaan internet dan jaringan dan teknologi informasi lainnya untuk mendukung perdagangan elektronik, komunikasi
dan kolaborasi perusahaan, dan proses bisnis berbasis website baik di dalam perusahaan internetwork, dan dengan pelanggan dan mitra bisnisnya.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa e-Business merupakan suatu kegiatan yang menggunakan teknologi internet sebagai media utama untuk menjalankan proses bisnis sebuah perusahaan dan dapat menghemat biaya operasional perusahaan karena semua aktivitas dapat dilakukan melalui jaringan internet.
2.2 Segmentasi Konsumen
Segmentasi pelanggan adalah sebuah strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan dengan cara mengelompokkan mereka dalam beberapa kelompok yang berbeda.
Kelompok-kelompok ini biasanya dikumpulkan berdasar sifat-sifat pelanggan, misalnya kebutuhan dan perilaku konsumsi mereka. Di samping itu, segmentasi pelanggan juga dapat dilakukan dengan mengelompokkan mereka sesuai demografi (usia, jenis kelamin, hingga profesi).
Pengelompokan ini kemudian dilanjutkan dengan menentukan proposisi nilai. Setiap kelompok diberikan proposisi nilai yang paling sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Setelah itu kemudian barulah Anda menerapkan model bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan dari segmen-segmen tersebut. Suatu organisasi dapat mengkategorikan konsumen ke dalam kelompok yang berbeda jika memiliki karakteristik berikut.
Jenis-Jenis Segmentasi Pelanggan
Segmentasi pelanggan ada beragam jenisnya. Beberapa ahli memiliki pendapat masing-masing tentang klasifikasi dalam segmentasi pelanggan ini. Berikut ini segmentasi pelanggan yang sangat umum diterapkan dalam berbagai model bisnis.
Segmentasi Menurut Demografis
Segmentasi pelanggan yang pertama adalah segmentasi yang paling umum ditemukan. Dalam segmentasi menurut demografis, Anda mengelompokkan pelanggan menurut data demografis atau kependudukan mereka. Pengelompokan ini bisa berdasarkan usia, jenis kelamin, profesi, hingga status pernikahan.
Segmentasi Menurut Geografis
Selain demografis, Anda ternyata juga bisa menggunakan data geografis. Artinya, Anda mengelompokkan pelanggan berdasarkan kondisi geografis tempat mereka tinggal. Anda juga bisa mempertimbangkan iklim atau ukuran pasar pada daerah pelanggan yang dibidik.
Segmentasi Menurut Perilaku Konsumsi
Segmentasi perilaku konsumsi menjadikan perilaku pelanggan menjadi indikator utama pengelompokan. Perilaku yang diperhatikan adalah bagaimana cara pelanggan berinteraksi dengan barang atau jasa yang Anda tawarkan.
Segmentasi Menurut Siklus Hidup
Di samping preferensi atau kebutuhan pelanggan, Anda juga harus paham bahwa pelanggan juga memiliki siklus hidup (costumer journey). Siklus hidup pelanggan ini menunjukkan sedang ada di tahap pembelian manakah mereka.
2.3 Value Proposisi
Value proposition mengacu pada nilai yang dijanjikan perusahaan untuk diberikan kepada pelanggan jika mereka memilih untuk membeli produk mereka. Value proposition merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan secara keseluruhan. Value proposition memberikan pernyataan yang memperkenalkan merek perusahaan kepada konsumen dengan memberi tahu mereka apa perusahaan itu berdiri, bagaimana perusahaan itu beroperasi, dan mengapa itu layak untuk bisnis mereka.
Value proposition dapat disajikan sebagai pernyataan bisnis atau pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meringkas mengapa konsumen harus membeli produk atau menggunakan layanan. Pernyataan ini, jika diungkapkan secara meyakinkan, meyakinkan konsumen potensial bahwa satu produk atau layanan tertentu yang ditawarkan perusahaan akan menambah nilai lebih atau lebih memecahkan masalah bagi mereka daripada penawaran serupa lainnya.
2.4 Channel
Channel adalah saluran pemasaran yakni suatu organisasi, kegiatan maupun individu yang diberi tugas untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen serta membantu pemasaran produk atau jasa. Proses penyaluran barang tersebut dikenal sebagai saluran distribusi. Sedangkan pihak yang melakukan tugas tersebut disebut mitra saluran pemasaran.
Kehadiran mitra adalah poin utama untuk menciptakan saluran pemasaran dengan strategi pemasaran yang terencana sehingga efektif untuk meningkatkan profit bisnis.
Selain itu, hadirnya mitra saluran pemasaran akan membantu dalam proses pembangunan popularitas suatu bisnis pada target audiens. Jadi, bisnis yang dimiliki tidak hanya mendapatkan keuntungan yang lebih besar tetapi juga mendapatkan brand awareness yang tinggi. Maka dari itu, dalam proses kemitraan dibutuhkan hubungan yang saling menguntungkan antara pemilik bisnis dan mitra saluran pemasaran sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh kedua belah pihak.
Jenis-Jenis Marketing Channel
Setelah mengetahui definisi saluran pemasaran (marketing channel) , kini saatnya Anda mengenal jenis-jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran produk atau jasa Anda.
- Berikut jenis-jenis saluran pemasaran:
Penjualan Langsung (Direct Selling) Penjualan Melalui Pengecer (Reseller) - Contoh Digital Marketing Channel
Dibagi menjadi 4 kategori yakni:
Penjualan Melalui Referensi Tautan ( Affiliate Marketing) Display Advertising
Email Marketing
Social Media Marketing
2.5 Customer Relationship
Customer relationship adalah strategi pemasaran yang berguna untuk mempertahankan konsumen, pelanggan, dan juga klien agar tak beralih ke bisnis kompetitor. Melalui customer relationship yang terjaga dengan baik, bisnis yang kamu jalankan akan lebih berpotensi untuk mendapatkan pembelian berulang (repeat order) dari para pelanggan.
Agar hal tersebut dapat terjadi, pengelolaan pelanggan harus dilakukan dengan maksimal. Semakin banyak jumlah konsumen pada bisnis yang kamu jalankan, semakin besar pula potensi bisnis untuk bisa berkembang dan memberikan keuntungan yang lebih maksimal.
Saat hal ini terjadi, artinya pengelolaan bisnis yang kamu lakukan sudah berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan bisnis, kamu tentu harus selalu berinovasi agar bisa meluncurkan produk atau layanan dengan tingkat keunggulan lebih tinggi ketimbang milik kompetitor dan memuaskan customer yang sudah ada.
Salah satu contoh customer relationship adalah penyediaan fasilitas informasi secara lebih lengkap. Jadi, pihak konsumen pun dapat lebih cepat mengenal produk baru tersebut sekaligus menyampaikan keluhan, masukan, dan juga kritik yang mampu menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas produk atau bisnis secara umum.
Penyediaan fasilitas tersebut adalah cara untuk bisa terhubung dengan pelanggan dan juga membangun kedekatan secara lebih erat. Barulah perusahaan mampu mendapatkan kesempatan untuk berkembang dengan lebih pesat lagi melalui segala informasi yang berhasil didapatkan dari pelanggan atau kliennya.
2.6 Menu Merchant
Merchant adalah individu atau kelompok yang berperan sebagai penjual barang dan/atau jasa yang memiliki physical store atau bentuk usaha toko fisik maupun toko online. Yang membedakan merchant dengan toko yang lain adalah sistem pembayaran yang diterima. Umumnya, merchant bekerja sama dengan bank dalam penyediaan layanan pembayaran melalui e-money bank yang bersangkutan.
Selanjutnya, merchant juga dibagi menjadi dua: merchant perorangan dan merchant berbadan hukum. Merchant perorangan adalah merchant yang dimiliki oleh perseorangan tanpa ada sistem dan ketentuan pendirian usaha berbadan hukum.
Sedangkan, merchant berbadan hukum adalah merchant yang didirikan berdasar sistem dan ketentuan pendirian usaha berbadan hukum. Ketika merchant berbadan hukum telah didaftarkan, merchant ini selanjutnya akan mendapat ID penjual produk.
Cara Kerja Merchant
Secara umum, operasional merchant sama seperti toko yang lain: menjual barang dan melayani konsumen, dengan sistem aturan menurut bank yang telah menerapkan aturannya kepada penjual tersebut.
Pertama, pemilik toko harus mendaftarkan tokonya terlebih dahulu kepada mitra dengan data-data yang diperlukan. Data ini akan otomatis tersimpan di database perusahaan sebagai ID pengenal. Saat data sudah resmi tersimpan dan didaftarkan toko tersebut otomatis menjadi merchant. Dengan mendaftar sebagai merchant, pemilik toko sudah bersedia melakukan kerja sama dengan menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku.
Kedua, toko yang sudah terdaftar sebagai merchant kini memiliki virtual office yang bertugas sebagai media dalam menerima transaksi diskon virtual dan mata uang virtual. Diskon dan mata uang virtual ini didapat dari customer yang melakukan pembelian di merchant.
Ketiga, saat proses transaksi sudah dilakukan, penjual atau pemilik merchant akan mengirim produk yang dibeli kepada customer. Produk yang dikirim sebelumnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak, termasuk juga bentuk produk, jumlah yang diinginkan, dan biaya pengiriman.
2.7 Promosi
Promosi mengacu pada seluruh rangkaian kegiatan, yang mengomunikasikan produk, merek, atau layanan kepada pengguna. Idenya adalah untuk membuat orang sadar, menarik, dan membujuk untuk membeli produk, lebih disukai daripada orang lain. Secara umum, promosi adalah upaya untuk menginformasikan atau menawarkan sebuah produk kepada konsumen sehingga konsumen membeli dan mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut.
Tujuan Promosi
Seseorang atau perusahaan melakukan upaya promosi untuk suatu tujuan. Ada beberapa tujuan dari promosi yang dilakukan seseorang ataupun sebuah perusahaan, yaitu:
Untuk menyebarluaskan informasi tentang suatu produk (barang/jasa) kepada masyarakat atau calon pelanggan potensial
Untuk menjangkau dan mendapatkan konsumen baru serta mempertahankan loyalitas mereka
Untuk membantu meningkatkan angka penjualan sekaligus meningkatkan keuntungan
Untuk membantu mengangkat keunggulan dan membedakan produk dari produk dari pesaing
Untuk branding atau menciptakan citra suatu produk di mata konsumen seperti yang diinginkan oleh perusahaan
Untuk memengaruhi opini dan perilaku konsumen terhadap suatu produk
2.8 Konsep Food Sanitazion
Hygiene sanitasi makanan adalah suatu upaya untuk menjaga atau mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Dalam pengelolaan makanan, ada 6 prinsip hygiene sanitasi yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pemilihan Bahan Baku Makanan
Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan baku harus diperhatikan.
2. Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya terbagi menjadi 4 (empat) cara yaitu penyimpanan sejuk (cooling), penyimpanan dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku (frozen).
3. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah proses perubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap saji.
4. Pengangkutan Makanan
Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi risikonya daripada pencemaran bahan makanan pada saat pengangkutan makanan.
5. Penyimpanan Makanan
Kontaminasi dapat terjadi sewaktu proses pengolahan makanan maupun melalui wadah dan atau penjamah makanan yang membiarkan makanan pada suhu ruangan.
Kondisi optimum mikroorganisme patogen dalam makanan siap saji adalah 1-2 jam.
6. Penyajian Makanan
Prinsip penyajian makanan adalah wadah untuk setiap jenis makanan harus ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan tertutup. Tujuannya agar makanan tidak terkontaminasi silang.
2.9 Konsep Halal
Sertifikasi Halal sebagai Penerapan Etika Bisnis Islami dalam Upaya Perlindungan bagi Konsumen Muslim. Sertifikasi halal dalam makanan sangat dibutuhkan oleh konsumen Muslim untuk memberikan jaminan agar tidak mengkonsumsi atau menggunakan produk barang atau jasa yang tidak halal sehingga tidak terkena dosa. Maka menjadi tugas pemerintah untuk memberikan jaminan kepada konsumen Muslim agar produk barang atau jasa yang beredar di tengah- tengah masyarakat benar-benar halal. Label halal sendiri memberikan keuntungan bagi pelaku usaha seperti meningkatkan kepercayaan konsumen, meraih pasar pangan halal global, meningkatkan marketability produk di pasar dan investasi berbiaya murah. Konsumen Muslim harus cerdas sebelum membeli sebuah produk atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
Bab 3 Impelementasi
3.1 Implementasi Proyek recrutmen Merchant (marchant 1,2,3) a. Segementasi Konsumen
b. Value Proposisi c. Channel
d. Customer Relationship e. Menu Merchant
f. Promosi
g. Konsep Food Sanitazion
3.2 Implementasi Promosi Samarinada Food melalui median Informasi 4. Uraiaan media informasi yang di gunakan
5. Uraian tentang kekurangan dan kelebiahan media informasi yang di gunakan 6. Dokumentasi
BAB 4 Penutup 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran Daftar Pustaka