34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian berdasarkan pada ciri ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan ssistematis.
Rasional adalah kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. (Sugiyono, 2017)
3.2 Studi Kasus
Penelitian studi kasus sering digambar-kan sebagai metodologi yang fleksibel, menantang dan paling umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Namun demikian dukungan dan perhatian terhadap studi kasus paling sedikit karena tidak adanya protokol yang terdefinisi dengan baik (Cope, 2015).
Penting untuk dipahami bahwa mendefini-sikan studi kasus, tidak ada definisi tunggal termasuk dalam ilmu sosial terdapat definisi yang luas dan terbagi dalam empat kategori (Hentz, 2017). Merriam & Tisdell (2015) mendefinisikan studi kasus sebagai diskripsi dan analisis mendalam dari bounded system.
35 3.3 Paradigma Konstruktivisme
Paradigma konstruktivistik adalah paradigma yang mendasarkan kebenaran pada kepercayaan (trustworthness), dan keaslian (authenticity). Keduanya berhulu pada kredibilitas (kepercayaan yang mendalam), tranfermabilitas (kebenaran yang bisa dikembangkan), konfirmabilitas (tekanan pada objektivitas), dan ontological outhntics (ontologi asli) (Suyitno, 2018).
Penelitian ini juga menggunakan paradigma konstruktivis , karena dengan menggunakan paradigma ini peneliti dapat memaparkan data-data hasil penelitian se- authentic mungkin dan sejujur-jujurnya berdasarkan data dilapangan.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian dinamakan narasumber, partisipan atau informan dalam penelitian.
Sugiyono (2013:298) menjelaskan bahwa pada umumnya dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tapi ditransferkan ketempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Subjek penelitian adalah ada sesuatu yang terkait dengan hal yang akan diteliti. Sedangkan sumber data ialah suatu benda, hal, atau orang dan tempat dimana peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data.
Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, menurut Sugiyono (2013:52) purposive dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu, purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru sekaligus wali kelas di kelas 2 TKJ-2 SMK PGRI 1 Kota Serang.
36
Menurut Sugiyono (2017:4-5) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu objektif, valid dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi yang digunakan guru dalam membentuk karakter siswa.
Dalam penelitian ini yang akan menjadi informan utama diantaranya yaitu:
a. Linda Meylina S.Pd selaku guru dan wali kelas 2 TKJ-2 SMK PGRI 1 Kota Serang
b. Eva Ivana S.Pd selaku ketua bidang Bimbingan Konseling SMK PGRI 1 Kota Serang
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitiian adalah mengumpulkan data. Tanpa mengetahui Teknik pengumpulan data., maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2017).
Data dapat dikumpulkan pada setting alalmiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, data di sekolah dengan tenaga Pendidikan dan kependidikan.
Jika dilihat dari sumber datanya maka bisa meggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Bila dilihat dari segi cara
37
pengumpulan data menggunakan Teknik observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan ke empatnya.
(Sugiyono, 2017).
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data primer yang dilakukan kembali untuk menjadi catatan (Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini sumber data utama adalah guru sekaligus wali kelas 2 TKJ-2 SMK PGRI 1 Kota Serang.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang mendukung data-data primer. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang diajukan dalam bentuk lain atau dari orang lain (Sugiyono, 2017).
Data sekunder dapat diambil dari hasil studi pustaka, buku kajian literatur, maupun buku jurnal dari berbagai sumber. Data merupakan faktor paling penting dalam penelitian. Untuk itu ada beberapa Teknik tertentu dalam proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain:
38 a. Wawancara
Menurut Esterberg dalam (Sugiyono, 2017) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara mendalam juga dilakukan peneliti dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka, yang memungkinkan responden atau informan memberikan jawaban yang luas. Dari wawancara mendalam, peneliti akan menggali informasi lebih jauh mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Wawancara mendalam ini diharapkan dapat memperoleh data yang jelas dan akurat tidak tergantung pada pertanyaan yang disiapkan saja, namun yang telah disiapkan tersebut tetap sebagai panduan saat wawancara berlangsung dilapangan.
Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, peneliti mewawancarai Guru sekaligus wali kelas, dan guru bimbingan konseling kelas 2 TKJ-2 SMK PGRI 1 Kota Serang.
Peneliti memilih guru sekaligus wali kelas, dan guru bimbingan konseling di SMK PGRI 1 Kota Serang karena narasumber tersebut terlibat langsung dalam berstrategi komunikasi yang berlangsung di kelas 2 TKJ-2 SMK PGRI 1 Kota Serang, baik di dalam kelas maupun saat di luar kelas.
b. Observasi
Observaasi atau pengamatan menurut Stainbanck dalam (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi
39
dalam aktivitas mereka, seperti peneliti melakukan bincang-bincang saat mereka bekerja bahkan membantu proses dalam kegiatan mereka dengan cara mengamati dan mengikuti jalannya proses strategi komunikasi didalam kelas 2 TKJ 2 maupun di luar kelas.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari buku, internet, ataupun dokumen yang mendukung penelitian.
Dokumen merupakan catatan mengenai peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti mengumpulkan dokumen, yang dapat berupa gambar, tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2017)
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di pahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2017).
Bogdan dalam (Sugiyono, 2017) juga menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
40
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2017).
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu sesuatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpulkan. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang- ulang dengan Teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
3.5.1 Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data (Sugiyono, 2017).
3.5.2 Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
41
bagan, hubungan antar kategori. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Miles &
Huberman dalam (Sugiyono, 2017).
3.5.3 Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisis data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data yang telah diperoleh dari narasumber guru/wali kelas, guru bimbingan konseling, dan siswa/i. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pertanyaan dari subjek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah ayng dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Jadi penarikan kesimpulan sudah mulai dilakukan sejak awal penelitian hingga akhir pengumpulan data.
3.5.4 Uji Kredibilitas Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliable, dan objektif (Sugiyono, 2017).
42 3.6 Lokasi dan Waktu Pelitian
Penelitian ini dilakukan secara langsung di SMK PGRI 1 Kota Serang.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2018 sampai Juli 2018.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Sumber : Olahan Peneliti
BULAN
JENIS KEGIATAN 3 4 5 6 7 8
Pra Penelitian Pembuatan BAB I Pembuatan BAB II Pengurusan Izin Penelitian Penelitian Pengelolaan dan Analisis Data
Pembuatan BAB III dan BAB IV
Sidang