• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITI VAIJAH (1059841) IAIN Metro.pdf

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SITI VAIJAH (1059841) IAIN Metro.pdf"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Kemudian dirumuskan masalah sebagai berikut: “Adakah hubungan antara interaksi belajar dengan hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa kelas XI SMAN 1 Metro Kibang Lampung Timur tahun ajaran 2013/2014. Tujuan yang ingin dicapai adalah: mengetahui hubungan interaksi belajar dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas XI SMAN 1 Metro Kibang Lampung Timur tahun pelajaran 2013/2014. 34; Terdapat hubungan yang erat antara interaksi belajar dengan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas XI SMAN 1 Metro Kibang Lampung Timur tahun ajaran 2013/2014.

BAB I PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Obyek penelitian dibatasi pada interaksi siswa dalam proses pembelajaran dan kinerja siswa pada pendidikan agama Islam.

Rumusan Masalah

  • Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat khususnya bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan masalah yang sama di masa yang akan datang. Sekolah dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar

  • Pendidikan Agama Islam
  • Interaksi Belajar
  • Hubungan Antara Interaksi Pembelajaran Dengan Hasil Belajar
  • Paradigma Penelitian

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah angka kemampuan seseorang dalam menguasai ilmu yang dipelajari. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar merupakan capaian perkembangan dan pertumbuhan siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus diperhatikan sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran.

Hasil belajar atau prestasi belajar siswa mengacu pada aspek kognitif, emosional dan psikomotor termasuk dalam hal ini kemampuan memahami. Jenis hasil belajar ini termasuk yang tertinggi dan memuat semua jenis hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Jenis hasil belajar afektif pada siswa diwujudkan dalam perilaku yang berbeda-beda, seperti: perhatian, perhatian dalam pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, menghormati guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan lain-lain.

Hasil belajar psikomotor diwujudkan dalam bentuk keterampilan (skill), yaitu kemampuan bertindak secara individu (person). Ada 6 level skill yang meliputi: a). Ada beberapa alternatif norma untuk mengukur hasil belajar sebagai indikator keberhasilan belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Untuk skala 0,0 sampai 4,0 adalah 1,0 atau 1,2, dan untuk skala huruf adalah D.9 Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sama dengan penerapan mata pelajaran.

Dari landasan teori di atas, dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian ini, hasil belajar siswa akan dicirikan sebagai berikut: 1). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan lebih luas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik secara internal maupun eksternal, sebagai berikut. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang kompleks, yang didalamnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, baik faktor yang berasal dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar siswa.

Gambar  1: Paradigma PenelitianInteraksi Siswa dalam
Gambar 1: Paradigma PenelitianInteraksi Siswa dalam

Hipotesis

Desain Penelitian

  • Sampel

Dengan kata lain, dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari paradigma teoritis berupa hipotesis ke data, dan diakhiri dengan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan. Berdasarkan pendapat di atas, yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah kegiatan penelitian yang datanya diukur berdasarkan hasil pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti terjun ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner, mengamati dan mengambil data dokumen yang mendukung penelitian ini.

Populasi adalah “semua subjek penelitian”.36 Sedangkan menurut Edi Kusnad, “Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis (subjek) yang akan dicurigai ciri-cirinya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Metro Kibang Lampung Timur yang berjumlah 171 siswa. Sampel adalah “bagian dari individu yang diteliti”.38 Menurut Edi Kusnadi, sampel adalah “bagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti”.39.

Oleh karena itu yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang cukup untuk mewakili sejumlah besar penelitian. Sampel diambil dari populasi penelitian yang mencerminkan semua populasi dan dimaksudkan untuk mewakili semua anggotanya. Untuk kemudian menentukan berapa banyak sampel yang akan diteliti, penulis mengambil pandangan bahwa “sebagai bahan pertimbangan dalam.

Persentase jumlah siswa dari tiap kelas di SMAN 1 Metro Kibang Lampung Timur tahun pelajaran 2013/2014.

Definisi Operasional Variabel

Metode Pengumpulan Data

  • Instrumen Penelitian
  • Jumlah guru
  • Jumlah TU SMAN I Kibang Lampung Timur
  • Jumlah Siswa
  • Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Kibang Lampung Timur

Karena sebelum berdirinya SMAN I Kibang masih banyak masyarakat yang tidak termotivasi untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena jarak sekolah yang relatif jauh. Keadaan perekonomian nasional yang akhir-akhir ini cenderung tidak stabil yang ditandai dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok telah memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia pendidikan khususnya di SMAN I Kibang yang sebagian besar mata pencaharian orang tua/walinya. petani dan buruh. Namun demikian, meskipun kondisi ekonomi masyarakat demikian, hal tersebut tidak menjadi halangan bagi orang tua/wali siswa untuk menyekolahkan anaknya, sebagai bentuk kesadaran akan program pemerintah untuk wajib belajar 9 tahun. sukses, sehingga setiap tahun semangat lulusan SMP/MT untuk masuk SMAN I Kibang selalu .

Dari segi kualitas pendidikan di SMAN I Kibang sudah bagus, dari segi rangking tidak lepas dari doa dan perjuangan serta kepanitiaan bagi sekolah dan guru yang kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Apabila sarana penunjang pendidikan berupa lingkungan sosial, politik keamanan dan ekonomi diharapkan mutu pendidikan di SMAN I Kibang akan lebih baik ditandai dengan semakin dekat pencapaian visi sekolah. Letak geografis SMAN I Kibang sangat baik karena didukung oleh berbagai situasi dan kondisi, baik alam, lingkungan maupun masyarakat sekitar yang mendukung penuh kegiatan belajar mengajar dalam rangka mewujudkan visi, misi dan mencapai tujuan sekolah.

Lingkungan SMAN I Kibang, sebuah desa di bagian utara Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur, secara geografis sangat strategis dan berada di pinggir perumahan dan transportasi di sebelah utara. Selain dari aspek kelas, latar belakang pendidikan juga memadai dengan mayoritas guru yang mengajar di SMAN I Kibang Lampung Timur berlatar belakang pendidikan sarjana (S1). Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa kondisi guru SMAN I Kibang Lampung Timur sudah memadai baik dari segi jumlah tenaga maupun latar belakang pendidikannya.

Pertumbuhan jumlah siswa yang stabil tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain meningkatnya jumlah lulusan SMP dan kuatnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SMAN I Kibang, Lampung Timur.

Uji Instrumen

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen interaksi pembelajaran mengukur gejala yang berkaitan dengan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan siswa. Berdasarkan hasil tes di atas, jumlah kelompok yang skor itemnya tidak sama = 150, dan jumlah kelompok yang skor itemnya sama adalah 142. Dengan demikian, instrumen interaksi pembelajaran memiliki tingkat validitas yang tinggi dan memenuhi persyaratan untuk digunakan. sebagai alat pendataan.

Hasil analisis validitas di atas kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus Spearman Brown untuk mengetahui reliabilitas seluruh butir angket tentang interaksi pembelajaran. Hasil analisis sebesar 0,953 di atas, setelah dikonsultasikan dengan kriteria indeks reliabilitas ternyata termasuk dalam kriteria sedang, artinya memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi sehingga angket diklat dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data di riset.

Deskripsi Data Hasil Angket

  • Data Tentang Interaksi Pembelajaran
  • Data Tentang Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 42 siswa yang ditanyai tentang interaksi pembelajaran, 26 siswa atau 61,90% menyatakan baik. Berdasarkan klasifikasi data di atas, keadaan interaksi pembelajaran di SMAN 1 Kibang berada pada kategori cukup. Klasifikasi Data Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI SMAN 1 Kibang Lampung Timur Tahun Pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 42 siswa yang nilai prestasi akademiknya terungkap, 17 siswa atau 61,90% mencapai prestasi dalam kategori tinggi. 19 siswa atau 45,23% mendapat nilai dalam kategori sedang dan 6 siswa atau 14,29% mendapat nilai dalam kategori rendah. Berdasarkan klasifikasi data di atas, kondisi kinerja pembelajaran pendidikan agama Islam siswa SMAN 1 Kibang berada pada kategori cukup.

Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.

Pembahasan

Belajar juga merupakan upaya membentuk kepribadian sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam interaksi tersebut, guru sebagai fasilitator harus tetap siap, mampu dan berani memunculkan ide-ide untuk menciptakan kondisi kelas yang selalu menarik dari hari ke hari, agar siswa tetap termotivasi untuk belajar. Selain itu, jika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, guru harus dapat menjaga kondisi kelas yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung.

Kesimpulan

Motivasi belajar siswa kelas XI. kelas SMAN 1 Metro Kibang pada tahun pelajaran masuk dalam kategori cukup yang ditunjukkan dari hasil pengukuran data dengan angket, kategori tinggi dijawab oleh 17 siswa (40,48%), kategori sedang sebanyak 19 siswa dan kategori rendah. adalah 6 siswa (14,29). %). Korelasi antara interaksi belajar dengan hasil belajar sangat tinggi, dibuktikan dengan hasil analisis data sebesar 0,885. Pola hubungannya adalah siswa yang berinteraksi dengan pembelajaran dengan baik cenderung memiliki prestasi akademik yang tinggi, sedangkan siswa yang interaksi belajarnya kurang cenderung memiliki prestasi akademik yang rendah.

Guru harus lebih memperhatikan siswa dalam hal pembelajaran di kelas agar perhatian, sikap dan kedisiplinan siswa dalam belajar tetap terjaga dan hasil belajar yang dicapai akan maksimal. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka siswa harus tetap memperhatikan ketika guru sedang mengajar, karena prestasi belajar yang dicapai merupakan wujud nyata dari kemampuan siswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Abu Ahmadi dan Shuyadi, Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa dalam Interaksi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Nana Sudjana, dalam Tohirin, Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo, 2006 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Slameto, Faktor Pembelajaran dan Pengaruh, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Soekardi, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: UNS, 2007. Toeti Soekamto, Teori Pembelajaran dan Model Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas, Tim Penyusun 2000, Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah, STAIN, Metro, Edisi Revisi.

Untuk melanjutkan SMA Negeri I Metro Kibang lulus tahun 2009, penulis akhirnya melanjutkan pendidikan S1 di STAIN Jurai Siwo Metro tahun pelajaran 2010.

SMAN 1 METRO KIBANG LAMPUNG TIMUR

Untuk menjawab kuesioner ini, cukup mencentang (X) salah satu alternatif jawaban (a, b atau c) yang dianggap sesuai dengan pertanyaan dan apa yang Anda alami. Menurut Anda, metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi membantu Anda menguasai materi dengan lebih mudah. Apa yang anda lakukan agar materi yang anda sampaikan dapat dikuasai oleh siswa dengan baik.

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I KIBANG

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Gambar

Gambar  1: Paradigma PenelitianInteraksi Siswa dalam
Gambar 2: Struktur Organisasi SMANegeri I Kibang  Lampung Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel struktur modal (DER) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,792 lebih besar dari taraf signifikansi yang diisyaratkan yaitu 0,05 maka dapat diartikan bahwa