• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - Admin Digital Library"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Berbagai pendekatan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan telah banyak digunakan dalam penelitian ilmiah. Apabila perusahaan melakukan kesalahan dalam perumusan kebijakan (kesalahan keputusan), maka akan berakibat fatal bagi kinerja keuangan perusahaan, yang pada akhirnya berujung pada kebangkrutan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dan memilih judul “Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Pendekatan Analisis Z-Score pada PT.

Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan adalah pencapaian atau hasil yang dicapai perusahaan dari proses keuangan, yang tercermin dalam laporan akuntansi, yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan dalam suatu periode tertentu melalui berbagai metode. Menurut Sawir, Z-Score yang pertama kali dikembangkan untuk mengetahui kecenderungan kebangkrutan, juga dapat digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan suatu perusahaan secara keseluruhan. Profesor Universitas New York Edward Altman melakukan penelitian tentang kinerja keuangan perusahaan bangkrut dan kinerja keuangan yang sehat.

Rumus ini menggunakan komponen-komponen dalam laporan keuangan sebagai alat untuk memprediksi apakah suatu perusahaan akan bangkrut atau tidak. Rumus Altman Z-Score merupakan hasil penelitian yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kinerja keuangan yang proses observasi dan peninjauannya berlangsung dengan menggunakan pendekatan analitis. Berdasarkan uraian di atas diduga dengan menggunakan pendekatan analisis Z-score dapat memprediksi kinerja keuangan perusahaan yang baik (sehat) pada PT.

Metode pengumpulan data dalam survei evaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dengan pendekatan analisis Z-Score meliputi beberapa langkah antara lain:

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan

Laporan keuangan ini akan mengungkapkan kepada pemilik bagaimana perusahaan sehari-hari dikelola oleh para manajernya, dan berdasarkan laporan keuangan ini pemilik dan pihak-pihak yang berkepentingan membuat keputusan ekonomi tentang perusahaan. Laporan keuangan merupakan suatu cara agar manajemen dan eksekutif yang menjalankan usaha, yaitu direktur dan komisaris, bertanggung jawab kepada pemilik usaha, dalam hal ini investor atau kreditor. Jadi, laporan keuangan tidak hanya sekedar data historis saja, namun juga mempunyai efek memprediksi masa depan, suatu hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu bisnis.

Laporan keuangan juga memberikan gambaran umum perusahaan yang digambarkan dalam satuan moneter (rupee). Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir yang dilahirkan melalui sistem, proses, dan siklus atau prosedur akuntansi. Laporan akuntansi dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, operasional dan perubahan posisi keuangan perusahaan, yang berguna bagi banyak pengguna dalam pengambilan keputusan (PSAK No. 1).

Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna bagi investor (baik yang sudah ada maupun yang potensial), kreditor dan pengguna lainnya dalam mengambil keputusan rasional mengenai penggunaan investasi, kredit dan keputusan lainnya. Setiap komponen laporan keuangan merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan satu sama lain sehingga perlu untuk dimanfaatkan.

Informasi Tentang Kesulitan Keuangan

Masalah keuangan menjadi faktor utama penyebab kegagalan usaha atau kebangkrutan suatu perusahaan. Permasalahan kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan harus diatasi dengan melakukan modernisasi baik struktur keuangan maupun organisasi bisnis. Perusahaan yang mengalami permasalahan keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga mengakibatkan kebangkrutan.

Perusahaan yang tidak mempunyai masalah keuangan jangka pendek tetapi mempunyai masalah keuangan jangka panjang, maka ada kemungkinan terjadinya kebangkrutan. Perusahaan yang tidak mengalami permasalahan keuangan jangka pendek baik berupa permasalahan likuiditas maupun permasalahan keuangan jangka panjang. Ada beberapa indikator yang dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui permasalahan keuangan yang akan dihadapi suatu perusahaan.

Perusahaan muda, perusahaan muda pada umumnya mengalami kesulitan pada tahun-tahun pertama beroperasinya, namun tanpa dukungan sumber permodalan yang kuat dapat mengalami kebangkrutan. Perubahan keinginan pelanggan yang tidak diantisipasi oleh perusahaan menyebabkan pelanggan mengungsi atau pindah sehingga mengakibatkan penurunan omzet.

Altman Z-score Sebagai Alat bantu Indikasi Kemungkinan

Ketika suatu perusahaan memasuki tahap akhir sebelum mengalami kegagalan atau kebangkrutan, terdapat pola perubahan pada profil keuangannya. Menerapkan manajemen strategis yang tepat agar terhindar dari kerugian akibat bangkrutnya suatu perusahaan. Sulitnya memperoleh data perusahaan yang mengalami kebangkrutan, sehingga model ini cenderung menarik kesimpulan yang bias.

Variabel X1 = Modal kerja bersih terhadap Total Aktiva, (modal kerja dibagi total aktiva), dimana Modal kerja bersih diperoleh dengan mengurangkan Aktiva Lancar (Aktiva Lancar) dengan Kewajiban Lancar (Current Liability). Variabel X2 = Laba ditahan terhadap total aset, (laba ditahan dibagi total aset), dimana Variabel X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku total liabilitas, (nilai pasar ekuitas dibagi nilai buku utang), dimana variabel ini .

Variabel X5 = Penjualan terhadap total aset, (penjualan dibagi total aset), dimana variabel ini menunjukkan rasio perputaran modal (asset turnover) yang menunjukkan besarnya kemampuan manajemen dalam menjual aset perusahaan. X1 = Modal kerja bersih terhadap total aset (Modal kerja bersih dibagi total aset) X2 = Laba ditahan terhadap total aset. Laba ditahan dibagi total aset). Jumlah Nilai Saham di Bursa Dibagi Nilai Buku Total Hutang) X5 = Penjualan terhadap Total Aktiva.

Hasil perhitungan nilai Z menurut Altman adalah jika nilai Z lebih besar dari 2,99 maka menunjukkan perusahaan tidak sedang menghadapi masalah keuangan (perusahaan tidak bangkrut), jika nilai Z antara 2,70 dan 2,99 menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami beberapa masalah keuangan. Nilai Z antara 1,81 dan 2,69 menunjukkan bahwa jika perusahaan tidak melakukan perubahan signifikan baik dalam manajemen maupun struktur keuangan, maka perusahaan akan mengalami ancaman kebangkrutan dalam waktu 2 tahun (area abu-abu). Sedangkan jika Z-Score berada di bawah 1,81 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mengalami ancaman kebangkrutan yang serius, sehingga investor dan kreditor harus berhati-hati dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Rumus yang dibuat Altman pada awalnya hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang go public, sehingga Altman kemudian menggunakan rumus tersebut lalu menghitung ulang dan mengubah rumus tersebut.Altman kemudian membuat rumus lain untuk mengidentifikasi kebangkrutan yaitu rumus korporasi. perusahaan manufaktur dan non-manufaktur dan juga dapat digunakan secara umum. Rumus Z-Score tidak cocok untuk bisnis baru yang keuntungannya masih rendah atau bahkan merugi. Perhitungan Z-Score triwulanan suatu perusahaan dapat memberikan hasil yang tidak konsisten jika perusahaan mempunyai kebijakan penghapusan piutang pada akhir tahun sekaligus.

Kerangka Pikir

Metode Z-Score memudahkan dalam menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan dibandingkan investor menghitung berbagai rasio keuangan secara individual dan kemudian menginterpretasikan setiap rasio satu per satu. Nilai Z-Score dapat dimanipulasi atau dibiaskan oleh prinsip akuntansi yang salah atau rekayasa keuangan lainnya.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

Dokumen yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data-data yang berkaitan dengan masalah yang ingin diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan. Tinjauan Pustaka (Library Search), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas melalui membaca dan mengkaji buku, jurnal, artikel dan tulisan yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Jenis dan Sumber Data

Data kuantitatif, yaitu terdiri dari data berupa angka-angka yang diperoleh dari laporan keuangan tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan lain-lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang erat kaitannya dengan pembahasan terkait penelitian ini.

Metode Analisis

Hal ini merupakan pengakuan pemerintah terhadap Perum Pelabuhan IV yang dinilai telah memenuhi syarat sebagai perusahaan yang mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Menjadi Perusahaan yang Bernilai dan Menarik melalui Proses dan Pelayanan Prima dengan Insan Bahagia. Dalam penelitiannya Altman mengambil sampel sebanyak 66 perusahaan, terdiri dari 33 perusahaan yang pernah mengalami kebangkrutan selama 20 tahun terakhir dan 33 perusahaan yang dipilih secara acak yang tidak pernah mengalami kebangkrutan.

Altman melakukan perhitungan terhadap 22 laporan keuangan umum untuk 66 perusahaan dan untuk perusahaan yang bangkrut, ia menggunakan laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan satu tahun sebelum bangkrut. Tujuannya adalah untuk memilih sejumlah kecil rasio yang dapat membedakan dengan baik antara perusahaan yang bangkrut dan perusahaan yang sehat. Bagi perusahaan yang tidak bangkrut, ia memilih perusahaan yang dilaporkan mengalami defisit pada tahun sebelumnya.

Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa baik metode Z-Score dalam membedakan perusahaan yang sakit dan perusahaan yang akan sakit. Rasio ini dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan total aset perusahaan. Misalnya, sebuah perusahaan dengan nilai pasar modal $1.000 dan utang $500 dapat mengalami penurunan nilai aset sebesar 2/3 sebelum bangkrut. Namun, perusahaan yang sama dengan modal $250 akan bangkrut jika perusahaan tersebut gagal. Penurunannya hanya 1/3 dari nilainya.

Altman membuat 3 rumus Z-Score dimana ketiga rumus tersebut dihitung untuk 3 kategori bisnis yang berbeda sebagai berikut. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa secara konsisten memiliki turnover yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan manufaktur. Altman menemukan lima jenis rasio keuangan yang dapat digabungkan untuk melihat perbedaan antara bisnis yang bangkrut dan yang tidak.

Review perusahaan-perusahaan yang potensial untuk diakuisisi oleh pemasok dan perusahaan lain untuk mendeteksi permasalahan keuangan yang timbul dari perusahaan-perusahaan tersebut yang kemungkinan besar akan mempengaruhi bisnis perusahaan kita. Laporan keuangan merupakan gabungan data keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan kemajuan perusahaan dan dibuat secara berkala. Menurut Munawir, laporan keuangan merupakan hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan antara data keuangan atau kegiatan suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap dana atau kegiatan perusahaan tersebut.

Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode suatu perusahaan. Menurut Munawir, analisis rasio, seperti alat analisis lainnya, berorientasi pada masa depan, oleh karena itu analis harus mampu menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu tertentu dengan faktor-faktor di masa depan yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan atau hasil keuangan. operasi. dari perusahaan yang bersangkutan. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar dapat diamati bahwa perusahaan ini mengalami peningkatan perubahan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu dari 0,003 menjadi 0,016 namun mengalami penurunan pada tahun 2013 ke tahun 2014 masing-masing sebesar 0,016 menjadi 0,001.

Umur perusahaan mempengaruhi rasio ini, karena semakin lama beroperasi maka kemungkinan besar akumulasi laba akan semakin bertambah, dan perusahaan yang baru memulai akan menunjukkan rasio X2 yang rendah karena masih ada waktu untuk mengakumulasi laba.

Sistmatika Pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

Trong đó, một số chỉ tiêu nhằm đánh giá và mô tả sự phát triển về việc ứng dụng Airbnb trong kinh doanh dịch vụ lưu trú homestay tại thành phố Huế bao gồm: 1 Danh sách hoạt động của các