Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pendidikan Pemerintahan Dalam Penanggulangan Covid-19 Melalui Media Sosial Di Kota Makassar” yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studinya di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan. Masalah sosial. Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi ini merupakan skripsi tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar (S1) Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Sahabat dan sepupu saya: Nurainah Rustan, Nita dan Syamsir yang telah memberikan dukungan moril dan motivasi hingga terselesaikannya disertasi ini. Teman-teman sekelas IP C yang selalu mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Sebagai media yang banyak digunakan sebagai sumber informasi, media sosial menjadi salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana Covid-19. Dari permasalahan inilah penulis tertarik untuk mendalami edukasi pemerintah mengenai Covid-19 melalui media sosial dengan mengangkat judul penelitian “Edukasi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19 melalui Media Sosial di Kota Makassar”. Pelatihan apa saja yang dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19 melalui media sosial di Kota Makassar.
Untuk mengetahui bentuk edukasi yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19 melalui media sosial di kota Makassar. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan pertimbangan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat mengenai bentuk-bentuk edukasi pemerintah dalam menangani Covid-19 melalui media sosial di kota Makassar.
Penelitian Terdahulu
Keberadaan media sosial dalam berbagai bentuk dan metode memberikan peluang yang besar, baik bagi eksistensi kelembagaan DPRD maupun bagi eksistensi pribadi anggota DPRD, serta meningkatkan citra positif dan negatif DPRD dalam menjalankan tugasnya. fungsi pembuatan peraturan daerah. , pengawasan dan keuangan dalam persepsi masyarakat. Strategi pemanfaatan media sosial yang efektif bagi DPRD sebagai wakil rakyat adalah strategi persuasif dengan menggunakan model alternatif penyaluran informasi persuasif, yang memperkuat keterlibatan komponen-komponen kunci, secara intensif memaparkan ide, peristiwa, kegiatan atau substansi informasi. yang punya yang bagus. nilai dan kelebihan (sisi positif) yang ada di DPRD serta bermain,. Penelitian kedua lebih fokus pada keberadaan media sosial dalam berbagai bentuk dan cara yang memberikan peluang besar, baik bagi eksistensi kelembagaan DPRD maupun bagi eksistensi pribadi anggota DPRD, serta untuk meningkatkan citra positif dan negatif. DPRD pada saat pelaksanaan. fungsi pembuatan peraturan daerah, pengawasan dan keuangan dalam persepsi.
Penelitian ketiga lebih fokus pada pendidikan literasi informasi pada anak dan remaja guna meminimalisir penyalahgunaan media jejaring sosial, agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal negatif seperti menyebarkan konten asusila, prank, dan ujaran kebencian. Namun yang membedakan dengan penelitian ini adalah penelitian ini lebih fokus pada bentuk edukasi pemerintah dalam menangani Covid-19 melalui media sosial.
Kerangka Teori
- Peran Pemerintah Dalam Penanggulangan Covid-19
- Konsep Umum Edukasi dan Bentuk Edukasi Pemerintah
- Konsep Umum Media sosial dan Fungsi Media Sosial
Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Masing-masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan tersendiri dalam menarik banyak pengguna media sosialnya (Cahyono, 2016). Dalam aspek lain, media sosial juga menjadi sarana penyampaian berbagai informasi kepada pihak lain.
Dalam konteks ini, pengguna jejaring sosial memang perlu membekali diri dengan kekritisan, pisau analisis yang tajam. Media sosial berguna untuk melakukan pengendalian organisasi dan juga mengevaluasi berbagai rencana dan strategi yang telah diterapkan.
Kerangka pikir
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah dengan mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder serta menggunakan media sosial atau media online sebagai bentuk edukasi agar tetap mematuhi protokol kesehatan, sedangkan media sosial yang digunakan adalah Blog dan mikroblog (Twitter), Komunitas Konten (Instagram dan YouTube) dan Jejaring Sosial (Facebook).
Fokus Penelitian
Deskripsi Fokus Penelitian
Komunitas Konten (Instagram dan YouTube) yaitu aplikasi yang digunakan oleh pemerintah kota Makassar untuk mengedukasi masyarakat tentang penanggulangan Covid-19 baik secara langsung maupun tidak langsung, dimana dalam aplikasi ini pengguna dapat berbagi video atau foto. Jejaring Sosial (Facebook), merupakan situs jejaring sosial yang merupakan situs yang dapat membantu Pemerintah Kota Makassar untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengobatan Covid-19. Situs jejaring sosial memegang peranan yang sangat penting dalam membangun dan membentuk citra merek, karena sifatnya yang interaktif sehingga pengguna dapat dengan mudah mengirim dan menerima informasi, bahkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan klarifikasi yang nyaman antara pemerintah dan masyarakat. . .
- Lokasi Dan Waktu Penelitian
- Jenis Dan Tipe Penelitian
- Sumber Data
- Informan Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Keabsahan Data
Peneliti menggunakan tipe ini untuk mempelajari edukasi pemerintah dalam menangani Covid-19 melalui media sosial di Kota Makassar. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian, berupa wawancara dengan informan atau observasi langsung terhadap penulis. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen atau laporan tertulis dan tidak tertulis.
Observasi, teknik ini dilakukan dengan melakukan observasi sistematis dan mencatat permasalahan terkait bentuk edukasi yang dilakukan pemerintah dalam penanganan Covid-19 melalui media sosial di kota Makassar. Teknik wawancara yaitu pengumpulan data secara langsung melalui tanya jawab berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun dan melakukan wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Reduksi data merupakan pemilihan data dan memusatkan perhatian pada data yang benar-benar diperlukan baik sebagai data primer maupun data yang hanya bersifat pelengkap.
Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan disajikan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan rinci. Penyajian data yang diperoleh dari lapangan yang berkaitan dengan seluruh permasalahan penelitian, diklasifikasi menjadi apa yang diperlukan dan apa yang tidak, kemudian digabungkan, dan kemudian ditetapkan batasan masalahnya. Sejak awal lapangan dan dalam proses pengumpulan data, peneliti berusaha menganalisis dan menemukan makna.
Triangulasi ini dilakukan untuk memeriksa penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang diperoleh dengan metode wawancara sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan saat wawancara dan observasi akan memberikan hasil. informasi yang berbeda. Caranya dengan menguraikan pola dan hubungan serta mencatat penjelasan yang muncul dari analisis untuk mencari tema atau penjelasan perbandingan. Secara induktif, hal ini dilakukan dengan berupaya mencari cara lain dalam mengorganisasikan data. Hal ini dilakukan dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang logis dengan melihat apakah kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat didukung oleh data.
Gambaran Umum Lokasi penelitian
- Gambaran Umum Kota Makassar
- Gambaran Umum Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
- Penggunaan Media Sosial Dinas Komunikasi dan Informatika Di Kota
Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan yang cukup banyak menawarkan fasilitas pendidikan khususnya perguruan tinggi dengan jenis jurusan pendidikan yang berbeda-beda, sehingga menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan perguruan tinggi. . alumni sekolah di wilayah Indonesia Timur untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Gambaran Umum Biro Pelayanan Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kecamatan Panakkukang Kota Makassar (Diskominfo) Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Dahulu bernama Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, kini berubah menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika.
3 Tahun 2009 menyatakan bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas pokok merumuskan, mengembangkan dan mengendalikan kebijakan di bidang komunikasi dan informasi, termasuk pengembangan informasi, aplikasi, dan telematika. Terwujudnya Makassar Smart City berbasis teknologi informasi dan komunikasi” yang merupakan visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar yang saat ini menjadi sektor penerapan smart city di Kota Makassar. Smart City setidaknya mencakup enam dimensi, antara lain ekonomi, mobilitas, lingkungan, manusia, kehidupan dan pemerintahan.
Pelayanan informasi dan komunikasi, keberadaan layanan informasi dan komunikasi yang tersebar melalui berbagai media dan teknologi terkini merupakan syarat mutlak tercapainya tujuan pembangunan yang ditetapkan untuk masyarakat maju dan mandiri. Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat tujuh akun media sosial resmi yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar, yaitu Facebook, Twitter dan 3 (tiga) akun Instagram serta 2 (dua) akun YouTube pada akun Facebook page milik nama tersebut. . Sedangkan Twitter yang mulai diikuti lembaga ini pada Mei 2014, dibuat dengan nama akun DISKOMINFO MAKASSAR dengan 23.587 pengikut.
Media Sosial Kota Makassar Jenis Layanan Kominfo Nama Akun Media Sosial Facebook Followers/Follower Facebook Layanan KOMINFO Kota Makassar 1.053.
Bentuk Edukasi Yang Di Lakukan Pemerintah Dalam Penanggulangan
- Media Sosial Blogs and Microblogs ( Twitter ) Dalam Penanggulangan
- Media Sosial Content Communities (Instagram dan Youtube) Dalam
- Media Sosial Social Networking (Facebook ) Dalam Penanggulanggan
Sosialisasi Primer Penanggulangan Covid-19 di Kota Makassar Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu pada masa kanak-kanak, dengan belajar menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi primer diartikan sebagai sosialisasi pertama yang dilakukan langsung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Makassar dalam menangani Covid-19. Sosialisasi sekunder merupakan sosialisasi lanjutan yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar dalam menangani Covid-19 di Kota Makassar.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kota Makassar terus berupaya keras memerangi penyebaran virus Covid-19 di masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah melalui media sosial blog dan mikroblog (twitter) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar dalam menangani Covid-19 adalah memberikan atau memasukkan informasi yang dipaparkan. terhadap Covid-19. 19 diperoleh melalui kantor pos utama Covid-19 dan mencakup seluruh kecamatan di kota Makassar. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Makassar menggunakan media sosial blog dan mikroblog (twitter) untuk menyediakan data penyebaran Covid-19 baik positif maupun ODP, keberadaan blog sosial dan mikroblog (twitter). ) Hal ini sangat berperan penting dalam penanggulangan Covid-19 karena dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyebaran Covid-19 dan pencegahan Covid-19. mencakup seluruh kecamatan di
Pemerintah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar mengupdate sebaran Covid-19 setiap hari pada pukul 11.00, kemudian diposting melalui akun Twitter Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar. Informasi yang disebarkan melalui media sosial Instagram akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum mengenai penanganan Covid-19. Komunitas Konten (Instagram dan YouTube), sebuah aplikasi yang digunakan oleh pemerintah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar untuk menjangkau masyarakat terkait penanganan Covid-19.
Jejaring sosial (Facebook) merupakan website yang dapat membantu Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Makassar untuk meningkatkan kesadaran dalam menghadapi Covid-19. Media sosial Facebook digunakan sebagai media komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Semua media sosial yang digunakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar untuk menjangkau masyarakat sama, seperti yang memberikan informasi berupa data di Twitter, begitu juga di Instagram, YouTube dan Facebook, kami juga mempublikasikan data termasuk sosialisasi. kegiatan yang kita laksanakan. serta menyebarkan brosur penanggulangan Covid-19 dan aplikasi dominan yang kami gunakan adalah YouTube dan Facebook.” Media sosial yang digunakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar untuk memediasi sosialisasi juga tak kalah bagusnya.
Wawancara juga dilakukan dengan Bpk. Salim, salah satu warga Kota Makassar mengenai media sosial (Facebook) dalam rangka penanganan Covid-19, sebagai berikut:. Jejaring sosial (Facebook) ini dimanfaatkan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar untuk menyebarkan gambar atau pamflet tentang pencegahan Covid-19, misalnya mencuci tangan dan memakai masker.
Kesimpulan
Saran
Wawancara dengan Bpk. Febrianto Napasyah selaku Staf Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar sebagai Analis Informasi (Umum).