PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi yang ditandai dengan penerapan teknologi canggih, peningkatan kinerja pegawai tidak akan mungkin terjadi apabila aspek keselamatan dan kesehatan kerja tidak diperhatikan atau tidak ditangani secara terencana dan terpadu, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. angka kecelakaan kerja pada pekerja semakin meningkat. Oleh karena itu, perhatian yang sangat serius harus diberikan khususnya pada aspek keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, karena hal ini berdampak langsung terhadap efektivitas kerja karyawan. Terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3), hal ini diperkuat dalam undang-undang dan ditegaskan kembali dalam Pasal 86 UU No.
Walaupun sudah banyak peraturan yang dikeluarkan, namun masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penerapannya karena terbatasnya tenaga pengawas, sumber daya manusia kesehatan dan keselamatan kerja serta fasilitas yang ada. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja antara lain meningkatkan kinerja pekerja tanpa membebani tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.Keberadaan kesehatan dan keselamatan kerja harus didukung oleh perusahaan industri. Pada perusahaan besar, penyelenggaraan program keselamatan dan kesehatan kerja harus diperluas dan memerlukan kesatuan pelaksanaan.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT United Tractors secara aktif memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan melalui kebijakan dan program pelatihan yang membantu setiap karyawan melindungi diri mereka sendiri dan rekan kerja. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini menggunakan teori-teori yang berasal dari konsep-konsep yang sudah ada dan pengembangan dari teori-teori sebelumnya, teori-teori yang berkaitan dan berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di PT United Tractors Cabang Makassar dan kinerja karyawan yang selalu dikembangkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan, visi perusahaan. dan misi.
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Sumber Daya Manusia
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- KerangkaPikir
- Hipotesis
Jackson menjelaskan bahwa “kesehatan dan keselamatan kerja mengacu pada kondisi fisiologis dan psikologis pekerja yang dihasilkan dari lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.” Penyelenggaraan program kesehatan dan keselamatan kerja memerlukan peran serta dan kerjasama para pihak yaitu pemerintah, pengusaha dan pekerja. Marwansyah menyatakan, “Program keselamatan kerja adalah lingkungan kerja aman yang tidak bisa diambil begitu saja, namun harus diciptakan.”
Organisasi dengan reputasi terbaik dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja menetapkan program keselamatan kerja yang cermat dan terencana. Program-program tersebut adalah sebagai berikut. Termasuk pembentukan komite kesehatan dan keselamatan kerja dan partisipasi seluruh departemen dalam perusahaan. Karyawan ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan memperhatikan saran untuk meningkatkan keselamatan.
Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja adalah sebagai berikut: Secara umum kecelakaan selalu diartikan sebagai peristiwa yang tidak dapat diprediksi. Karena mempelajari faktor-faktor penyebab kecelakaan industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja.
METODE PENELITIAN
- Rancangan Penelitian
- Tempat dan Waktu
- Populasi dan Sampel
- Jenis dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Metode Analisis Data
- Pengukuran Instrumen Penelitian
Ho : b = 0 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja) terhadap kinerja karyawan. Ha : b > 0 berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara variabel independen (keselamatan dan kesehatan kerja) dengan kinerja karyawan. Uraian penelitian merupakan hasil penelitian yang menjelaskan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT United Tractors cabang Makassar berdasarkan tanggapan karyawan sebagai berikut.
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa persepsi kinerja pegawai sudah baik, hal ini dibuktikan dengan nilai persepsi pegawai terhadap atribut-atribut tersebut, untuk pernyataan pertama (1) sebanyak 46,8% mempunyai persepsi sepenuhnya setuju. 48,9% setuju, 4,3% menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan jika variabel independen dianggap konstan maka penerapan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 37,766. Uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Uji serentak digunakan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh penerapan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hasil uji simultan yang diperoleh disajikan pada Tabel 5.9 Terlihat pengaruh lingkungan kerja secara simultan sebesar 0,607 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT. . Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 1,049 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan.
Dari tabel 5.10 diatas terlihat bahwa seluruh dimensi keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penelitian ini sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu untuk mengetahui ada tidaknya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Hal ini terlihat dari mayoritas responden yang menyatakan setuju yang artinya penerapan keselamatan kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan PT United Tractors Cabang Makassar.
Hal ini terlihat dari mayoritas responden yang setuju yang artinya penerapan pelayanan kesehatan kerja akan mempengaruhi kinerja karyawan PT United Tractors Cabang Makassar. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dilihat dari 2 dimensi; Keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT United Tractors Cabang Makassar. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain termasuk variabel yang mungkin mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan di PT United Tractors Cabang Makassar.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
PT United Tractors Tbk (UT) didirikan pada 13 Oktober 1972 dengan nama PT Astra Motor Works dan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Tak lama setelah beroperasi, UT mendapat kepercayaan sebagai agen tunggal berbagai jenis alat berat bereputasi internasional, termasuk merek KOMATSU dari Komatsu Ltd, Jepang yang telah merintis kerja sama dengan UT sejak awal. Sepanjang tahun 1970-an, UT telah mengembangkan industri tersebut di lahan seluas 20 ha di Jl.
1982 - PT Komatsu Indonesia (KI) didirikan untuk memproduksi peralatan konstruksi Indonesia dengan lokasi di PPI UT-Cakung. KI Jepang memproduksi bulldozer, hydraulic excavator, motor grader, wheel loader dan berbagai suku cadang alat berat yang diekspor ke Jepang. KI mempunyai 2 divisi yaitu Divisi Peralatan Konstruksi (Compo Production Shop) dan Divisi Pengecoran & Pabrik Fabrikasi Rangka dan Perakitan Plat yang semuanya kini beralamat di Jl.
1983 - PT United Tractors Pandu Engineering (UTE) didirikan untuk memproduksi peralatan dan komponen berlisensi dan dirancang sendiri, termasuk Forklift Patria Komatsu, Traktor Pertanian John Deere, Pabrik Pencampur Aspal Niigata dan berbagai perlengkapan lainnya. Berlokasi di Pusat Pengembangan Industri (PPI) UT-Cakung, UTE juga memperluas pabriknya dengan mengembangkan beberapa pabrik di beberapa lokasi. 1984 - PT Pandu Dayatama Patria (PDP) didirikan untuk memproduksi mesin diesel berdasarkan izin dari PPI UT-Cakung.
1990 - UT mengakuisisi 60% saham PT Berau Coal (Berau), perusahaan batubara yang memiliki konsesi di Berau, Kalimantan Timur, yaitu Lati dan Binungan. 1997 - Didirikan Komatsu Remanufacturing Asia (KRA) di Balikpapan, UT memiliki 51% saham, sisanya dimiliki oleh Komatsu Asia Pacific Pte.Ltd., Singapura. Pendirian Pama Indo Mining yang bergerak di bidang pertambangan bahan baku semen yang berkedudukan di Batu Licin (Kalimantan Selatan) merupakan kerjasama antara Pama dengan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
2000 - Pembagian 9 saham bonus untuk setiap pemegang 5 saham lama UT, stock split dan ESOP (Employee Share Ownership Program). 2001 - Berau Coal membuka tambang baru di Sambarata, Kalimantan Timur dengan total cadangan batubara sebesar 90 juta ton.
Visi dan Misi Perusahaan
Struktur Organisasi
Dari data diatas terlihat bahwa keselamatan kerja yang dirasakan oleh karyawan adalah baik, hal ini membuktikan besarnya nilai persepsi karyawan terhadap kualitas tersebut, untuk pernyataan pertama (1) sebanyak 46,8% diantaranya mempunyai persepsi sangat setuju, 48,9% setuju, dan 4,3% menyatakan sangat setuju. Berdasarkan data diatas terlihat bahwa kesehatan kerja yang dirasakan karyawan sangat baik, hal ini membuktikan besarnya nilai persepsi karyawan terhadap kualitas tersebut, untuk pernyataan pertama (1) 32% sangat setuju, 65,9% setuju setuju, 2,1% cukup setuju. Untuk pernyataan keempat (4), 19,1% menyatakan sangat setuju, 66,0% menyatakan setuju, 12,8% menyatakan sangat setuju, dan 2,1% menyatakan tidak setuju.
Untuk pernyataan kesembilan (9), 19,1% menyatakan sangat setuju, 66,0% menyatakan setuju, 12,8% menyatakan sangat setuju, dan 2,1% menyatakan tidak setuju. Uji parsial digunakan untuk menunjukkan sejauh mana pengaruh parsial masing-masing variabel kesehatan kerja dan variabel keselamatan kerja terhadap kinerja pegawai pada tingkat signifikansi. Pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,320 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan.
Disarankan kepada manajemen perusahaan perlunya peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja dalam penanganan pekerjaan guna meningkatkan kinerja karyawan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Guritno, Bambang dan Waridin, 2005, Pengaruh Persepsi Karyawan Terhadap Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja, Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mathis Robert L Dan Jackson John H, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, buku 1, diterjemahkan oleh Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Manajemen sumber daya manusia bagi perusahaan dari teori hingga praktik. Edisi ketiga. Cetakan keenam. Jakarta: Rajawali Pers.