Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Batanghari. Bapak Satriyo Pamungkas, S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing Skripsi I dan Bapak Deki Syaputra ZE, M.Hum selaku Pembimbing II yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis hingga berhasil menyelesaikan skripsi ini. .
PENDAHULUAN
Latara Belakang
Kemudian, proses pembelajaran akan menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam mengembangkan peserta didik agar siap bersaing di masyarakat. Misalnya penggunaan media dalam proses pembelajaran akan memberikan siswa suatu bentuk pengalaman nyata dan konkrit serta dapat memotivasi kreativitasnya.
Rumusan Masalah
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa dan juga mampu memotivasi siswa. Penggunaan media pembelajaran audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sejarah kemerdekaan Indonesia di kelas VII SMP Laboratorium Kota Jambi pada tahun ajaran.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil Belajar
Sedangkan menurut Suprijono (2013:7) “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi manusia saja.” Lebih lanjut Susanto (2013:5) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai akibat dari kegiatan belajar”. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor kemampuan siswa dan faktor lingkungan.
Menurut Slamet (2010:54), faktor-faktor tersebut dapat diuraikan secara global menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kesehatan seseorang akan terganggu dalam proses belajar, selain itu ia juga akan cepat lelah dan kurang semangat. Sedangkan kelelahan spiritual dapat dilihat sebagai kelesuan dan kebosanan, sehingga hilang minat dan keinginan untuk menciptakan sesuatu.
“Seperti aktivitas siswa di masyarakat, media massa juga memberikan pengaruh positif dan negatif, pengaruh teman pergaulan siswa dan kehidupan masyarakat sekitar siswa juga memberikan dampak terhadap pembelajaran siswa”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajarnya, yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pengertian Media Pembelajaran
- Manfaat Media Pembelajaran
- Fungsi Media Pembelajaran
- Tujuan Media Pembelajaran
- Pertimbangan dalam Pemilihan Media Pembelajaran
Media adalah materi atau perangkat lunak yang berisi pesan atau informasi pendidikan dan biasanya disajikan dengan menggunakan peralatan. Menurut Djamarah dan Aswan, media adalah segala instrumen yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, keaktifan dan partisipasi siswa, sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar yang diharapkan antara guru dan siswa. .
Sanaky (2011:4) menjelaskan tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut: Untuk memperlancar proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa tujuan media pembelajaran adalah sebagai sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran di kelas, sehingga proses pembelajaran dipermudah dan tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal. Aspek materi yang diperhatikan dianggap penting dalam pemilihan media, terlepas dari apakah materi tersebut sesuai dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil pendidikan siswa.
Targeting, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil. Artinya, jika media yang dimaksud tidak tersedia di sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
Media Pembelajaran Audio Visual
- Bentuk-bentuk Media Pembelajaran Audio Visual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur visual, media jenis ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena mencakup kedua jenis media yaitu auditori dan visual, misalnya radio dan televisi. Misalnya televisi, kaset video, film dan media audio pada umumnya seperti kaset program, piringan hitam, dan lain-lain.
Pembelajaran Sejarah
Menurut Widja (dalam Sutrisno, 2011:50), pembelajaran sejarah merupakan perpaduan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan pembelajaran tentang peristiwa-peristiwa pada masa lampau yang berkaitan erat dengan masa kini. Dari pendapat-pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam lingkungan yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu pada masa kini sebagai pedoman untuk melangkah ke depan. Pembelajaran sejarah merupakan suatu interaksi yang berlangsung dalam proses ketika siswa mempelajari keadaan pada masa lalu, untuk tujuan masa depan.
Pembelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai tentang proses perubahan dan perkembangan masyarakat di Indonesia dan dunia dari masa lalu hingga saat ini. Fungsi pembelajaran sejarah pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan pemahaman atau pemahaman yang lebih dalam dan lebih baik mengenai masa lalu dan juga masa kini dalam keterkaitan antara masa kini dan masa lalu. Memberikan berbagai jenis ilustrasi dan contoh terkait kompetensi inti yang akan dikembangkan.
Dari beberapa pemikiran di atas dapat dikatakan bahwa fungsi pembelajaran sejarah adalah sebagai alat, pedoman, landasan, dalam merealisasikan proses pembelajaran yang ada, memanfaatkan peristiwa masa lalu untuk mempelajari masa kini bahkan untuk meramalkan masa depan. Dari pemikiran di atas dapat dikatakan bahwa tujuan pengajaran sejarah adalah melalui pengajaran sejarah, guru dapat membantu siswa menerapkan cara bertindak dan berpikir siswa secara analitis, logis, dan historis (Rabudin.
Penelitian Relevan
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan media audiovisual dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam. Bagaimana penerapan media audiovisual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa mempelajari sejarah kebudayaan islam. Pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap minat belajar pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMP Negeri 7 Metro.
Pertanyaan penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan penggunaan media audiovisual terhadap minat belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 7 Metro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap minat belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 7 Metro. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan media audiovisual berpengaruh terhadap minat mempelajari topik pendidikan agama Islam di SMP Negeri 7 Metro.
Dalam jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran yang berjudul “Penggunaan Media Audio Visual pada Mata Pelajaran IPA Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui rencana guru dalam penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Pacitan, (2 ) untuk mengetahui keterampilan guru dalam penggunaan media audiovisual pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Pacitan, (3) Untuk mengetahui hambatan penggunaan media audio.
Jenis Penelitian
Rancangan Penelitian
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengamatan/Instrumen
- Refleksi
Proses pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan media audio visual pada materi sejarah kemerdekaan Indonesia di SMA Laboratorium Kota Jambi, pada saat itu juga dilakukan observasi terhadap keaktifan guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. kegiatan belajar dari pengamat. , yaitu guru di bidang IPS. Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh pengamat yaitu teman sejawat untuk menilai aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data selama penelitian peningkatan pembelajaran adalah lembar observasi dan soal latihan.
Lembar observasi ini merupakan alat pengumpulan data yang digunakan pada saat peneliti (guru) melakukan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan refleksi mengkaji apakah seluruh prosedur tindakan yang disusun telah dilaksanakan dengan baik dan apakah tujuan yang diinginkan telah tercapai. Dalam melakukan laporan ini peneliti menemukan kelebihan dan kelemahan tindakan perbaikan yang dilakukan dan peneliti hanya menyadari kelemahannya sendiri dalam merancang dan melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Kelebihan dari tindakan perbaikan pembelajaran ini adalah sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi dan membuat rencana yang detail, jelas, logis, mengikuti prosedur pembelajaran dengan baik. Sedangkan kelemahan dalam tindakan perbaikan pembelajaran ini adalah hasil analisis yang dikumpulkan kurang akurat sehingga peneliti belum benar-benar mencapai tujuan yang diinginkan.
Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian
Sedangkan subjek yang menjadi objek penelitian ini adalah mata pelajaran IPS khususnya materi yang membahas tentang sejarah kemerdekaan Indonesia.
Instrument Penelitian
Teknik Analisis Data
Hasil Penelitian
- SMP Laboratorium STKIP Kota Jambi
- Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual
- Perencanaan Pembelajaran ( RPP ) a) Standar Kompetensi
- Pelaksanaan Pembelajaran
- Hasil Observasi Aktivitas Peneliti
- Hasil Belajar Siswa Siklus I
- Refleksi
Dengan visi dan misi tersebut diharapkan SMP Laboratorium Kota Jambi dapat berkontribusi dalam mencerdaskan masyarakat Kota Jambi. Sejak berdirinya SMP Laboratorium ini, sudah ada beberapa kepala sekolah yang memberikan kepemimpinan dalam menyelenggarakan proses pendidikan. Berikut nama Dewan Guru, Staf Tata Usaha dan Pegawai SMP Laboratorium STKIP Kota Jambi.
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2022/2023 di SMP Laboratorium STKIP Kota Jambi dengan sampel penelitian pada kelas sebanyak 15 siswa. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 9 hasil belajar siswa yang tidak memenuhi KKM atau tidak tuntas dari total 15 siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS sejarah proklamasi. . kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa 9 siswa (60%) mencapai hasil belajar di atas KKM.
Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan hanya 9 (60%) siswa yang memperoleh hasil belajar di atas KKM, sedangkan 9 (40%) siswa berada di bawah KKM atau tidak memenuhi hasil, dari total 15 siswa. Menjelaskan sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia 2. Menganalisis sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia 3. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk narasi sejarah d) Tujuan pembelajaran.
KEGIATAN PENUTUP
- Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel hasil belajar di atas menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa (100%) yang mencapai hasil belajar di atas KKM. dari jumlah hasil belajar siswa sebanyak 1141 dan dengan rata-rata total sebanyak 76. 5) Refleksi. Hasil refleksi pada II. siklus menunjukkan hasil belajar 15 siswa yang mencapai hasil belajar diatas KKM.
Pembahasan Hasil
Hasil penilaian yang diteliti pada tes Formatif Sikus I menunjukkan bahwa terdapat 9 siswa (60%) yang mencapai nilai di atas KKM. Sedangkan yang KKM terdapat 6 siswa (40%) yang belum memenuhi kriteria nilai penuh dari jumlah siswa yang berjumlah 15 siswa, sehingga jumlah siswa yang tuntas dan tuntas hasilnya sebanyak 1305, dengan rata-rata keseluruhan dari 69, pada tes Formatif Siklus II gambaran jelas hasil belajar di atas KKM diperoleh sebanyak 15 orang (100%), jumlah nilai siswa yang tuntas dan tidak tuntas sebanyak 1141, dengan rata-rata keseluruhan sebesar 76. Berdasarkan pada penjelasan diatas dapat dilihat dan disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya, dimana pada siklus I rata-rata sebesar 69 dengan tingkat ketuntasan mencapai 60% dan pada siklus II terjadi peningkatan dengan rata-rata sebesar 76. dengan tingkat penyelesaian 100% jelas setiap siklusnya mengalami peningkatan.
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA