PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah penelitian terdahulu membahas tentang proses pranikah ta’aruf sedangkan penelitian ini mengangkat tentang komitmen proses adat perkawinan yang disebut di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko dengan adat Batunang. Persamaan jurnal tersebut dengan penelitian saat ini adalah dari segi jumlah pemberian yang diberikan oleh laki-laki, merupakan bentuk perwujudan dari memuliakan perempuan.
Defenisi Operasional
Kriteria adat yang paling mendefinisikan konsep adat adalah bahwa tradisi tercipta dari tindakan dan perilaku masyarakat melalui pandangan dan khayalan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Adat istiadat tersebut terutama berakar pada rasa keadilan, adat istiadat merupakan suatu sistem memandang kehidupan yang abadi dan nyata. 24Samshis Setiawan, Pengertian Adat dan Contohnya Menurut Para Ahli, (Kamis 04 Februari 2021).
Metode Penelitian
- Sistematika Penulisan
Dengan demikian peneliti mampu mendeskripsikan adat Batunang di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko dari sudut pandang Urf. Kecamatan Ipuh berupa letak geografis, jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keuangan dan industri, agama. Dua adat pranikah Batunang di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko mengandung makna adat dan makna Batunang.
PEMINANGAN DAN ‘URF DALAM HUKUM
Dasar Hukum Peminangan
Maksudnya: Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang perempuan-perempuan ini dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengahwini mereka) dalam hati kamu. Allah mengetahui bahawa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dan janganlah kamu berjanji untuk mengahwini mereka secara sembunyi-sembunyi, melainkan ucapkanlah (kepada mereka) perkataan yang baik. Diriwayatkan kepada kami Ahmad bin Mani', menceritakan kepada kami Ibnu Abu Za'idah berkata: Diriwayatkan kepadaku 'Ashim bin Sulaiman Al Ahwal dari Bakr bin Abdullah Al Muzani dari Al Mughirah bin Syu'bah, dia meminang seorang wanita, lalu Rasulullah saw. Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Lihatlah dia.
Arti kata-kata: ".lebih stabil pernikahan kalian berdua." Adalah cinta abadi di antara keduanya. (HR. Tirmizi)” 38.
Syarat Sah Peminangan
Fuqaha bersepakat tentang sahnya meminang wanita dalam tempoh menunggu (iddah) cerai raj'i (suami boleh kembali kepada isterinya kerana talak tidak selesai untuk kali ketiga) sama ada dengan menggunakan bahasa yang tegas dan jelas ( sharih) atau dengan menggunakan bahasa samaran atau bahasa sarkastik (kinayah). 2) Wanita Iddah Talaq B'in. Tidak ada perselisihan pendapat di kalangan fuqaha bahawa tidak boleh meminang wanita semasa iddah ba'in qubra (cerai ba'in besar, iaitu talak tiga kali) dengan kalimah yang jelas. 41 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahhab Sayyed, Fiqh Munakahat Khitbah Nikah dan Talak, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 20. wanita.
Para fuqaha bersepakat bahawa setiap wanita ini tidak boleh dijodohkan dengan jelas kepada selain daripada lelaki yang diceraikan, bagi lelaki yang diceraikan tidak mengapa untuk menentukan atau menyindir pertunangan kepada seseorang selain daripada wanita dengan iddah talaq ba'in qubra, baginya adalah haram sehingga perempuan itu berkahwin dengan lelaki lain yang pernah bermesra kemudian dipisahkan dengan talak atau dengan orang lain dan telah tamat tempoh iddah.
Hukum Melihat Wanita Terpinang
Maksudnya: "Qutaibah memberitahu kami, dia berkata: Al Laits meriwayatkan kepada kami dari Nafi' dari Ibn Umar daripada Nabi saw, beliau bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kamu mengutarakan pendapat sebahagian yang lain. . (HR . Nasa‟i)"45. Kerana itulah Islam melarang penjualan lelaki atas penjualan saudaranya dan melarang pinangannya atas pinangan saudaranya, larangan ini bertujuan untuk tidak menyakiti penjual pertama, perasaan si penjual. meminang pertama dan lain-lain mewujudkan suasana kebencian dan dendam antara sesama manusia sehingga mendatangkan kemudaratan dalam masyarakat.46 Syariat Islam membenarkan lelaki memandang wanita yang ingin dinikahinya malah menjadi disyorkan dan disyorkan kerana pandangan meminang terhadap yang dijodohkan adalah. sebahagian daripada cara untuk kelangsungan perkahwinan dan keamanan untuk mencapai tujuan perkahwinan 49.
Akibat Hukum Peminangan
Dalam memulai proses perkawinan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah laki-laki yang hendak mengawini perempuan di Kelurahan Ipuh harus terlebih dahulu bergabung dalam marga. Kemudian ketua partai laki-laki mendatangi ketua partai perempuan untuk menanyakan di mana harus dijelaskan tando (tanda) cucu (cucu) kita, apakah dijelaskan dengan cara biasa di rumah atau di rumah tokoh adat. Ketua rombongan mempelai laki-laki menemui ketua calon pengantin dan mengajak ke rumah adat pemimpin.
Proses pelaksanaan adat Batunang di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko meliputi: Pertama, acara betanyo (berasan) merupakan proses dimana pihak laki-laki mengungkapkan keinginannya untuk melamar seorang perempuan yang jelas identitasnya.
Berkhalwat (menyendiri) Dengan Pinangan
Hikmah Peminangan
Pengertian „Urf
Kata 'Urf juga ditemukan dalam Al-Qur'an dengan arti kata Al-ma'ruf ُُفوُرْعَمْلَا yang berarti kebajikan (berbuat baik) seperti dalam surat Al-A'raf ayat 199:56. Beberapa ushuliyyin seperti al-Nasafi dari kalangan Hanafi, Ibnu Abidin, al-Rahawi dalam kitab al-Mannar dan Ibnu Nujaim dalam kitab al-asybah wa al-Nazha'ir menyatakan bahwa 'Urf itu sama menurut untuk adat. Tidak ada perbedaan diantara keduanya, namun sebagian ushuliyyin seperti Ibnu Humam dan Al-Bazdawi membedakan antara adat dan urf ketika membahas kedudukannya sebagai salah satu dalil tegaknya hukum syara’ adat dengan mengartikannya sebagai sesuatu yang diulang-ulang tanpa hubungan rasional apa pun.
Adat masih merupakan kegiatan yang bersifat spontan tanpa harus digunakan secara rasional, sedangkan Urf merupakan kegiatan yang sudah dapat dilaksanakan dan masih dalam ranah rasionalitas atau sesuai dengan dalil syara’.
Dasar Hukum „Urf
Adat muncul sebelum Urf karena asal muasal Urf adalah adat itu sendiri, bertentangan atau tidak dengan tesis syara. Pada hakikatnya hukum Islam mengakomodasi dan mengakui adat-istiadat atau tradisi-tradisi yang baik dalam masyarakat sepanjang tradisi-tradisi tersebut tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan kenyataan tersebut, para ulama menyimpulkan bahwa adat istiadat yang baik dapat dijadikan landasan hukum apabila memenuhi beberapa syarat.
Ayat tersebut tidak menjelaskan berapa kadar pampasan yang sepatutnya diberikan kepada orang yang menyusukan anaknya.
Macam-Macam „Urf
Selain pembagian di atas, 'Urf juga terbagi menurut penilaian baik dan buruknya atau menurut diterima atau ditolaknya, Urf terbagi menjadi dua, yaitu. Urf sahih atau adat istiadat yang benar, yaitu sesuatu yang diketahui orang satu sama lain dan tidak bertentangan dengan anjuran syara', tidak menghalalkan apa yang haram, juga tidak membatalkan apa yang wajib, seperti saling pengertian antar manusia mengenai jual beli akad grosir 71 Urf sahih juga diartikan sebagai hal-hal yang menjadi adat masyarakat, namun tidak menghalalkan yang haram, dan tidak sebaliknya.
Adat istiadat fasid (yang salah), yaitu sesuatu yang diketahui orang namun bertentangan dengan syara' atau yang haram adil dan membatalkan yang wajib, seperti saling pengertian antar manusia tentang beberapa perbuatan haram dalam upacara kelahiran anak, juga tentang makan riba dan akad perjudian. , atau sesuatu yang menjadi adat istiadat yang melegitimasi apa yang telah dijadikan oleh Tuhan.
Kehujjahan „Urf
Sabda Nabi kepada isteri Abi Sufyan iaitu Hindun ketika mengadu kepada Nabi tentang suaminya bahawa suaminya kedekut memberi nafkah. Tingkah laku manusia terhadap sesuatu menunjukkan bahawa dengan melakukannya mereka akan mendapat maslahat atau menghindari mafsadah. Walaupun maslahat adalah hujah syar'i, kerana menghapuskan kesusahan adalah matlamat syariat, apabila Islam datang ia mengiktiraf Urf orang Iran yang baik (yang menimbulkan maslahah) kerana ia diiktiraf sebagai kufu dalam perkahwinan, garis 'ushbah dalam perintah wali atau waris, kewajipan kematian terhadap pembunuh secara tidak sengaja.
Disebutkan bahawa Imam Syafi'iyah juga mengamati "Urf" dalam pembinaan beberapa hukum mazhab barunya yang mengharuskan Urf Mesir, dan sebelum itu beliau membina mazhab lamanya mengikut Urf Iraq, maka Al-Qarafy berkata. , bahawa Urf dipegang sama rata oleh semua sekolah dan sesiapa yang meneliti mazhab itu mendapati desakan mereka terhadap Urf.
GAMBARAN UMUM KECAMATAN IPUH
Kependudukan
Pendidikan
Kesehatan
Keuangan dan Industri
22 Koperasi Manunggal jaya Unit Desa 1 3 23 Koperasi Manunggal jaya Unit Desa 3 3 Sumber : Kepala Tata Usaha Camat Kecamatan Ipuh 2021.
Keagamaan
Adat Batunang Di Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko
Menurut Pak Saripudin, jika seorang perempuan sudah haid maka perempuan tersebut juga akan membawa adat pada saat itu, karena kunci adat di Kecamatan Ipuh terletak pada perempuan. Sebelum melaksanakan adat Batunang, seorang laki-laki yang ingin menikah harus terlebih dahulu berasal dari suatu suku atau menurut suatu suku 83. Apabila keputusan sudah diterima oleh masing-masing pihak, maka langkah selanjutnya adalah paman atau paman laki-laki tersebut berangkat ke paman perempuan akan datang. Dalam hal ini memberitahukan kepada masing-masing kepala marga jika laki-laki satu desa karena pada umumnya sudah mempunyai marga sendiri, namun jika laki-laki berasal dari luar desa atau luar kecamatan Ipuh maka laki-laki harus masuk terlebih dahulu.
Orang tua dalam silsilah seibu menyampaikan hasil persetujuannya kepada kepala marga masing-masing calon pengantin untuk diserahkan kepada kepala marga, sehingga lamanya batunang ditentukan berdasarkan musyawarah mamak dan kepala marga keduanya. Para Pihak. Menurut Pak Jamaluddin, proses yang biasa dilakukan masyarakat sebelum menikah adalah adat Batunang, dimana sebelum adat Batunang dilangsungkan, pihak keluarga dari pihak laki-laki dan perempuan sudah melakukan acara betanyo. Berdasarkan wawancara dengan peneliti, mereka mengatakan bahwa cincin emas seberat 2 gram digunakan dalam pertunjukan adat Batunang dan dikenakan oleh pria dan wanita adat Batunang pada bulan Maret 2021.
PERSPEKTIF ‘URF TERHADAP ADAT BATUNANG DI
Perspektif „Urf Terhadap Adat Batunang Pra Pernikahan Di
PENUTUP
Saran
- Tabel Informan Penelitian
- Tabel Data Kependudukan
- Tabel Data Kesehatan
- Tabel Data Kelembagaan Ekonomi
- Tabel Besar Tanda Tunang
Andiko, Toha, Panduan Praktis Ilmu Fiqhiyyah Qawa’id Dalam Menanggapi Permasalahan Hukum Islam Kontemporer, Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011. Kecamatan Babadan Jepang, Kabupaten Ponorogo Perspektif Fiqh Munakahat, Skripsi Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2019. Hadi, Mufa'at Ahmad, Fiqh Munakahat Hukum Perkawinan Islam dan Beberapa Persoalannya, Jakarta: Duta Grafik, 1992.
Kholillah, Putri Hafid, Khitbah Penggunaan Tukar Cincin Emas Dalam Perspektif Hukum Islam di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Metro 2018 Kusuma, Hilman Hadi, Hukum Perkawinan Indonesia demi Hukum.