• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISI SKRIPSI DILLA ANAK STAIN ADIKNYA YANG KERJA KLINIK

N/A
N/A
ancha palopo

Academic year: 2024

Membagikan "ISI SKRIPSI DILLA ANAK STAIN ADIKNYA YANG KERJA KLINIK"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

11 Tesis Fitriani, “Tindakan pidana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh anak dalam perspektif hukum Islam”, (Uin Alauddin Makassar: 2016), hal. Berdasarkan cara pembentukannya kita membedakan antara tindak pidana formil (formal delicten) dan tindak pidana (delicten materil).

Kerangka pikir

Indonesia menerima hukum sebagai sebuah ideologi untuk menciptakan rasa aman, adil, tenteram, dan sejahtera bagi setiap warga negaranya, namun untuk mencapai hal tersebut masih banyak kendala yang meresahkan, dengan berbagai jenis tindak pidana yang masih terus terjadi, salah satunya adalah pencurian. disertai kekerasan, termasuk pelanggaran terhadap ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang terdapat pada Pasal 365 KUHP. Sebagai bentuk dasar hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa bagi yang melakukan pencurian, baik laki-laki maupun perempuan akan dihukum dengan dipotong tangannya sebagaimana dijelaskan dalam QS.

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi valid yang diperlukan untuk melakukan penelitian. Observasi adalah pengamatan secara sistematik dan menggunakan alat indra khususnya mata terhadap peristiwa yang terjadi dan dapat dianalisis pada saat kejadian tersebut terjadi di Polres Luwu.47. Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung maupun tidak langsung kepada sumber data dengan bantuan instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti bantuan aplikasi perekam suara pada telepon genggam dan kuesioner (pertanyaan tertulis).

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui arsip, termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum yang berkaitan dengan masalah penelitian. Editing adalah kegiatan menggabungkan atau mengumpulkan data untuk melakukan modifikasi yang bertujuan untuk pengecekan/penelitian. Sistematika data (sistematisasi) adalah pemasukan dan penyusunan data yang telah diedit berdasarkan kerangka kontes data yang merupakan bagian penting dalam penelitian ini agar mudah dipahami.

Menemukan hasil penelitian adalah melakukan analisis sebagai tindak lanjut dari hasil pengumpulan data penelitian yang diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan teori-teori yang menjawab rumusan masalah hingga menghasilkan kesimpulan.

Gambaran Lokasi Penelitian

Kepolisian Negara Republik Indonesia bertujuan mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, ketertiban dan ketertiban, serta pemberian perlindungan. Polres Luwu sebagai salah satu aparat penegak hukum yang menciptakan keamanan dan ketertiban harus mampu beradaptasi dengan setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Polres Luwu berwenang menerima laporan dan pengaduan, membantu menyelesaikan perselisihan masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum, serta mencegah dan menanggulangi tindak pidana.

Mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban hukum di wilayah hukum Polres Luwu dengan menjalin kerja sama dengan instansi terkait dan masyarakat. Dari berbagai wilayah yang ada di Polres Luwu, sebagaimana disebutkan dalam struktur organisasi, namun tempat penelitian yang penulis teliti adalah di wilayah Satuan Reserse Kriminal yang bertugas melakukan penyidikan, penyidikan, dan pengawasan terhadap Polres Luwu. PPNS. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyidik ​​terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh penyidik ​​pada Badan Reserse Kriminal Kepolisian Sektor dan Badan Reserse Kriminal Polri.

Penyidikan dan penyidikan tindak pidana biasa dan khusus, termasuk tindak pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu di wilayah hukum kepolisian.48.

Data Kasus Pencurian dengan Kekerasan

Pelayanan dan perlindungan khusus bagi remaja, anak, dan perempuan, baik sebagai pelaku maupun korban, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS baik operasional maupun administrasi bidang penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dari data diatas terlihat banyaknya kasus pencurian atau tindak pidana pencurian dengan kekerasan dalam tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2016, maka kejahatan tersebut dapat dikatakan tidak banyak yang ditangani oleh Polres Luwu, dimana pada Tahun 2019 ada satu laporan dan terselesaikan, tahun 2020 ada dua laporan dan terselesaikan dan tahun 2020 tidak ada kasus.

Artinya tindak pidana pencurian dengan kekerasan di wilayah hukum Polres Luwu dari tahun ke tahun terdapat perselisihan yang tidak mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Namun jumlah kasus yang ditangani tidak bisa dianggap enteng, oleh karena itu anggota kepolisian Polres Luwu terus melakukan penjagaan, perlindungan dan pencegahan sebelum jumlah kasus bertambah.

Penyelesaian Kasus Pencurian dengan Kekerasan Di Polres Luwu

Hubungan kejahatan harta benda dengan pencurian dengan kekerasan yaitu pelanggaran aturan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) buku kedua tentang kejahatan. Akibatnya kekerasan yang timbul akibat perbuatan “kekerasan” yang melanggar hukum lebih tinggi dibandingkan gangguan akibat pelanggaran lainnya, hal ini dapat dibuktikan dengan memasukkan tindak pidana kekerasan ke dalam KUHP. Sedangkan peran kepolisian di Polres Luwu adalah melakukan upaya atau kebijakan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan, yaitu dengan melakukan pencegahan dan pemberantasan. Dalam penerapannya, hukum pidana menitikberatkan pada upaya represif (tindakan/ pemberantasan), yaitu

Upaya penyidik ​​secara represif antara lain dengan melakukan penegakan hukum, yaitu dengan melakukan penyidikan dan penyidikan dalam upaya mengidentifikasi pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan dan memberikan sanksi sesuai perbuatannya sesuai dengan Pasal 365 KUHP. . KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Proses penanganan perkara pencurian dengan kekerasan yang berujung pada tindak pidana pencurian diatur secara lengkap dalam KUHP yaitu pada Pasal 362 sampai dengan Pasal 367. Menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan orang melakukan kekerasan dan pencurian dengan cara mengatur, menjaga, membimbing dan berpatroli.

Pemasangan spanduk atau spanduk sebagai upaya pencegahan pencurian dengan kekerasan dan memanfaatkan media sosial sebagai media edukasi bagi pelajar dan masyarakat luas.51.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan

Menumbuhkan kesadaran, menyerukan dan memberantas kejahatan melalui kerja sama dengan masyarakat merupakan sarana untuk memperkuat moral dan mental seseorang agar tidak mempunyai keinginan untuk berbuat jahat. Faktor lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi munculnya tindak pidana pencurian dengan kekerasan, dimana pada dasarnya pelaku dibesarkan di lingkungan yang mengetahui kebiasaan perilaku yang buruk, sehingga terdapat kecenderungan untuk meniru dengan mudahnya dorongan. Oleh karena itu, dari faktor ekonomi, tidak sedikit orang yang mencuri karena perekonomiannya tidak sesuai dengan gaya hidup dan malas bekerja, sehingga membuat masyarakat akhirnya melakukan pencurian dengan kekerasan sebagai jalan pintas untuk bisa memenuhi kehidupan yang diinginkan.

Tindak Pidana Pencurian Dengan Kekerasan Dalam Perspektif Fiqih Jinayah

Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan

Pencurian dalam pandangan fiqh jinayat adalah sarikah, yaitu mengambil harta milik seseorang dengan cara pencurian dan penipuan. Abdul Kadir menjelaskan, perbedaan pencurian kecil-kecilan dan pencurian besar-besaran adalah proses perampasan harta benda tanpa sepengetahuan dan izin korban. Jika ada yang mencuri barang korban dengan disaksikan pemiliknya tanpa menggunakan kekerasan, maka kasus seperti ini masuk dalam kategori pencurian kecil-kecilan. .

Pelaku kejahatan (jarimah) merencanakan kejahatannya bersama-sama dengan orang atau kelompok lain untuk melakukan perbuatan melawan hukum. Dalam melakukan perbuatannya, pelaku menghasut orang lain untuk melakukan kejahatan sehingga memungkinkan mereka melakukan perbuatan melawan hukum dengan berbagai cara tanpa intervensi langsung.

Dasar Hukum

هّللا َلْوُسَراَي

Syarat Hirabah yang diancam Hukuman Had

Terjemahannya: Adapun laki-laki dan perempuan yang mencuri, potonglah tangannya (sebagai) balasan atas perbuatannya dan sebagai siksa dari Allah. Pencurinya sudah dewasa, berakal sehat, melakukannya atas kemauan sendiri, tidak ada hubungan keluarga antara pelaku dan korban, seperti anak yang mencuri harta ayahnya dan sebaliknya, bagi laki-laki dan perempuan hukumannya adalah sama.

Unsur dan Hukumannya Pelaku Jarimah Hirabah

Rompakan berlaku secara terbuka, disertai dengan keganasan, membunuh mangsa dan mengambil hartanya. Terjemahan: Sesungguhnya azab bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerosakan di muka bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki bersama-sama, atau diusir dari bumi. . dimana mereka tinggal). Hikmah hukuman maksimum kepada pencuri dititikberatkan sepenuhnya bagi sebarang perbuatan yang melanggar hak Allah (kepentingan awam) dan hak individu (Rakyat) sudah tentu anda mendapat hukuman yang setimpal dan anda mendapat hukuman yang setimpal jika melakukan kesalahan. bertindak seperti dalam ayat di atas undang-undang yang terdiri daripada membunuh atau menyalib, atau menyalib tangan dan kaki atau berpisah dari tempat tinggal mereka.

Hukuman bagi pelakunya berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan, status hukumannya sama dan harus dipertanggungjawabkan. Terjemahannya: Kecuali orang-orang yang bertaubat (di antara mereka) sebelum kamu dapat mengendalikan (menangkap) mereka; Maka ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Untuk dapat menjadi saksi yang memberikan kesaksian yang akurat, setidaknya harus ada dua orang pria yang adil dan independen.

Jika tidak ada saksi laki-laki, paling sedikit dua sampai empat perempuan juga boleh bertindak sebagai saksi.

Perbandingan Sanksi Fiqih Jinayah dan KUHP

PENUTUP

Kesimpulan

Pencurian dengan kekerasan atau biasa disebut hiraba dalam hukum pidana Islam adalah suatu kejahatan yang menyerang dan merampas harta benda yang disertai dengan kekerasan dengan cara mengarahkan senjata seperti pisau, parang, pentungan dan lain sebagainya hingga melakukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam Islam. negara menyebabkan kekacauan, pembunuhan, pertumpahan darah, yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan dapat mengganggu kemanusiaan dan agama. 63 Apalagi jarimah adalah qat'u at-tariq (perampok). kurbra (pencurian besar).

Saran

Ahmad Syafii, “Pencurian Dalam Perspektif Hukum Pidana dan Hukum Islam”, Volume 2, Nomor 2 (2017), http://jurnal.untad.ac.id/index.php/TLR. Junaidi abdillah, “Filsafat Hukum Pidana Islam; Kajian Pidana hudud dan Penerapannya di Indonesia, jilid 1", Slamet Hardjono, (Mutiara Aksara). Muhammad Tahmid Nur, "Mencapai Hukum Pidana Ideal untuk Kemaslahatan Hukum Pidana Islam dan Reformasi Hukum Pidana Nasional" ed.1 , cet .1 (Yogyakarta: Deepublish, April 2018).

Din, “Konsep Pencurian dalam KUHP dan Hukum Pidana Islam”, (Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Vol. Skripsi Arifin Siahaan, “Klasifikasi Tindak Pidana Dalam Perspektif Hukum Pidana Positif dan Hukum Pidana Islam”, (Uin Sumatra Utara : 2019) Redaksi Bip, “KUHP dan KUHAP”, Saptono Raharjo, cet.

Yustisia Vision Team, “KUHP&KUHAP; Straffelov og strafferetsplejelov”, Visimedias redaktion, cet.

Referensi

Dokumen terkait