• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus, mengenai teknik pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. 2. Bagaimana upaya orang tua dalam mengantisipasi seks bebas yang menyebabkan anak hamil sebelum menikah di Dusun Ngesrep Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki kondisi objek.

Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di Dusun Ngesrep, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Data yang direduksi dalam penelitian ini adalah data yang timbul dari observasi, wawancara dan hasil penelitian yang dilakukan. Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumennya sendiri, peran serta peneliti sendiri sangat menentukan dalam pengumpulan data.

Tahapan Penelitian

Tahapan ini meliputi: analisis pada saat dan setelah pengumpulan data Bagian tahap analisis data ini terdiri atas: 1) Konsep dasar analisis data. Namun analisis yang dilakukan lebih intensif, tema dan hipotesis semakin diperkaya, diperdalam dan ditelaah lebih lanjut dengan memadukannya dengan data dari sumber lain. Oleh karena itu, penulisan laporan hasil penelitian ini tidak dapat dipisahkan dari seluruh tahapan kegiatan dan unsur penelitian.

Dalam hal ini peneliti hendaknya tetap memperhatikan etika penelitian, sehingga peneliti secara objektif membuat laporan apa adanya, meskipun peneliti menemui kendala.

Sistematika Pembahasan

Bab ini berisi tentang analisis data kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Ngesrep, pemahaman masyarakat mengenai pergaulan bebas yang menjadi penyebab terjadinya kehamilan pranikah pada remaja, upaya orang tua dalam memprediksi prevalensi pergaulan bebas pada remaja.

KAJIAN TEORI

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Tia Nopitriyanti, Persepsi dan Tanggapan Masyarakat Mengenai Pernikahan Ibu Hamil Di Luar Nikah, Skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Penelitian ini menggunakan gabungan penelitian lapangan kualitatif dan penelitian kepustakaan.Hasil penelitiannya adalah: 1) Persepsi terhadap Jatimekar Masyarakat terhadap perkawinan ibu hamil di luar nikah Pada umumnya masyarakat memandang perkara ini sebagai suatu hal yang wajar, padahal perkara ini tidak sesuai dengan syariat Islam karena alasan yang dapat merugikan perempuan dan mencoreng kehormatan dan kebaikan. nama keluarga. Ikhwanudin, Sikap Orang Tua terhadap Anak Hamil di Luar Nikah Menurut Syariat Islam (Studi Kasus di Desa Bukit Harapan Kabupaten Siak), Makalah di UIN Sultan Kasim, Pekanbaru, Riau, 2011.

Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dan hasil dari penelitian ini adalah: (1) Tujuan utama sikap orang tua terhadap anak haram menurut masyarakat Desa Bukit Harapan adalah untuk mendidik anak bersikap bertanggung jawab. agar perbuatan hamil di luar nikah tidak ditiru oleh orang lain, generasi lain, dan sebagai bentuk hukuman atau sanksi. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah penelitian terdahulu hanya menekankan pada respon masyarakat serta sikap dan sanksi yang diterapkan orang tua terhadap anaknya yang kedapatan hamil di luar nikah, namun penelitian ini lebih menekankan pada penelitian sebelumnya. pencegahan- upaya orang tua. agar tidak terjadi lagi kasus. Asal usul nama Dusun Ngesrep konon berasal dari nama sebuah pohon yaitu “pohon dadap srep” yang dahulu banyak tumbuh di dusun ini.

Dalam versi lain, ada juga yang berpendapat bahwa nama Ngesrep berasal dari dua kata yaitu “Nyes dan Asrep”. Desa ini pertama kali ditebangi oleh seorang Kyai bernama Mbah Zakiman namun sayangnya tidak jelas kapan desa ini ditebangi oleh Kyai tersebut. Kini yang tersisa hanyalah makam Mbah Zakiman yang terletak di belakang Masjid Darul Falah di desa Ngesrep.

Dulu orang tua saya bilang, orang yang pertama kali membersihkan desa ini bernama Mbah Zakiman, dia adalah seorang kyai. Orang tuaku juga baru bilang kalau orang pertama yang membersihkan desa ini adalah Mbah Zakiman. Yang tersisa hanyalah makam Mbah Zakiman yang berada di belakang Masjid Darul Falah. Nama desa Ngesrep awalnya berasal dari kata “pohon dadap srep”, dulu disini banyak tumbuh, sekarang sudah tidak ada lagi karena banyak sekali pohonnya, cuaca disini sejuk dan dingin dalam bahasa jawa.

Dusun Ngesrep berada di wilayah Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, berbatasan langsung dengan : 47.

DENAH DUSUN NGESREP

Pemahaman Masyarakat Mengenai Anak Hamil Sebelum Menikah Di Dusun Ngesrep, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan,

Ciri khas masyarakat adalah mempunyai sifat hidup berkelompok, setiap kelompok sosial mempunyai aturan dan norma tertentu yang harus dipatuhi oleh setiap anggotanya, akhir-akhir ini yang sangat meresahkan masyarakat adalah semakin banyaknya kasus kehamilan sebelum menikah dikalangan masyarakat. remaja di Desa Ngesrep, hal ini tentu saja sangat meresahkan, sangat mengharumkan nama baik masyarakat. Selain itu, rata-rata pelaku yang hamil sebelum menikah adalah anak-anak usia sekolah menengah atas, sungguh mengkhawatirkan. Seks pranikah gratis yang dilakukan remaja menjadi momok yang sangat memprihatinkan para orang tua.Kasus kehamilan pranikah yang terjadi pada anak usia sekolah akhir-akhir ini sungguh menghebohkan dunia pendidikan.

Jika dicermati, remaja yang hamil sebelum menikah mengalami kecemasan terhadap nasib masa depan janin dalam kandungannya. Yang terjadi pada korban kehamilan pranikah di Dusun Ngesrep: harus rela putus sekolah. Pada bab sebelumnya juga telah dijelaskan bahwa hamil sebelum menikah merupakan suatu perbuatan yang kurang baik jika dilihat dari norma agama dan masyarakat. Tentu semua masyarakat merasa prihatin dengan terjadinya kasus ini, apalagi kasus ini terjadi di lingkungan yang bisa dibilang religius.

Sangat tidak etis jika anggota masyarakat mengalami kehamilan sebelum menikah, apalagi jika mereka masih dalam usia sekolah. Berkenaan dengan anggapan masyarakat mengenai kasus kehamilan sebelum nikah yang terjadi di Desa Ngesrep tentu saja semua masyarakat tidak setuju dengan adanya perkawinan hamil sebelum nikah, dari hasil wawancara informan semuanya menolak adanya perkawinan hamil sebelum nikah. pernikahan pernikahan. Namun yang sangat disayangkan dalam pernikahan hamil sebelum menikah di desa Ngesrep justru menjadi mewah seperti pernikahan pada umumnya dan masyarakat juga menghadiri pernikahan tersebut seperti pernikahan pada umumnya dan bisa saja biasa saja. Berikut beberapa pendapat warga Desa Ngesrep dalam menyikapi kasus kehamilan pranikah yang terjadi di kalangan remaja.

Pertama, masyarakat sangat menolak dan tidak menyetujui maraknya terjadinya perkawinan hamil sebelum nikah, dengan alasan jika perkawinan hamil sebelum nikah dianggap melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat, semua itu juga bertentangan dengan dan bertentangan dengan keyakinan Islam. Dari tahun ke tahun kehamilan pranikah sangat mengkhawatirkan bagi generasi muda dan sebenarnya segala upaya untuk mengantisipasi kehamilan pranikah telah dilakukan oleh setiap orang tua, namun generasi muda sangat mudah dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang membuat mereka merasa bahagia. tanpa berpikir. Kita tahu bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi kehamilan anak sebelum menikah saat ini adalah kemajuan teknologi, penyalahgunaan media sosial, dan kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua itu sendiri.

Jadi dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pemahaman masyarakat desa kecil Ngesrep mengenai kasus hamil sebelum menikah yang sering terjadi adalah mereka menolak dan tidak setuju dengan adanya perkawinan, hamil sebelum menikah. Mereka sangat khawatir, namun semua kembali pada kepribadian masing-masing individu, masyarakat desa Ngesrep berpendapat jika kehamilan sebelum menikah terus terjadi karena disebabkan oleh faktor keturunan keluarga baik dari ibu atau nenek, maka pemahaman orang tua Teknologi informasi khususnya telepon seluler masih sangat minim, terlihat dari maraknya smartphone Android di tangan anak-anak sekolah dasar yang akan mengancam masa depan. Dunia pornografi bisa dengan mudah diakses oleh anak-anak melalui dunia maya dan yang menjadi tanda tanya adalah pesta pernikahan ibu hamil sebelum menikah di desa Ngesrep ternyata dilakukan secara mewah layaknya sebuah pesta pernikahan.

Upaya Orang Tua Dalam Mengantispasi Seks Bebas Yang Menyebabkan Anak Hamil Sebelum Menikah Di Dusun Ngesrep, Desa Banjarsari Kulon,

Untuk mengembangkan kepribadian anak sesuai dengan cita-citanya, hendaknya orang tua mengkondisikan lingkungan keluarga pada masa perkembangannya. Menurut Rasulullah Saw, fungsi dan peran orang tua bahkan mampu membentuk arah keimanan anaknya. Dengan maraknya kasus kehamilan di luar nikah pada remaja, masyarakat Desa Ngesrep kini sudah sadar bahwa pendidikan agama sangatlah penting, oleh karena itu para orang tua berinisiatif menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan berbasis agama seperti pesantren. kepada orang tua yang merasa aman untuk anaknya.

Kedua, orang tua membatasi interaksi anak dengan lawan jenis. Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk selalu menjaga harkat dan martabat keluarga dari hal buruk sekecil apapun. Dengan banyaknya kasus kehamilan pranikah yang terjadi di Dusun Ngesrep, membuat para orang tua sangat berhati-hati dalam mengasuh anaknya. Salah satu upaya yang dilakukan orang tua adalah dengan membatasi interaksi anak dengan lawan jenis. Warga Dusun Ngesrep melarang keras anak-anaknya sebagai orang tua untuk berpacaran. Hal ini bertujuan agar anak-anak bisa konsentrasi dalam bersekolah, dan yang paling mereka takutkan adalah jika dibiarkan maka orang tua akan khawatir anaknya akan melakukan penyimpangan seksual yang jelas-jelas akan merugikan masa depan anaknya.

Perbuatan seksual bebas yang berujung pada kehamilan di luar nikah akan mencoreng nama baik keluarga, menimbulkan rasa malu yang besar bagi orang tua dan cemoohan masyarakat. Ketiga, upaya orang tua yang kedua adalah melalui bimbingan moral berupa nasehat dan peringatan kepada anaknya untuk tidak melakukan perilaku seksual sebelum menikah. Setiap anak pasti selalu mengingat nasehat orang tua yang memberikan informasi dan nasehat kepada anaknya mengenai pergaulan bebas dan kehamilan sebelum menikah.

Upaya preventif yang dilakukan oleh orang tua diatas hendaknya didukung oleh pemerintah desa, karena jika hanya dilakukan oleh orang tua saja masih dianggap belum cukup. Berdasarkan penelitian dengan judul Peran Orang Tua dalam Memprediksi Kehamilan pada Anak Sebelum Menikah (Studi Kasus di Dusun Ngesrep Desa Banjarsari Kulon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun) dapat disimpulkan. Kedua, dengan membatasi interaksi dengan lawan jenis, orang tua di Desa Ngesrep melarang anaknya berpacaran karena dampak pacaran cenderung perzinahan.

Ketiga orang tua tersebut membangun akhlak anak-anaknya dengan selalu memperingatkan dan menasihati bahwa hamil sebelum menikah adalah perbuatan buruk dan haram hukumnya karena dianggap zina dan jika ketahuan melakukan pergaulan bebas apakah akan mencoreng nama baik keluarga. .

Saran

Tokoh agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Melalui kegiatan keagamaan diharapkan tumbuh keimanan masyarakat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, melalui diadakannya TPA, yasinan dan pengajian di dusun Ngesrep. Upaya pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah desa pada tahun 2017 berupa sosialisasi diharapkan benar-benar terlaksana agar remaja mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari hubungan seks bebas dan diharapkan kasus kehamilan di luar nikah yang terjadi terjadi di dusun tersebut. Ngesrep dapat dicegah dan diatasi serta tidak terjadi lagi kasus serupa di tahun berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Upaya Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Dilihat dari Kerjasama Orang Tua dan Guru Orang tua yang memiliki anak kreatif dan mendukung potensi yang dimiliki oleh anak

Pemahaman Peserta mengenai Anak Berkebutuhan Khusus dan Resiliensi Sebelum dan Sesudah Diberikan Psikoedukasi No Indikator Keberhasilan Pre Test Post Test % Kategori %