• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - etheses UIN Mataram"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

ABSTRAK: Rendahnya aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa di SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih, Kec. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif Number Head Together (NHT) dalam meningkatkan aktivitas inkuiri dan hasil belajar siswa Kelas X SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih pada mata pelajaran Biologi tahun pelajaran 2019/2020.

PENDAHULUAN

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi guru, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat mendorong guru untuk lebih termotivasi berpikir kreatif dan bervariasi dalam merancang pembelajaran. Bagi peneliti, hasil penerapan model pembelajaran kooperatif NHT dapat menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya.

Konsep Number Head Together (NHT)

  • Pengertian Number Head Together (NHT)
  • Langkah-langkah Number Head Together
  • Kelebihan dan Kelemahan Number Head Together (NHT)
  • Pengertian Aktivitas Bertanya
  • Tujuan Bertanya

Jadi, number head together adalah suatu teknik atau model pengajaran dengan cara membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dan memberikan hitungan sesuai jumlah anggota tiap kelompok. Model pembelajaran Number Head Together pada intinya menekankan siswa saling berinteraksi, bekerja sama, dan belajar bertanggung jawab dalam tugas kelompok maupun individu.

Konsep Tentang Hasil Belajar 1. Pengertian hasil belajar

Belajar mengajar merupakan suatu proses yang tentunya dapat mengembangkan dan menjawab beberapa masalah yang sangat mendasar. Empat hal yang dimaksud adalah (tujuan, materi, metode dan alat serta penilaian) yang merupakan komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar mengajar.

Konsep Tentang Keanekaragaman Hayati

  • Pengertian dan Jenis-Jenis Keanekaragaman Hayati

Kebutuhan primer manusia yang berasal dari alam antara lain kebutuhan sandang (ulat sutera, domba dan kapas), pangan (sereal atau biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, telur, daging dan susu), papan (pohon), merantis, sengon, jati dan mahoni ) serta udara bersih yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan hijau.Kebutuhan sekunder manusia muncul dari keanekaragaman hayati, misalnya transportasi (kuda, unta dan sapi) dan sebagai sarana rekreasi (pohon, hutan, tanaman, bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut dan hewan peliharaan). ). Kegiatan manusia yang berdampak positif terhadap keanekaragaman hayati antara lain: penghijauan dan reboisasi, pengendalian hama secara hayati, pemanfaatan hutan dengan RIL (Reduce Impact Logging), upaya pemuliaan hewan dan tumbuhan yang menghasilkan varietas unggul tumbuhan dan satwa, serta upaya pelestarian alam. dilakukan secara ex-situ dan in-situ.

Kerangka Berpikir

Penelitian tindakan kelas termasuk dalam penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan mungkin bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan kelas (PTK) berbeda dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori-teori umum. Action research in the classroom (ACR) lebih ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, bersifat kontekstual dan hasilnya tidak dapat digeneralisasikan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih Kecamatan Btukliang Kabupaten Lombok Tengah pada kelas X mata pelajaran Biologi tahun pelajaran 2019/2020.

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

  • Tabel Rencana Tidakan Penelitian Tahapan-

Merefleksikan hasil siklus kedua dan membandingkan perubahan yang diamati dengan hasil refleksi pada siklus pertama Dalam penelitian tindakan kelas ini, rencana tindakan direncanakan dalam tiga siklus, dengan setiap siklus terdiri dari tahapan yang sama.

Teknik Pengumpulan Data

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau bakat individu atau kelompok. Teknik pengumpulan data lain yang digunakan peneliti adalah dokumentasi.Dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan langsung dari sekolah. Suharsimi menjelaskan bahwa alat penelitian adalah alat yang peneliti gunakan pada saat mengumpulkan data agar penelitian dapat dilakukan dengan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih lengkap, dan.

Sedangkan dalam arti luas adalah pengamatan yang meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang akan diteliti. Angka bersama merupakan lembar observasi yang digunakan untuk melihat dan mengetahui guru dalam menyampaikan atau menyajikan materi Biologi dan untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan prosedur metode/model pembelajaran yang digunakan. Lembar observasi kegiatan menanya adalah lembar observasi yang digunakan peneliti untuk mengamati banyaknya siswa yang aktif bertanya, berargumen dan menyangkal materi yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas.

Dokumentasi merupakan salah satu jenis alat yang digunakan peneliti dalam proses penelitian untuk memperoleh data atau informasi langsung dari tempat penelitian.

Pelaksanaan Tindakan

Adanya dokumentasi dapat menjadi penguat bagi peneliti atas data yang diperoleh, data shift siswa, shift guru, struktur organisasi sekolah, profil sekolah, dll. Guru memanggil nomor dari salah satu kelompok untuk melaporkan atau mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Cara Pengamatan

Adapun kriteria evaluasi yang dilihat sebagai acuan penelitian dalam menarik kesimpulan dalam pengkategorian aktivitas siswa dalam menyajikan soal tergolong sangat aktif, aktif atau kurang aktif. 31Djamarah, Guru dan siswa dalam interaksi induktif dan pendekatan teoretis psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. Ketuntasan klasikal dalam pandangan peneliti adalah ketuntasan belajar siswa, yang dilihat secara keseluruhan di dalam kelas.

Ketuntasan klasikal belajar siswa dapat disimpulkan atau dikatakan meningkat jika ketuntasan klasikal ideal. Hasil observasi kegiatan bertanya siswa dan hasil evaluasi pembelajaran dari setiap pertemuan pada setiap siklus dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil tersebut peneliti dapat melakukan refleksi diri dengan melihat data observasi yaitu mengidentifikasi kekurangan dalam analisis penyebab dan kekurangan yang akan menentukan perbaikan pada setiap siklus berikutnya. Dengan begitu peneliti dapat melihat dan mengambil tindakan saat melakukan atau menarik kesimpulan dari hasil refleksi.

Dengan demikian, tujuan peneliti dalam penggunaan nomor kepala (NHT) bersama adalah untuk meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

Idikator Keberhasilan

PEMBAHASAN

Sejarah Pondok Pesantren Uswatun Hasanah Cempaka Putih

Pada tahun 1989 siswa yang belajar lebih dari 1000 siswa dengan kelas gemuk (untuk Tsanawiyah dengan 24 kelas paralel, Aliyah 12 kelas dan kelas MI 6), bisa dibayangkan bagaimana suasana belajar dengan jumlah siswa per ruang belajar yang berkapasitas lebih dari 40 orang, karena kekurangan ruang kelas maka masjid digunakan sebagai ruang belajar yang terbagi menjadi ruang kelas. Pada tahun 1989 juga menjadi salah satu dekan IAIN Sunan Ampel Mataram (sekarang UIN Mataram) yang saat itu dijabat oleh DRS. SAIFUL MUSLIM mendirikan STIT (Sekolah Tinggi Tarbiyah) dengan 107 mahasiswa angkatan pertama namun tidak mendapat izin dari KOPERTAIS.

Pada tahun 1990 dibangun 7 gedung lokal yang direncanakan untuk gedung bertingkat tiga dan saat ini digunakan untuk Madrasah Aliyah SMA. Islam Uswatun Hasanah dan Program Pendidikan Agama Islam, PGSD, PGTK (Sekolah Tinggi Agama Islam Qomarul Huda Bagu Pringgarata Lombok Tengah) yang semula direncanakan. Dari tahun ke tahun jumlah santri yang belajar di Pondok Pesantren Uswatun Hasanah tidak pernah kurang dari 500 santri, mulai dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah hingga Kulliyatul Mu'allimin.

Bahkan hingga kini, pada tahun 2007, jumlah santri yang belajar di Yayasan Pondok Pesantren Uswatun Hasanah lebih dari 1.240 santri dan santriwati (termasuk santri STAIIQH). jumlah siswa setelah kematian pendiri yayasan pada tahun 2012.

Visi dan Misi SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih a. Visi Sekolah

Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung untuk memberi teladan dan mengembangkan kreativitas siswa Islam. Mengembangkan nilai-nilai pendidikan yang berlandaskan agama untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang tinggi bagi peserta didik.

Keadaan Siswa SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih Tahun 2019/2020

Sarana dan prasarana SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih memiliki sarana dan prasarana tersebut.

Sarana dan Prasarana SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih SMA Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih memiliki sarana dan

Keadaan Guru Dan Pegawai Atau Staf Ama Islam Uswatun Hasanah Cempaka Putih 2018/2019

Hasil Penelitin

  • Jadwal Pelaksanaan Tindakan
  • Data Aktivitas Bertanya Siswa Dari Masing-Masing Siklus
  • Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Dari Masing-Masing Siklus Berikut merupakan data rekapitulasi hasil belajar siswa pada tiap

Pada siklus I pertemuan pertama peneliti mengajarkan atau memberikan materi kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran number head together (NHT), dan pada pertemuan kedua guru memberikan soal latihan kepada siswa sebagai evaluasi. Pada siklus II pertemuan pertama peneliti mengajarkan atau memberikan materi kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran number head together (NHT), dan pada pertemuan kedua guru memberikan soal latihan kepada siswa sebagai evaluasi. Refleksi dilakukan oleh guru bersama dengan guru mata pelajaran setelah seluruh rangkaian proses pembelajaran pada siklus II telah selesai.

Dari hasil observasi pada siklus II diketahui bahwa nilai ketuntasan klasikal sebesar 78% yang berarti siswa memperoleh nilai ≥60. Pada siklus III pertemuan pertama peneliti mengajarkan atau memberikan materi kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran number head together (NHT), dan pada pertemuan kedua guru memberikan soal latihan kepada siswa sebagai evaluasi. Observasi pada siklus III juga dilakukan selama kegiatan pembelajaran seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya, baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua pada siklus I dan II berlangsung.

Selama pelaksanaan model head number berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus (III), yaitu observer mengamati kegiatan bertanya, berargumen selama proses pembelajaran di kelas.

Pembahasan

Refleksi dilakukan oleh guru pada siklus III oleh guru bersama guru mata pelajaran setelah seluruh rangkaian proses pembelajaran pada siklus III telah selesai. Berdasarkan hasil observasi pada siklus III dapat diketahui bahwa data nilai yang diperoleh adalah 70,8 untuk nilai rata-rata dari 25 orang siswa yang mengikuti penilaian dan 22 orang yang tuntas sebanyak 25 siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis pelaksanaan tindakan pada siklus I menunjukkan bahwa hasil tindakan pada siklus I rendah dan kurang maksimal pada pertemuan pertama dan kedua serta hasil analisis rata-rata siswa . skornya mencapai 56,66 dan ketuntasan klasikal 56%, sehingga data ini merupakan indikasi bahwa aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa belum meningkat.

Aktivitas bertanya siswa pada Siklus II sebesar 67% dan diikuti hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 64,8 dengan ketuntasan klasikal 75%. Sedangkan untuk Siklus III jika meningkat dari Siklus 1 ke Siklus II, hal yang sama juga terjadi pada Siklus 3 yang terus mengalami peningkatan serupa dengan rincian atau nilai yang diperoleh untuk analisis keaktifan siswa pada Siklus 3. Berdasarkan data hasil kegiatan bertanya siswa di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I, II dan III kegiatan bertanya siswa tergolong tinggi dan aktif.

Kemudian hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai ketuntasan klasikal siswa sebesar 56% dan nilai rata-rata 56,66.

PENUTUP

Kesimpulan

Standar kompetensi

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Model dan Metode Pembelajaran 1. Number Head Together (NHT)

Langkah-Langkah Kegiatan

  • Kegiatan Inti
  • Kegiatan Akhir

Guru menjelaskan materi secara umum dan melakukan tanya jawab tentang materi yang disampaikan c). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil dan memberikan nomor kepada setiap anggota kelompok. D). guru memberikan lembar kerja dengan bahan diskusi di halaman terakhir dan masing-masing kelompok mengerjakannya. e). Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar, memastikan bahwa setiap anggota kelompok melakukannya dan mengetahui jawabannya. F). Hentikan aktivitas. A). guru melakukan kegiatan refleksi. B). guru dan siswa menyimpulkan pelajaran secara bersama-sama.. c). siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru, soal evaluasi dikerjakan secara individu. D). guru memberikan saran dan nasehat. e).

Penilaian

Gambar

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Ulangan Semester Genap Mata Pelajaran  Biologi  Kelas  X  SMA  Islam  Uswatun  Hasanah  Cempaka  Putih  Tahun  Pelajaran 2018/2019
Tabel 4.3 Sarana Dan Prasarana Pendukung Pembelajaran  No  Jinis Sarpras  Jumlah Unit Menurut
Tabel 4.4 Sarana Dan Prasarana Pendukung
Tabel 4.5. Keadaan Guru Dan Pegawai

Referensi

Dokumen terkait

Participatory Actions Research ( PAR ) secara umum langkah awal yang harus dilakukan yaitu membentuk tim PAR yang terdiri dari PIC dan mahasiswa , yang kemudian tim

Kerja tim serta kolaborasi yang baik antara karyawan dengan pemimpin maupun antar karyawan akan dapat mendorong tim tersebut bekerja dengan.. Seorang pemimpin yang