• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi IAIN Metro.pdf

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Skripsi IAIN Metro.pdf"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Sedangkan manfaat penelitian yang dapat dimanfaatkan adalah menambah khasanah keilmuan obligasi, khususnya dalam strategi dan keterbatasan obligasi syariah dengan obligasi konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yang mengkaji dan memahami isi buku atau sumber bacaan lain yang berkaitan dengan ikatan keislaman dan konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa obligasi syariah lebih kompetitif dibandingkan obligasi konvensional karena kemungkinan memperoleh pendapatan dari bagi hasil lebih besar dibandingkan obligasi konvensional.

Latar Belakang

5 Nurlika Fitriani, “Analisis Perbandingan Kinerja Obligasi Konvensional dan Sukuk Syariah di Indonesia Periode September 2002 – September 2005”, makalah 2005 (tidak diterbitkan), h. Sedangkan perbedaan yang paling mendasar antara obligasi syariah dan obligasi konvensional adalah penentuan bunga yang besarnya sudah fix atau ditentukan di awal transaksi. Sedangkan mekanisme bagi hasil memiliki kelemahan karena jika tingkat pendapatan rendah, obligasi syariah tidak dapat membiayai kebutuhan operasionalnya, sehingga akan merugikan.

Fokus Penelitian

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pembaca khususnya yang berkecimpung dalam obligasi syariah dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang perlindungan hukum bagi investor sebagai investor obligasi syariah.

Tinjauan Pustaka

12 Eka Siskawati, “Perkembangan Obligasi Syariah di Indonesia” dalam Review, (Padang: Politeknik Negeri Padang), No. Permasalahan yang diangkat oleh penulis mengenai strategi dan kendala obligasi syariah (studi perbandingan obligasi syariah dan obligasi konvensional) . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi dan keterbatasan obligasi syariah dengan obligasi konvensional tersebut.

Metode Penelitian

Jenis dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknis Analisa Data

Obligasi Syariah

Konsep Obligasi Syariah

Menurut Warkum Sumitra, konsep obligasi syariah (Islamic bond) merupakan instrumen pasar modal jenis baru yang sesuai dengan kaidah syariah. Dari uraian di atas, jelas bahwa obligasi syariah memiliki prinsip syariah yang tidak mengenal utang, tetapi mengakui kewajiban dari transaksi. Obligasi syariah merupakan surat berharga yang memiliki kekuatan hukum dan jatuh tempo jangka panjang berdasarkan prinsip bagi hasil atau komisi margin.

Berdasarkan uraian bentuk-bentuk akad dalam obligasi syariah, dapat diketahui bahwa ciri-ciri dari masing-masing akad pada kedua akad tersebut berbeda secara fundamental. Pengembalian obligasi syariah mudharabah, pengusaha bertindak sebagai wakil dari pemilik modal, dan jika pengusaha memperoleh keuntungan, maka pengusaha bertindak sebagai mitra. Sedangkan imbal hasil obligasi ijarah syariah menggunakan akad sewa sehingga imbal hasil yang diberikan sama selama obligasi tersebut masih berlaku.

Berdasarkan ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN), obligasi syariah yang diterbitkan di Indonesia masih sebatas dua akad saja, yaitu mudharabah dan ijarah. 1) Ikatan mudharabah (muqaradhah) atau Qiradh. Sementara itu, pemilik usaha (mudharib/emiten) memberikan pelayanan yaitu mengelola aset secara penuh dan mandiri.13 Sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 33/DSN-MUI/IX/2002, tentang Obligasi Syariah Mudharabah, disebutkan bahwa: 14. Obligasi Syariah Mudharabah adalah obligasi Syariah berdasarkan akad mudharabah dengan memperhatikan isi Fatwa DSN-MUI No. 7DSN-MUI/IV/2002 tentang pembiayaan mudharabah.

Obligasi syariah ijarah adalah obligasi syariah berdasarkan aqad ijarah dengan memperhatikan isi Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No.

Strategi Obligasi Syariah

Kewajiban pengelola adalah mengelola objek ijarah dan mendistribusikan fee ijarah (pendapatan sewa) kepada pemilik objek ijarah berdasarkan waktu yang telah disepakati di awal. Karena strategi produk berkaitan dengan produk secara keseluruhan, maka sebelum kita berbicara lebih jauh, kita perlu mengetahui apa itu produk. Strategi produk menganalisis lingkungan pasar seperti permintaan, persaingan dan pertumbuhan dan mengukurnya terhadap upaya yang ada.

Setelah produk siap dipasarkan, perusahaan akan menentukan harga produk. Besaran nilai yang akan dipasang tentunya disesuaikan dengan tujuan penetapan harga tersebut, seperti perubahan harga atau diskriminasi harga dapat dilakukan menurut pemesan, bentuk produk, tempat dan sebagainya. Tempat dalam bauran pemasaran biasanya disebut sebagai saluran distribusi, yaitu saluran yang dilalui produk untuk sampai ke tangan konsumen.

Dengan demikian, saluran distribusi adalah saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen atau pengguna industri. Berdasarkan strategi obligasi syariah di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pendukung dalam obligasi syariah yaitu produk yang ditempatkan di pasar banyak memperhatikan keuntungan berdasarkan produk yang sesuai dengan prinsip syariah atau bagi hasil. Sedangkan harga penawaran yang ditawarkan mencapai 100% sehingga dapat menjangkau masyarakat luas untuk penawaran yang relatif rendah.

Meskipun harga penawaran 100%, penawaran masih relatif rendah dengan permintaan yang tinggi.

Kendala Obligasi Syariah

TIDAK. 15/DSN-MUI/IX/2000 menjelaskan bahwa sedikit orang yang mengetahui bahwa pilihan bagi hasil lebih menguntungkan digunakan dalam bagi hasil, maka jika bagi hasil yang digunakan maka tingkat keuntungan yang diberikan kepada nasabah oleh bank syariah akan lebih rendah. daripada suku bunga di pasar. Biasanya, pendapatan yang didistribusikan hanya pendapatan dari investasi dan aset dan tidak termasuk pendapatan dari komisi atau konsumsi jasa, karena pendapatan ini harus dialokasikan terlebih dahulu untuk menutupi biaya operasional. Sedangkan mekanisme bagi hasil memiliki kelemahan karena jika tingkat pendapatan bank sangat rendah, setelah bank membagi pendapatan, tidak dapat membiayai kebutuhan operasionalnya (yang lebih besar dari pendapatan/biaya), sehingga merugikan dan memberatkan bagi pemegang saham bank sebagai penanggung kerugian.

Sedangkan pemodal atau investor lain tidak akan pernah mengalami kerugian akibat biaya operasional tersebut. Obligasi syariah memiliki kelemahan atau keterbatasan dalam perpajakan dan belum ada kepastian hukum karena obligasi syariah dan belum diselesaikannya otoritas yang berwenang. Tidak ada patokan resmi, karena obligasi pemerintah syariah tidak diterbitkan untuk didiskon, terutama ketika obligasi syariah dirilis di pasar sekunder.

Hambatan ini berkaitan dengan perdagangan obligasi syariah di pasar sekunder yang semakin meningkat kepentingannya karena untuk tujuan likuiditas, hampir semua obligasi syariah dibeli untuk investasi jangka panjang hingga jatuh tempo. Pembatasan surat berharga syariah mengenai risiko harga aset dan biaya yang terkait dengan kepemilikan dan bagian dari sewa dengan menyewa dengan pengguna tersebut. Sedangkan batasan pendapatan ada pada bagi hasil, jika diterapkan bagi hasil maka tingkat keuntungan yang diberikan akan lebih kecil dari suku bunga di pasar.

Kemudian struktur yang digunakan lebih rumit karena membutuhkan aset yang mewujudkannya dan tidak memiliki tolok ukur resmi dan kepastian hukum.

Obligasi Konvensional

Konsep Obligasi Konvensional

Berdasarkan uraian di atas, bahwa hipotek konvensional adalah instrumen utang jangka panjang atau disebut juga kontrak jangka panjang dimana peminjam setuju untuk membayar bunga dan pokok pada tanggal tertentu kepada pemegang hipotek. Obligasi jenis ini melibatkan beberapa jenis masalah, seperti risiko yang harus ditanggung oleh pemegang obligasi jika ternyata perusahaan mengalami risiko gagal bayar (default risk) karena sebab-sebab tertentu. Dan jika tingkat risiko gagal bayar semakin tinggi, maka semakin tinggi tingkat bunga yang harus dibayar oleh emiten.

Obligasi daerah adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, dan biasanya pemegang obligasi ini berhak atas potongan. Sementara itu, dalam risiko penipuan, pemegang obligasi akan mengalami kerugian jika perusahaan penerbit mengalami kesulitan likuiditas dan tidak mampu membayar kewajibannya atau bangkrut. Dalam teori ini, suku bunga obligasi jangka panjang selama satu periode akan sama dengan rata-rata suku bunga jangka pendek obligasi ini selama periode yang sama.

Oleh karena itu, struktur suku bunga akan melibatkan penentuan suku bunga yang akan diterima kemudian dan suku bunga saat ini. Teori ini menyatakan bahwa suku bunga akan mencerminkan penjumlahan dari suku bunga saat ini dan ekspektasi suku bunga jangka pendek yang ekuivalen dengan teori ekspektasi, ditambah dengan premi likuiditas (risiko). Semakin lama tanggal jatuh tempo suatu obligasi, semakin besar tingkat ketidakpastian yang dihadapi investor obligasi. F.

Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi dengan syarat-syarat yang telah diatur sebelumnya, baik mengenai tanggal jatuh tempo pembayaran utang, bunga yang dibayarkan, jumlah pelunasan dan persyaratan tambahan lainnya.

Strategi Obligasi Konvensional

Karena surat berharga ini bersifat utang, maka pembayarannya merupakan kewajiban yang harus didahulukan dari surat berharga lainnya, misalnya obligasi preferen. Penetapan harga yang akan ditetapkan harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan, yaitu salah satunya adalah memaksimalkan keuntungan, meningkatkan pangsa pasar dan kualitas produk. Besaran nilai yang akan dipasang tentunya disesuaikan dengan tujuan penentuan harga, seperti bisa dilakukan modifikasi harga atau diskriminasi harga menurut pemesan, bentuk produk, lokasi dan lain sebagainya.

Pada dasarnya promosi adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk atau mengingatkan pasar sasaran perusahaan dan produknya agar mau menerima, membeli produk yang ditawarkan. dari perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan strategi obligasi konvensional di atas dapat disimpulkan bahwa strategi dalam produk yang digunakan memperhitungkan keuntungan yang diperoleh dari suku bunga yang ditentukan. Sementara strategi penetapan harga sama dengan harga penawaran pada obligasi syariah, perbedaan pada obligasi konvensional hanya menunjukkan keuntungan atau prioritas adalah suku bunga.

Kendala Obligasi Konvensional

Imbal hasil obligasi syariah adalah bagi hasil mengambang dan fee/sewa tetap yang tidak ditentukan. Di bawah aturan Syariah, pemegang obligasi Syariah berbagi risiko terhadap harga aset dan biaya yang terkait dengan kepemilikan dan sebagian dari sewa dengan menyewakan kepada pengguna yang ditunjuk. Harga penawaran memang 100%, namun pasokan obligasi syariah masih relatif rendah dengan tingkat permintaan yang tinggi.

Harga penawaran sama dengan obligasi syariah yaitu 100%, namun selisih harga penawaran hanya memperhitungkan keuntungan (bunga). Berdasarkan tabel perbandingan kendala di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak perbedaan antara obligasi syariah dan obligasi konvensional terutama dalam pembatasan risiko. Risiko dalam obligasi syariah memiliki risiko terhadap harga aset dan biaya yang terkait dengan kepemilikan dan bagian dari sewa sewa dengan pengguna tersebut.

Keunggulan: Obligasi syariah merupakan surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah dan memiliki pendapatan berupa bagi hasil dan investasi. Di sisi lain, strategi pemasaran produk obligasi syariah sangat memperhatikan kemaslahatan produk syariah (bagi hasil). Keunggulan atau keunggulan strategi dalam obligasi syariah antara lain adanya produk yang memperhatikan keuntungan sesuai dengan prinsip syariah (bagi hasil).

Keterbatasan atau kelemahan obligasi syariah menimbulkan risiko terhadap harga aset dan biaya yang terkait dengan kepemilikan. Obligasi syariah lebih kompetitif dibandingkan obligasi konvensional karena kemampuan memperoleh pendapatan dari bagi hasil lebih tinggi dibandingkan obligasi konvensional.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu berdasarkan paparan diatas Bank Jatim Syariah Capem Probolinggo dalam memasarkan produk tabungan mudharabah Mutlaqoh menggunakan strategi reletionship