PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ANGKA BERSAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI KELAS IV IPA SDN 03 GONDANG REJO T. Akla, M.Pd. memberikan izin dan dukungan dalam penyusunan penelitian.
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan ujian tengah semester IPA (IPA), tingkat pemahaman siswa masih di bawah standar kesempurnaan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SDN 03 Gondang Rejo untuk mata pelajaran IPA sebanyak 70. Diharapkan dengan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan siswa. ' pemahaman konsep pada mata kuliah IPA IV. kelas SDN 03 Gondang Rejo T.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut, model pembelajaran perlu diterapkan di SDN 03 Gondang Rejo dengan tujuan untuk menciptakan interaksi kelompok yang baik dalam memecahkan masalah yang telah ditetapkan oleh guru bersama dengan anggota kelompok agar mereka dapat menjelaskan jawabannya kepada temannya di kelas. kelompok dan kelompok lainnya. Memahami konsep mata pelajaran IPA pada IV. kelas masih rendah, yang tercermin dari hasil ujian menengah yang tidak mencapai 50% dari KKM yang ditentukan.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Apakah penerapan pembelajaran Number Head Together dapat meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran IPA siswa kelas IV di SDN 03 Gondang Rejo T.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Menambah wawasan pemanfaatan pembelajaran kolaboratif Number Head Together sebagai metode pembelajaran yang beragam untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep siswa IV. kelas dalam mata pelajaran sains. Hal ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan bimbingan guru dalam upaya peningkatan pembelajaran dan kualitas sekolah yang baik.
Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ira Agustina berjudul: “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Operasi Komputasi Campuran Melalui Siswa Kelas 2 NHT MI Ismaria Al-Qur'aniyyah Rajabasa Bandar Lampung T.5Lis Sulasmi, Upaya Peningkatan Pembelajaran IPA oleh menggunakan model kooperatif tipe NHT siswa kelas V Mi Muhammadiyah Tulusrejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur T.
Konsep Teori Variabel Terikat 1. Keterampilan Komunikasi
- Pemahaman Konsep
- Pengertian Pembelajaran Kooperatif NHT
- Langkah-langkah NHT
- Kelebihan dan Kelemahan NHT
Hal ini dapat kita lihat pada salah satu materi pembelajaran IPA yang diajarkan di sekolah dasar yaitu sumber daya alam. 13 Amin Nur Hayati, Pemahaman yang lebih baik tentang konsep sumber daya alam melalui model Inside Outside Circle, (Surakarta: PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret), 2012, hal.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Barang-barang tersebut merupakan hasil pengolahan berbagai sumber daya alam, misalnya gunting besi, meja kayu, daging hewan dan lainnya. Tumbuhan di hutan dengan aneka satwa di dalamnya, air yang mengalir dari mata air, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Selain tumbuhan, hewan, air, dan tanah, masih banyak sumber daya alam lainnya di bumi, termasuk minyak, batu bara, dan mineral.
Kita harus melestarikan sumber daya tersebut agar tidak cepat habis karena merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Tanah air kita sangat kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak akan habis karena dapat diperbaharui, misalnya: tanah, air, hutan dan hewan.
Sumber daya alam tak terbarukan adalah sumber daya alam yang akan habis karena tidak ada jedanya, misalnya: komoditas pertambangan.
Hipotesis Penelitian
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Sedangkan konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh pikiran untuk memahami hal lain. 21Desi Ambarsari, “Implementasi Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi dan Prestasi Sains Siswa Kelas IV SD” dalam Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (Jogjakarta: PGSD/PSD, FIP, UNY, 2016), Tahun ke-12, ke-5 h. Dengan tingkat pemahaman konsep yang baik, siswa diharapkan memiliki prestasi belajar yang baik.
Keberhasilan belajar merupakan salah satu hal utama yang menjadi hasil dalam proses pembelajaran. Siswa mampu mengidentifikasi sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar dengan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan bahan dasar pembuatannya.
Setting Penelitian
Subjek Penelitian
Prosedur Penelitian
Guru mengajak siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dalam LKS yang diberikan bersama kelompoknya. h) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil untuk melaporkan hasil kerjasama mereka. i) Jawaban dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk ke nomor yang lain. j) Guru merefleksi pembelajaran dan memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. k) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama tentang pertanyaan atau masalah yang didiskusikan. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap jalannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Number Head Together (NHT). Observasi dilakukan dengan bantuan lembar observasi dan lembar tes yang telah disediakan.Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan model pembelajaran Number Heads Together (NHT).
Jika tujuan yang diinginkan tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan dengan siklus II dengan memperbaiki tindakan. Oleh karena itu, hasil observasi dijadikan sebagai bahan refleksi, dan hasil refleksi pada siklus I akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan mengamati objek baik secara langsung maupun tidak langsung biasanya menggunakan teknik yang disebut observasi. “Observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.
Dokumentasi
Berdasarkan teori ini, observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian, yaitu menggunakan lembar observasi untuk mencatat kejadian-kejadian pada saat tindakan sedang berlangsung, dalam penelitian ini perilaku siswa dicatat dalam aktivitas siswa. selama proses belajar mengajar. Berdasarkan teori tersebut, dokumentasi dalam penelitian ini berupa profil sekolah dan juga proses pembelajaran dengan menerapkan model Number Head Together selama kegiatan pembelajaran.
Instrumen Penelitian
Soal Tertulis
Lembar Observasi
Teknik Analisis Data
Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat kemampuan komunikasi siswa yang diperoleh dari observasi dan presentasi selama proses pembelajaran.
Indikator Keberhasilan
Deskripsi Lokasi Penelitian
- Identitas SD Negeri 03 Gondang Rejo
- Visi dan Misi SD Negeri 03 Gondang Rejo
- Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri 03 Gondang Rejo
- Denah Lokasi SD Negeri 03 Gondang Rejo
- Data guru dan Siswa SD Negeri 03 Gondang Rejo
- Struktur Organisasi SD Negeri 03 Gondang Rejo
SD Negeri 03 Gondang Rejo Lampung Timur memiliki 10 orang guru yang terdiri dari 8 orang guru tetap (GT) dan 2 orang guru honorer dengan rincian pada tabel. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep di SD Negeri 03 Gondang Rejo. 8 dan grafik.1 menunjukkan bahwa aktivitas memperhatikan guru menjelaskan pada pertemuan pertama sebesar 54% dan pertemuan kedua sebesar 100% dengan rata-rata 77%.
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada suatu kelas pada pretest siklus I adalah 6,6. Selain itu, untuk lebih memperjelas hasil belajar siswa pada siklus I, penulis akan mencari persentase ketuntasan siswa kelas IV SDN 03 Gondang Rejo dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Berdasarkan keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa dengan penerapan model pembelajaran NHT diperoleh skor rata-rata hasil belajar pada pretest 6,6 dan posttest 6,8.
Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari siklus I, dengan melihat rata-rata pre-test dan post-test yang telah dilaksanakan.
Gondang RejoTahun Pelajaran 2016/2017 Nilai Test
Pelaksanaan Siklus II
Tahapan pada siklus II sama dengan siklus I yaitu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Belajar di II. siklus berlangsung dalam 2 kali pertemuan, dilakukan pre-test di awal pertemuan dan post-test di akhir pertemuan guna mengetahui pemahaman siswa setelah penerapan pembelajaran Number Head Together (NHT). model. Materi ajar siklus kedua pertemuan pertama adalah menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan.
Bahan ajar siklus II pertemuan kedua yaitu materi yang dipelajari adalah mendeskripsikan dampak diperolehnya bahan alam dalam pelestarian lingkungan. Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai siswa pada suatu kelas pada siklus II pretest adalah 7,0. Kemudian, hasil penghitungan nilai rata-rata siswa dalam satu kelas pada posttest siklus II adalah 8,2.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa dengan penerapan model pembelajaran NHT nilai rata-rata hasil belajar pada pretest siklus II adalah 7,0 dan posttest siklus II adalah 8,2.
Gondang Rejo Tahun Pelajaran 2016/2017 Nilai Test
Pembahasan
- Keterampilan Komunikasi Siswa
- Hasil Pemahaman
- Analisis Identifikasi Peningkatan Kegiatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model PembelajaranNumber Head Together (NHT)
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata persentase kemampuan komunikasi siswa selama kegiatan pembelajaran penerapan model pembelajaran Number Head Together (NHT) mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada meja. Data rata-rata kemampuan komunikasi siswa siklus I dan II SDN 03 Gondang Rejo tahun ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah kemampuan komunikasi siswa selama kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah 49,12 dan pada siklus II adalah 73.
Pada Kegiatan 1, siswa yang belum melihat adanya peningkatan pada Siklus I pada Siklus II sudah mulai memperhatikan guru seperti Ik, Mu, Sh, dan Su yang sudah mulai terlihat adanya peningkatan dan memperhatikan penjelasan guru pada Siklus II . Dari penelitian diperoleh data hasil pemahaman siswa terhadap siklus I dan siklus II selama proses pembelajaran yang telah dilaksanakan mengalami peningkatan sebagaimana dapat dilihat pada tabel. Berdasarkan hasil diatas dapat dijelaskan bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang dicapai yaitu pada siklus I sebesar 59% dan siklus II sebesar 86,3%.
Kedua, kegiatan bertanya tentang materi yang belum dipahami pada siklus I. siswa yang berada pada siklus II. siklus tidak berani menanyakan pertanyaan yang belum jelas, mereka mulai berani menanyakan pertanyaan seperti Ik, Mu, Sh dan Su.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Adanya model pembelajaran Number Head Together, dimana penerapan model pembelajaran Number Head Together memerlukan pelaksanaan yang cermat dan cermat, karena angka yang dipanggil kemungkinan besar akan diingat oleh guru, selain itu membutuhkan waktu yang lama sehingga guru harus memanfaatkan waktu secara efisien sesuai dengan jam perdagangan. Alfiani Utami, “Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Sains Siswa Kelas III Melalui Metode Penemuan Terbimbing di SDN Kejambon 1” dalam Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta) Edisi 8 Tahun 5 Tahun 2016. Desi Ambarsari, “Implementasi Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” dalam Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (Yogyakarta: .PGSD/PSD, FIP, UNY, 2016), Tahun ke-12 Edisi ke-5.
Miftakhur Rizki, “Pemahaman Konsep Siswa dan Materi Sumber Daya Alam Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Kelas IV di SDN Macanan I Jogorogo Ngawi”, Jurnal Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: SDN Macanan I Jogorogo Ngawi) dan Penerbit Nugroho, ISSN. Amin Nur Hayati, Meningkatkan Pemahaman Konsep Sumber Daya Alam Melalui Model Inner Outer Circle, (Surakarta: PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret), 2012.