• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "skripsi - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah revisi upah pegawai menurut tokoh ekonomi Islam di Indonesia? 9Kristanti, Faktor-Faktor Penentu Upah Tenaga Kerja Dalam Perspektif Ekonomi Islam (studi kasus di PT Baru Lampung Terbanggi Besar Lampung Tengah), Perpustakaan STAIN Jurai Siwo Metro: 2015. buku atau literatur terkait.dengan gambaran upah karyawan menurut tokoh ekonomi islam di indonesia.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian revisi upah menurut para tokoh ekonomi Islam di Indonesia adalah dengan cara. Studi pustaka dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dokumentasi berupa dokumen atau buku yang berkaitan dengan Upah Karyawan Menurut Tokoh Ekonomi Islam.Indonesia. Analisis Pemikiran Afzalur Rahman dan Al-Mawardi tentang Tinjauan Upah Pegawai Menurut Tokoh Ekonomi Islam di Indonesia Pegawai Menurut Tokoh Ekonomi Islam di Indonesia.

Penelitian Relavan

Metode Penelitian

Moolong deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.17 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memahami bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dalam bentuk kata-kata atau gambar mengenai peringkat upah karyawan menurut tokoh ekonomi Islam di Indonesia. Artinya peneliti ini menekankan nilai-nilai dalam revisi upah menurut tokoh ekonomi Islam di Indonesia dalam bentuk pernyataan atau statement. Berdasarkan uraian di atas, analisis data dalam penelitian ini telah memperoleh bahan-bahan yang ada di perpustakaan, baik undang-undang maupun buku-buku yang berkaitan dengan upah tenaga kerja dalam ekonomi Islam.

Ekonomi Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, yang tidak dibatasi oleh aspek ekonomi, sosial, budaya dan politik negara. Pemikir ekonomi Islam ialah pemikiran pemikir Islam terhadap cabaran ekonomi pada zaman mereka. Pemikiran ekonomi Islam berpandukan ajaran al-Quran dan al-Sunnah serta ijtihad (pemikiran) dan pengalaman empirikal mereka.

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Upah
  • Dasar Hukum Upah
  • Macam-macam Upah
  • Tujuan Pemberian Upah
  • Besaran Upah
  • Ekonomi Islam
    • Pengertian Ekonomi Islam
    • Tujuan Ekonomi Islam
    • Dasar Hukum Ekonomi Islam

6 Kemenag RI, Al-Quran dan terjemahannya, h. Dasar hukum pengupahan dalam undang-undang yang salah satunya tertuang dalam UU No.1) Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi keberadaan untuk kemanusiaan. Tuntutan pembayaran upah pekerja/pegawai dan semua pembayaran yang timbul dari hubungan kerja berakhir setelah 2 (dua) tahun berlalu sejak timbul hak. Ketentuan mengenai penghasilan yang layak, kebijakan pengupahan, kebutuhan hidup layak dan perlindungan upah sebagaimana dimaksud dalam pasal 88, penetapan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam pasal 89, dan pengenaan denda sebagaimana dimaksud dalam pasal 89

Gaji itu sendiri terdiri dari berbagai jenis. Jenis upah ini harus dibedakan antara upah yang dibayarkan kepada pekerja lepas, pekerja kontrak, pekerja tetap dan pekerja tetap. Upah harian adalah upah yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pekerja yang telah melakukan pekerjaan dan dihitung setiap hari atau menurut tingkat kehadiran. Upah harian dibayarkan setiap hari hanya kepada pekerja yang status kontrak kerjanya harian lepas. 11 Namun menurut Singgihu Wibowo, jenis upah harian ini termasuk dalam sistem upah waktu dimana sistem upah berdasarkan waktu. Upah borongan adalah upah yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pekerja yang melakukan pekerjaannya secara borongan atau berdasarkan volume pekerjaan per satuan pekerjaan atau pekerjaan, yang bergantung pada cara atau pekerjaan musiman.

Pembayaran upah borongan ini hanya diberikan kepada pekerja yang berstatus pekerja kontrak 13 Biasanya upah ini dibayar terutama oleh pekerja bangunan dan buruh tani karena mereka mendapat keuntungan dari cuaca atau musim. Upah tetap adalah upah yang diterima secara tetap oleh pekerja/pekerja untuk suatu pekerjaan yang dilakukan secara teratur. Gaji tetap ini diterima secara teratur dan tidak dibarengi dengan tunjangan tidak tetap, uang lembur dan lain-lain. Pembayaran upah tetap dimaksudkan hanya untuk pekerja status. Upah tidak tetap adalah upah yang diterima pekerja/buruh secara tidak tetap untuk seorang pekerja.Upah tidak tetap yang diterima pekerja adalah akibat dari volume pekerjaan yang tidak konsisten.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa perbedaan upah yang dikemukakan oleh Edytus Adisu hampir sama dengan sistem pengupahan yang dijelaskan oleh Singgih Wibowo dan T. Tujuan pemberian upah sangat penting untuk pelaksanaan pemberian upah kepada karyawan. sehingga tercipta kenyamanan dan terhindar dari masalah.Tingkat yang tinggi dapat mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini dibuktikan dengan adanya perintah pengupahan dan ancaman terhadap masyarakat yang tidak membayar upah/gaji kepada pekerja yang telah menyelesaikan pekerjaannya.

Indikator pengukuran upah adalah (1) upah diterima tepat waktu, (2) upah diterima sesuai masa kerja, (3) upah diterima dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

TINJAUAN UPAH KARYAWAN MENURUT TOKOH

Pemikiran Afzalur Rahman dan Al-MawardiTentang Tinjauan

Apabila Anda akan mempekerjakan orang lain, Anda harus terlebih dahulu menjelaskan jenis pekerjaan, jangka waktu dan besarnya upah yang akan diterima pekerja tersebut. Berdasarkan prinsip keadilan, Afzalur Rahman berpendapat bahwa upah dalam masyarakat Islam akan ditentukan melalui perundingan antara pekerja, pengusaha dan negara. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab negara Islam untuk mempertimbangkan tingkat upah yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu rendah sehingga tidak menutupi kebutuhan dasar para pekerja, juga tidak terlalu tinggi sehingga pemberi kerja tidak membayar bagian yang sebenarnya dari hasil kerjasama 68 Jika upah terlalu rendah, pekerja tidak termotivasi untuk bekerja secara maksimal.

Untuk menetapkan tingkat upah yang memadai, negara harus terlebih dahulu menentukan tingkat upah minimumnya dengan mempertimbangkan perubahan kebutuhan pekerja kelas bawah dan dalam keadaan apa pun tingkat upah ini tidak akan turun. Negara Islam sebagai wakil Allah di muka bumi diharapkan mampu mendistribusikan kekayaan secara merata di antara anggota masyarakatnya, oleh karena itu tugas utamanya adalah memastikan bahwa setiap pekerja di negara tersebut mendapatkan upah yang cukup untuk mempertahankan taraf hidup yang layak. . . Dan tidak akan pernah membiarkan upah di bawah tingkat minimum bagi pekerja untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

Rasulullah s.a.v.s. selalu menasehati teman-temannya untuk memperlakukan hambanya dengan baik dan memberikan upah yang pantas dan layak. Di Indonesia, praktek intervensi pemerintah mengenai pengupahan diatur dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa pengupahan harus menjamin kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Oleh karena itu, pemikiran Afzalur Rahman mengenai upah dalam masyarakat yang ditentukan melalui perundingan antara pekerja, pengusaha dan negara, mungkin relevan dengan keberadaan undang-undang no.

13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang mendefinisikan upah sebagai hak dasar pekerja yang harus dipenuhi oleh pemberi kerja, dan mengatur sistem pengupahan yang berlaku di Indonesia. Menurut Afzalur Rahman, seorang pekerja berhak atas upah yang layak, jaminan sosial, pensiun dan program. Sedangkan di Indonesia sendiri, perlindungan hak buruh diatur dengan berbagai undang-undang, keputusan presiden dan peraturan menteri yang akan melindungi hak buruh dari majikan yang tidak adil.

Analisis Pemikiran Afzalur Rahman dan Al-Mawardi Tinjauan Gaji Pegawai Terhadap Data Ekonomi Syariah di Indonesia.

AnalisisPemikiran Afzalur Rahman dan Al-MawardiTentang

Dilihat dari pernyataannya, Afzalur Rahman beralasan bahwa upah harus ditentukan oleh pengusaha, pekerja dan pemerintah agar tingkat upah yang ditetapkan tidak terlalu rendah sehingga tidak menutupi kebutuhan pokok pekerja, juga tidak terlalu tinggi sehingga pemberi kerja kehilangan bagian sebenarnya dari hasil kerja sama. Penurunan upah di bawah batas minimum tidak boleh dilakukan untuk melindungi hak-hak pekerja, sebaliknya kenaikan upah yang melebihi batas tertinggi tidak boleh dilakukan untuk menyelamatkan kepentingan pengusaha. Upah aktual akan bervariasi dari kedua batasan ini berdasarkan hukum penawaran dan permintaan tenaga kerja, yang tentu saja akan dipengaruhi oleh standar hidup sehari-hari kelompok pekerja.

Surat tersebut menjelaskan bahwa kewajiban setiap majikan untuk membayar upah yang baik dan memadai kepada para pekerjanya agar mereka dapat menikmati kehidupan yang menyenangkan. Perbuatan “tidak membayar hak hak milik orang lain” di sini disamakan dengan perbuatan orang yang melakukan penipuan dan merusak bumi, ini dianggap sebagai salah satu cara pelanggar. Islam tidak memperbolehkan sistem pengupahan yang memberikan perbedaan besar dan terkadang tidak adil terhadap upah pekerja. Selain itu, Islam berusaha melalui ajaran moral untuk mempengaruhi majikan agar membayar upah yang layak kepada pekerja dan memberikan fasilitas lain dalam pekerjaan mereka, tetapi jika mereka tidak mematuhi peraturan ini, negara Islam memiliki hak untuk campur tangan dalam hal ini dan menjamin bahwa mereka mendapatkan hak bagiannya.

Pandangan Al-Mawardi adalah bahwa upah harus berada di bawah tingkat minimum yang ditentukan berdasarkan kebutuhan dasar kelompok pekerja. Pengusaha harus menyadari sepenuhnya kewajiban mereka kepada pekerjanya sehingga mereka lebih mungkin membayar upah pekerja yang cukup untuk menutupi kebutuhan dasar mereka. Sistem pengupahan yang diterapkan di Indonesia adalah bahwa upah dari sisi pekerja (buruh) merupakan hak yang umumnya dilihat dari besarannya, sedangkan dari sisi pengusaha (majikan) umumnya berkaitan dengan produktivitas.

Masalah dimulai dari keinginan untuk mendapatkan upah yang tinggi, sementara produktivitas masih rendah karena tingkat pendidikan dan keterampilan yang belum memadai. Dengan demikian, pemenuhan pengupahan yang layak dan kemanusiaan merupakan konsep pengupahan yang berlaku secara konstitusional di Indonesia. Sedangkan menurut Al-Mawardi, ia berpendapat bahwa dasar penentuan upah pekerja adalah standar yang memadai, artinya gaji atau upah pekerja dapat menutupi kebutuhan minimum.

Islam tidak mengizinkan sistem pengupahan yang memberikan perbedaan upah yang besar dan terkadang tidak adil kepada pekerja.

Saran

Standar yang memadai hanya akan melahirkan upah minimum yang menjadi dasar praktik penetapan upah kapitalis. Apalagi sistem seperti itu sangat tidak adil bagi pekerja kelas bawah yang mendapatkan upah sangat rendah, tidak cukup untuk menghidupi mereka, apalagi satu keluarga dengan taraf hidup yang layak. Untuk itu tingkat upah minimum sangat diperlukan, sehingga upah tidak hanya menjamin kelangsungan hidup, tetapi diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup pekerja.

Pengusaha harus memberikan upah yang layak kepada buruh dan tidak mengeksploitasi buruh agar dapat hidup layak dan sejahtera. Faktor Penentu Upah Tenaga Kerja Perspektif Ekonomi Islam Studi Kasus di PT Baru Lampung Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Referensi

Dokumen terkait

Undang Nomor 13 Tahun 2003 telah diatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak Berdasarkan pada Pasal jelas