PENGARUH PEMBELAJARAN KOPERASI NUMBER HEADED TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS III MIN 3 METRO CENTER. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas III MIN 3 Metro Tengah”.
PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III MIN 3 Metro Center saat membahas materi pecahan pada semester ganjil. Berdasarkan latar belakang dan keterbatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar matematika kelas III MIN 3 Metro Tengah Tahun Pelajaran.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Head Counted Together (NHT) terhadap hasil belajar matematika di Kelas III MIN 3 Metro Tengah. Ingin tahu seberapa besar margin penerimaan penggunaan Metode Total Heads Counted (NHT) terhadap hasil belajar siswa?
Manfaat Penelitian
Penelitian Yang Relevan
- Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Kemiripan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian Kak Umi Latifah pada penelitian yang relevan ini adalah bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Arends berpendapat bahwa model pembelajaran adalah rencana atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau tutorial.
METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) 1. Pengertian Metode Numbered Heads Together (NHT)
- Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Numbered Heads Together (NHT) Langkah-langkah penerapan metode Numbered Heads Together
- Tujuan Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
- Kelebihan dan Kekurangan Metode Numbered Heads Together (NHT) Menurut Ibrahim kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran
Langkah-langkah penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) Langkah-langkah penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) dikembangkan oleh Ibrahim sebagai berikut. Kelebihan dan Kekurangan Metode Numbered Heads Together (NHT) Menurut Ibrahim kelebihan dan kekurangan pembelajaran Menurut Ibrahim, kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah sebagai berikut.
Hasil Belajar
- Pengertian Hasil Belajar
- Ciri-Ciri Hasil Belajar
- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
- Pembelajaran Matematika di SD
Secara rinci dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan bentuk keterampilan dan kecerdasan yang diperoleh siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi aspek-aspek. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas III MIN 3 Metro Pusat adalah pendekatan faktor pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered (NHT) pada mata pelajaran Matematika.
KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN
Berdasarkan pernyataan di atas, terdapat hubungan antara pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan hasil belajar matematika. Sehingga penggunaan metode Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran matematika ini mendapatkan hasil belajar yang tinggi.
BAB III
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
- Hasil Belajar
- Sampel
- Teknik Pengambilan Data
Variabel terikat dalam penelitian yang akan dilakukan adalah hasil belajar Matematika kelas III MIN 3 Metro Tengah. Hasil belajar yang akan menjadi tolok ukur dalam penelitian ini adalah nilai mata pelajaran Matematika yang dicapai siswa melalui tes.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- Metode Observasi
Tes adalah teknik pengumpulan data yang diambil dari jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Tes ini akan diberikan kepada siswa yang telah menyelesaikan suatu materi atau mata pelajaran yang telah mendapat perlakuan.
INSTRUMEN PENELITIAN
- Uji Validitas
- Deskripsi Lokasi Penelitian
- Misi Madrasah
- Keadaan Sarana Prasarana
Siti Romlah yang dimulai pada Maret 2015, . kembali berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas siswa di MIN 3 Metro. Sejak berdiri hingga saat ini, MIN 3 Metro terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarananya mengikuti perkembangan dunia pendidikan saat ini.
GERBANG
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data yang dijelaskan di sini merupakan hasil rata-rata skor posttest kedua kelas tersebut. Post test dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah menggunakan metode Numbered Head Together (NHT). Gambaran umum data yang diperoleh meliputi nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata posttest, median, modus dan standar deviasi.
Untuk lebih jelasnya penyajian data guna mengetahui hasil penghitungan rata-rata dan sebaran data pada kelas eksperimen, penulis memaparkan data statistik tes hasil belajar yang diperoleh 26 siswa pada kelas eksperimen, sebagai berikut. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen terdapat 26 siswa yang menginterpretasikan sebanyak 7 siswa atau 7,69% yang memperoleh data di bawah interval rata-rata. Untuk lebih jelasnya penyajian data guna mengetahui hasil perhitungan rata-rata dan sebaran data pada kelas kontrol, penulis memaparkan data statistik tes hasil belajar yang dicapai oleh 26 siswa pada kelas kontrol sebagai berikut.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar matematika siswa kelas kontrol terdapat 26 siswa yang berprestasi hingga 6 siswa atau 23,08% yang memperoleh data di bawah rentang rata-rata. Sedangkan siswa yang memiliki nilai di atas rentang rata-rata sebanyak 9 siswa atau 34,61%, dan siswa yang berada pada rentang rata-rata sebanyak 11 siswa atau 42,31.
Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
- Uji Normalitas
- Pengujian Hipotesis
Sedangkan kelompok kontrol diperoleh hasil Lhitung = 0,15 dan harga Ltabel untuk n = 26 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 0,173. Karena Lscore lebih kecil dari Ltabel pada kedua kelompok, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Kriteria pengujian diterima jika thitung < ttabel dan tidak diterima Ho jika thitung > ttabel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi dan dapat diterima dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran konvensional.
Pembahasan Hasil Penelitian
Meskipun demikian, pada pertemuan pertama ini juga terdapat beberapa siswa yang terlihat aktif dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, salah satunya siswa bernama Farelis Tri Alfateh. Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Agustus 2018, guru memulai pembelajaran seperti biasa dengan salam dan ajakan berdoa, setelah itu guru menanyakan siapa saja yang tidak hadir pada hari itu. Siswa yang biasanya pendiam dan tidak mau memperhatikan pembelajaran pada sesi pertama menjadi bersemangat untuk berdiskusi dengan kelompoknya pada sesi kedua dan beberapa anak maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, membuat kelas menjadi resah karena banyak siswa datang ke depan kelas.
Pada pertemuan ketiga pembelajaran meningkat, siswa mulai mudah dikondisikan, dan semangat siswa juga meningkat seiring dengan berlangsungnya proses pembelajaran, terbukti dengan hasil belajar siswa meningkat pada setiap pertemuan, meskipun ada beberapa siswa yang berasal dari kelompok yang sama. jumlahnya telah turun. Pada pertemuan ketiga juga terlihat kemajuan yang signifikan walaupun tidak begitu banyak pada siswa yang bernama Lava dimana siswa tersebut benar-benar tidak dapat dikondisikan selama proses pembelajaran dan ketika guru mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dijawab diminta untuk pergi ke pertemuan sebelumnya. kelas yang mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok juga gagal, namun pada pertemuan ketiga ini, Lava bersedia maju dan menjelaskan jawaban atas pertanyaan atas nama kelompoknya. Pada pertemuan pertama pada Selasa, 7 Agustus 2018, guru membuka pelajaran seperti biasa dengan menyapa siswa dan mengajukan pertanyaan yang tidak hadir pada hari itu, setelah itu guru mengajak siswa bertepuk tangan dengan antusias untuk menunjukkan antusiasme siswa terhadap partisipasi untuk menghidupkan kembali proses pembelajaran, kemudian guru membagi kelompok belajar siswa yang terdiri dari 5 siswa per kelompok.
Pada pertemuan pertama ini guru lebih menekankan perhatian kepada siswa yang masih diam dan tidak berani mengemukakan pendapatnya selama proses pembelajaran, tidak mau bertanya dan saling menunjuk ketika guru meminta mereka untuk membaca materi yang dijelaskan. ke kelas. Pada pertemuan pertama ini terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa seperti memperhatikan guru, aktif berdiskusi, berani tampil ke depan kelas, sehingga berharap dan terus mencoba hasil kelompok yang cukup besar. diskusi dan guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa untuk pertemuan selanjutnya.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Guru dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) saat mengajarkan pecahan untuk mempermudah dan membantu siswa lebih memahami dan menguasai pelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT), nilai rata-rata siswa lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajarkan melalui pembelajaran konvensional. Hal ini membuktikan bahwa metode pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat dijadikan salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar.
Ketika belajar dengan metode pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT), guru harus sudah menyiapkan manajemen waktu yang matang. Pengamatan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan menyatakan suatu bilangan sebagai penjumlahan, selisih, perkalian atau hasil bagi dua bilangan bulat. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan hasil bilangan sebagai penjumlahan, selisih, perkalian atau hasil bagi dua bilangan bulat.
Menyajikan pemecahan masalah untuk hasil bilangan sebagai penjumlahan, selisih, perkalian atau hasil bagi dua bilangan bulat 3.4 Generalisasi. Pecahan Mengamati soal-soal sehari-hari mengenai pecahan sebagai bagian dari suatu kesatuan, misalnya dalam sebuah wadah terdapat 5 bola yang terdiri dari 2 bola merah dan 3 bola biru, maka banyaknya bola merah adalah 2 per 5, ditulis sebagai.
KOMPETENSI INTI (KI)
KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Matematika
Dengan mengamati penjelasan guru tentang membaca pecahan, siswa dapat menyebutkan dengan benar lambang pecahan berdasarkan gambar. Dengan mengamati daerah yang diwarnai atau diarsir, siswa dapat dengan tepat menentukan pecahan mana yang merupakan bagian dari keseluruhan.
MATERI PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Siswa dalam setiap kelompok yang nomornya dipanggil oleh guru maju ke depan kelas dan menjelaskan jawaban yang mereka dapatkan. Melakukan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang dilakukan sebagai masukan untuk langkah perbaikan.
SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
- PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Penilaian Sikap
KOMPETENSI INTI (KI)
Melakukan penilaian dan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang dilakukan sebagai masukan untuk perbaikan pada langkah selanjutnya. Buku Guru dan Buku Siswa Tema: "Perkembangan Teknologi" Kelas III (Buku Tematik Kurikulum Terpadu 2013, Jakarta: Kemendikbud, 2015).
KOMPETENSI INTI (KI)
KOMPETENSI INTI (KI)
KOMPETENSI INTI (KI)
KOMPETENSI INTI (KI)
- Mean = = = 66,85
Guru meminta perwakilan siswa dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan jawaban yang mereka peroleh. Karena Lhitung lebih kecil dari Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas eksperimen berdistribusi normal. RINGKASAN PERHITUNGAN NORMALITAS KELAS KONTROL xi fi fkum fi.xi Zi f(Zi) S(Zi) |f(Zi) - S(Zi)|.
Kesimpulan: “Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran matematika dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional pada pembelajaran matematika Kelas III.”