• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - IAIN Repository"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

11 Aisyah Nur Aini, “Pengaruh Margin Level Terhadap Keputusan Mengambil Pembiayaan Murabahah Pada BMT UGT Cabang Sidogiri Waru Sidoarjo”, Jurnal El-Qist, Vol. Penelitian Sinta Bela, mahasiswa Fakultas Syari'ah UIN Raden Intan tahun 2018 berjudul "Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Penetapan Marjin Keuntungan Dalam Pembiayaan Murabahah". Fatwa DSN MUI menjelaskan bahwa penetapan margin diperbolehkan dan sesuai Komplikasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dalam Pasal 20 para. 6, serta menurut Al-Qur'an dan hadits menjelaskan bahwa dalam pembiayaan murabahah diperbolehkan adanya margin keuntungan berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu bank dan nasabah.15.

15 Sinta Bela, “Revisi Hukum Ekonomi Syariah Tentang Penetapan Margin Keuntungan Dalam Pembiayaan Murabahah”, dalam Skripsi, Lampung: Fakultas Syari'ah UIN Raden Intan, 2018, 112. Haris Fikri, mahasiswa Universitas Lampung tahun 2016 dengan judul “Implementasi Pembiayaan Murabahah Berdasarkan Prinsip Hukum Ekonomi Syariah (Studi Pada Bank Muamalat Cabang Bandar Lampung). Haris Fikri, “Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah Berdasarkan Prinsip-prinsip Hukum Ekonomi Syariah”, dalam skripsi, Bandar Lampung: Fakultas Hukum Unila Bandar Lampung.

15 Aisyah Nur Aini, “Pengaruh Tingkat Margin Terhadap Keputusan Mengambil Pembiayaan Murabahah Pada BMT UGT Cabang Sidogiri Waru Sidoarjo”, Jurnal El-Qist, Vol. Setiap anggota yang ingin mengajukan permohonan pembiayaan Murabahah harus memenuhi syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh BMT. Sistem ambil untung dalam pembiayaan murabahah pada BMT masih menggunakan sistem persentase, namun terdapat perbedaan antara sistem cicilan dan sistem wakaf dengan uang muka pada masing-masing sistem.

Permasalahan pembiayaan murabahah disebabkan oleh faktor internal yaitu kelalaian bank yang tidak menyepakati pemberian pembiayaan yang teridentifikasi sebagai penyebab pembiayaan bermasalah. Praktik dan operasional pembiayaan murabahah yang dilakukan oleh BMT telah sesuai dengan ketentuan yang ada. Harga jual pembiayaan murabahah dapat ditentukan dengan mempertimbangkan harga beli BMT, cost recovery dan persentase keuntungan yang diinginkan.

Sistem pembayaran dalam pembiayaan murabahah di BMT adalah dengan mengangsur dalam jangka waktu yang telah disepakati antara BMT dengan nasabah. Jika telah memenuhi rukun dan syarat dalam pembiayaan murabahah dan berdasarkan kesepakatan bersama maka diperbolehkan. Dari sudut pandang hukum Islam, pembatasan pembiayaan murabahah diperbolehkan, sepanjang tidak bertentangan dengan hukum Islam.

Fatwa DSN MUI menjelaskan bahwa penetapan margin diperbolehkan dan sesuai Komplikasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dalam Pasal 20 para. kesepakatan antara dua pihak, yaitu bank dan nasabah. Akad yang digunakan dalam pembiayaan murabahah adalah akad bisnis dimana akad ini merupakan transaksi jual beli dengan pembayaran yang ditangguhkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk pembiayaan BMT, masyarakat telah terbantu terutama dalam meningkatkan perekonomian yang dimilikinya.

Pengaruh Margin Rate Terhadap Keputusan Pembiayaan Murabahah Pada BMT UGT Sidogiri Cabang Waru Sidoarjo.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Metode Penelitian

LANDASAN TEORI

Efektivitas

  • Pengertian Efektivitas
  • Pengukuran Efektivitas

Dasar Hukum Akad Murabahah

Rukun dan Syarat Murabahah

Jenis-jenis Murabahah

Pembelian Barang Melalui BMT

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Akad Murabahah di BMT

Prinsip murabahah menjadi alternatif yang positif bagi sebagian orang, karena prinsip agama atau keyakinan tidak bersedia menggunakan jasa bank konvensional yang berprinsip sistem bunga, yang dianggap melanggar syariat agama, karena dianggap melanggar syariat agama. tidak sesuai dengan konsep Islam yaitu akad/akad yang tidak mengandung gharar (tidak jelas), maisir (perjudian) dan riba (bunga uang) Murabahah bukanlah suatu bentuk pembiayaan tetapi hanya alat untuk menghindari riba. Untuk itu, BMT sebagai lembaga keuangan berbentuk Koperasi Simpan Pinjam Unit Syariah tidak lepas dari prinsip operasional tersebut, antara lain melalui pembiayaan murabahah sebagai langkah penyaluran dana yang dihimpun oleh BMT. Setelah anggota melaksanakan akad, sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, maka sesuai dengan isi akad Murabahah, pelunasan hutang anggota dilakukan oleh anggota sesuai dengan jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak.

Jika ada hambatan dalam pembayaran cicilan, pegawai bank harus. melakukan operasi penyelamatan yaitu turun ke lapangan menemui anggota untuk mengetahui permasalahan yang dialami anggota. Sistem pembayaran murabahah dilakukan oleh BMT dengan dua cara yaitu dengan sistem cicilan bulanan dan sistem jatuh tempo. Sedangkan secara eksternal, penyebab pendanaan bermasalah adalah karena anggota yang bermasalah sudah memiliki potensi masalah sejak awal.

Hal ini sulit dideteksi karena BMT tidak masuk dalam kontrol akses BI, sehingga tidak bisa memastikan apakah calon peserta penerima dana masuk daftar hitam Bank Indonesia atau tidak. Namun, ada juga pembiayaan bermasalah yang disebabkan oleh itikad buruk debitur yang dengan sengaja tidak mau mengembalikan pembiayaan yang diterima sejak awal. Itikad buruk merupakan salah satu faktor penyebab pembiayaan bermasalah, dimana pembiayaan tersebut tidak dimaksudkan untuk dikembalikan.

Biasanya, setelah perceraian, anggota yang berjuang saling mengalihkan tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban pembayaran atas pembiayaan yang diperoleh. Masalah pembiayaan harus ada penyelamatan khusus, jika penyelamatan tidak tepat berarti kerugian bagi BMT itu sendiri, karena BMT kesulitan mendapatkan kembali pembiayaan tersebut. Surat pemberitahuan jumlah cicilan yang belum dibayar yang meminta anggota untuk segera melunasi cicilan yang belum dibayar.

Surat pemberitahuan ini diberikan oleh BMT kepada anggota penyandang dana yang menunggak cicilan namun dananya belum jatuh tempo. Tujuan dari surat pemberitahuan tersebut adalah untuk menginformasikan kepada nasabah bahwa pembiayaan yang dimilikinya sudah jatuh tempo dan berisi informasi mengenai berapa angsuran yang belum dibayarkan kepada anggota yang memiliki angsuran yang belum dibayar dan sudah jatuh tempo. BMT memberikan kepada anggota yang tidak mampu membayar kembali dana yang telah jatuh tempo dengan memberikan tenggang waktu 15 hari setelah tanggal jatuh tempo untuk membayarnya.

Penerapan Akad Murabahah

Pembahasan muamalah khususnya dalam masalah ekonomi tentunya akan sering berbenturan dengan kesepakatan atau akad. i) Jika bank ingin mewakili nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang tersebut secara prinsip menjadi milik bank. a) Nasabah mengajukan permohonan dan berjanji untuk membeli suatu barang atau aset kepada bank. Adapun pembelian barang melalui BMT yang diserahkan oleh nasabah BMT, ia harus membeli barang yang diinginkan nasabah, atau jika ingin mewakili nasabah untuk membeli barang yang diinginkan, barang tersebut pada prinsipnya harus dimiliki oleh BMT. Dalam hal ini, BMT wajib menginformasikan kepada pelanggan yang memesan barang tentang harga jual dan keuntungan yang diperoleh BMT.

Jika BMT ingin mewakili klien dalam pembelian barang, setidaknya ada kontrol atas pembelian barang tersebut. Ketentuan margin dalam pembiayaan murabahah ditentukan berdasarkan kesepakatan awal kedua belah pihak, sehingga sebagian keuntungan BMT disesuaikan dengan besar kecilnya harga pokok barang yang dibeli, yang kemudian dijual kembali kepada nasabah. Penentuan marjin dengan metode anuitas menunjukkan bahwa marjin dan kerugian dibagi antara pihak-pihak yang berkontrak.

BMT dalam akad pembiayaan murabahah nasabah tidak meminjam uang kepada BMT tetapi membeli barang dengan cara dicicil karena dalam Islam transaksi pinjam meminjam adalah akad tabarru' atau bisa dikatakan tolong. Berdasarkan temuan peneliti, dalam skema pembiayaan murabahah di BMT mengenai pembelian barang melalui BMT yang diajukan oleh nasabah BMT, mereka harus membeli barang yang diinginkan nasabah, atau jika ingin mewakili nasabah untuk membeli yang diinginkan. satu . barang, pada prinsipnya barang tersebut harus menjadi milik BMT. Dalam hal ini BMT wajib memberitahukan kepada pelanggan yang memesan barang mengenai harga jual dan keuntungan yang diperoleh BMT.

Harus mengalihkan segala hal yang berkaitan dengan pembelian barang mengenai harga pokok barang kepada pelanggan beserta biaya yang diperlukan, dengan demikian margin keuntungan yang akan diterima oleh BMT harus dituangkan dalam bentuk perjanjian. Sedangkan pembiayaan. permasalahan yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, pembiayaan tabungan yang dilakukan oleh BMT memberikan keringanan berupa pelunasan pokok pinjaman tanpa bagi hasil. Sebelum menjual agunan, BMT terlebih dahulu berkonsultasi dengan nasabah untuk mencari cara menyelesaikan pembiayaan dengan menjual agunan.

Dari kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa BMT dalam mengatasi pembiayaan bermasalah yang disebabkan oleh faktor internal dapat dilakukan dengan cara pendekatan persuasif atau dengan berkonsultasi dengan anggota, kemudian mencari solusi yang terbaik, jika tidak berhasil maka BMT akan memberikan surat pemberitahuan pertama, kedua dan ketiga, surat teguran, pemberian keringanan, penjadwalan ulang, Rekondisi, Restrukturisasi. Sedangkan penanganan pembiayaan yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti kebakaran, bencana alam, pembiayaan penyelamatan yang dilakukan oleh BMT adalah memberikan keringanan berupa pelunasan pokok pinjaman tanpa bagi hasil. Tapi jika . langkah diatas juga tidak berhasil, maka jaminan akan disita oleh BMT.

Pihak BMT mengunjungi dan berdiskusi dengan nasabah untuk mencari jalan keluar yang terbaik, ketika nasabah ternyata tidak mampu memenuhi kewajibannya maka nasabah bersedia menjual jaminan yang diberikan kepada BMT. Setelah langkah tersebut dilakukan oleh BMT dengan lelang garansi berupa BPKB sepeda motor atau mobil.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Upaya BMT untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dapat dilihat melalui beberapa aspek, antara lain 1) sumber daya investasi, 2) sumber daya manusia, 3) kewirausahaan (jiwa kewirausahaan), 4) kemajuan teknologi. Hal ini menjadi bukti bahwa setelah dilaksanakan pembiayaan murabahah perekonomian masyarakat mulai meningkat dibandingkan sebelum pembiayaan.

Saran

Revisi Hukum Islam Sistem Perhitungan Bagi Hasil Pada Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Di BTM Nurul Ummah Tegal.

Referensi

Dokumen terkait

dibutuhkan penulis dalam menyusun laporan akhir ini merupakan data yang diperoleh dari perusahaan berupa data primer yang berisikan hasil dari wawancara yang telah

RANCANGAN LAYANAN SMS GATEWAY BAGI SURVEILENCE AKTIF DALAM PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT UNTUK KUNJUNGAN IBU HAMIL", Respati,