• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)SKRIPSI IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN BUMN (STUDI KASUS PADA PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)SKRIPSI IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN BUMN (STUDI KASUS PADA PT."

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1999, Komite Nasional Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (KNKCG) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 menerbitkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) yang pertama. ). . Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) merevisi Prinsip Tata Kelola Perusahaan pada tahun 2004.

Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa permasalahan yang disebutkan pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Penerapan Good Corporate Governance pada Perusahaan BUMN (Studi Kasus pada PT. PLN Persero)”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Good Corporate Governance

Dari hasil kerangka ini dapat ditarik kesimpulan apakah Badan Usaha Milik Negara (PT. PLN Persero) telah memenuhi kategori GCG yang telah ditentukan. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada perusahaan pelat merah (studi kasus pada PT. PLN Persero) diyakini telah sesuai dengan standar GCG yang berlaku di Indonesia. Untuk melihat jawaban responden dan juga perhitungan skor Good Corporate Governance (GCG) dapat dilihat sebagai berikut.

PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat telah memenuhi standar penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah ditetapkan. Dari data yang diperoleh dan diolah demikian dapat diketahui penilaian responden terhadap penerapan good corporate governance di PT. PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat telah memenuhi standar penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah ditetapkan.

PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan ditinjau dari transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan pengaruhnya terhadap tata kelola perusahaan yang baik. PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan mengikuti penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundang-undangan.

Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Maksud Dan Tujuan Pedoman GCG

Asas Good Corporate Governance

Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan harus menetapkan secara rinci tugas dan tanggung jawab setiap organ perusahaan dan seluruh karyawan secara jelas dan sejalan dengan visi, misi, nilai-nilai dan strategi perusahaan. Perusahaan harus yakin bahwa seluruh organ perusahaan dan seluruh karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan perannya dalam penerapan GCG.

Organ perusahaan wajib memperhatikan prinsip kehati-hatian dan mematuhi peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan peraturan perusahaan (bye-laws). Setiap organ perusahaan wajib menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tanpa saling mendominasi dan/atau saling mengalihkan tanggung jawab. Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan prinsip kewajaran dan kesetaraan.

Perusahaan BUMN (PT. PLN persero)

Pada tahun 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuklah dua perusahaan milik negara, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Sesuai dengan kebijakan di atas, status PLN dialihkan dari perseroan terbatas menjadi perseroan terbatas (persero) pada bulan Juni 1994.

PT. PLN Sebagai Perusahaan Perseroan

PLN (Persero) adalah badan hukum milik Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mencari keuntungan dan melakukan kegiatan lain yang diperbolehkan oleh undang-undang di bidang ketenagalistrikan. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak. Kegiatan BUMN harus sesuai dengan maksud dan tujuannya serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.

Keputusan direksi harus sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) yang telah disetujui oleh ZSS.

Kerangka Pikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Populasi Dan Sampel
  • Metode Analisis

Penulis berpendapat bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui wawancara terhadap perusahaan, pemberian kuisioner dan observasi, telah diperoleh data mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada perusahaan seperti yang penulis uraikan di bawah ini. Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik berkembang mengikuti perkembangan perusahaan dan harus disesuaikan untuk memenuhi perkembangan tersebut. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung persentase yang menunjukkan bagaimana penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan BUMN (studi kasus pada PT. PLN Persero), pengujian yang penulis lakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dilakukan melalui wawancara dan distribusi. kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan data yang penulis bahas, kemudian menganalisis kebenaran hipotesis yang penulis ajukan. Kuesioner ini diberikan kepada enam orang yaitu Departemen Perencanaan, Departemen Pembangkitan, Departemen Transmisi dan Distribusi, Perdagangan dan Departemen Layanan Pelanggan, Divisi Keuangan dan Divisi SDM dan Umum.

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator dan juga menghitung skor pada variabel Good Corporate Governance (GCG) yang terbagi menjadi lima yaitu Transparansi. Annisa, Nur Alifmida Ayu dan Lulus Kurniasih. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak”. Jurnal Akuntansi dan Audit. Yang terhormat Bapak/Ibu, Saudara responden, Saya mahasiswa Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Makassar sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan studi/disertasi saya dengan melakukan metodologi penelitian mengenai “Penerapan Good Corporate Governance pada perusahaan milik negara (studi kasus pada PT. PLN Persero wilayah Sulawesi Selatan)”.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Sejarah Singkat

Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit listrik untuk kebutuhannya. Usaha ketenagalistrikan dikembangkan untuk kepentingan umum, dimulai dari perusahaan swasta Belanda yaitu NV. Pada masa Perang Dunia II, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Sukarno mendirikan Biro Listrik dan Gas yang saat itu mempunyai kapasitas pembangkitan listrik sebesar 157,5 MW.

Struktur Organisasi

Untuk menciptakan suasana kerja yang terorganisir secara sistemis dan holistik, diperlukan rencana kerja yang terfokus dan pelaksana rencana yang benar-benar ahli dalam bidang kerjanya, oleh karena itu diperlukan struktur organisasi yang jelas dan realistis. Struktur organisasi memuat kerangka hubungan antar unit yang menimbulkan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sebagaimana tercantum dalam struktur organisasi pada lampiran.

Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab

Pengelolaan data aset jaringan distribusi (TM, TR, Trafo Distribusi, SR & APP termasuk PDPJ), serta. Mengelola, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan informasi, instalasi dan pemeliharaan APP jika terjadi pelanggaran besar (Daya > 200kVA). Melaksanakan koordinasi dengan fungsi terkait dalam pelaksanaan P2TL dan penyimpanan dokumen dan bukti penyalahgunaan tenaga listrik.

Pengelolaan, pemantauan dan evaluasi pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit bergerak dan pembangkit kecil (PLTMH) (jika ada). Tugas dan tanggung jawab Manajer Keuangan adalah sebagai berikut: Bertanggung jawab merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan penganggaran, keuangan, pemantauan pendapatan dan akuntansi untuk memenuhi tujuan pengendalian keuangan unit. Tugasnya, sebagaimana disebutkan di atas, adalah fungsi manajer keuangan. Mengelola, memantau dan mengevaluasi Penerimaan dan Rekening Pembayaran di Muka Kredit (CN)/Debit (DN).

Kegiatan Usaha

Jasa operasional dan pengaturan (pengiriman) dalam produksi, distribusi, distribusi dan ritel tenaga listrik Perangkat keras, perangkat lunak dan industri lainnya di bidang ketenagalistrikan. Kegiatan yang dilakukan perseroan sebagai holding company antara lain perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik (produksi, transmisi dan distribusi secara umum) beserta penunjangnya, rencana pembiayaan, pengembangan usaha, pengembangan organisasi dan personel. Perencanaan kegiatan di bidang jaringan distribusi dan tenaga listrik pedesaan akan dilakukan oleh perusahaan induk sesuai dengan orientasi makro utama, dan perencanaan yang dihasilkan akan dilakukan oleh unit organisasi regional atau distribusi.

Kegiatan pembangunan yang meliputi pembangunan fasilitas penyediaan pembangkit tenaga listrik, transmisi dan gardu induk merupakan tugas unit organisasi pembangunan proyek utama. Kegiatan usaha berupa produksi tenaga listrik dihasilkan oleh sentra-sentra pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari berbagai jenis pembangkit, yaitu PLTU berbahan bakar batubara, gas alam atau BBM, PLTU berbahan bakar air sebagai penggerak turbin, PLTG berbahan bakar gas bumi atau BBM, uap panas. PLTP berbasis bumi, dan PLTD berbasis bahan bakar. Selain itu, perseroan juga membeli listrik yang dihasilkan pusat listrik swasta dan menyewa genset.

Visi Dan Misi

PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan mengacu pada penerapan GCG dalam hal keterbukaan, akuntabilitas atau kejelasan fungsi perusahaan, struktur, sistem, akuntabilitas, independensi profesional dan kesetaraan atau pemerataan dan kewajaran dalam penerapan prinsip-prinsip perusahaan yang baik. pemerintahan. PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat telah sesuai dengan standar GCG yang berlaku di Indonesia. PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat memberikan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan akuntabilitas bagi badan-badan di dalam perusahaan serta kemandirian profesional di dalam perusahaan.

Pajak dan tata kelola perusahaan.” Kertas kerja, Institut Max Planck untuk Hukum Kekayaan Intelektual, Hukum Persaingan dan Pajak, Munich, Jerman. hal.1-99. PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan telah menerapkan prinsip transparansi atau keterbukaan dalam pelaksanaan proses pengambilan keputusan di perusahaan. PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan telah menerapkan perlakuan yang setara dan adil dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Good Corporate Governance PT. PLN (persero) wilayah Sulsel

Dari data yang diperoleh diatas dari pernyataan atau pertanyaan penulis mengenai penerapan tata kelola perusahaan sesuai standar yang berlaku di Indonesia, maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden adalah positif. Perseroan telah menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan haknya. Perseroan berkeyakinan bahwa seluruh organ perusahaan dan seluruh karyawan mempunyai kemampuan sesuai tugas, tanggung jawab dan perannya dalam menerapkan GCG sesuai prinsip-prinsip GCG yang berlaku.

Masing-masing badan hukum telah menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan, tanpa saling mendominasi dan tidak saling mengalihkan tanggung jawab. Selain temuan tersebut, penulis juga telah menyimpulkan bahwa prinsip transparansi dan kewajaran telah menerapkan prinsip keterbukaan dan kewajaran dalam memberikan informasi secara wajar dan baik dalam penerapan tata kelola perusahaan serta akuntabilitas dan tanggung jawab di PT. Jawablah pertanyaan dibawah ini menurut pendapat anda dan sesuai dengan apa yang anda alami, rasakan dan pahami.

Tabel 5.3  menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 7 orang  berpendidikan  terakhir  SMA  /  sederajat,  12  orang  berpendidikan  D3,  54  orang merupakan Sarjana (S1),  dan  27  orang merupakan Sarjana (S2)
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 7 orang berpendidikan terakhir SMA / sederajat, 12 orang berpendidikan D3, 54 orang merupakan Sarjana (S1), dan 27 orang merupakan Sarjana (S2)

Karakteristik Good Corporate Governance

Implementasi Good Corporate Governance PT. PLN (persero)

Manfaat GCG pada PT. PLN (persero) Wilayah Sulsel Sultra

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Keterbatasan Penelitian

Saran

Nama : Indra Dwi Krisna Putra Hermanto Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 25 Juli 1994 Jenis Kelamin : Laki-Laki. Untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan, mohon bersedia mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan benar. Setiap jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu/Saudara (i) sangat berharga bagi peneliti ini, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

PLN (Persero) wilayah Sulawesi Selatan telah mengikuti atau mematuhi prinsip-prinsip korporasi yang sehat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Tabel 5.3  menunjukkan bahwa dari 100 orang responden, 7 orang  berpendidikan  terakhir  SMA  /  sederajat,  12  orang  berpendidikan  D3,  54  orang merupakan Sarjana (S1),  dan  27  orang merupakan Sarjana (S2)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menghasilkan model yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham Apple Inc pada beberapa bursa efek, memberikan informasi tentang implementasi metode