PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Bagaimana Memahami Hadits Tentang Sholat Sunnah Asyuro Dan Keistimewaan Sholat Sunnah Asyuro Di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Solat sunat ialah solat yang tidak wajib, tetapi mendapat pahala apabila dikerjakan.10 Solat sunat selalu dilakukan oleh Rasulullah saw dan ada yang tidak tetap. Dalam pengertian lain, solat sunat ialah solat yang dianjurkan tetapi tidak wajib, supaya tidak berdosa jika ditinggalkan, dengan kata lain, jika dilakukan dengan baik dan betul serta penuh keikhlasan, hikmah dan rahmat. daripada Allah ia akan muncul. Solat Sunat pada hari Asyura ini adalah solat nawafil (tethevu')11 yang dilakukan tanpa sebab, tidak terikat waktu dan merupakan solat tethevu' yang mutlak.
Dalam Islam, ada bulan-bulan yang dianggap istimewa karena mengandung unsur sejarah. Padahal waktu telah berubah sebagaimana mestinya, telah ditentukan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Tiga diantaranya berturut-turut yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab yang biasa dimuliakan oleh orang-orang Mudlar yaitu antara Jumadil tsani dan Sya’ban.” 12.
Jika larangan itu dilanggar, maka dosanya lebih besar daripada jika dilakukan pada bulan-bulan lain. Sejak pembatalan itu, umat Islam boleh menjalankan tugas dan ibadah harian mereka tanpa dikekang oleh larangan tersebut.
Sistematika Pembahasan
Dalam mengkaji fenomena tradisi salat sunnah Asyuro di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember, peneliti akan menggunakan pendekatan fenomenologi. Bagaimana pemahaman hadis terkait salat sunnah asuro di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember? Pelaksanaan salat sunah di hari Asyuro (yang sudah menjadi tradisi setiap tahun di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember) karena mengikuti jejak (lampah) mendiang.
Sholat sunnah hari Asyuro di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dilakukan secara langsung dengan 4 rakaat sekaligus, dan tanpa melakukan tasyahhud awal. Sholat Sunnah yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember pada hakikatnya adalah Sholat Sunnah Muthlaq (Sholat Sunnah yang tidak ada kaitannya dengan waktu dan sebab). Tradisi salat sunah di hari Asyuro yang diamalkan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember mulai dirintis pada akhir tahun 1930-an.
Sholat sunnah hari Asyuro yang diamalkan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum adalah sholat sunnah muthlaq (yang tidak terikat waktu dan tempat). Tradisi Sholat Sunnah Hari Asyuro di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum bagi putra dan putri Sumberwringin Jember.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kajian Teori
Sholat sunah pada hari Asyuro yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dimulai pada tahun 1930an ketika Kyai Umar menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum. Menurut salah satu pengurus Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, salat sunnah Asyuro sudah menjadi tradisi sejak mendiang. Sholat sunnah Asyuro bagi santri dilaksanakan di musala Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Putri, dan dihadiri saja.
Ustad Labibul Wildan juga memberikan catatan terkait pernyataannya tentang shalat sunah di hari Asyura di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Sholat ini pada hakikatnya adalah sholat sunnah Muhtlaq (sholat sunnah yang tidak ada kaitannya dengan waktu dan sebab), dan sebagian ulama berpendapat bahwa sholat pada hari yang mulia itu sunnah, oleh karena itu kami meyakini sholat pada hari itu sunnah (disarankan). ).
Subyek Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Analisis Data
Analisis data dari hasil pengumpulan data merupakan tahapan penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah.51 Dalam penelitian kualitatif, fungsi analisis data menemukan makna data dengan cara mengidentifikasi subjek pelakunya. Oleh karena itu, sebagai peneliti harus mampu menangkap secara objektif pengakuan subjek pelaku dan ikut terlibat dalam kehidupan subjek pelaku. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu teknis pembahasan dengan menjelaskan masalah melalui analisis dan memberikan interpretasi data secara mendalam.
Selain itu, teknik deskriptif analitik berupaya mengeksplorasi data dengan cara menyajikan, menganalisis, dan menjelaskannya. Data yang dianalisis adalah seluruh data yang dikumpulkan dari berbagai sumber data, yaitu dari wawancara, observasi yang dicatat dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan lain-lain. Karena data dalam penelitian ini banyak, maka peneliti menggunakan model analisis data Miles dan Huberman.
Reduksi data merupakan peringkasan, pemilahan, pemilihan dan kategorisasi data yang diperoleh dari sumber data melalui berbagai teknik pengumpulan data. Representasi data menyajikan data kualitatif menurut bentuk atau pola tertentu, yang dapat dilakukan dalam bentuk grafik, bagan, uraian singkat, matriks, grafik dan jaringan. Data terpenting dalam penelitian kualitatif berupa perkataan dan tindakan melalui proses wawancara dan observasi perilaku manusia, dicatat melalui catatan tertulis dan pengambilan foto.
52 Huberman & Miles, Buku Sumber Analisis Data Kualitatif Metode Baru, (Jakarta: UI Press, 1992), 16. Verifikasi adalah penilaian atau koreksi terhadap catatan data yang diperoleh dan makna yang diberikan pada data tersebut. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan jawaban atau solusi yang ditawarkan peneliti terhadap rumusan masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Keabsahan Data
Oleh karena itu, triangulasi merupakan upaya untuk memverifikasi kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang dengan meminimalkan apa yang mungkin terjadi selama pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber untuk memverifikasi kredibilitas data, yang dilakukan dengan cara memverifikasi data yang diperoleh dari berbagai sumber, kemudian data tersebut dianalisis dan data yang dianggap tidak diperlukan dikurangi.
Tahap-Tahap Penelitian
Sebagian besar masyarakat sekitar Pondok Pesantren Raudlatul Ulum yang biasa mengikuti salat sunah pada hari Asyuro tidak mengetahui apakah salat sunnah tersebut ada hadisnya atau tidak. Sejak tahun 1930an, Kyai Muhammad Umar mulai mengajar melaksanakan salat sunah pada hari Asyuro yang kemudian dilaksanakan setiap tahun dan menjadi tradisi di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Sumberwringin Jember. Niat shalat sunnahnya adalah: menunaikan shalat sunnah dengan niat shalat sunnah Muthlaq, sedangkan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, menunaikan shalat sunnah dengan niat keutamaan hari mencari Asyuro (namun hakikatnya itu adalah shalat sunah Muthlaq).
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA