Keluarga tercinta, khususnya kepada ibu saya Hartati S.Pd.I dan ayah saya tercinta Imron Rosadi S.Pd.I yang telah sabar. Kakakku Maulana Fahmi Albayan S.Ab dan adikku Miftahun Najah S.Km beserta seluruh keluarga besarku yang telah memberikan. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana menyikapi harta menurut Sayyid Q}utb dalam tafsir Fi> Z}ila>lil Qur'a>n.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pentingnya isra>f dalam penafsiran Fi> Z}ila>lil Qur'a>n. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: mendeskripsikan bentuk isra>f dalam pengelolaan dana dalam kitab Tafsi>r Fi> Z}ila>lil Qur'a>n. Artikel yang diikuti dengan syamsiyyah semuanya ditransliterasikan dengan bunyi ‚al‛ sebagaimana dilakukan untuk artikel yang diikuti oleh qamariyyah.
Pasal-pasal yang diikuti huruf qomariyyah ditranskripsikan menurut kaidah-kaidah yang diuraikan di atas dan menurut bunyinya. Alhamdulillah, atas rahmat dan izin yang Allah Ta'ala berikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) dari Jurusan Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Bengkulu dengan judul “Isrāf dalam pengelolaan harta menurut Sayyid Qut}b dalam kitab Tafsīr Fi>>< Z}ila
PENDAHULUAN
Allahﷻ tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan
Maksudnya: (‚Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang ditinggikan dan yang tidak ditinggikan, pohon kurma, tumbuh-tumbuhan yang berlainan buah-buahan, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Artinya: ( ‚Kemudian Kami penuhi janji (yang Kami janjikan) kepada mereka. Demikianlah Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.) (QS.
نيِّدلا
46 Shalah Abd Fatah al-Khalidi, Pengantar Pengertian Tafsir Fi> Zila>lil Qur'a>n, (Surakarta: Era Intermedia, 2001), hlm. Kemudian pada karya Sayid Qutb tentang tafsir Fi> Zi}la>lil Qur'a>n. Sayyid Qut}b adalah salah satu ulama kontemporer yang sangat concern dengan tafsir Al-Qur'an.
Hal itu ia buktikan dengan menulis kitab Tafsir Fi> Z}ila>lil Qur'an yang kemudian menjadi master di antara karya kain yang dihasilkannya. Sayyid Qut}b menulis Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'an antara tahun 1952-1962. 61 Muhammad Chirzin, Jihad menurut Sayyid Qutb dalam Tafsīr Fi> Zila>lil Qur'a>n, (Solo: Era Intermedia, 2001), hal.
Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n merupakan salah satu Tafsir yang dipelajari oleh para aktivis Islam. Dengan menerapkan metode tafsirnya, Sayyid Qut}b memiliki pandangan universal yang komprehensif terhadap Al-Qur'an. Selama tiga bulan pemenjaraan pertama, Sayyid Qut}b berhasil menyelesaikan dua surah Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n, yakni surah tujuh belas dan delapan belas.
Dengan demikian Sayyid Qut}b akhirnya menggarap Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n sehingga juz 27, Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n beliau Maka Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n boleh diklasifikasikan sebagai tafsīr al- Adabi Ijtima‟. i (sastera, budaya dan masyarakat). Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n karya Sayyid Qut}b merupakan salah satu kitab Tafsīr yang mendapat terobosan baru dalam penafsiran al-Qur'an.
Boleh dikatakan Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n boleh digolongkan di bawah Tafsīr al-Adabi> al-Ijtima>'i (Sastera, Budaya dan Masyarakat). Tafsīr Fi> Z}ila>lil Qur'a>n‛ harus dianggap sebagai pengenalan Rabbani yang diilhamkan oleh Tuhan kepada pengarangnya. Penjelasan tentang ayat-ayat Isra>f dalam Tafsīr Fi>>>> Z}ila>lil Qur'a>n 1.
74 Sayyid Qutb, Fi< Z}ila>lil Qur'a>n Di Bawah Naungan Al Qur'an, terj. Z}ila>lil Qur'an bahwa pemanfaatan harta anak yatim harus sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
افارسا اهولكات لاو
Sesungguhnya perbuatan itu (berubah dan makan) adalah dosa besar. Sifat ini merupakan satu bentuk larangan melakukan perbuatan isra>f yang berlebihan dalam mengurus dan membelanjakan harta anak yatim serta memakannya, sebagaimana dalam tafsir>r T}a> bari> dalam sejarah. Setelah melakukan analisis tafsir terhadap ayat ini, penulis menyimpulkan bahwa kata isra>f dalam ayat ini berarti berlebihan dalam memakan, mengurus, dan membelanjakan harta anak yatim. Perkataan isra>f dalam ﻮفﺮﺴﯾ ayat ini berbentuk kata kerja mudha>ri' dengan bentuk Lam yusrifu> (ا مل) maksudnya mereka tidak berlebih-lebihan, ayat ini berkaitan dengan membelanjakan harta peribadi, secara bahasa bermaksud infaq perbelanjaan harta baik untuk kepentingan diri sendiri mahupun untuk orang lain.
Qut}b dalam Tafsir Fi> Z}ila>lil Qur'a>n menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan isra>f dalam ayat ini adalah berlebihan dalam membelanjakan harta dan menahannya, karena penggunaan uang terikat pada kaidah keseimbangan. antara dua hal tersebut. Sayyid Qut}b juga memberikan contoh tindakan isra>f dalam sistem kapitalis, karena sistem kapitalis yang berkembang di dunia Barat dibangun yang merupakan sistem yang. Penulis juga menemukan dalam kitab Tafsi>r Ibnu Katsir bahwa makna isra>f dalam ayat ini adalah menghambur-hamburkan hartanya untuk membelanjakan lebih dari yang diperlukan, dan kikir terhadap keluarganya yang berujung pada berkurangnya hak dan kebutuhan keluarga mereka.
Manakala menurut Musthafa Al Maraghi, perkataan Isrāf bermaksud kualiti atau perbuatan yang melebihi batas membelanjakan harta dan tidak sesuai dengan batas naluri dan batas syar’i. Sayyid Qut}b dalam tafsirnya tentang kata isra>f dalam ayat ini tidak jauh berbeda dengan ayat sebelumnya, beliau menafsirkan kata isra>f dengan memberi karena merujuk kepada makanan sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Al-A. ' raf (6 ) ayat 31 'Makan dan minum dan tidak.
هقح
Setelah menganalisis penjelasan ayat ini, penulis menyimpulkan bahwa kata isra>f dalam ayat ini diartikan sebagai orang yang berlebihan dalam memberikan zakat atau sedekah dan mengkonsumsi hasil bumi secara berlebihan.
PENUTUP
Adanan Siregar, Abu Bakar, Kritična analiza Tafsir Fi Zhilal al-Qur'an Sayyid Qutb, Vol, 1, No 2, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2017.). Al-Kahlidi, Shalah Abdul Fatah, Uvod v razumevanje Tafsir fi Dzilal Al-Qur'an Sayyid Qutb, (Solo: Era Intermedia. 2001.). Al-Qurthubi, Muhammad Bin Ahmad al-Ansari, al-Jami' li-Ahkam al-Qur'an, Cet.I, (Bejrut: Dar Ar-Risalah, 2006.).
Bahnasawi, K. Salim, Pokok-Pokok Pemikiran Sayyid Qutb Menuju Pembaharuan Gerakan Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 2003.). Chirzin, Muhammad, Jihad Menurut Sayyid Qutb dalam Tafsīr Fi Zhilal al-Qur'an, (Solo: Era Intermedia, 2001.). Fadullah, Mehdi, Titik temu agama dan politik agama (Analisis Pemikiran Seyyid Quthbi), (Solo: CV Ramadhani, 1991.).
Konsep Ahli Kitab dalam Al-Qur'an (Kajian Tafsīr Fi Zhilal al-Qur'an oleh Sayyid Qutb.), (Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2018.).