• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Oleh FIRDAYANTI 10540 8630 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI Oleh FIRDAYANTI 10540 8630 13"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada saat penelitian pendahuluan pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kec. Untuk meningkatkan pembelajaran yang terlibat, penulis memilih dan menerapkan model kolaborasi kalimat lengkap dengan materi keterampilan menulis, sehingga yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran adalah siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kec. Alasan penulis memilih perlakuan model kooperatif kalimat lengkap dalam pembelajaran materi keterampilan menulis adalah karena model kooperatif kalimat lengkap: (1) mudah dibuat oleh guru dengan menghilangkan satu kalimat saja (2) siswa tidak perlu membuatnya. bukan jawabannya, mereka hanya tinggal menggabungkan kekurangan atau tidak pada jawaban tersebut (3) siswa diajarkan untuk memahami dan menghafal materi.

Dengan menggunakan perlakuan pemodelan yang tepat dan metode yang tepat, guru akan mampu mendorong siswa untuk memahami materi yang diajarkan, seperti materi tertulis yang menurut sebagian siswa termasuk IV. kelas SD Negeri Tanete Kec. Dengan mengenalkan model kerjasama kalimat penuh, guru dapat membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah model kerjasama kalimat penuh yang telah dilakukan para ulama dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan uraian masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini berfokus pada “Pengaruh Model Pembelajaran Whole Sentence Terhadap Hasil Keterampilan Menulis Siswa Kelas IV SD Negeri Tanetea Kec.”

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Selain itu, guru juga terbiasa melakukan penelitian untuk meningkatkan karir belajar dan mengajarnya sendiri, dan menggunakannya sebagai acuan untuk mempengaruhi hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kalimat utuh. Hal tersebut mempengaruhi minat, perhatian dan motivasi siswa dalam interaksi proses belajar mengajar bahasa Indonesia, serta dapat mendorong siswa berpikir mandiri dan kreatif. Memiliki keterampilan dan pengetahuan yang luas tentang model pembelajaran kalimat utuh dan cara penerapannya dalam proses pembelajaran.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Hasil Penelitian yang Relavan
  • Keterampilan Menulis
  • Model Kooperatif

Sudjana menyatakan bahwa “hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa.” Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, sebagaimana dikemukakan oleh Akharga dkk, adalah “agar siswa mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar”. Kusumaningsih dkk menyatakan bahwa “menulis adalah suatu kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan media tulisan”.

Suprijono menyatakan bahwa “model pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas yang mencakup semua jenis kerja kelompok, termasuk bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan oleh guru”. Jadi seenin dan Raharjo (2007: 4) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil. Arends menyatakan bahwa “kalimat lengkap adalah sebagai berikut: kalimat lengkap adalah melengkapi kalimat, sedangkan kalimat lengkap adalah melengkapi kalimat”.

Kerangka Pikir

Faktor guru adalah model yang digunakan masih monoton sehingga kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sementara itu, siswa kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya saat proses pembelajaran. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, guru menggunakan model kolaborasi kalimat lengkap yang dapat mempengaruhi hasil keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kec.

Model Pembelajaran Kalimat Lengkap merupakan model pembelajaran yang sederhana dan mudah dimana siswa belajar menyelesaikan paragraf yang tidak lengkap dengan menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan. Atau bisa dikatakan model kalimat lengkap adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara melengkapi kalimat. Model kalimat lengkap menuntut seorang guru untuk merencanakan apa yang akan terjadi sehingga mempengaruhi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran ini.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Rancangan Penelitian
    • Variabel Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Defenisi Operasional Variabel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Tekhnik Analisis Data
    • Analisis Statistik Deskriptif
    • Analisis Statistik Inferensial

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kalimat Lengkap Terhadap Hasil Keterampilan Menulis Siswa Kelas IV SD Negeri Tanetea Kec. Model pembelajaran sebelum diberikan perlakuan adalah model pembelajaran kalimat lengkap yaitu model pembelajaran dengan menggunakan metode mengajar (konvensional) dalam pembelajaran keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Model pembelajaran setelah perlakuan lengkap model pembelajaran kalimat menunjukkan hasil keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea . Kec.

Tes akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kalimat lengkap. Menyimpulkan apakah penggunaan model pembelajaran kalimat lengkap berpengaruh terhadap hasil keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Hasil deskriptif keterampilan menulis siswa Kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan model pembelajaran kalimat lengkap.

Pengaruh Model Pembelajaran Kalimat Lengkap Terhadap Nilai Keterampilan Menulis Siswa Kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran kalimat lengkap terhadap skor keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea kecamatan Bajeng kabupaten Gowa pada keterampilan dasar menulis menyelesaikan kalimat tidak lengkap dengan menggunakan jawaban yang diberikan secara acak. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam analisis data, secara deskriptif hasil keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran full kalimat berada pada tingkat yang sama. tingkat tertinggi. kategori baik.

Hasil analisis data inferensial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kalimat lengkap terhadap hasil keterampilan menulis siswa. Artinya penggunaan model pembelajaran kalimat lengkap dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea kecamatan Bajeng kabupaten Gowa. Keterampilan menulis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kalimat lengkap berada pada kategori sangat tinggi dengan nilai rata-rata 90.

Nilai keterampilan menulis siswa yang belum menggunakan model pembelajaran full kalimat berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor sebesar 73,7.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Nilai statistik deskriptif pretest dan posttest siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kalimat lengkap sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada penyajian data penelitian yang diperoleh. Data observasi keterampilan menulis siswa diperoleh berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 24 Maret 2017 dan post-test pada hari Sabtu tanggal 8 April 2017 pada 35 siswa kelas IV SD Negeri Tanetea, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Rekapitulasi hasil keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest).

Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif pada Tabel 4.1 di atas memberikan gambaran umum mengenai pretest sebelum perlakuan dengan model pembelajaran kalimat lengkap yaitu mencapai skor rata-rata sebesar 73,7 dan setelah mendapat perlakuan berupa penggunaan kalimat lengkap model pembelajaran mencapai skor rata-rata sebesar 90. Dari nilai rata-rata tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata posttest lebih tinggi dibandingkan dengan pretest. Dari total skor yang diperoleh siswa, jika dikelompokkan ke dalam kategori skor keterampilan menulis pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran kalimat lengkap dan siswa yang diberikan pretest tanpa terlebih dahulu diajar menggunakan model pembelajaran kalimat lengkap, maka dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tingkat skor kemampuan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada pre-test sebanyak 6 siswa atau 17,1%. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran full kalimat selama 4 sesi, maka tingkat skor keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa berpengaruh, sebanyak 26 siswa atau 74,3%. jumlah siswa berada pada kategori sangat tinggi, 8 siswa atau 22,8% siswa berada pada kategori tinggi, 1 siswa atau 2,9%. Berdasarkan hipotesis penelitian yaitu “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kalimat lengkap terhadap nilai keterampilan menulis siswa kelas IV SD Negeri Tanetea Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”, teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah statistik inferensial. teknik analisis menggunakan uji-t.

Pembahasan

Selang beberapa bulan ternyata ayah Malin tidak kunjung datang, dan akhirnya harapan Malin Kundang dan ibunya pupus. Selama berada di kapal, Malin Kundang belajar banyak tentang pelayaran dari para awak kapal yang berpengalaman. Banyak pulau yang ia kunjungi hingga suatu hari di tengah perjalanannya, tiba-tiba kapal Malin Kundang diserang.

“Kundang, anakku, kenapa lama sekali kamu pergi tanpa mengirimkan kabar apa pun?” kapten kapal dagang yang sukses di kampung halamannya.

Banyak pulau yang telah ia kunjungi, hingga suatu hari di tengah perjalanan, kapal Malin Kundang tiba-tiba diserang oleh bajak laut. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggu anaknya melihat kapal cantik itu memasuki pelabuhan. Setelah berbulan-bulan ternyata ayah Malin tak kunjung datang, dan akhirnya harapan Malin Kundang dan ibunya pupus.

Akhirnya Malin Kundang berlayar bersama seorang nakhoda kapal dagang yang sukses di kampung halamannya. Selama berada di kapal, Malin Kundang belajar banyak tentang pelayaran dari para awak kapal yang berpengalaman. Ia mengunjungi banyak pulau hingga suatu hari di tengah perjalanan 3).

Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggu anaknya melihat sebuah kapal yang sangat indah memasuki pelabuhan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Ketika Malin Kundang beranjak dewasa, dia berpikir untuk mencari nafkah di luar negeri, dengan harapan bisa melakukannya ketika kembali ke kampung halamannya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya. mengenakan pakaian robek. “Wanita itu adalah ibumu?” Istri Malin Kundang bertanya. Ketika ibu Malin Kundang mendengar pernyataan tersebut dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ia sangat marah... kemarahannya mencapai puncaknya, ibu Malin mengangkat tangannya dan berkata, “Oh.

Tidak lama kemudian, angin menderu kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Pantai desa Malin Kundang yang sangat subur Sebuah batu Ia menjadi batu karang. Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di luar negeri dengan harapan ketika kembali ke tanah air, ia sudah menjadi orang kaya.

34;Malin Kundang, anakku, mengapa kamu lama sekali tidak mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya karena dia merasa malu dengan ucapan ibunya yang sudah tua dan berpakaian compang-camping. pakaian Belum lama ini Kemudian angin menderu dan badai dahsyat datang dan menghancurkan kapal Malin Kundang.

Setelah itu perlahan tubuh Malin Kundang menjadi kaku dan lama kelamaan akhirnya menjadi batu. Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di luar negeri dengan harapan ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi orang kaya. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, Malin Kundang berjalan menuju desa yang paling dekat dengan pantai.

Setelah cukup. dekat, ibunya melihat 6) orang itu,. Sang ibu semakin yakin bahwa orang yang disapanya adalah Malin Kundang. 34;Malin Kundang, anakku, mengapa kamu lama sekali tidak mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan memakai pakaian compang-camping. “Wanita itu ibumu?” tanya istri Malin Kundang.

Referensi

Dokumen terkait

3/21/22, 12:24 PM Latest articles from Experimental Heat Transfer https://www.tandfonline.com/action/showAxaArticles?journalCode=ueht20 11/13 Published online: 18 May 2021 157 Views

[r]