• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Oleh: - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI Oleh: - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN

BISNIS ISLAM (Studi di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung)

Oleh:

EXZY MURNIATI NPM.13102904

Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi: Ekonomi Syariah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1438 H /2017 M

(2)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN BISNIS ISLAM (Studi di BTM Surya Mandiri

Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung)

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program SIEkonomi Syari’ah

Oleh:

Exzy Murniati NPM. 13102904

Pembimbing I : Dr. Mat Jalil, M.Hum Pembimbing II : Sainul. SH.,MA

Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : Ekonomi Syariah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1438 H/2017 M

(3)
(4)
(5)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN

BISNIS ISLAM (Studi di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung)

ABSTRAK

Oleh:

EXZY MURNIATI

Gaya kepemimpinan yang diterapkan pimpinan BTM Tulang Bawang, yaitu gaya kepemimpinan demokratis. Namun, dalam pelaksanaannya, pengawasan yang dilakukan seorang pimpinan BTM Tulang Bawang kurang optimal. Sehingga, komunikasi antara seorang pemimpin dengan para karyawan kurang terjalin dengan baik, dalam pelaksanaanya kegiatan usahaya Pimpinan BTM Tulang Bawang telah sesuai dengan manajemen Bisnis Islam dengan mengedepankan syariat sesuai dengan Agama Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pengaruh gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin terhadap motivasi kerja karyawan pada BTM Tulang Bawang.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan responden sebagai informan dipilih melalui pemnelusuran orang-orang yang berkompeten dan dapat mewakili serta Representatif dalam penggalian informasi yang dibutuhkan. Dalam hali ini, kegiatan interview dilakukan dengan seorang pemimpin BTM Tulang Bawang, dan karyawan BTM Tulang Bawang.

Berdasarkan analisis data yang peneliti lakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin BTM Tulang Bawang berpengaruh terhadap Motivasi Kerja Karyawan. hal tersebut diatas, dapat dilihat dari dampak kurangnya pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh seorang pemimpin BTM Tulang Bawang yang berpengaruh terhadapa kinerja karyawan. Seperti, karyawan datang terlambat dan pelimpahan tugas pekerjaan kepada karyawan lain.

(6)
(7)

MOTTO

ِب ْاوُناَكَو ْْۖاوُرَبَص اَّمَل اَنِرۡمَأِب َنوُدۡهَي ٗةَّمِئَأ ۡمُهۡنِم اَنۡلَعَجَو َنوُنِنوُي اَنِنَِيا

٤٢

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS.As-Sajdah :24)

(8)

PERSEMBAHAN

Tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan ilmu kepada peneliti, saya persembahkan Skripsi ini sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kasih saya yang tulus kepada :

1. Kepada Orang Tua tercinta Bapak Alm.Sulistiyo dan Ibu Siti Chodijah yang telah memberikan dukungan yang tiada henti baik dari segi moral maupun material sehingga saya selalu optimis dalam menyelasaikan program pendidikan SI Ekonomi Syariah di IAIN Metro.

2. Zeni hermawan, Anton Hidayat dan Danny Davis yang selalu memberikan semangat kepada saya.

3. Jefri Saputra, yang selalu memberi semangat dan membantu saya yang Insyallah menjadi Imam saya.

4. Teman-teman Asrama Dayana dan sahabat saya (aik, dias, tiya) yang menyemangati saya.

Terimakasih saya ucapkan atas keikhlasan dan ketulusannya dalam memberikan dukungan dan semangat, terimakasih untuk perjuangan dan pengorbanan kalian semua. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

Penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program Ekonomi Syariah Jurusan Syariah IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana.

Upaya penyelesaian Skripsi ini, penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro, Dr.

Mat Jalil, M.Hum selaku Pembimbing satu dan Sainul, SH.,MA selaku Pembimbing dua yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu Dosen IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sarana prasarana selama penulis menempuh pendidikan.

Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Orang Tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam penelitian.

Kritik dan saran demi perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan dan akan diterima dengan kelapangan dada. Semoga hasil penelitian yang telah dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan agama islam.

Metro,24 April 2017 Penulis

Exzy Murniati Npm.13102904

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Penelitian Relevan ... 6

BABII. LANDASAN TEORI ... 7

A. Gaya Kepemimpinan ... 7

1. Definisi Gaya Kepemimpinan ... 7

2. Tipe-tipe Gaya Kepemimpinan ... 10

3. Fungsi dan Peran Kepemimpinan ... 12

4. Syarat kepemimpinan Islam ... 15

B. Motivasi Kerja Karyawan ... 16

1. Definisi Motivasi Kerja Karyawan ... 16

2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ... 17

3. Jenis –jenis Motivasi Karyawan... 20

C. Manajemen Bisnis Islam ... 21

1. Definisi Manajemen Bisnis Islam ... 21

2. Landasan Manajemen Bisnis Islam ... 23

(11)

BABIII. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 25

B. Sumber Data ... 26

C. Teknik Pengumpulan Data ... 27

D. Teknis Analisa Data ... 29

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 30

1. Sejarah simgkat berdirinya BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 30

2. Visi dan Misi BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang ... 31

3. Struktur Organisasi BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 32

B. Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh Pimpinan kepada Karyawan di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 35

1. Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh Pimpinan kepada Karyawan di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 35

2. Tantangan menjadi Seorang Pemimpin di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 37

C. Aktivitas Kerja Karyawan BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 38

1. Mekanisme kerja Karyawan BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 38

2. Kendala-kendala yang di hadapi karyawan BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang pada Saat Melakukan Pekerjaan ... 39

D. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan dalam Perspektif Manajemen Bisnis Islam pada BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang. ... 40

BAB V. PENUTUP ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang ... 32

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

BTM SURYA MANDIRI SEJAHTERA TULANG BAWANG

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pembimbing Skripsi Lampiran 2. Surat Pra Survey

Lampiran 3. Surat Tugas

Lampiran 4. Surat Izin Research

Lampiran 5. Surat Konfirmasi Izin Riset/Penelitian Lampiran 6. Outline Skripsi

Lampiran 6. Alat Pengumpulan Data (APD)

Lampiran 7. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi Lampiran 8. Kartu Bebas Pustaka

(15)

ALAT PENGUMPUL DATA (APD)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN BISNIS ISLAM

(Studi di Btm Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang)

A. Wawancara dengan Pimpinan

1. Bagaimana Gaya kepemimpinan yang anda terapkan untuk memotivasi kerja karyawan ?

2. Menurut anda, apakah dalam memimpin anda menguatamakan nilai- nilai Agama sesuai bisnis islam ?

3. Apa yang menjadi tantangan bagi seorang pemimpin dalam memimpin perusahaan?

4. Bagaimana mekanisme aktivitas kerja karyawan BTM Tulang Bawang?

B. Wawancara dengan Karyawan

1. Menurut anda, bagaimana cara pemimpin anda memimpin dan mengatur perusahaan agar dapat memotivasi kerja karyawan ?

2. Apa saja yang menjadi kendala-kendala pada saat melakukan aktivitas kerja ?

3. Dalam memimpin apakah pemimpin mengutamakan syariat islam sesuai bisnis islam ?

(16)

4. Apakah pemimpin mau menerima, saran, ide dan pendapat dari karyawan ?

C. Dokumentasi

1. Bagaimanakah sejarah awal berdiri BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung?

2. Apakah Visi, Misi, dan Tujuan berdirinya BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung ?

3. Struktur organisasi di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung?

(17)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM

PERSPEKTIF MANAJEMEN BISNIS ISLAM (

Studi di BTM Surya

Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung

) OUTLINE

HALAMAN SAMPUL HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN HALAMAN MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

E. Latar Belakang Masalah F. Pertanyaan Penelitian

G. Tujuan dan Manfaat Penelitian H. Penelitian Relevan

BAB II. LANDASAN TEORI D. Gaya Kepemimpinan

5. Definisi Gaya Kepemimpinan 6. Tipe-Tipe Gaya Kepemimpinan 7. Fungsi dan Peran Kepemimpinan 8. Syarat kepemimpinan Islam E. Motivasi Kerja Karyawan

4. Definisi Motivasi Kerja Karyawan

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

(18)

6. Jenis –Jenis Motivasi Karyawan F. Manajemen Bisnis Islam

1. Definisi Manajemen Bisnis Islam 2. Landasan Manajemen Bisnis Islam BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

E. Jenis dan Sifat Penelitian F. Sumber Data

G. Teknik Pengumpulan Data

H. Teknik Penjamin Keabsahan Data I. Teknis Analisa Data

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi lokasi penelitian

B. Gaya kepemimpinanDemokratis yang diterapkan oleh pimpinan kepada karyawan di BTM Surya Mandiri SejahteraUnit 2 Tulang Bawang Lampung

C. Aktivitas kerja karyawan di BTM Surya Mandiri SejahteraUnit 2 Tulang Bawang Lampung

D. Pengaruh Gaya KepemimpinanDemokratis Terhadap Motivasi Kerja Karyawan dalam Perspektif Manajemen Bisnis di BTM Surya Mandiri SejahteraUnit 2 Tulang Bawang Lampung

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Faktor Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi mempunyai peran yang cukup penting dalam meningkatkan efektivitas dan pencapaian tujuan perusahaan. Pegawai tidak hanya sebagai bagian dari proses produksi melainkan sebagai makhluk sosial dengan sifat-sifat yang khas dan memiliki berbagai kebutuhan. Sumber Daya Manusia tidak boleh diperlakukan sama dengan faktor produksi lainnya.

Seorang pemimpin yang baik merupakan salah satu unsur yang menentukan di dalam mengembangkan perusahaannya, tidak semata-mata dikarenakan perusahaan telah memiliki pegawai dengan kemampuan yang baik dan tinggi saja. Fungsi dalam pengelolaan sumber daya manusia merupakan tugas penting dan rumit, dalam hal ini peranan pemimpin sangat dibutuhkan, karena untuk merealisasikan tujuan perusahaan perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.1Seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya harus berupaya agar bawahan dapat bekerja secara produktif dan semangat kerja yang tinggi.

1 Sonny Sumarsono, Kewirausahaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.184

(20)

Keberhasilan seorang pemimpin di dalam gaya kepemimpinannya akan menunjang terbentuknya suatu gaya kepemimpinan yang efektif. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin akan membawa pengaruh yang besar terhadap kelangsungan kegiatan dan pertimbangan perusahaannya. Diperlukan seorang pemimpin yang ahli di bidangnya, berpengalaman, mempunyai daya kreasi dan inisiatif yang besar.

Pemimpin harus memiliki manajemen yang tepat dimana manajemen merupakan, proses khas yang menggerakan organisasi yang sangat penting.

Karena, tanpa manjemen yang efektif tidak akan ada usaha yang cukup lama.2 Maka seorang pemimpin harus bisa menerapkan manajemen yang tepat yang digunakan dalam suatu perusahaan yang di pimpinnya.

Motivasi kerja untuk karyawan sangat penting dan sebagai faktor utama dimana pemimpin harus mempunyai teori motivasi yang dapat di mengerti dan dilaksanakan oleh bawahan. Sehingga pemimpin dapat mengetahui apa saja yang memotivasi karyawan dalam meningkatkan kualitas kerjanya. Pemimpin juga dapat mengetahui karyawan yang membutuhkan motivasi dari seorang pemimpin.

Motivasi sangat berhubungan penting dengan kinerja karyawan. Agar karyawan yang bekerja dalam perusahaan memiliki potensi yang positif bagi perusahaan. Motivasi mempunyai hubungan dengan kepemimpinan dimana, setiap individu di dalam organisasi memiliki berbagai motif yang mendorong

2Pandji Anoraga, Pengatar Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 149.

(21)

perilaku dan tindakan mereka.3 Jadi, seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, manajemen yang tepat serta memberikan motivasi untuk karyawannya agar pencapaian tujuan perusahaan dapat dicapai.

Kepemimpinan Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, bukan dibuat bersama antara pimpinan dengan umat. Secara garis besar, seorang pemimpin dalam Islam harus menyayangi umat dan berdiri di baris depan dalam segala permasalahan. Sedangkan umat harus tunduk dan patuh kepada pemimpin sebagaimana digambarkan dalam shalat. Seorang imam harus berada di depan dan umat (ma’mum) mengikuti di belakang, jika imam salah maka ma’mun berhak menegur sesuai dengan tata cara atau aturan dalam shalat. Apabila pemimpin keliru atau tidak menjalankan roda kepemimpinannya maka pemimpin tersebut harus legowo ditegur oleh umat dengan cara yang sudah diatur dan bukan dengan cara anarkis.Sebagai umat islam sudah seharusnya dalam melakukan suatu bisnis harus menggunakan manajemen islam yang sesuai dengan Agama.

Manajemen islam untuk mengatur perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan. Setiap orang yang terlibat di dalam kegiatan suatu organisasi atau perusahaan akan dilandasi dengan nilai keimanan yang tinggi, diharapkan perilakunya akan terkendali dan jauh akan hal-hal yang di larang dalam Agama Islam. Karena, menyadari adanya pengawasan dari yang maha tinggi, yaitu Allah Swt. Manajemen islam sangat berbeda dengan manajemen konvensional

3Ernie dan kurniawan saefullah, pengantar manajemen, (jakarta: prenada media group, 2009), h. 254.

(22)

yang sama sekali tidak memiliki nilai keimanan. Suatu organisasi perusahaan harus menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat memotivasi karyawan dalam bekerja dengan menggunakan prinsip manajemen islam.

Berdasarkan survey yang peneliti lakukan, di Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Mandiri Sejahtera.Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Mandiri Sejahtera adalah koperasi yang berfokus pada usaha mikro dan uang simpanan nasabah akan dikelola dengan pola syariah. Model yang diterapkan oleh seorang pemimpin Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Mandiri Sejahtera model kepemimpinan Demokratis.

Model kepemimpinan demokratis, yaitu pimpinan dalam melaksanakan kegiatan mau menerima masukan dari bawahan dan pengambilan keputusan secara hasil musyawarah.4 Namun dalam pelaksanaannya, pengawasanya yang dilakukan seorang pimpinan BTM Surya Mandiri Sejahtera kurang Optimal sehingga, komunikasi antara Pimpinan dengan para karyawan kurang terjalin dengan baik.

Berdasarkan data survey, yang peneliti tertatik untuk meneliti sejauhmana Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis yang diterapkan oleh Pimpinan BTM Surya Mandiri Sejahtera terhadap Motivasi Kerja Karyawan di BTM Surya Mandiri Sejahtera dalam Perspektif Manajemen Islam.5

4Pandji Anoraga, Paikologi Kepemimpinan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 8.

5 Yulianti, Teller BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang, Wawancara, jumat 10 februari 2017

(23)

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah sebagaimana diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan yang diterapkan Pemimpin dalam memotivasi Karyawan berdasarkan Perspektif Manajemen Bisnis Islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Sejauhmana pengaruh gaya kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh seorang pimpinan terhadap motivasi kerja karyawan pada BTM Unit 2 Tulang Bawang Tahun 2016.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat mengembangkan khasanah keilmuan di bidang manajemen sumber daya manusia terutama yang berkaitan dengan gaya kepemimpinandemokratis dan motivasi kerja.

b. Dapat berguna sebagai bahan masukan (pengetahuan) bagi seorang Pimpinan BTM Unit 2 Tulang Bawang.

(24)

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan memuat uraian secara sistematis mengenai hasil penelitian terlebih dahulu tentang persoalan yang akan di kaji.6Terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam pembahasan atau topik penelitian ini. Peneliti akan memaparkan beberapa karya ilmiah yang tekait dengan pembahasan peneliti diantaranya:

1. Skripsi yang disusun oleh Naelun Nik’mah yang bejudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Islam Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Koperasi Pondok Pesantren” (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Az Zahra Semarang) dalam penelitianya, Naelun Nik’mah menganalisis bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.7

2. Skripsi yang disusun oleh Siti Mahgfiroh yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Islami dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Lembaga Keuangan Syari’ah Kjks Kabupaten Kendal” (Studi Kasus Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Kecamatan Rowosari dan Weleri) dalam penelitiannya, Siti Mahgfiroh menganalisis bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.8

6Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,(IAIN Jurai Siwo Metro, Tahun 2016), h. 39

7Naelun Nik’mah, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Islam Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Koperasi Pondok Pesantren (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Az Zahra Semarang), Skripsi (semarang: IAIN Walisongo, 2010), dipublikasikan.

8Siti Mahgfiroh,Pengaruh Kepemimpinan Islami Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Lembaga Keuangan Syari’ah Kjks Kabupaten Kendal (Studi Kasus Kjks Di Kecamatan Rowosari Dan Weleri), Skripsi (Semarang: IAIN Walisongo, 2012), dipublikasikan.

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gaya kepemimpinan

1. Definisi Gaya Kepemimpinan

Gaya secara umum merupakan cara mengungkapkan diri sendiri baik secara bahasa maupun tingkah laku. Kepemimpinan itu merupakan suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan.9

Kepemimpinan merupakan suatu upaya penggunan jenis pengaruh bukan paksaan untuk memotivasi orang-orang dalam mencapai tujuan tertentu.10

Menurut Pandji Anoraga Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok kearah pencapaian tujuan.11 Definisi ini jelas bahwa kepemimpinan melibatkan kemampuan mempengaruhi. Kemampuan mempengaruhi orang lain ini mempunyai maksud yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan suatu organisasi dalam perusahaan.

Menurut Hemhiil dan Coons yang dikutip dalam buku Gary Yukl,

“Kepemimpinan merupakan Perilaku dari seseorang individu yang

9 Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung:Alfabeta, 2014), h.164

10Mudjiarto Aliaras Wahid, membangun karakter dan kepribadian Kewirausahaan, (jakarta: Graha Ilmu, 2006), h.43.

11Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis., h.244

(26)

memimpin aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin di capai bersama”.12

Kepemimpinan dalam islam adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan rakyat. Jika ada pemimpin yang tidak mengurus kepentingan rakyat, maka ia bukanlah pemimpin. Pemimpin di sebut khadimul ummah( pelayan umat). Seorang pemimpin harus menempatkan diri pada posisi sebagai pelayan masyarakat(pelayan perusahaan).13Firman Allah dalam Surah As-Sajdah ayat (32) : 24 :

ِب ْاوُناَكَو ْْۖاوُرَبَص اَّمَل اَنِرۡمَأِب َنوُدۡهَي ٗةَّمِئَأ ۡمُهۡنِم اَنۡلَعَجَو َنوُنِنوُي اَنِنَِيا

٤٢

memberi pemimpin yang

“dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-

petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan adalah mereka Sajdah :24)14

.” (QS. As- ayat kami

- ini ayat meyak

Kriteria Seorang Pemimpin dalam Islam harus Selalu Bermusyawarah dengan para karyawan dan mau menerima kritikan, pemimpin yang sukses juga selalu bermusyawarah membahas persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kebijakan dalam perusahaan.

Gaya kepemimpinan pada dasarnya faktor utama dalam sebuah perusahaan, dan dapat dilihat dari berbagai macam-macam sudut pandang.

Menurut Sonny Sumarsono, gaya kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalama menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.15

12Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi, (Jakarta: Prenticehall, 1998), h. 2.

13Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:

Gema Insani, 2003), h. 119-120.

14QS. As-Sajdah (32): 24.

15Sonny Sumarsono, Kewirausahaan., h.184.

(27)

Menurut Heldjracman dan Suad Husman, gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.16

Kemudian Menurut Juliansyah Noor, Gaya kepemimpinan merupakan modalitas dalam kepemimpinan, dan cara-cara yang digunakan untuk menjalankan kepemimipinanya.17

Menurut Sutarto sebagaimana yang dikutip dalam buku Edy Sutresno, Gaya kepemimpinan merupakan pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya sikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan.18

Berdasarkan pendapat para ahli, penulis menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan cara atau kemampuan pemimpin untuk memberikan pendekatan dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong kepada bawahan dengan berbagai cara sehingga bawahan lebih tergerak pikiran, perasaan dan lebih membuat merasa ingin lebih baik. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda, dimana ada yang memiliki karakter yang tegas, keras, dan ada juga yang memberi kebebasan penuh terhadap bawahan. Suatu perusahaan akan berhasil tergantung dengan pemimpinnya didalam memberikan arahan atau motivasi kepada bawahan. Seorang pemimpin mempunyai peranan yang besar dalam

16Heldjrachman dan Suad Husman, Manajemen Personalia, ( Yogyakarta: BPFE, 1983), h. 224.

17Juliansyah Noor, Penelitian Ilmu Manajemen, (Jakarta: Kencana, 2013), h.167.

18Edi Sutresno, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Jakarta: Kencana, 2009), h.222.

(28)

usaha pencapaian tujuan perusahaan. Pemimpin dalam memotivasi dan mengarahkan karyawan hendaknya memiliki ciri khas/gaya tertentu dalam proses kepemimpinannya, karena gaya kepemimpinan mencerminkan tindakan seorang pemimpin dalam memotivasi, mengarahkan dan mempengaruhi karyawan. Pemimpin harus dapat menggunakan gaya kepimpinannya secara tepat agar secara langsung dapat memotivasi bawahannya sehingga produktivitas kerja semakin tinggi.

2. Tipe - tipe Gaya Kepemimpinan

Menurut G.R Terry sebagaimana yang dikutip dalam buku Suwanto ada beberapa tipe-tipe gaya kepemimpinan anatara lain:19

a. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Tipe ini pimpinan selalu mengadakan musyawarah dengan para bawahanya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanya yang sukar, sehingga para bawahanya sehingga para bawahanya merasa dihargai.

Bawahanya merasa pikiran–pikiranya dan pendapat-pendapatnya diterima serta mempunyai pengalaman yang baik didalam menghadapi segala persoalan yang rumit. Tipe ini Bawahan bergerak itu bukan karena paksaan melainkan karena tanggung jawab yang timbul dari kesadran diri atas tugasnya.Jadi mereka bekerja itu dengan suka atu dengan kesadaran bahwasanya mereka mempunyai tanggung jawab dalam pekerjaan mereka.

19SuwantodanDonniJuniPriansa, Manajemen SDM dalamOrganisasi Public dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2014),h.156-157.

(29)

b. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Tipe ini pimpinan memperlakukan bawahanya secara sewenang –wenang, karena menganggap diri orang yang paling berkuasa, bawahanya digerakan dengan jalan paksa, sehingga para pekerja dalam meakukan pekerjaanya tidak dengan ikhlas melainkan karena takut. Gaya seperti ini dapat saja memicu rasa tidak nyaman terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan karena merasa tertekan dan bekerja hanya dengan perintah bukan karena ikhlas dalam melakukan pekerjaannya.

c. Gaya Kepemimpinan Kebapakan

Tipe ini pimpinan memperlakukan bawahanya seperti anak sendiri, sehingga para bawahanya tidak berani mengambil keputusan, segala sesuatu yang pelik diserahkan kepada bapak pimpinan untuk menyelesaikanya. Bapak pemimpin sangat banyak pekerjaannya yang menjadi tanggung jawab anak buahnya. Penerapan gaya ini memang lebih mendekatkan anatar hubungan pimpinan dan karyawan, tetapi dalam tipe ini bisa saja memicu semau-maunya karyawan dalam bekerja karena ia merasa semua tanggung jawab ada di pimpinan. Mereka bekerja tidak mempunyai tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka.20

Beberapa tipe gaya kepemimpinan berikut, dapat dipahami bahwasanya setiap pimpianan mempunyai gaya yang berbeda dalam memimpin suatu organisasi atau perusahaan, dimana dalam memimpin karyawan seorang pemimpin akan berhasil apabila menerapkan gaya

20Ibid.

(30)

kepemimpinan lebih dari satu jenis. Tetapi harus tepat dan seimbang, agar dapat mencapai tujuan yang akan dicapai.dengan penerapan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi diharapkan pemimpin dapat secara terus-menerus mengamati perkembangan kemampuan, kemauan, motivasi, pengalaman, dan produktivitas bawahannya guna memilih dengan tepat gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. apabila gaya kepemimpinan yang dipakai tepat maka hal itu tidak hanya menimbulkan motivasi bagi para bawahan melainkan juga membantu para bawahan untuk menjadi “matang”. Pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sebagai respon pada keinginan untuk berhasil dalam pekerjaan, pengalaman, kemampuan, dan kemauan dari bawahan mereka yang terus berubah.

3. Fungsi dan Peran Kepemimpinan

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang pemimpin. Fungsi pemimpin dalam organisasi menurut Terry sebagaimana yang dikutip oleh Edy Sutresno, dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu: 21

21Edi Sutresno, Manajemen Sumber ., h. 219.

(31)

a. Perencanaaan

Jadi seorang pemimpin harus mampu membuat rencana untuk menentukan langkah yang tepat dalam suatu organisasi agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.

b. Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian adalah mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada, dijadikan satu kesatuan, agar seorang pemimpin lebih mudah untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.

c. Pengarahan

Fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

d. Pengendalian.

Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.

Pemimpin dalam menjalankan fungsi mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana pun yang dihadapai kelompok.22 Adapun peran seorang pemimpin dapat dikelompokan menjadi tiga bentuk, yaitu yang bersifat interpersonal, informasional, dan dalam kancah pengambilan keputusan.

22Ibid.

(32)

1) Peranan yang Bersifat Interpersonal

Seorang pemimpin yang bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan kepada bawahan yang dalam kenyataanya berurusan dengan para bawahanya.

2) Peranan yang Bersifat Informasional

Seorang pemimpin adalah pemantau arus informasi yang terjadi dari dan ke dalam organisasi. Seorang pemimpin selalu menerima berbagai informasi dari dalam dan luar organisasi.23

3) Peranan Pengambilan Keputusan

Seorang pemimpin diharapkan mampu mengkaji terus-menerus situasi yang dihadapi oleh organisasi untuk mencari dan menemukan peluang yang dpat dimanfaatkan. Dan pemimpin harus bertanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif apabila organisaasi menghadapi ganguan yang serius yang apabila tidak ditangani berdampak negatif negatif kepada organisasi.

Berdasarkan pernyataan berikut, Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi dan peran pemimpin sangat penting dalam suatu organisasi, bahwasanya apabila seorang pemimpin mampu menjalankan fungsi dan peran dengan baik maka hasil yang akan dicapai akan baik.

23ibid., h. 220.

(33)

4. Syarat Kepemimpinan dalam Islam

Adapun Syarat Kepemimpinan yang harus Diterapkan Seorang Pemimipin dalam Manajemen Islam, antara lain:24

a. Beriman

Pemimpin harus orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Karena, ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan damai, dan bahagia dunia maupun akhirat.

b. Jujur

apa yang disampaikan tentunya harus dilaksanakan, dan apa yang dikatakanya harus sesuai dengan kehendak yang dengan perbuatannya.

c. Tegas

berarti bukan otoriter, tetapi apabila benar katakan benar yang salah katakan salah. Serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan syariat Islam.

d. Amanah

melaksanakan aturan yang ada dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab terhadap peraturanyang telah di anjurkan.

24 Ibid.

(34)

B. Motivasi Kerja Karyawan

1. Definisi Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan atau daya penggerak.25Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersonalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekera keras dengan tujuan perusahaan.

Menurut Buchari Alma Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan. Motivasi seseorang tergantung kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang.26

Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo, motivasi merupakan yang lazim digunakan untuk mengetahui maksud seseorang atas suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu.27

Motivasi Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan itu dapat berubah dan berkembang, bahkan sering kali tidak disadari oleh pelakunya.28Motivasi kerja karyawan merupakan hal penting dalam suatu organisasi. Satu pihak motivasi mempunyai peranan yang sangat

25Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah, (Jakarta:PT. Toko Gunung Agung, 1996), h. 21.

26Buchari Alma,Kewirausahaan,( Bandung: Alfabeta, 2013) , h. 89.

27Siswanto Sastrohadiwiryo,Manajemen Tenaga Kerja Indonesia,(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2002), h.266.

28PandjiAnoraga,PsikologiKerja. h. 11.

(35)

penting bagi setiap unsur pimpinan sedangkan dipihak lain motivasi merupakan hal yang sulit oleh para pemegang jabatan.29

Pimpinan harus memiliki teori motivasi yang dapat di pahami. Agar dapat mengidentifikasi apa yang dapat memotivasi karyawan. dan mengetahui bawahan yang perlu dimotivasi.

Peneliti menyimpulkan bahwa Motivasi kerja karyawan merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi menurut psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat tidaknya motivasi seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasi.

Motivasi dalam lingkungan perkerjaan sangat dibutuhkan sebagai penggerak pikiran, dan perasaan. Terutama bagi karyawan dimana dalam melakukan aktivitas kerja yang padat membuat seorang karyawan sangat membutuhkan sekali motivasi agar dapat mencapai hasil secara maksimal. karena pada dasarnya manusia sangat membutuhkan dorongan agar menggerakan pikiran dan jiwa seseorang dimana hal ini akan memberikan suatu dorongan yang berdampak positif bagi hasilkerja karyawan itu sendiri.

2. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor–faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan.30

29Ibid.,h.35.

30Edi Sutresno, Manajemen Sumber., h. 116.

(36)

a. Faktor Intern

Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:31

1) Keinginan untuk dapat hidup

Keinginan untuk hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini. Misalnya, untuk mempertahankan hidup manusia perlu makan untuk mempertahankan ini, manusia mau mengerjakan apa saja asal hasilnya dapat memenuhi kebutuhan untuk makan. Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk memperoleh kompensasi yang memadai setidaknya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tak begitu memadai setidaknya sudah ada masukan yang didapat setiap hari, dan kondisi kerja yang aman dan nyaman faktor utama dalam lingkungan pekerjaan karena jika tempat aman maka keselamatan dapat terjamin.

2) Keinginan untuk dapat memiliki

Keinginan untuk memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan, banyak kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk mau bekerja agar dapat memilikinya, biasanya seseorang jika ada keinginan untuk memiliki suatu agar bersusah payah berusaha agar yang diinginkan dapat dimiliki.

31Ibid.

(37)

3) Keinginan untuk Memperoleh Pengakuan

Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal sebagai berikut, adanaya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, dan perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.

b. Faktor Ekstern

1) Kondisi Lingkungan Kerja.32

Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi lingkungan pekerjaan dan termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.

Lingkungan kerja yang baik dan bersih jelas sangat memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik. lingkungan kerja bersih, aman akan membuat merasa senang dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan.

2) Kompensasi yang Memadai

Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan untuk menghidupi istri beserta keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik. Adapaun kompensasi yang kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk bekerja keras. Mereka merasa jerih payah mereka

32Ibid., h.118.

(38)

melakukan pekerjaan dianggap kecil dan apabila kompensasi yang memadai akan membuat semangat karyawan dalam bekerja semakin meningkat.

3) Adanya Jaminan Pekerjaan

Orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan kerja yang jelas dalam melakukan pekerjaan. Mereka akan sungguh- sungguh dalam bekerja karena mereka merasa bahwa diri mereka sudah terjamin apabila terjadi hal yang tidak terduga atau yang tidak diinginkan.

3. Jenis-jenis Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi dapat dibedakan dari jenisnya antara lain jenis Motivasi yaitu:33 a. Motivasi Positif ( Insentif positif)

Pemimpin dalam memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja. Memotivasi cara ini dapat memberikan ketertarikan karyawan terhadap suatu pekerjaan yang dilakukan, karena ia merasa bahwa melakukan pekerjaan dengan keikhlasan bukan paksaan. Ini akan menimbulkan dampak positif karena selain melakukan pekerjaan dengan ikhlas dan juga merasa pekerjaan yang dilakukan sangat penting.

33Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, h. 226.

(39)

b. Motivasi Negative ( Insentif Negatif)

Pemimpin memotivasi bawahan dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaanya kurang baik( prestasinya rendah).

Motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akanmeningkat, karena mereka takut di hukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

Berdasarkan pernyataan tersebut, Penulismenyimpulkan bahwa dalam praktiknya penggunaan jenis-jenis motivasi ini harus tepat dan seimbang, supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Karena sebenarnya jenis motivasi ini sama-sama saling dibutuhkan dalam mengatur karyawan untuk memberikan motivasi, untuk menerapkan kedua jenis motivasi ini harus tepat waktu dalam memberikan kepada karyawan agar mereka bisa bekerja dengan baik dan mencapai tujuan yang ditargetkan akan tercapai secara efektif.

C. Manajemen Bisnis Islam

1. Definisi Manajemen Bisnis Islam

Menurut Pandji Anoraga, Manajemen merupakan proses khas yang menggerakan suatu organisasi adalah sangat penting, karena tanpa manajemen yang efektif tidak akan ada usaha yang berhasil cukup lama.34

Manajemen dalam pandangan Islam suatu perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan. Setiap perilaku orang yang terlibat dalam sebuah

34Pandji Anoraga, Pengatar Bisnis., h.149.

(40)

kegiatan dilandasi dengan keimanan dan diharapakan dihindarkan dari kegiatan yang haram. Karena setiapa kegiatan harus menyadari adanya pengawasan dari yang Mahatinggi yaitu, Allah Swt.35

Manajemen bisa disebut juga sebagai penggunaan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam cara yang paling efesien untuk mencapai tujuan. Bisnis Islam merupakan serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuk yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya termasuk profitnya, namun dibatasi dalam cara perolehanya dan pendayagunaan hartanya.36 Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu salah satunya melalui bekerja, salah satu ragam dari bekerja adalah berbisnis.

Islam mewajibkan setiap muslim, khususnya memiliki tanggungan untuk bekerja, karena bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Bisnis Islam dapat diartikan segala bentuk bisnis dengan dibatasi oleh cara mendapatkan dan memberdayakan harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang bersifat haram.

Berdasarkan pernyataan tersebut, Peneliti menyimpulkan manajemen bisnis islam merupakan suatu aturan-aturan dalam kegiatan atau bisnis untuk

35Didn Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah., h. 5.

36Muhammad Islamil Yusanto dan Muhammad Kaebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 18.

(41)

mencari keuntungan dengan berdasarkan prinsip syariah atau islam dimana harus terkandung nilai kehalalannya, dan dijauhkan dari kegiatan yang haram.

2. Landasan Manajemen Islam

Suatu manajemen bisnis akan berjalan baik dan sesuai dengan rencana apabila orang didalam manajemen itu berlaku dan menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan dan masing-masing tugasnya. Didalamnya juga harus memiliki akhlak yang baik karena ahlak yang baik akan berdampak pada pekerjaan bisnis yang dijalankan seperti itulah hal yang harus ada pada manajemen bisnis syariah ahlak dan ekonomi harus memiliki keterkaitan.

Ahlak yang baik menurut Agama Islam mengandung tiga komponen atau tiga landasan pokok yang harus dimiliki untuk menjalankan manajemen bisnisyang berdasarkan syariah:

1. Aqidah

Aqidah berarti “ ikatan” aqidah seseorang, artinya “ikatan seseorang dengan sesuatu”.kata aqidah berasal dari bahasa arab yaitu ‘aqada ya’qudu-aqidatan. Setiap manusia mempunyai ikatan dengan ikatan itu, hati menjadi condong kepadanya.37Menjalankan bisnis salah satunya dalam menjalankan bisnis syariah seseorang harus memiliki aqidah yang baik dan benar sesuai dengan perintah Allah. Orang tersebut juga harus memiliki iman atau percaya kepada Allah bahwa Allah yang selalu

37Taofik Yusmansyah, Aqidah dan Ahlak, ( Jakarta: Grafindo Media Pratama, 2008), h.

3.

(42)

memberikan yang terbaik kepada dirinya dan Allah juga selalu melihat apa yang dikerjakan, dalam bisnis syariah Kejujuran juga diutamakan.

2. Syariah

Syariah dibutuhkan juga sebagai landasan pokok karena seorang pembisnis yang sukses juga harus memiliki syariah atau mengenai syariah islam yang baik dan benar. Seorang pembisnis dalam manajemen syariah bukan hanya harus menguasai ilmu ekonomi tetapi juga ilmu agama.

3. Akhlak

Akhlak merupakan sopan santun antar sesama manusia dan berkaitan dengan tingkah laku lahiriah.38 Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada umatnya berbisnis dengan jujur, sabar dan tidak seenaknya kepada pegawai, maka dari itu mengapa landasan dasar manajemen bisnis syariah adalah ahlak karena, dalam bisnis syariah harus meneladani ahlak-ahlak Nabi dalam berbisnis.

38Berliana Kartakususmah, Pemimpin Adiluhung Genealogi Kepemimpinan Kontemporer, ( Jakarta: PT. Mizan Publika, 2006), h. 34.

(43)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya39. Penelitian lapangan pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu saat ditengah Penelitian ini dilakukan dengan menggali data yang bersumber dari BTM Unit 2 Tulang Bawang Lampung.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, metode deskriptif kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati40. Penelitian kualitatif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Sumardi Suryabrata menyatakan bahwa: “penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk membuat pencandraan (deskriptif) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai situasi-situasi atau

39Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Research Sosial. (Bandung: Penerbit Alumni, 1980), H.27-28

40Ibid

(44)

kejadian”.41 Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, sehingga peneliti dapat mengetahui secara langsung data hasil wawancara yang telah dilaksanakan serta mendapatkan bukti kebenaran dalam proses penelitian.

Penelitian deskriptif yang penulis maksudkan adalah penelitian yang memberikan penjelasan mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan dalam Perspektif Manajemen Bisnis Islam Pada Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh42. Sumber data juga disebut responden, jika yang menjadi sumber data adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti melalui angket atau wawancara. Sumber data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data43. Penelitian ini penulis mendapatkan data langsung dari lokasi penelitian, Yaitu wawancara dengan Bapak. Mukson, Sri Utami, Yulianti dan Karyawan di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung.

41Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali Press, 1991) CetKe IV, H.18

42Ibid,.h. 77

43Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: CV Alvabeta, 2012), h.225

(45)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bersumber dari bahan-bahan bacaan seperti buku, hasi penelitian, dan lain sebagainya yang dapat mendukung data primer.44 Sumber data sekunder yang peneliti gunakan berasal dari buku-buku teori atau referensi yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.

Referensi yang akan dijadikan sumber data skunder antara lain: Manajemen Sumber Daya Manusia Oleh Edy Sutrisno, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis Penulis Suwanto, Pengantar Bisnis penulis Pandji Anoraga, Manajemen Personalia Penulis Heldracham Ranupandojo.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan langsung dengan mendekati para responden baik dengan melakukan interview (wawancara), maupun dengan jalan observasi.45Pencatatan data dilakukan di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data dan harus dicatat apa adanya.

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah awal yang harus ditempuh oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitian. Pada hakikatnya penelitian adalah mengumpulkan data yang sesungguhnya secara objektif.

Pengumpulan data penulis menggunakan beberapa teknik, antara lain:

44Rony Kountor, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),h.178

45J. Supranto, Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981), h.10

(46)

1. Metode Interview/ Wawancara

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden.46

Penelitian ini menggunakan wawancara tidak tersetruktur atau wawancara mendalam mendalam. Metode ini bertujuan memperoleh bentuk- bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden.47Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan bapak Mukson selaku Pimpinan, Sri Utami, Yulianti dan Karyawan BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang Lampung.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik berupa buku harian, surat, dan referensi lainya.48Dokumentasi dalam penelitian ini seperti dokumen-dokumen atau arsip-arsip, baik berupa sejarah BTM, visi-misi, stuktur organisasi yang ada pada BTM Surya Mandiri Sejahtera unit 2 Tulang Bawang Lampung.

46P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: RinekaCipta, 2004), cet 4, h.39.

47Deddy Mssulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2010), cet.7, h. 181.

48Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,(Jakarta: Rajawali Press, 2000), h.102

(47)

D. Teknis Analisis Data

Teknik analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, menemukan pola, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.49

Data yang peneliti peroleh dari BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang merupakan data kualitatif. Teknik analisis data yang peneliti gunakan pun adalah teknik analisis kualitatif dengan menggunakan metode berfikir induktif.

Menurut Sutrisno Hadi, berfikir induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, pristiwa-pristiwa yang kongrit, kemudian dari fakta-fakta atau pristiwa- pristiwa yang khusus kongkrit itu ditarik generalisai-generalisasi yang mempunyai sifat umum.50Tujuannya untuk menyederhanakan data yang telah terkumpul dan menyajikan dalam susunan yang baik sehingga dapat lebih mudah dipahami.

49Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 248.

50Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1984), cet 16, h.42.

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

4. Sejarah singkat berdirinya BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang.

Berawal dari rasa kebersamaan dalam perjuangan dan dakwah islamiah untuk mengatasi adanya keresahan beberapa orang pengurus Daerah Muhammadiyah Kapubaten Tulang Bawang pada Tahun 2013, melihat ekonomi masyarakat sebagian besar terbebani oleh sistem rentenir yang sangat memberatkan masyarakat.

Muhammadiyah sebagai gerakan umat Isalam yang mengedepankan kemajuan dan kemandirian belum sepenuhnya mencurahkan perhatiannya kepada gerakan ekonomi anggota dan masyarakat di sekitarnya. Untuk itu pada bulan Februari 2013 mengumpulkan calon anggota sebanyak 29 orang yang kelak menjadi anngota pendiri BTM Tulang Bawang.51

Kesepakatan pendiri secara bersama maka diadakan rapat pembentukan Koperasi pada Bulan Februari 2013, saat itu sekaligus disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Baitul Tamwil Muhammadiyah Tulang Bawang dengan jumlah anggota saat pembentukan 29 orang, Anggaran

51 Dokumentasi sejarah berdirinya btm surya mandiri sejahtera tulang bawang, 10 februari 2017.

(49)

Dasar Koperasi diajukan untuk mendapatkan pengesahan dari Notaris Cahya Witri Dediyah, SH. Dengan Nomor pengesahan Notaris 21 Tanggal 12 Februari 2013 dan kelembagaan disyahkan oleh Koperasi dan UKM, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung dengan Nomor badan Hukum 518/05/BH/II.7/Kop/TB/III/2013 tanggal 20 Maret 2013.

Perkembangan pelayanan BTM Tulang Bawang Sampai dapat menjangkau ke Kabupaten lain yaitu Kabupaten Mesuji, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulang Bawang Barat. Pada saat RAT Tahun Buku 2015 disepakati untuk membuka pelayanan di Kabupaten tetangga tersebut.

Sehingga diperlukan perubahan Anggaran Dasar Koperasi sekaligus perubahan nama yang menjadi Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah Surya Mandiri Sejahtera ( KSPPS BTM Provinsi Lampung) dengan Akta Notaris No 21 Tanggal 15 Maret 2016 dan pengesahan Anggaran Dasar Koperasi dan UKMK Provinsi Lampung No.

278/BH/PAD/X/III.II/IV/2016 Tanggal 8 April 2016.

Perubahan Anggaran Dasar Tersebut dimaksudkan untuk dapat memberikan pelayanan terhadap anggota menyebar pada beberapa Wilayah Kabupaten pada Provinsi Lampung dan memperluas jangkauan

pemasaran.52

5. Visi dan Misi BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang.

a. Visi

52 Ibid.

(50)

Memimpin pembangunan ekonomi yang mulia b. Misi

1. Menjauhkan masyarakat dari sistem rentennir.

2. Mengembangkan nilai-nilai syariah

3. Mengedepankan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

6. Struktur Organisasi BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang.

Gambar.153

Sumber : Dokumentasi Btm Surya Mandiri Sejahtra Tulang Bawang.

53Dokumentasi, struktur organisasi btm surya mandiri sejahtera tulang bawang, 10 februari 2017 RAPAT ANGGOTA TAHUNAN

(RAT)

PENGURUS KETUA

: Hi. Mukson, SH.SKRETARIS : Ir. Muhammad Hasim

BENDAHARA : Widarto, BA DEWAN SYARI’AH

Drs. Aminudin, MA.

DEWANPENGAWAS

KETUA:Hi.Imam Syarifudin h.

ANGGOTA: Samingan,S.Pd Sholikhin

MANAGER SOLEHUDIN, S.Pd

ACCOUNTING IKA SUSI KRISNA

WATI,SE AO/FO/ADM LEGAL

FIRMAN SAID HERU SETIADI, S.Pd.I PINAWAN FARUQ R.D

GUNAWAN TAHRIR AFANDI, S.Pd

TASRI, S.Pd

TELLER YULIANTI, A.Md.Kom

CS SRI UTAMI, Amd. Kom

(51)

Berikut adalah tugas dari masing- masing bagian BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang:54

1. Pengurus BTM:

a. Bertanggung jawab atas BTM Tulang Bawang

b. Melakukan pengawasan dan pertemuan bulanan untuk membahas laporan serta kendala- kendala yang dihadapi.

c. Membantu mengelola evaluasi dan menyusun perencanaan.

d. Mendapat data, menyimpan bahan, dan agenda rapat anggota untuk melaporkan perkembangan BTM Tulang Bawang.

2. Manager

a. Menentukan apa yang harus dicapai atau diselesaikan b. Bertanggung jawab atas aktivitas BTM.

c. Mengorganisasikan karyawan BTM.

d. Memberi motivasi dan menjaga komunikasi dengan baik.

e. Mengembangkan kemampuan orang lain dan diri sendiri.

3. Teller

a. Melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran baik dalam rangka pembayaran, realisasi pembayaran, maupun pembayaran simpanan kepada anggota masyarakat atas persetujuan kabag dan manager.

b. Menerima penyetoran simpanan dan angsuran pembiayaan dan menghitung jumlah pembiayaan.

54 Ibid.

(52)

c. Mengelola kas fisik yang ada dan bertanggung jawab atas keamanan dan keberadaan jumlah uang yang dikelola.

d. Memegang kas awal dan administrasi uang kas yang bersangkutan.

4. Marketing / AO

a. Melakukan pemasaran produk BTM.

b. Mencari anggota.

c. Memastikan bahwa mutasi harian dari setiap bagian telah dicetak dan telah dilaksanakan pemeriksaan atas kebenaran transaksi harian.

d. Memastikan bahwa antara tiket- tiket transaksi masing- masing bagian dengan hasil cetakan computer telah dicocokan.

e. Memeriksa kelengkapan penulisan tiket- tiket transaksi.

f. Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisa kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai dengan hasil analisa yang telah dilakukan.

5. CS (Costumer Service)

a. Sebagai penerima tamu yang datang di BTM.

b. Melayani pertanyaan yang diajukan Anggota dan memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin.

c. Melayani berbagai macam aplikasi yang diajukan calon anggota d. Sebagai komunikator atau orang yang menghubungi anggota dan

memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ada hubungan BTM dengan Anggota.55

55 Ibid.

(53)

6. ADM

a. Mengagendakan surat masuk dan keluar.

b. Merasip surat masuk dan keluar.

c. Membantu pengelolahan kas kecil.

7. FO (Funding Officer)

a. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan menawarkan produk yang sesuai, serta melakukan pengendalian pasar.

b. Menggelola account anggota sesuai dengan SOP c. Membuat program pemasaran produk.

d. Mempertahankan anggota yang telah menyimpan uang di BTM.

8. Accounting

a. Melakukan pengaturan adm perusahaan.

b. Menyusun dan membuat laporan keuanagan perusahaan dan perpajakan.

c. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan secara periode( bulanan/tahunan).

B. Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh Pimpinan kepada Karyawan di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang.

1. Gaya Kepemimpinan yang diterapkan oleh Pimpinan kepada Karyawan di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang.

Berdasarkan survey gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Pimpinan BTM Tulang Bawang adalah Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada

(54)

karyawannya, apabila karyawan terjadi suatu permasalahan, seorang pemimpin selalu mengikutsertakan para karyawan sebagai tim yang utuh, dan selalu mengedepankan nilai-nilai yang sesuai dengan Agama Islam.56 Melaksaankan aktivitas sehari-hari dimulai dengan mengaji bersama untuk memulai awal aktivitas dimana tujuan utama mendirikan BTM ini ingin meringankan beban masyarakat yang terjerat dengan adanya sistem rentenir.

Seorang Pemimpin BTM Tulang Bawang memilih menerapkan gaya kepemimpinan Demokratis karena dengan menerapkan gaya Demokratis semua permaslahan yang timbul dalam suatu organisasi dapat diselesaikan dengan kerjasama antara seorang pemimpin dengan karyawan sehingga hubungan antara keduanya dapat berjalan efektif.57Namun dalam pelaksanaan pimpinan BTM Tulang Bawang belum optimal. Sehingga berakibat pada motivasi kerja karyawan dan banyak karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan presepsi mereka sendiri dan sering datang terlmbat.

Gaya yang diterapkan Pemimpin dalam memotivasi karyawan ini kurang optimal karena, pemimpin menganggap karyawan mampu mencapai atau mewujudkan rencana yang telah disusun. Hal ini mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan BTM Tulang Bawang yang terwujud pada kurang motivasi kerja karyawannya. Sehingga dapat dikatakan gaya kepemimpinan pimpinan BTM Tulang Bawang berpengaruh kepada motivasi kerja karyawan.

56Mukson, Pimpinan BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang, Wawancara, jumat 10 februari 2017

57Mukson, Pimpinan BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang, Wawancara, jumat 10 februari 2017

(55)

2. Tantangan menjadi Seorang Pemimpin di BTM Surya Mandiri Sejahtera Unit 2 Tulang Bawang.

Sebagai Pimpinan di level menengah, kita ditantang untuk mampu menyampaikan ide/usul/saran mengenai sebuah kebijakan, Sebuah kebijakan yang baik, tidak selalu mendapat kredit positif dari khalayak organisasi, ini adalah satu tantangan yang juga harus dipersiapkan secara mental oleh para Pemimpin.

Diperlukan upaya secara sengaja oleh para Pemimpin, untuk selalu meningkatkan kapasitas intelektual dan spiritualnya agar mampu menghadapi setiap tantangan yang hadir di hadapan, terutama kita menyatukan beberapa orang yang memiliki watak yang berbeda-beda itu sangat sulit sekali. Mental yang kuat akan mempengaruhi bagaimana cara kita bereaksi terhadap sebuah rangsang (stimulus), dan menentukan perilaku yang muncul dari diri kita.Komunikasi yang terbuka senantiasa harus dihidupkan karena dalam komunikasi yang terbuka sekalipun kesalah pahaman masih dapat terjadi.Hal- hal ini menjadi bahan renungan saya dalam perjalanan saya untuk menjadi seorang Pemimpin yang baik.58

Sikap peduli pemimpin pada semua tantangan yang muncul akan menjadi titik terang buat organisasi ke arah yang lebih jelas. Dan, selanjutnya para pemimpin harus mampu mendefinisikan semua rencana dan sasaran

58Mukson, Pimpinan BTM Surya Mandiri Sejahtera Tulang Bawang, Wawancara, jumat 10 februari 2017

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu Penulis menemukan skripsi yang berdasarkan hasil pelacakan di perpustakaan IAIN Metro ada skripsi yang menulis tentang minat, yaitu sebagai berikut: Penelitian yang