PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode sales pricing cost-to-order pada perusahaan blue-chip digital printing dapat menghasilkan keuntungan yang optimal?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Biaya
Menurut Bloucher (2011) dalam bukunya Cost Management, pengertian biaya langsung dan biaya tidak langsung adalah “Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke suatu kumpulan biaya atau objek biaya”. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi kecuali bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya variabel menurut Charles T Horngern, Srikant dan George Foster (2009) menyatakan bahwa “Biaya variabel adalah total biaya.
Menurut Mulyadi (2009) yang menjelaskan pengertian biaya semi variabel, “Biaya semi variabel adalah biaya yang tidak berubah secara proporsional.
Harga Pokok Produksi
Isna Afriyanih, dkk (2013) dalam penelitiannya yaitu “Evaluasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penetapan Harga Pokok Produksi Di PT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing pada PT. PT. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan perhitungan biaya produksi antara metode bisnis dengan metode work order costing.
Apakah perhitungan biaya produksi berdasarkan pesanan yang dilakukan perusahaan sudah benar sehingga dapat menentukan harga jual? Laporan ini bertujuan untuk mengetahui cara mengklasifikasikan biaya produksi dan menghitung harga pokok produksi pada CV. Penulisan ini untuk menentukan besarnya harga pokok produksi dan menentukan harga jual yang akan dikenakan.
Manurung dan Yunita (Oktober 2010) dalam jurnalnya yang berjudul “Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Barang (Studi Kasus Di Pt Organ Jaya)”. Penetapan biaya pesanan adalah metode penghitungan biaya produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Data disajikan dalam bentuk hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan dan metode job order costing.
Metode Pengumpulan Harga Pokok Produski
Penentuan Tarif Bop
Penyusunan anggaran overhead pabrik didasarkan pada volume kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Dasar pengalokasian biaya overhead pabrik ke produk dapat dipilih berdasarkan unit produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Perhatikan karakteristik biaya overhead pabrik yang dominan dan hubungannya dengan basis tarif yang akan digunakan.
Cara ini didasarkan pada perkiraan biaya pabrik dibagi perkiraan biaya bahan baku dikalikan persentase. Menggunakan basis biaya tenaga kerja langsung untuk membebankan biaya pabrik ke pesanan atau produk memerlukan pembagian perkiraan biaya overhead dengan perkiraan biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung persentase. Basis jam tenaga kerja langsung dirancang untuk mengatasi kelemahan kedua dari penggunaan basis biaya tenaga kerja langsung.
Metode ini didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi yang identik oleh suatu mesin atau sekelompok mesin dan tarif per jam mesin tersebut.
Metode Penentuan Harga Jual
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan perhitungan biaya produksi berdasarkan pesanan, namun terdapat kesalahan dalam perhitungan biaya tenaga kerja dan overhead. Hasil perhitungan menunjukkan adanya perbedaan dimana harga pokok produksi yang dihitung perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan harga pokok produksi dengan metode job order costing. Variabel dalam penelitian ini adalah biaya pembuatan plakat dengan nomor pesanan 820915 dan piala dengan nomor pesanan 680915.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan perhitungan biaya produksi billboard MMT periode Oktober 2014. Sedangkan metode perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode order costing. Heryansyah dkk (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penentuan harga pokok produksi barang berdasarkan metode work order costing pada Konveksi Takzim di Pekanbaru”.
Erawati, dkk (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada CV Harapan Inti Usaha Palembang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keakuratan klasifikasi biaya dalam menghitung biaya produksi dan menentukan harga eceran lemari hias ukuran sedang di CV Harapan Inti Usaha Palembang. Menghitung biaya produksi yang benar dapat membantu perusahaan dalam menetapkan harga yang tepat sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Panji Purnama, dkk (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Penggunaan metode job order costing dalam penentuan biaya produksi untuk meningkatkan keakuratan harga jual produk pada percetakan CV.Diduga perhitungan biaya produksi pesanan secara digital perusahaan percetakan Arif telah dilakukan dengan benar.
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, yaitu pendekatan penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan, menguraikan dan menguraikan sifat-sifat objek yang diteliti, menganalisisnya, dan kemudian menarik kesimpulan. Penelitian deskriptif berupaya memperoleh gambaran yang akurat dan lengkap mengenai objek/subyek yang diteliti.
Jenis Data
Data sekunder merupakan data atau informasi yang diolah oleh perusahaan berupa laporan keuangan, struktur organisasi dan dokumen pendirian perusahaan, yang berkaitan dengan penelitian, teori dari buku fakultas dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Sumber Data
Defenisi Operasional
Metode Pengumpulan Data
Analisis Data
Harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi dan keuntungan yang diharapkan. Penetapan biaya pesanan dimulai dengan mengidentifikasi proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan dan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk. Biaya overhead pabrik yang timbul akibat kegiatan meliputi biaya penggunaan bahan penolong, biaya pembelian bahan, biaya listrik, biaya perawatan mesin dan kendaraan, biaya penyusutan mesin dan peralatan, serta biaya penyusutan bangunan.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diberikan rekomendasi bagi perusahaan percetakan produksi agar perhitungan biaya produksi pesanan yang akan datang sesuai dengan teori akuntansi.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Lokasi Perusahaan
Struktur Organisasi
Aktivitas Perusahaan
Perhitungan biaya produksi perusahaan saat ini masih sederhana, biaya-biaya yang diperhitungkan dalam perhitungan harga pokok produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya yang merupakan biaya overhead pabrik yang dihitung oleh perusahaan. Dalam menghitung biaya tenaga kerja langsung yang dimasukkan Digital Printing Arif dalam perhitungan biaya produksi, sistem pengupahan dihitung per hari. Jika menghitung biaya produksi selama 4 hari pada pesanan reklame sepanjang 420 m, perusahaan mempunyai biaya tenaga kerja sebesar Rp, sehingga total biaya tenaga kerja langsung per meter adalah Rp 1.571.
Perhitungan biaya produksi dengan metode Job Order Costing didasarkan pada jumlah bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan, sedangkan BOP umumnya menggunakan tarif yang telah ditentukan sebelumnya. Perhitungan biaya produksi pencetakan Arif sebanyak 70 lembar papan berukuran 2x3 m berdasarkan job order costing dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut. Dari data di atas maka dapat dihitung biaya produksi 70 baliho seperti pada tabel di bawah ini.
Setelah menjelaskan kedua metode perhitungan dalam menentukan harga pokok produksi dengan tujuan mencapai harga jual yang akurat untuk perkembangan perusahaan. Oleh karena itu, kita dapat melihat perbandingan antara total harga pokok produksi perusahaan dengan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing sebagai berikut. Berdasarkan tabel tersebut terlihat terdapat perbedaan nilai yang dihasilkan dari kedua metode penghitungan harga pokok produksi untuk pesanan perantara.
Dengan metode Job Order Costing perhitungannya lebih tinggi karena banyak biaya overhead yang seharusnya dimasukkan dalam perhitungan biaya produksi, namun tidak dimasukkan. Dari pembahasan penentuan biaya produksi yang telah penulis kemukakan sebelumnya, terlihat bahwa perusahaan i. Perusahaan hanya menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tinta, lem, pendingin, biaya tenaga kerja serta biaya listrik dan air, sehingga dapat disimpulkan perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan tidak tepat.
Sehingga perhitungan harga pokok produksi lebih tepat dan akurat dalam menentukan harga jual serta mampu memaksimalkan keuntungan yang diharapkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Harga Pokok Produksi 1150 m2 Spanduk Oleh
Penentuan Harga Jual Produk
Arif Digital Printing mempunyai kebijakan harga jual yaitu harus mencapai keuntungan yang diharapkan sebesar 20% dari biaya produksi pada setiap harga jual yang ditetapkan. Harga jual yang diperoleh dengan menambahkan biaya produksi billboard per meter dengan ekspektasi margin keuntungan 20% adalah Rp 91.000/unit (2X3 m). Biaya overhead pabrik dengan menggunakan metode job-order costing sangat menentukan keakuratan dan efisiensi dalam menentukan jumlah total biaya dasar produksi.
Perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan berdasarkan jumlah pesanan reklame seluas 420 m2 sebesar Rp 5.328.333 dan biaya produksi per meter sebesar Rp 12.686, sedangkan metode Job Order Costing menurut teori menghasilkan biaya produksi sebesar Rp dan biaya produksi per meter. sebesar Rp 12.468 sehingga terjadi selisih harga pesanan sebesar Rp 91.669 dengan selisih per meter sebesar Rp 218. Oleh karena itu, pekerja tidak tetap dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung. Jika melihat perhitungan laporan laba rugi, terlihat bahwa laba kotor yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan perhitungan perusahaan yang menggunakan perhitungan biaya pesanan pekerjaan berdasarkan teori.
Dalam menentukan harga pokok produksi, Arif Digital Printing masih menghitung harga pokok produksi dengan menggunakan metode yang sederhana karena belum rinci untuk memasukkan unsur-unsur biaya yang ada. Perhitungan biaya produksi dengan metode Job Order Costing lebih rendah padahal banyak biaya overhead pabrik seperti biaya telepon, biaya perawatan dan pemeliharaan mesin, biaya penyusutan mesin dan biaya sewa gedung tidak dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi perusahaan sehingga keuntungan yang dihasilkan dengan menggunakan metode job order costing menjadi lebih optimal. Agar diperoleh hasil perhitungan biaya produksi yang tepat dan akurat, sebaiknya perusahaan mempertimbangkan perhitungan seluruh komponen biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan biaya non produksi seperti penggunaan tenaga kerja. Metode Order Costing, dimana biaya ini dipungut untuk setiap pesanan secara terpisah sesuai dengan identitas masing-masing pesanan.
Perusahaan hendaknya menganalisis secara rinci seluruh biaya overhead yang dibebankan kepada perusahaan dan memulainya dengan memperhitungkan biaya penyusutan dalam akuntansi biaya produksi, karena biaya penyusutan merupakan komponen penting dalam akuntansi biaya overhead pabrik. Gozali Imam, 2009. “Penetapan Biaya Produksi Barang Berdasarkan Order Costing Pakaian Anak Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Konveksi Koleksi Dahlia,” Disertasi Tidak Diterbitkan, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.