Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana terbentuknya gangguan karakter pada siswa pada masa pandemi Covid-19 di SDN Karang Mulya, Lampung Utara. Dari uraian latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitiannya adalah “BAGAIMANA KARAKTER SISWA GAGAL SELAMA PANDEMI COVID-19 SDN KARANG MULYA LAMPUNG UTARA?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyimpangan karakter siswa yang terjadi pada masa pandemi Covid-19 di SDN Karang Mulya Lampung Utara.
Dapat dijadikan sumber bacaan untuk penelitian terkait penyimpangan karakter siswa pada masa pandemi covid-19. B. Melalui penelitian ini peneliti mencoba mendeskripsikan suatu fenomena yang mewakili suatu permasalahan dalam kehidupan yaitu penyimpangan karakter siswa di SDN Karang Mulya Lampung Utara pada masa pandemi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan orang tua siswa untuk mengetahui bagaimana munculnya penyimpangan karakter siswa di SDN Karang Mulya Lampung Utara pada masa pandemi Covid-19.
Tingkat kedisiplinan siswa SD Karang Mulya pada masa pandemi Covid-19 saat ini mengalami penurunan. Gangguan karakter siswa pada masa pandemi Covid-19 SDN Karang Mulya Lampung Utara SDN Karang Mulya Lampung Utara. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan karakter pada siswa pada masa pandemi Covid-19.
PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Penyimpangan perilaku siswa terhadap peraturan sekolah dan norma sosial di MTs Al-Maarif 02 Singosari Malang. Oleh karena itu, akibat menurunnya semangat siswa, peran guru dalam pendidikan agama Islam di masa pandemi Covid-19 menjadi sangat penting.
LANDASAN TEORI
Pengertian Karakter
Kepribadian dianggap sebagai kualitas atau ciri, corak, ciri-ciri seseorang yang timbul dari bentukan yang diterima dari lingkungan. Karakter disebut juga kepribadian atau akhlak seseorang yang timbul dari bentukan yang diterima dari lingkungannya.
Ciri – Ciri Karakter
Hakikat Penyimpangan Karakter
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang gagal menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Perilaku menyimpang secara sosial adalah setiap perilaku yang ditemukan melanggar norma kelompok atau masyarakat.
Ciri – Ciri Penyimpangan Karakter
Bentuk–Bentuk Penyimpangan Karakter Peserta Didik Sekolah
Hal seperti ini biasa terjadi pada pelajar. Mereka tidak segan-segan menolak perkataan orang tua dan gurunya jika tidak sejalan dengan cara berpikirnya. 23 Tulus Tu'u, Peran kedisiplinan terhadap perilaku dan kinerja pelajar (Jakarta: PT Grasindo, Anggota Ikapi Penyalahgunaan Narkoba dan Kenakalan Seksual. 25.
Faktor Penyebab Penyimpangan Karakter
Lingkungan keluarga berpotensi membentuk kepribadian anak untuk hidup lebih bertanggung jawab. Selain itu, faktor penyebab terjadinya penyimpangan karakter adalah situasi dan kondisi lingkungan atau tempat seseorang tinggal dan melakukan aktivitas tertentu.
Hakikat Karakter Dalam Islam
Lebih dari itu, sebagai manusia yang beriman kepada al-Quran sebagai pedoman hidupnya dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya yang telah menunjukkan contoh bagaimana menjadi manusia yang berakhlak mulia atau disebut juga manusia berakhlak. Selain itu, Allah Taala juga menggambarkan betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad SAW, sehingga menjadi teladan bagi umat manusia.
Penanaman Nilai-Nilai Krakter Agama
Pemerintah menghimbau agar bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk mengurangi jumlah pasien yang terpapar COVID-19. Menurut UNESCO, COVID-19 telah berdampak pada setidaknya 1,5 miliar anak usia sekolah di 188 negara, termasuk 60 negara. Akibat pandemi ini, sekolah-sekolah diliburkan, hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. 19:43
Dengan munculnya pandemi COVID-19, kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan di sekolah kini dipelajari di rumah melalui internet. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap dunia pendidikan yang mengakibatkan tidak maksimalnya kegiatan pembelajaran di sekolah, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.
Jenis dan Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara utuh dan mendalam realitas sosial dari berbagai fenomena atau peristiwa dalam masyarakat yang menjadi subjek penelitian.47 Sifat ini seorang peneliti harus mendeskripsikan suatu objek , fenomena atau kondisi sosial yang disajikan secara naratif. Dalam penelitian ini peneliti berupaya mendeskripsikan suatu fenomena yang diteliti dalam bentuk tulisan naratif mengenai fenomena-fenomena yang berkaitan dengan masalah yang sedang ditelitinya.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data-data tersebut dapat berupa dokumen, foto, gambar atau rekaman dan sebagainya yang berhubungan dengan subjek atau objek penelitian.50 Sumber data yang dijadikan dalam penelitian ini adalah seluruh data primer dan sekunder yang berkaitan dengan SDN Karang Mulya Utara. lampung. Sumber data yang tertera adalah informasi dari wawancara, papan informasi, profil sekolah, lowongan pekerjaan sekolah, struktur kepengurusan, absensi siswa, dan lain-lain, yang meliputi SDN Karang Mulya Lampung Utara.
Teknik Pengumpulan Data
Sukmadinata (2005) mengatakan observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati kegiatan yang sedang berlangsung.51 Dalam pelaksanaannya observasi adalah suatu cara memperoleh informasi yang akurat dengan cara mendatangi langsung tempat pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi dengan mengunjungi SDN Karang Mulya Lampung Utara dan lingkungan tempat tinggal siswa sekolah tersebut untuk mengetahui kebenaran tentang fenomena yang terjadi di sekolah tersebut. Nazir (1999) menyatakan bahwa istilah wawancara adalah suatu proses memperoleh informasi tentang suatu fenomena, yang berlangsung dengan bantuan tanya jawab antara pewawancara dan responden dengan menggunakan pedoman wawancara.52 Dalam proses wawancara ini terjadi percakapan. . yang dibuat oleh pewawancara (peneliti) dalam pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan.
Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu cara yang dilakukan dengan tujuan mengumpulkan data-data yang ada tentang fasilitas yang basis datanya diperoleh melalui dokumen-dokumen yang tersedia.53 Dokumen dapat berupa catatan, biografi, peraturan, dan sebagainya. berkaitan dengan sekolah. sedang dipelajari. Dokumen yang dikumpulkan peneliti antara lain biografi sekolah, profil sekolah, informasi pegawai, kondisi sekolah, sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar siswa dan guru, serta hal-hal yang berkaitan dengan SDN Karang Mulya Lampung Utara.
Teknik Penjaminan Keabsahan Data
Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan konstruk yang ada dalam konteks suatu penelitian ketika mengumpulkan data. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap permasalahan yang diteliti, sumber data yang diterima dengan kebenaran fakta di lapangan apakah sesuai atau tidak.
Teknik Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1992), analisis data dibagi menjadi tiga aliran aktivitas yang terjadi secara bersamaan. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data sebanyak-banyaknya yang kemudian dikaji dan dirangkum menjadi satu kesatuan tentang penyimpangan karakter siswa pada masa pandemi Covid-19 di SDN Karang Mulya Lampung Utara. Miles dan Huberman mengungkapkan bahwa penyajian data adalah sekumpulan informasi terstruktur yang memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. 59 Penyajian data digunakan dengan tujuan untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan dari data.
Kesimpulan adalah hakikat hasil penelitian yang menguraikan pendapat akhir berdasarkan uraian atau keputusan sebelumnya yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif.60 Kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pada langkah terakhir ini yaitu menyimpulkan, menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang diteliti, sehingga peneliti atau pembaca dapat memperoleh intisari atau hasil penelitian yang diteliti yaitu penyimpangan-penyimpangan karakter peserta didik pada masa pembelajaran. Krisis Covid-19, 19 pandemi di SDN Karang Mulya, Lampung Utara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
- Deskripsi Data Hasil Penelitian
Data Guru dan Siswa di SDN Karang Mulya Lampung Utara Pendidik/guru di SDN Karang Mulya berjumlah 9 orang, yang terbagi dalam 1 kepala sekolah dan 8 dewan guru yang didalamnya terdapat 1 guru laki-laki dan 8 guru perempuan. Dalam hal ini fokus penelitian yang dilakukan terhadap siswa adalah kedisiplinan, etika dan kehidupan sehari-hari. Hasil wawancara dengan orang tua siswa menyatakan bahwa terjadi penurunan karakter anaknya saat ini (di masa pandemi Covid-19).
Lebih lanjut disebutkan bahwa siswa SD Karang Mulya 100% adalah laki-laki atau perempuan, sehingga persoalan karakter dalam hal ini harusnya etika benar-benar harus ditanamkan dengan baik. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa informan antara lain kepala sekolah, guru dan orang tua siswa kelas V SD Karang Mulya Lampung Utara ditemukan bahwa penyimpangan karakter siswa merupakan suatu proses derivasi.
Pembahasan Hasil Penelitian
- Penyimpangan Karakter Peserta Didik Selama Pandemi
- Bentuk Penyimpangan Krakter Peserta Didik SDN Karang
Melihat kasus atau permasalahan yang terjadi pada siswa SD Karang Mulya, terjadi penyimpangan nilai siswa dan dirasakan semakin parah karena masa pandemi dimana pandemi yang terjadi saat ini mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran di sekolah. Dengan permasalahan di atas yang timbul di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar menjadi terhambat dan tujuan pembelajaran tidak tercapai sehingga mengakibatkan terjadinya penyimpangan siswa. Setelah melakukan penelitian mengenai penyimpangan nilai pada siswa di SDN Karang Mulya Lampung Utara, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan.
Bagaimana kedisiplinan dan ketaatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Peneliti dalam penelitian ini menemukan bahwa mereka mengunjungi SDN Karang Mulya Lampung Utara dan lingkungan tempat tinggal siswa sekolah tersebut untuk mengetahui kebenaran tentang fenomena yang menimpa siswa di sekolah tersebut.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan data dan hasil penelitian, serta pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis penyimpangan nilai yang dilakukan oleh siswa di SDN Karang Mulya Lampung Utara khususnya kelas V pada saat pandemi Covid-19, merupakan bentuk penyimpangan kategori ringan atau perilaku menyimpang yang tidak melawan hukum. Upaya pihak sekolah dan wali siswa lebih memperhatikan waktu di rumah dan membantu membimbing siswa melakukan kegiatan-kegiatan positif selama jam sekolah, seperti pembelajaran tambahan, baik di sekolah swasta maupun luar biasa.
Saran
Bagi siswa atau pelajar harus bisa menyeimbangkan antara belajar dan bermain serta memilih kegiatan yang positif agar tidak terjerumus pada penyimpangan nilai yang menjadi permasalahan di sekolah. Dengan adanya pandemi ini tentu saja hasil belajar siswa mengalami perubahan terutama nilai, menurut sang ibu, setiap nilai yang terlihat pada siswa selalu berubah bahkan menyimpang. Bagaimana reaksi ibu terhadap penyimpangan nilai yang dilakukan siswa di SD Karang Mulya di masa pandemi Covid-19.
Struktur Kepegawaian SDN Karang Mulya Lampung Utara 4. Data guru dan siswa SDN Karang Mulya Lampung Utara 5. Sarana dan Prasarana SDN Karang Mulya Lampung Utara. Sarana dan Prasarana Sekolah di SDN Karang Mulya Lampung Utara 2. LEMBAR WAWANCARA Identitas Responden-Kepala Sekolah. Bagaimana reaksi ibu terhadap penyimpangan nilai yang dilakukan siswa di SD Karang Mulya di masa pandemi Covid-19. penyimpangan nilai pada siswa itu. perlunya kerjasama antara guru, orang tua dan lingkungan.
Contohnya adalah kedisiplinan mereka yang menurun, terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, mereka kurang gerak dan cenderung asyik diajak bicara. teman-temannya dan mengabaikan ucapan guru 5. Disiplin dan ketaatan siswa i. berpartisipasi dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19.