• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Skripsi Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Umkm Di Kabupaten Barru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Skripsi Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Umkm Di Kabupaten Barru"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Feni Dwi Anggraeni, Imam Hardjanto, Ainul Hayat (2019), dengan judul penelitian “Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui fasilitas pihak eksternal dan potensi internal menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang hasilnya Emping Jagung UMKM Saharuddin, Nazaki dan Handrisal (2017), dengan judul penelitian Peran Pemerintah dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Kota Tanjungpinang, menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana luarannya adalah pelaksanaannya. Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengembangan Usaha Mikro Belum Optimal Muhammad Buhori (2019) dengan judul Peran Pelayanan Koperasi Dalam Mengembangkan UMKM Unggul Di Surabaya menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang hasilnya dijelaskan dalam kesimpulan penelitian ini dan masukannya disebutkan pada bagian Saran penelitian ini.

Konsep Peran

Menurut Horton dan Hunt, peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai status. Jika yang dimaksud dengan peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku sebenarnya dari orang yang memainkan peran tersebut. Hunt dalam bukunya yang berjudul Sosiologi mengatakan bahwa peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status tertentu.

Wujud perilaku dalam peran (Performance)

Koperindag, pemberdayaan, dan UMKM

Dalam menjalankan fungsinya untuk mengembangkan sektor perekonomian masyarakat daerah, dengan mengutamakan usaha kecil dan menengah. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang artinya usaha kecil adalah perekonomian produktif yang berdiri sendiri, dijalankan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau afiliasi dari perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau langsung menjadi bagian baik atau tidak langsung. perusahaan menengah atau perusahaan besar yang memenuhi kriteria UKM sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Pengertian di atas mempunyai arti bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah pada hakekatnya adalah suatu bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada Bab II Pasal 2, yang dimaksud dengan asas dan tujuan didasarkan pada:.

Kerangka Pikir

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

Perusahaan yang bergerak cepat (fast moving enterprise) adalah UKM yang sudah mempunyai jiwa wirausaha dan akan berubah menjadi perusahaan besar.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Jenis dan TipePenelitian

Studi kasus merupakan penyelidikan empiris yang mengkaji fenomena dalam konteks nyata ketika batas-batas dan fenomena dalam konteks tersebut tidak terlihat dan jelas, dan sumber bukti digunakan oleh Yin (2000).

Informan

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis memaparkan fakta-fakta yang terjadi dan penulis menelitinya untuk mengumpulkan data yang obyektif dan relevan. Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada lapangan terhadap objek yang diteliti. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelaah dokumen-dokumen yang sudah ada baik berupa referensi, buku, jurnal atau peraturan dan artikel yang dilanjutkan dengan penelitian tersebut untuk melengkapi data yang diolah dan cara pengumpulan data dimana dianggap dokumen-dokumen tersebut mendukung dan sesuai. baik terhadap permasalahan dalam bentuk buku, literatur, laporan, dan sebagainya.

Teknik Analisis Data

Tahap terakhir adalah menarik kesimpulan secara cermat dengan cara memverifikasi dan menelaah catatan lapangan guna menguji keabsahan data.

Teknik pengabsahan Data

Berdasarkan penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan usaha mikro di Kabupaten Barru, penulis telah mengumpulkan sejumlah data yang dianggap cukup untuk menjelaskan peran pemerintah Dinas Koperasi dan Perdagangan dalam memberdayakan pelaku usaha di Kabupaten Barru. . . “Melalui bantuan ini diharapkan para pelaku usaha yang baru memulai usahanya mampu memberikan motivasi dalam menjalankan usahanya,” ujarnya. Wawancara salah satu pelaku usaha yaitu Nur Fadillah dan suaminya memberikan pernyataan mengenai dukungan modal usaha muda jenis ini dan mengatakan demikian.

Dari wawancara yang dilakukan dengan salah satu pelaku usaha yakni NF alias Nur Fadillah memberikan pernyataan yang sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Bagian UMKM Dinas Koperindag sebelumnya tentang pemberian bantuan stimulus ekonomi jenis tersebut. Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa bantuan BPUM merupakan bantuan langsung dari negara kepada pelaku usaha. Dari wawancara yang dilakukan dengan salah satu pelaku usaha yakni NF alias memberikan pernyataan yang senada dengan apa yang disampaikan Kepala Bagian UMKM Dinas Koperindag sebelumnya.

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Pemerintah telah memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas usaha yang dimilikinya melalui pelatihan dan pendidikan. Pemberian bantuan fasilitas terkait merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha yang dianggap tidak layak pakai lagi. Kami juga memberikan bantuan fasilitas kepada pelaku usaha yang peralatan usahanya tampaknya sudah tidak layak pakai.

07 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam melakukan perizinan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pemerintah daerah dalam penguatan usaha mikro di Kabupaten Barru, penulis telah mengumpulkan beberapa data yang dianggap cukup untuk menjelaskan bahwa peran pemerintah Dinas Koperasi dan Perdagangan dalam penguatan pelaku usaha di Kabupaten Barru sudah optimal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah Kementerian Koperindag sebagai fasilitator memberikan berbagai jenis dukungan finansial kepada pelaku usaha untuk meningkatkan usahanya.

Selain dukungan finansial, pemerintah juga memberikan dukungan berupa real estate kepada pelaku usaha melalui berbagai tahapan seleksi. 07 Tahun 2021 juga mempunyai pengaruh yang besar, baik dari dunia usaha maupun dari pemerintah itu sendiri.

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Objek Penelitian

Kinerja Bidang UMKM

Kabupaten Tanete Rilau mempunyai jumlah UMKM sebanyak 2170 UMKM yang terdiri dari 1964 jenis usaha mikro, 200 jenis usaha kecil, 6 jenis usaha menengah, Kabupaten Barru dengan 3114 UMKM yang diantaranya 2755 jenis usaha mikro, 325 jenis usaha kecil, 34 jenis usaha menengah, kabupaten Soppeng Riaja dengan 895 UMKM, meliputi 825 jenis usaha mikro, 63 jenis usaha kecil, 7 usaha menengah, kecamatan Mallusetasi dengan jumlah 1355 UMKM, termasuk 1309 jenis usaha mikro, 44 ​​jenis usaha kecil badan usaha dan 2 jenis usaha menengah, kecamatan TaneteRiaja dengan 944 UMKM yang meliputi 877 jenis usaha mikro, 54 jenis usaha kecil dan 13 jenis usaha menengah, kabupaten Balusu dengan jumlah 1.146 UMKM yang meliputi 1.070 jenis usaha mikro, 70 jenis jumlah usaha menengah usaha kecil dan 6 jenis usaha menengah, Kecamatan Pujananting dengan jumlah 395 UMKM yang meliputi 385 jenis usaha mikro, 8 jenis usaha kecil dan 2 jenis usaha menengah. Dengan demikian terlihat juga bahwa jenis UMKM di Kabupaten Barru didominasi oleh usaha mikro sebanyak 8.685 usaha, kemudian usaha kecil sebanyak 764 usaha, dan terakhir jenis usaha menengah sebanyak 70 usaha.

Hasil Penelitian

Hal ini juga menunjukkan bahwa jenis UMKM di Kabupaten Barru didominasi oleh usaha mikro sebanyak 8.685 usaha, kemudian usaha kecil sebanyak 764 usaha dan terakhir usaha menengah sebanyak 70 usaha. dengan memberikan bantuan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta memberikan fasilitas. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dorongan besar bagi dunia usaha untuk bertahan dalam persaingan ekonomi. Selain dukungan terhadap perusahaan-perusahaan muda, terdapat juga bentuk dukungan dari Dana CSR yang khusus diperuntukkan bagi para pengusaha aktif yang tergolong kurang beruntung atau miskin.

Bantuan stimulus ekonomi sendiri merupakan bantuan yang diberikan sejak tahun 2020, dimana bantuan tersebut merupakan dukungan bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19. dia berkata. Selain memberikan kami dukungan modal usaha, pemerintah juga memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pengusaha, dan pembinaan dan pengembangan tersebut kami lakukan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan. “Kami melakukannya setiap tahun karena menurut kami ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelaku usaha yang ada. Biasanya program ini kami terapkan di Makassar atau bahkan di Barru sendiri.”

Namun melihat kondisi banyak pelaku usaha yang belum memahami prosedur ini, kami berinisiatif memberikan bimbingan langsung kepada pelaku usaha dalam membuat usulan, seperti apa saja langkah-langkahnya dan bagaimana kami mengajarkan semuanya, ”ujarnya. “Misalnya ada pelaku usaha yang lemari atau mejanya masih terbuat dari kayu dan terlihat lapuk, maka kami akan memberikan bantuan berupa penggantian agar layak digunakan kembali.” dia berkata. “Melalui peraturan ini, para pelaku usaha tidak lagi kesulitan mengurus izin usaha karena bisa langsung diproses di Kantor Pelayanan, yang sebelumnya harus melalui surat pengantar dari kantor kota atau kecamatan,” ujarnya.

Setelah mencermati beberapa wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan berbagai macam bantuan, memberikan bimbingan dan pelatihan kepada para pelaku usaha, hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah Departemen Buyer Insight terus memaksimalkan perannya.

Pembahasan Penelitian

Fasilitas yang dapat diberikan oleh pemerintah dapat berupa pelatihan, pemberian bantuan atau berupa subsidi barang atau jasa, berupa keistimewaan melalui pengecualian atau keringanan dan melalui kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah sendiri. Fungsi pemerintah sebagai regulator adalah mengambil kebijakan untuk memberikan kemudahan bagi UMKM dalam mengembangkan usahanya. 07 Tahun 2021 tentang Pendampingan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah telah membuktikan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan kemudahan bagi UMKM dalam pengembangan usahanya.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa peraturan yang diambil merupakan bentuk upaya pemerintah sebagai regulator. Manfaat yang dirasakan pelaku usaha pasca terbitnya peraturan ini adalah pelaku usaha dapat lebih mudah mengakses berkas perizinan dan urusan administrasi lainnya. Selain itu, para pelaku usaha juga lebih giat menjalankan usahanya karena adanya jaminan perlindungan dalam regulasi.

Manfaat yang dirasakan pemerintah sendiri adalah lebih mudahnya menjalankan sistem pelayanan yang memenuhi kebutuhan pelaku usaha. Dengan memfokuskan kembali peran pemerintah sebagai Enabler melalui berbagai program bantuan dan pembinaan serta pengembangan usaha yang telah dilaksanakan, serta perannya sebagai regulator dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 07 Tahun 2021 tentang Pembinaan, Pelindungan, dan Penguatan Perkoperasian. dan usaha mikro, kecil dan menengah dalam menerapkan berbagai cara dan upaya yang dilakukan Pemerintah Kementerian Koperasi, UMKM dan Perdagangan (DISKOPERINDAG) untuk meningkatkan kualitas UMKM sebagaimana telah disampaikan sebelumnya dalam perannya sebagai fasilitator dan juga sebagai regulator , secara tidak langsung kita dapat mengatakan bahwa pemerintah telah memenuhi perannya sebagai katalis.

Mencermati peran pemerintah daerah dalam penguatan UMKM di Kabupaten Barru, maka penulis dapat menyampaikan saran sebagai berikut:

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Thoha, Miftah, 1997. Pengembangan Organisasi (Diagnosis dan Prosedur Intervensi) UU No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan usaha.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pencapaian (outcome) ini dilakukan dengan pelaksanaan output berupa adanya kegiatan promosi produksi UMKM secara berkala dan pemberian penghargaan oleh lembaga