• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana potensi kebangkrutan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan menggunakan metode Altman z-score. Berapa banyak perusahaan manufaktur yang mengalami potensi kebangkrutan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan menggunakan metode Altman Z-Score.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan aktivanya untuk menghasilkan laba ditahan sangat rendah dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki akumulasi hutang lebih banyak dibandingkan dengan ekuitas dibandingkan dengan perusahaan lain. Artinya akumulasi debt to equity perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dananya untuk menghasilkan laba ditahan sangat rendah dibandingkan tahun-tahun lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tidak mampu mengelola sumber dayanya secara efektif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Artinya, akumulasi debt to capital perusahaan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan asetnya untuk menghasilkan laba ditahan sangat rendah dibandingkan tahun-tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak mengakumulasi utang dibandingkan ekuitas dibandingkan tahun-tahun berikutnya. Artinya, akumulasi debt to equity perusahaan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada rasio X1, perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencapai nilai rasio X1 sebesar 0,17 pada tahun 2013, perusahaan dengan rasio X1 terendah, yang menunjukkan bahwa tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun hal ini naik. tahun demi tahun, artinya perusahaan terus mendorong perbaikan dalam manajemen dan memenuhi komitmen jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan aset untuk memperoleh laba ditahan sangat rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki akumulasi hutang lebih banyak dibandingkan dengan ekuitas dibandingkan dengan perusahaan lain.

Perusahaan Semen Indonesia (PERSERO) Tbk dengan nilai X5 terendah pada tahun 2013 dengan nilai rasio X5 sebesar 0,56 berarti perusahaan terindikasi kurang efisien dalam menggunakan aset untuk meningkatkan penjualan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tidak mampu mengelola asetnya secara efektif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan Unilever Indonesia Tbk dengan X4 terendah pada tahun 2015 sebesar 6,22 Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki akumulasi utang yang lebih banyak dibandingkan ekuitasnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sistematika Penulisan

KAJIAN TEORI

Pengertian Prediksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peramalan adalah hasil kegiatan meramalkan atau mengantisipasi atau memperkirakan.

Pengertian Potensi

Pengertian Kebangkrutan

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) terhadap total aktiva merupakan rasio yang mengukur besarnya kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan, dalam hal kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dibandingkan dengan tingkat perputaran aset operasi sebagai ukuran. dari rumus efisiensi usaha: 𝑋2. Pada rasio X1 tahun ini PT Astra International Tbk pada tahun 2011 mendapat nilai pada rasio X1 sebesar 0,10 dan pada tahun 2012 meningkat sebesar 0,11 namun pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan dan merupakan perusahaan dengan rasio X1 terendah yang menunjukkan tingkat Likuiditas merupakan yang terendah diantara perusahaan lain, namun mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015, perusahaan terus berupaya melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pemenuhan kewajiban jangka pendek. Hal ini menyebabkan perusahaan yang masih relatif muda umumnya menunjukkan skor rasio yang rendah, kecuali yang memiliki laba sangat tinggi.

PT Astra International Tbk pada tahun 2015 memiliki rasio nilai terendah (X2) sebesar 0,11 yang berarti selama periode tersebut perusahaan tidak pernah membukukan laba ditahan atau selalu mengalami akumulasi rugi ditahan. Perusahaan Astra Internasional dengan nilai rasio X5 sebesar 0,85 berarti perusahaan tersebut terindikasi kurang efisien dalam menggunakan aset untuk meningkatkan penjualan dibandingkan dengan perusahaan lain. Pada rasio X1 tahun 2014 mencapai nilai rasio X1 sebesar 0,25 yang merupakan tahun dengan rasio X1 terendah, hal ini menunjukkan bahwa diantara tahun-tahun lainnya tingkat likuiditasnya paling rendah, namun mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. tahun , berarti perusahaan terus berupaya melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pemenuhan kewajiban jangka pendek.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada tahun 2011 memiliki rasio terendah (X2) sebesar 0,23 yang berarti selama ini perusahaan tidak pernah membukukan laba ditahan atau selalu menumpuk rugi ditahan. Perusahaan dengan X5 terendah pada tahun 2012 dengan nilai rasio X5 sebesar 0,33 berarti perusahaan tersebut terbukti kurang efektif dalam menggunakan aset untuk meningkatkan penjualan dibandingkan dengan perusahaan lain. Pada rasio X1 tahun 2015, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk mendapatkan nilai pada rasio X1 sebesar 0,37 yang merupakan tahun dengan rasio X1 terendah yang menunjukkan tingkat likuiditas paling rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya namun mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. hingga tahun lalu, artinya perusahaan terus melakukan upaya.

Pada tahun 2011, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk memiliki rasio terendah (X2) sebesar 0,60 yang berarti selama itu perusahaan tidak pernah membukukan laba ditahan atau selalu mengalami akumulasi rugi ditahan. PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun 2013 memiliki rasio terendah (X2) sebesar 0,16 yang berarti selama periode tersebut perusahaan tidak pernah membukukan laba ditahan atau selalu mengalami akumulasi rugi ditahan. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen tidak dapat mengelola asetnya secara efektif dibandingkan dengan PT Astra Internasional Tbk mencapai 0,09, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencapai 0,12, PT Semen Indonesia (PERSERO) Tbk mencapai 0,16, PT Indocement Tunggal Prakasa mencapai 0,20 dan rasio tertinggi adalah PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 0,56.

Pada rasio X1 tahun 2015, PT Semen Indonesia (PERSERO) Tbk memperoleh nilai pada rasio X1 sebesar 0,10 yang merupakan perusahaan dengan rasio X1 terendah, hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun hal ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yang berarti perseroan terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan dan pemenuhan kewajiban jangka pendek. PT Semen Indonesia (PERSERO) Tbk pada tahun 2012 memiliki rasio nilai terendah (X2) sebesar 0,56 yang berarti selama ini perusahaan tidak pernah membukukan laba ditahan atau selalu mengalami kerugian ditahan. Hal ini menunjukkan manajemen tidak dapat mengelola asetnya secara efektif dibandingkan dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur TKB yang mencapai 0,16, PT Semen Indonesia (PERSERO) Tbk 0,11, PT Indocement Tunggal Prakasa 0,18, dan perusahaan dengan rasio tertinggi adalah PT Unilever Indonesia Tbk pada 0,50.

Pada rasio X1 tahun 2015, PT Unilever Indonesia Tbk memperoleh nilai negatif pada rasio X1 sebesar -0,17 yang merupakan tahun dengan rasio X1 terendah yang menunjukkan bahwa tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun hal ini memiliki meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang berarti perseroan terus berupaya untuk meningkatkan pengelolaan dan pemenuhan kewajiban jangka pendek. PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2015 memiliki rasio nilai terendah (X2) yaitu sebesar 0,29 yang artinya selama ini perusahaan tidak pernah membukukan laba ditahan atau selalu mengalami rugi ditahan.

Analisa Model Altman

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan perusahaan pada saat ini atau pada suatu periode tertentu.22. Menurut Munawirja, laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil perusahaan yang bersangkutan. Kemudian Sofyan Assuri menyatakan lebih tegas bahwa laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Jadi pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menginformasikan atau menggambarkan keadaan suatu perusahaan yang menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Tujuan utama penyusunan laporan keuangan adalah untuk memberikan manfaat bagi pemilik dan manajemen perusahaan, serta untuk memberikan informasi kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang kuat terhadap perusahaan.23 Artinya penyusunan dan penyusunan laporan keuangan dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Kepentingan manajemen perusahaan dalam laporan keuangan perusahaan yang mereka buat juga memiliki arti tertentu.

Bagi manajemen, laporan akuntansi yang disusun merupakan cerminan dari operasi mereka dalam periode tertentu. Kepentingan kreditur atas laporan keuangan dalam hal melakukan pinjaman atau pinjaman yang telah dilakukan. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga mewajibkan setiap perusahaan untuk mengumpulkan dan melaporkan keuangan perusahaan secara berkala.

Bagi investor yang ingin menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan, sebelum memutuskan untuk membeli saham, perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang.

Analisis Laporan Keuangan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dalam keadaan sehat pada tahun 2011-2015 yang berarti tidak ada kebangkrutan (>2,99). PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam keadaan sehat pada tahun 2011-2012 yang berarti tidak ada kebangkrutan (>2,99).

Jenis Penelitian

Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengertian Manufaktur

Manufaktur adalah cabang industri yang menggunakan mesin, peralatan dan tenaga kerja serta media proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Istilah ini dapat digunakan untuk segala aktivitas manusia, mulai dari kerajinan tangan hingga produksi teknologi tinggi, namun lebih sering digunakan untuk dunia industri di mana bahan mentah diubah menjadi barang jadi dalam skala besar. Dalam ekonomi pasar bebas, manufaktur biasanya selalu berarti produksi massal untuk dijual kepada pelanggan dengan keuntungan.

Hasil Penelitian

PENUTUP

Saran

Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Altman z-score menentukan kemungkinan kebangkrutan sehingga dapat diprediksi untuk masa yang akan datang. Dengan mempengaruhi rasio modal kerja terhadap total aset, rasio laba ditahan terhadap total aset, rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, rasio pasar modal terhadap nilai buku terhadap total aset, penjualan terhadap total aset, terhadap pertumbuhan perusahaan, maka hal ini dapat digunakan oleh perusahaan untuk menarik perhatian calon investor dan memberikan kepercayaan kepada investor. Sehingga calon investor berhati-hati dalam memilih perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi, karena dalam kegiatan investasi setiap orang yang terlibat di dalamnya mengharapkan timbal balik dari kegiatan tersebut yaitu berupa keuntungan atau profit.

Hal ini juga bermanfaat bagi perusahaan untuk perencanaan laba yang akan datang sehingga untuk tahun berikutnya dapat lebih meningkat lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi