• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Masih terdapat anak usia dini yang orang tuanya masih kesulitan dalam mengatur pembelajaran. Secara emosional, masih ada anak usia dini yang cepat marah kepada temannya jika keinginannya tidak dipenuhi.

Batasan Masalah

Masih terdapat anak usia dini yang belum mampu bersosialisasi dengan baik dengan teman-temannya di sekitar rumah, seperti sering memaksakan kehendak sendiri dan jarang mengucapkan terima kasih.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Materi pengenalan bagi guru atau pendidik untuk mengembangkan kemandirian anak melalui metode pengajaran kemandirian pada PAUD di Desa Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang. Dan bagi para single parent agar mempunyai pengetahuan tentang model pola asuh yang baik dalam membentuk kemandirian belajar anak.

LANDASAN TEORI

Pengertian pola asuh

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa pola asuh adalah suatu upaya, kebiasaan dan perilaku bawaan dalam proses mengasuh anak dalam lingkungan keluarga, sedangkan pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dengan orang tua selama melakukan kegiatan pengasuhan. Pola asuh ini terdiri dari orang tua yang mendidik, membimbing, mendisiplinkan dan melindungi anak hingga mencapai usia dewasa sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh

Orang tua muda cenderung lebih demokratis dan permisif dibandingkan orang tua tua. Orang tua yang menganut konsep tradisional cenderung lebih otoriter dibandingkan orang tua yang menganut konsep modern.

Pengertian orang tua tunggal

Orang tua akan membedakan perlakuan anak berbakat dengan anak yang mengalami kesulitan tumbuh kembang. Selain itu, orang tua tunggal permanen dapat terjadi karena laki-laki atau perempuan mengadopsi anak atau karena perempuan melahirkan anak tanpa menikah.

Jenis-jenis pola asuh orang tua tunggal

Orang tua terlantar lebih mementingkan dirinya sendiri dan kurang terlibat dalam aktivitas anaknya. Untuk menentukan pola asuh orang tua pada anak usia dini, sebaiknya orang tua mengukur kemampuannya sendiri, kapan anaknya bekerja dengan siapa.

Faktor-faktor penyebab menjadi orang tua tunggal

Dalam kes ini dia membesarkan anak seorang diri tanpa pasangan dan menjadi ibu bapa tunggal. Satu situasi yang boleh menjadikan seseorang ibu bapa tunggal sementara ialah apabila pasangannya meninggalkan keluarga untuk seketika.

Permasalahan menjadi orang tua tunggal

Orang tua tunggal yang sangat terdampak dengan keadaan akibat perceraiannya, tidak mudah untuk segera bangkit dari keterpurukannya. Namun hubungan orang tua tunggal akibat perceraian kedua dengan orang tua tunggal yang pasangannya telah meninggal dunia. Permasalahan yang dihadapi ayah sebagai orang tua tunggal tentunya akan berbeda dengan permasalahan yang dihadapi ibu sebagai orang tua tunggal.

Hal inilah yang antara lain membuat para ayah tunggal umumnya tidak mampu bertahan lebih lama dibandingkan ibu tunggal. Selain itu, ibu berbeda dengan ayah sebagai orang tua tunggal yang sangat lemah dalam mendisiplinkan anak. Sebagai orang tua tunggal yang harus membesarkan anak dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga, ibu bisa saja mengalami berbagai macam permasalahan.

Kemandirian Anak

  • Pengertian kemandirian
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak
  • Ciri-ciri kemandirian anak
  • Pembentukan kemandirian anak

11Wulan Atika Sari, Pola Asuh Orang Tua Tunggal dalam Membentuk Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun (Studi Kasus di TK Aisyah 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung), disertasi, (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018), h. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan pola asuh yang baik pada anaknya, guna melatih kemandirian anak. Anak yang kurang mandiri selalu ingin ditemani oleh orang tua atau kerabat terdekatnya, baik di sekolah maupun saat bermain.

Sebelum orang tua dapat melatih kemandirian pada anak, mereka harus memahami langkah-langkah dalam mengajarkan kemandirian pada anak, antara lain. Orang tua terkadang tidak sabar dengan upaya anak mereka untuk mencoba sendiri, tanpa bantuan orang tua. Anak juga perlu mengetahui bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah, orang tua bukanlah satu-satunya tempat bertanya.

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Tesis yang disusun oleh Noviatun Choeriyah dengan judul: “Gaya Pola Asuh Orang Tua Tunggal dalam Menanamkan Kemandirian Belajar Anak (Studi Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas)”. anak-anak di Desa Sidamulih, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian ini adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tunggal dalam mengasuh anak untuk belajar cenderung pola asuh demokratis. 16 Noviatun Choeriyah, Single Parenting dalam Menanamkan Kemandirian Belajar Anak (Studi Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas), pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah SMA Islam Negeri Purwokerto, 2014 .

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pola asuh orang tua tunggal bersifat demokratis, namun sebagian permisif. Dan orang tua tunggal ini juga merupakan orang tua tunggal yang mandiri dan sabar dalam menjalani hidup. Pola asuh orang tua mempunyai pengaruh yang kuat terhadap terbentuknya kemandirian belajar pada anak.

Kerangka Berpikir

Sedangkan kendala atau keterbatasan dalam menjalankan kewajibannya sebagai orang tua tunggal adalah adanya peran ganda seorang ibu terhadap anak-anaknya, pengasuhan dan pendidikan anak-anaknya serta seorang ayah yaitu menjadi pemimpin keluarga dalam menafkahi keluarga. kebutuhan material dan spiritual. , dan membagi waktu antara aktivitas di luar (bekerja) dengan aktivitas di dalam (mengasuh anak). Pola asuh orang tua tunggal untuk membentuk kemandirian belajar pada anak di Desa Sidamulih merupakan wujud dari pendidikannya, orang tua tunggal berusaha menerapkan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi masa depan anaknya dengan berbagai cara antara lain dengan keteladanan, mengakomodasi segala kebutuhan anak, partisipasi dalam kegiatan belajar anak, memberikan bimbingan agama Islam, memberikan pola asuh terbaik terkait aktivitas belajar anak. Akibat tersebut antara lain perubahan peran dan beban kerja yang harus ditanggung oleh salah satu orang tua dalam mengasuh anak.

Dengan demikian, pola asuh orang tua tunggal dapat mempengaruhi baik atau tidaknya perkembangan kemandirian anak. Kemandirian anak orang tua tunggal belum dikembangkan secara maksimal dalam beberapa hal, misalnya anak masih sulit diatur oleh ibunya dalam hal belajar. Anak-anak tersebut merupakan anak-anak yang mempunyai orang tua tunggal yaitu dari pihak ibu, tidak mempunyai ayah akibat perceraian orang tuanya, bahkan ada pula yang telah meninggal dunia.

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

6 Risman dan Sugianto, orang tua tunggal di Kecamatan Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang, wawancara tanggal 24 April 2021. Hambatan yang dihadapi orang tua tunggal dalam pembentukan kemandirian anak usia dini (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang. Pola pengasuhan orang tua tunggal dalam pembentukan kemandirian anak usia dini (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung Kecamatan PAUD (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang.

Hambatan yang dihadapi single parent dalam pembentukan kemandirian anak usia dini (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung, kemandirian anak usia dini (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang. Ada beberapa kendala yang dihadapi orang tua tunggal dalam membentuk kemandirian anak usia dini (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang. Judul Skripsi: Pola Asuhan Single Parent dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini (5-6 Tahun) di Desa Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Desa Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu merupakan bagian integral dari Kecamatan Kepahiang yang secara administratif mengupayakan kelancaran kegiatan kinerja berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Keputusan Bupati Kepahiang No. (Tupoksi) Kantor Kecamatan. Desa Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu mempunyai luas wilayah 1,24 km2 atau 124 Ha yang setara dengan 2,20% dari luas wilayah Kabupaten Kepahiang (10.176 Ha) yaitu sekitar 0,5 km dari ibu kota. merupakan wilayah Kabupaten Kepahiang dengan batas -batas administratif, yaitu. Kondisi volume lahan di Desa Pasar Ujung sebagian besar terdiri dari relief gunung api muda (Recent Vulcanis) dan mempunyai ketinggian antara 517 – 533 m diatas permukaan laut serta potensi sumber daya alam ini mempunyai kondisi yang relatif subur, hal ini terlihat dari tingkat kesuburan tanaman terlihat meskipun tanpa pemupukan.

Selain itu sebagian besar wilayah Desa Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang mempunyai areal penggunaan lahan konkrit yang beragam antara lain: lahan pemukiman seluas 149,3 Ha, sawah 10 Ha atau 2,24% dari total luas wilayah. Kondisi tekstur tanah di Desa Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang bervariasi dari halus hingga sedang, dengan ketinggian antara 100 – 533 m dpl, sedangkan rata-rata curah hujan tahunan bervariasi antara 180 milimeter (mm) hingga rata-rata udara. suhu 24oC. Wilayah Desa Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, terdiri atas 13 (tiga belas) rukun tetangga (RT) dan 5 (lima) rukun tetangga (RW) dengan jumlah penduduk sampai dengan tahun 2020 sebanyak 5.812 jiwa dengan jumlah penduduk 3.122 jiwa. laki-laki dan 2.690 jiwa perempuan.

Hasil Penelitian

4 Lilis dan Salmi Fitriani, orang tua tunggal di Kecamatan Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang, diwawancara 17-18 April 2021. 9Risman, Sugianto dan Lavenia, orang tua tunggal di Kecamatan Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang, diwawancarai 24 April 2021 11 Siti Asni dan Lilis, lajang orang tua di Desa Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang, wawancara 17 April 2021.

18Sugianto dan Risman, orang tua tunggal di Kecamatan Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang, diwawancarai pada 24 April 2021. 25Costian, Risman dan Sugianto, orang tua tunggal di Kecamatan Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang, diwawancarai pada 18 dan 24 April 2021. 28Costian . , Risman dan Sugianto, orang tua tunggal di Desa Pasar Ujung, Kabupaten Kepahiang, diwawancarai pada 18 dan 24 April 2021.

Interpretasi Hasil Penelitian

  • Pola pengasuhan orang tua tunggal dalam membentuk
  • Hambatan yang dihadapi orang tua tunggal dalam membentuk

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pola single parenting dalam pembentukan kemandirian anak usia dini (5-6 tahun) di Desa Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang. 30 Wulan Atika Sari, Pola Single Parenting dalam Membangun Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun (Studi Kasus di TK Aisyah 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung), Skripsi (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018), h. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tunggal di Desa Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang untuk membentuk kemandirian anak usia dini adalah dengan tidak memaksakan kehendak orang tua dan membebani mereka dengan beban pekerjaan.

Kendala yang dihadapi orang tua tunggal di Kelurahan Pasar Ujung dalam membentuk kemandirian anak adalah sulitnya membagi waktu antara anak dan pekerjaan. Untuk itu, orang tua perlu lebih leluasa dalam menerapkan aturan untuk membentuk kemandirian pada anak usia dini. Sari, Wulan Atika, Pola Asuh Single Parent Dalam Membentuk Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun (Studi Kasus di TK Aisyah 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung), Skripsi, Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018.

PENUTUP

Saran-saran

Orang tua hendaknya lebih memperhatikan pola asuh yang ditujukan pada anak usia dini dan dampaknya terhadap kehidupan anak di kemudian hari. Apakah Anda selalu menuntut dan mengontrol anak Anda hanya karena otoritas orang tua. Mengamati cara orang tua menetapkan batasan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan anak dengan baik7.

Observasi kesulitan yang dihadapi orang tua tunggal dalam membagi waktu antara pekerjaan dan pengasuhan anak serta pendidikan. Mencermati kesulitan yang dihadapi orang tua tunggal dalam membagi peran antara menjadi ayah dan ibu dalam pengasuhan dan pendidikan anak-anaknya. Orang tua tidak langsung menjawab pertanyaan yang diajukan anak, sehingga memberikan kesempatan anak berpikir untuk mencari jawabannya.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berpikir   Kemandirian anak belum   berkembang secara optimal

Referensi

Dokumen terkait

Mengambil 1 ml suspensi bakteri dengan kepadatan bakteri 10 8 bakteri/ml dan memasukkan ke dalam tabung yang telah diisi 9ml aquades sehingga didapatkan