• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

11 Asri Mulia, “Pendidikan Akhlak Anak pada Keluarga Nelayan di Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara” (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019).

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pola asuh orang tua juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan orang tua untuk mengajar, membimbing, melatih. Dan pada penelitian ini orang tua fokus pada orang tua dalam menanamkan akhlak pada anak. Sebagai informan yang ditanyakan melalui wawancara untuk mencari informasi tentang pola asuh orang tua nelayan untuk membentuk akhlak anak di RT 12 Desa Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu 59.

Fase ini menyajikan data dalam berbagai format yang dianggap perlu seperti tabel, daftar dan lain sebagainya mengenai pola pengasuhan orang tua dalam membesarkan akhlak anak di RT 12 Desa Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti di lapangan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara terkait pola asuh orang tua dalam membentuk akhlak anak di RT 12 Desa Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu.

Sistematika penelitian

LANDASAN TEORI

Orang Tua

Sebagai orang tua hendaknya berusaha, agar apa yang menjadi kewajiban anak dan tuntutan sebagai orang tua mengetahui dan memahaminya. Secara umum pendidikan adalah membantu anak dalam mengembangkan potensi dirinya dan menetapkan nilai-nilainya. Keluarga juga merupakan lembaga pertama dan terpenting bagi berlangsungnya proses sosialisasi secara berkesinambungan antara orang tua dan anak.

Proses sosialisasi merupakan suatu proses dimana anak akan ditanamkan dan dibekali dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya, karena dari merekalah mereka dididik terlebih dahulu. Situasi pendidikan ini terwujud berkat pergaulan dan hubungan saling mempengaruhi antara orang tua dan anak.

Orang tua mempunyai karakter masing-masing orang tua yang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kehidupan anaknya untuk masa kini dan masa yang akan datang. Menurut Hurlock, perlakuan orang tua terhadap anak akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak. Pembangunan sumber daya manusia termasuk tumbuh kembang anak sangat erat kaitannya dengan penanaman nilai-nilai seperti ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kejujuran, kedisiplinan dan etos kerja yang tinggi.

Oleh karena itu, kedua orang tua (ibu dan ayah) hendaknya membekali diri dengan ilmu yang berbeda-beda, yang nantinya akan ditransfer dan diinternalisasikan dalam diri anak, serta hendaknya orang tua mempersiapkan waktu yang cukup untuk membimbing pendidikan anaknya. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua bertanggung jawab dalam memberikan ilmu kepada anak-anaknya. Sebab orang tua dalam keluarga merupakan pendidik pertama bagi anak sekaligus menjadi teladan bagi anaknya.

Akhlak

Selain itu, hubungan orang tua merupakan hubungan yang erat dibandingkan dengan orang lain dalam hidup. Apalagi pola pendidikan karakter yang diberikan orang tua pada kalangan keluarga nelayan di keluarga nelayan desa. Pola asuh orang tua juga dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan orang tua untuk mendidik, membimbing, melatih dan menanamkan nilai-nilai positif pada anak atau remaja.

Pola asuh seperti ini akan memberikan kontribusi langsung terhadap perkembangan moral, sosial, dan biologis anak atau remaja. Pola asuh orang tua dalam pendidikan anak usia dini meliputi pemberian rangsangan fisik, mental, emosional, moral, dan sosial. Informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang berprofesi sebagai nelayan dan pedagang serta mempunyai anak berusia 10-15 tahun yang berjumlah 20 KK di RT 12 Desa Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu.

Menurut Mardalis disebutkan: proses penyuntingan dilakukan berdasarkan seluruh data yang kami kumpulkan melalui angket atau instrumen lainnya. Pendidikan moral yang saya berikan dalam keluarga saya adalah saya menekankan kepada anak-anak saya tentang kewajiban untuk selalu menghormati kedua orang tua dan menaati perkataan orang tua mereka semasa kecil. Pendidikan moral di keluarga saya yaitu dengan mengarahkan pada perilaku santun, tutur kata yang baik dan membantu orang tua.

Dari hasil wawancara di atas terlihat jelas bahwa orang tua atau keluarga merupakan pendidik utama yang memberikan pendidikan kepada anaknya. Setiap orang tua pasti mempunyai cara dan pola tersendiri untuk diterapkan pada anaknya. Di Kelurahan Sumber Jaya Kabupaten Kampung Melayu pola asuh orang tua dalam pembentukan akhlak terhadap anak masih sangat kurang, banyak anak dan remaja di lingkungan ini yang teralihkan, banyak yang terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa: Pola asuh orang tua dalam pembentukan moral anak pada keluarga nelayan Desa Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu belum berjalan dengan baik karena faktor orang tua. . rasa frustasi yang membuat orang tua tidak mampu mengontrol dan memberikan pendidikan moral pada anaknya. Namun orang tua menggunakan perannya sebagai pendidik, pembentuk, pengontrol dan penasihat utama bagi anak.

Kajian Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Memang benar pendidik yang pertama adalah orang tua, karena anaklah yang pertama kali mengarahkan baik buruknya, yaitu baik dari orang tua maupun lingkungan keluarganya. Belum sepenuhnya dapat memenuhi perannya masing-masing dalam keluarga karena suami saya sibuk melaut mencari ikan dan saya bekerja sebagai pedagang di TPI padahal pada hakekatnya kami sebagai orang tua berperan penting dalam memberikan pendidikan moral anak. Berjalan sesuai rencana yaitu ayah mencari nafkah, saya sebagai istri juga mengasuh anak dan rumah membantu suami mencari penghasilan tambahan dan anak membantu orang tua.” 80.

Mereka telah memenuhi perannya masing-masing, kepala keluarga bekerja mencari nafkah, istri mendapat penghasilan tambahan dan tidak melupakan kewajiban anak sebagai istri, dan anak berperan membantu orang tua bekerja, mendapat hak sebagai seorang istri. anak-anak, namun kita sebagai orang tua kita tidak bisa sepenuhnya memberikan pendidikan moral kepada anak – anak kita.” 81. Orang tua hendaknya menerapkan hal-hal yang baik untuk menjamin kehidupan anaknya, misalnya dari masalah sosial, dan kegiatan yang dilakukan anak juga harus positif, sehingga orang tua juga harus bisa mengawasi agar tidak mengesampingkan apa yang dilakukannya di luar. Berawal dari niat keluarga itu sendiri untuk membangun pendidikan yang baik dan berkualitas agar keinginan yang baik dapat terwujud, hal tersebut tentunya didorong oleh pola pikir dan model pendidikan orang tua dan keluarga.

Pada pola pola asuh dalam keluarga di desa Sumberjaya kecamatan Kampung Melayu, hasil wawancara dengan ibu dan ayah mengungkap pola pembentukan akhlak anak pada keluarga sederhana, namun diperhatikan pula bentuk-bentuk yang digunakan oleh keluarga sederhana. kenang keluarga warga desa Sumberjaya kecamatan Kampung Melayu dengan menerapkan kedisiplinan bersekolah dan mengaji, memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya, mengajarinya menempuh jalan yang benar sesuai dengan ajaran agama. dengan mengaji, shalat dan bersekolah, mengamalkan sopan santun dan sopan santun terhadap orang yang lebih tua, serta mengajarkan mereka untuk selalu membantu orang tua. Peran orang tua dalam membentuk akhlak anak belum berjalan dengan baik karena kesibukan orang tua yaitu ayah yang sibuk melaut dan ibu yang sibuk berjualan sehingga menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Dari beberapa pertanyaan dan temuan peneliti diatas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua yang berkaitan dengan pembentukan akhlak anak sudah terlaksana dengan baik, namun karena kesibukan orang tua, maka orang tua kesulitan untuk melakukan hal tersebut. mampu mengendalikan anak-anaknya.

Jika anak melakukan kesalahan, cara yang dilakukan orang tua adalah dengan menasihatinya agar tidak mengulanginya lagi, dan ada pula yang memberikan hukuman yang setimpal. Diharapkan agar orang tua berkomitmen untuk membesarkan anak dalam lingkungan yang kurang efektif, yang terlalu membebaskan anak untuk mengalami depresi bahkan putus sekolah. Anak-anak banyak yang diberi bekal ilmu agama dan bekal yang kuat agar tidak terkena dampak buruk, dan orang tua sendiri harus pandai mengawasi anak-anaknya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Aku membesarkan anak-anakku dengan akhlak yang mulia dengan mengingatkan mereka untuk shalat tepat waktu dan membaca Al-Qur’an agar anak-anak terbiasa dengan hal-hal yang baik.” 90.

Pembahasan

Yang dimaksud dengan pendidikan keluarga di sini adalah suatu upaya sadar yang dilakukan oleh orang tua, karena bersifat kodrati dan naluri untuk mengarahkan, membimbing, mengendalikan anak agar anak mampu membedakan yang baik dan yang jahat demi terjaminnya kehidupan bermasyarakat. Apakah setiap keluarga mempunyai model atau bentuk yang sama dalam pembentukan akhlak anak, ataukah cara mendidiknya berbeda? Pembentukan akhlak pada anak merupakan upaya orang tua dalam mempersiapkan anaknya agar mampu memantapkan dirinya, sehingga mampu membedakan mana yang positif dan negatif.

Awal mula pembentukan akhlak anak hendaknya dimulai dari rumah, rumah tangga yang diwarnai dengan hal-hal yang positif akan menentukan jiwa anak, hendaknya orang tua tidak mengharapkan anak mendapat pendidikan yang baik di luar rumah. Pembentukan moral anak tidak terjadi dengan sendirinya; Lingkungan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari biasanya berperan, dan keluarga yang terdiri dari orang tua dan kerabat di rumah juga banyak berperan penting. Pembentukan akhlak anak tidaklah mudah di zaman modern ini, dimana zaman berkembang mulai dari teknologi yang tinggi, lingkungan sosial yang kurang efektif bagi tumbuh kembang anak, dan kurangnya pengetahuan orang tua dalam menghadapi permasalahan anak.

Dari pihak orang tua sendiri hendaknya menanamkan dalam diri anak-anaknya kebaikan sebanyak-banyaknya, mendidik anak menjadi orang-orang yang berakhlak mulia, membentuk dan membina akhlak anak-anaknya dengan tujuan menjadikan anak-anak berakhlak mulia. Banyak sekali yang dapat berperan dalam pembentukan akhlak anak, seperti ayah, ibu, nenek, kakek, kakak, adik dan keluarga lainnya. Namun di Desa Sumberjaya Kecamatan Kampung Melayu, ibu mayoritas berperan penting dalam pembentukan akhlak anak karena kesibukan ayah yang harus melaut untuk mencari ikan.

Pengaruh lingkungan menjadi salah satu faktor pendorong diterapkannya pola asuh keluarga dalam pembentukan akhlak anak, karena kita sebagai masyarakat tidak hidup sendiri, kita hidup bersosialisasi dengan banyak orang, sehingga kita harus bisa menjaga diri dari pengaruh lingkungan. ombak. Sedangkan dalam hal pembentukan akhlak anak orang lain, yaitu dengan memberikan dan mengenalkan pendidikan aqidah sejak dini agar tidak begitu sulit untuk ditanamkan di kemudian hari. Diharapkan keluarga memperhatikan terlebih dahulu karakter anaknya, sehingga lebih mudah dalam menangani pembentukan akhlak anak.

PENUTUP

Saran

Al. Tridhonanto, 2014. Developing Democratic Parenting, Jakarta: PT. Gramedia, Al-Aliyy, 2013. The Qur'an and its Translation, Bandung: CV Diponegoro Publishers, Anwar Rosihon, 2018. Akidah Akhlak, Bandungia: CV. Pustaka ,.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN TEKNIK ELICITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM BERINTERAKSI BAHASA INGGRIS KELAS XI AGAMA MAN 1 BANDA ACEH Nurhasanah1 Guru Bahasa Inggris / MAN 1 Banda Aceh