Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan Circuit terhadap shooting pada pertandingan sepak bola siswa putra kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa percobaan ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menembak dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Judul Skripsi : Pengaruh Circuit Training Terhadap Shooting Dalam Pertandingan Sepak Bola Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung.
Pendidikan formal penulis adalah TK Amartatani, lulus tahun 2000, melanjutkan pendidikan di SDN 1 Tanjung Selamat, lulus tahun 2006, melanjutkan pendidikan di SMP 19 Bandar Lampung, lulus tahun 2009 dan melanjutkan pendidikan di SMAN 5 Bandar Lampung, lulus tahun 2012. Skripsi yang berjudul “Latihan Pengaruh Latihan Melingkar Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung” dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Lampung. Kepala SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang memberikan izin untuk melakukan penelitian pada siswa kelas VIII mengenai olahraga sepak bola.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu teknik dasar yang sering digunakan dalam sepak bola adalah menendang atau menembak bola ke gawang. Hasil observasi penulis pada saat kegiatan ekstrakurikuler dan menonton pertandingan sepak bola menunjukkan bahwa penguasaan teknik dasar sepak bola siswa relatif rendah terutama pada saat menendang bola ke arah gawang; banyak peluang yang hilang saat menembak ke gawang lawan. . Pada jam pembelajaran sepak bola, peneliti melihat siswa sering melakukan kesalahan teknik dan gerakan saat mempertahankan gawang maupun menyerang gawang lawan.
Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain pada saat melakukan teknik pergerakan bola, misalnya pada saat memukul bola ke gawang, tembakannya sering tidak tepat sasaran (goal), atau tembakan untuk dioper ke lawan tidak tepat sasaran sehingga mudah. diambil oleh musuh.
Identifikasi masalah
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Permainan sepakbola
Sebuah pertandingan sepak bola dimainkan dalam dua babak, ada jeda antara babak pertama dan babak kedua, dan setelah jeda terjadi pergantian tempat. Pemenangnya adalah tim yang mencetak lebih banyak bola ke gawang lawan pada akhir pertandingan. Tanpa kerjasama tim yang baik, akan sulit mencetak gol ke gawang lawan.
Teknik dasar bermain sepakbola
Menurut Sukatamsi (1984:34), teknik sepak bola dibagi menjadi dua kelompok, yaitu teknik dasar dengan bola dan teknik dasar tanpa bola.
Teknik dasar tendangan (shooting)
Pada umumnya teknik menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk menempuh jarak pendek (short pass). Pada umumnya teknik menendang dengan bagian luar kaki digunakan untuk menempuh jarak pendek (short pass). Pada umumnya teknik menendang digunakan untuk menembak ke arah gawang (kick on goal).
Menendang dengan kaki bagian dalam Secara umum teknik menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak jauh (long pass). Menurut Herwin, yang perlu diperhatikan dalam teknik menendang adalah kaki penyangga dan kaki ayun (posisi kaki mantap), bagian bola, kontak kaki dengan bola (benturan) dan akhir ayunan (tindak lanjut).
Keterampilan gerak
Yang diajarkan dalam pembelajaran gerak adalah pola gerak yang mempelajari gerak olahraga, seorang atlet berusaha memahami gerak yang dipelajari, kemudian apa yang dipahami itu diperintahkan kepada otot-otot tubuh untuk diwujudkan dalam gerak tubuh secara keseluruhan.
Kondisi Fisik
- Daya tahan
- Kekuatan
- Kecepatan
- Fleksibelitas
Lebih lanjut Harsono menjelaskan, kondisi fisik yang baik akan mempengaruhi fungsi dan sistem organisme tubuh, antara lain: Sepak bola memang memerlukan ketahanan fisik yang prima, sehingga kondisi fisik seorang pemain sepak bola harus benar-benar terlatih agar pemain dapat bermain maksimal selama 2x45 menit. Menurut Sukadiyant, daya tahan dalam olahraga adalah kemampuan organ tubuh atlet dalam menahan rasa lelah pada saat beraktivitas atau bekerja.Tujuan dari latihan daya tahan adalah untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam mengatasi rasa lelah pada saat melakukan aktivitas kerja.
Menurut Sukadiyanto (2005:81) kekuatan secara umum adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot dalam mengatasi suatu beban atau hambatan. Secara fisiologis, kekuatan adalah kemampuan neuromuskular untuk mengatasi resistensi dari beban eksternal dan internal. Tingkat kekuatan seorang atlet dipengaruhi oleh: panjang otot, ukuran otot, jarak antara titik beban dan titik tumpu, tingkat kelelahan, jenis otot merah atau putih, potensi otot, pemanfaatan potensi otot, teknik dan kemampuan otot berkontraksi. .
Djoko Pekik Irianto Kecepatan adalah persamaan antara jarak dan waktu atau kemampuan bergerak dalam waktu singkat. Sukadiyanto Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan suatu gerakan atau rangkaian gerakan secepat mungkin sebagai respons terhadap rangsangan. Jadi, kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak cepat dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:74), kelenturan adalah kemampuan persendian untuk melakukan gerakan dalam jangkauan yang luas. Dalam melakukan shooting bola sambil bermain disini diperlukan beberapa unsur fisik, karena dalam menggiring bola daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelenturan memegang peranan penting.
Latihan
Harsono (2004:40) menyatakan bahwa tujuan latihan secara umum adalah untuk mengembangkan kebugaran jasmani, meningkatkan kemampuan komponen biomotorik tertentu yang diperlukan dalam olahraga, menanamkan ciri-ciri psikologis khusus pada olahraga yang bersangkutan, melatih dan mengembangkan keterampilan teknik khusus untuk olahraga yang bersangkutan. olahraga. dan mempelajari pengetahuan teoritis terkait teori pelatihan dan metodologi olahraga yang bersangkutan. Latihan sebaiknya dilakukan dengan beban yang cukup berat hingga mendekati batas kapasitas atau ambang batas rangsangan. Latihan merupakan urusan pribadi, artinya setiap atlet akan memberikan respon yang berbeda terhadap beban latihan yang sama.
Latihan yang berulang-ulang seringkali menimbulkan rasa bosan, sehingga pelatih dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun program pelatihan. Oleh karena itu perlu dibuat suatu model latihan yang hampir sama dengan situasi dan kondisi yang nantinya akan dialami pada pertandingan nyata, misalnya latihan dalam bentuk permainan sederhana. Metode pelatihan yang dapat diterapkan antara lain; Metode keseluruhan dan sebagian, latihan mental dan latihan massal dan terdistribusi.
Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah program pelatihan berjalan sebagaimana mestinya dan pada akhirnya program pelatihan yang disusun dan dilaksanakan akan memberikan hasil yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Latihan sirkuit, menurut Suharjan, merupakan suatu bentuk latihan yang terdiri dari beberapa titik latihan yang dilakukan secara berurutan dari titik pertama hingga terakhir. Dengan sedikit kecerdikan dan kreativitas, pelatih akan mampu merancang sirkuit yang paling cocok untuk olahraganya.
Anderson pada tahun 1953, dalam program latihan ini terdapat beberapa stasiun kebugaran jasmani, seperti push up, squat dan lain-lain. Pada program latihan sirkuit ini digunakan jarak 15 detik hingga 3 menit untuk setiap postingannya agar otot tidak kelelahan.
Kerangka Berpikir
Hipotesis
H0 : “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan sirkuit terhadap shooting pada pertandingan sepak bola pada siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung.” H1 : “Terdapat pengaruh yang signifikan latihan sirkuit terhadap shooting pada pertandingan sepak bola pada siswa kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung.”
METODELOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Menurut Arikunto (2010:3), penelitian eksperimen adalah penelitian yang selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat akibat dari sesuatu hal. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen komparatif atau eksperimen semu, karena pada kedua perlakuan tersebut tidak terdapat kontrol. Pendapat Aswarni yang dikutip Arikunto menyatakan bahwa metode komparatif akan menemukan persamaan dan perbedaan mengenai benda, orang, tata kerja, gagasan, kritik terhadap orang, kelompok, suatu gagasan atau suatu tata kerja.
Dalam penelitian ini diperlukan suatu metode, penggunaan metode dalam penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Menurut Arikunto (2010:3), penelitian eksperimen adalah penelitian yang selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen komparatif atau eksperimen semu, karena dalam perlakuan ini tidak ada kontrol.
Pendapat Aswarni yang dikutip dari Arikunta menyatakan bahwa metode komparatif akan menemukan persamaan dan. Dari pembagian pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang membandingkan dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.
Populasi dan Sampel
Melihat populasi yang ada sebanyak 120 siswa yang mengikuti kelas sepak bola, maka sampel dalam penelitian ini adalah siswa sedang.
Desain Penelitian
Setelah dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok berpasangan dan kelompok tunggal, maka kelompok berpasangan diberikan metode.
Prosedur Penelitian
Variabel dan Data Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, “sumber data dalam penelitian adalah subjek yang darinya data itu diperoleh. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh penulis langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga data asli atau data baru yang terkini. Untuk memperoleh data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan penulis dari berbagai sumber yang ada (peneliti sebagai pihak kedua).
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau validitas suatu instrumen. Setelah data diperoleh dan ditabulasi, maka dilakukan pengujian validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan skor item instrumen dengan rumus korelasi product moment. Reliabilitas suatu tes adalah suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut memberikan hasil yang sama secara berulang-ulang.
Menurut Nurhasan, dua pengukuran dapat dilakukan untuk mengetahui derajat reliabilitas suatu alat ukur. Instrumen ini kemudian diujikan kepada sekelompok responden dan dicatat hasilnya.Kedua hasil pengukuran tersebut dikoreksi dengan menggunakan korelasi product moment atau korelasi Pearson sebagai berikut. X = Skor variabel X ∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel 05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2.
Teknik Analisis Data
Kemudian hitung Z1, Z2,.., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proporsi ini dinyatakan sebagai S(Zi). Berdasarkan nilai L0, nilai hitung tersebut dibandingkan dengan nilai kritis L0 uji Liliefors dengan tingkat signifikansi 0,05. Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sampel mempunyai varian yang homogen atau tidak.
Uji homogenitas ini adalah jika F lebih kecil (<) dari F tabel, maka data mempunyai varian yang homogen. Berdasarkan ada tidaknya normalitas dan homogen atau tidaknya varians antara kedua kelompok sampel, maka analisis yang digunakan dapat menghasilkan beberapa alternatif.
S S gab n
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran